Anda di halaman 1dari 13

1.

WASH BORING
a. Peralatan

b. Cara pelaksanaan/kegunaan
Pengeboran dilakukan dengan menyemprotkan air sambil memutar mutar pipa
selubung (casing) untuk memudahkan penembusan ujung mata bor. Contoh tanah
(sampel) merupakan sampel terganggu , contoh tanah terangkut keluar bersama
air. Untuk mengambil contoh tanah yang kering , ujung mata bor diganti dengan
tabung cotoh.
c. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
Ringan.
Relatif murah.
Diameter 50 mm 100 mm.
Kekurangan

Pada tanah terendam air , mudah longsor , dan pakai casing.


Harus mengganti ujung mata bor dengan tabung contoh untuk mengambil
contoh tanah yang kering.

2. THIN WALLED OPEN TUBE SAMPLER


a. Peralatan

b. Cara pelaksanaan/kegunaan
Tabung yang telah dilengkapi dengan alat pemotong , disambungkan pada alat
(batang) pengoboran , tabung ditekan secara dinamis atau statits oleh alat
penekan.
c. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :

Peralatan sederhana , dengan area ratio lebih kecil dari pada open-tube
simpler.
Murah.
Pelaksanaan cepat.
Diameter bervariasi 75,100,250 mm.

Kekurangan :

Ujung bawah tabung mudah rusak.


Contoh tanah terganggu (akibat pengeboran) dapat masuk ke tabung.

3. STATIONARY PISTON SAMPLER


a. Peralatan

Diameter tabung 50-100 mm dan panjangnya bervariasi dari 450-750 mm. Tabung
yang pendek untuk diameter yang kecil.
b. Cara pelaksanaan/kegunaan
Ada dua tipe :
1. Tabung contoh berpiston mengapung (floating piston)
Pada waktu tabung dimasukan , posisi piston mula mula terletak pada
ujung bawah tabung , agar tanah tidak masuk kedalamnya. Setelah tabung
dan piston menyentuh tanah dasar , tabung contoh tanah kebawah , sedang
piston tetap ditempatnya. Untuk pengambilan contoh tabung harus diputar
atau alat pemotong harus dipasang dibawahnya.
2. Tabung contoh berpiston tetap (fixed piston)
Piston diletakan diposisinya oleh sebuah tabung baja yang memanjang
sampai permukaan tanah. Pada saat pengambilan tanah. Piston ditahan
pada posisinya dan tabung ditekan kebawa.
c. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :

Cocok untuk tanah lempung lunak (soft) yang sensitif , tanah lunak yang
kenyal (firm) sampai kaku (stiff) yang tidak mengandung partikel kasar.

Kekurangan :

Tidak bisa digunakan pada tanah yang mengandung partikel kasar.

4. CONTINOUS SOIL SAMPLER


a. Peralatan

Pada tipe swedish tabung contoh berdiameter 68 mm, bisa mencapai kedalaman
25 m. Menggunakan steel foil dengan ketebalan 0,003-0,13 mm. Pemotong
sampel dilengkapi dengan piston (seperti piston mengapung). Pada Delf System ,
diameter yang digunakan 29 mm dan 66 mm. Bisa mencapai kedalaman 18 m atau
lebih.
b. Cara pelaksanaan/penggunaan
c. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :

Contoh tanah yang diperoleh menerus (kontinu).

Dapat digunakan pada tanah lunak.

Kekurangan :

Peralatan sangat kompleks.

Mahal peralatannya dan pengoperasiannya.

Memerlukan penyelidikan (sounding) terlebih dahulu untuk memastikan


tnah tidak mengandung batuan , pasir , kerikil yang akan merusak
peralatan.

5. BLOCK SAMPLES

a. Peralatan
b. Cara pelaksanaan/penggunaan
Untuk sampel dengan ukuran besar pada tanah lempung sangat kaku (very stiff
clays). Sampel diambil dari lubang coba (trial pits) atau shaft
c. Kelebihan dan kekurangan
kelebihan:
orientasi sampel mudah,
biasanya diperoleh undistrubed sample,
Kekurangan:
butuh perawatan khusus,
pelaksanaan lama,
Mahal,
sampel yang diperoleh sampai kedalaman 4-5 m
Butuh Teknisi khusus
6. GENERAL PURPOSE OPEN TUBE SAMPLER
a. Peralatan

Terdiri dari tabng baja yang dilengkapi dengan alat pemotong pada ujungnya. Alat
berukuran (diameter) = 100 mm, dengan panjang yang bisa diambil 450 mm.
Biasanya disebut (U 100, U = undisturb).

b. Cara pelaksanaan/penggunaan
Tabung yang telah dilengkapi dengan alat pemotong , disambungkan pada alat
(batang) pengoboran , tabung ditekan secara dinamis atau statits oleh alat
penekan. Cocok untuk tanah firm to stiff clays , tanah lempung tdak sensitif ,
lempung keras (stoney days) , lana berlempung.
c. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :

Peralatan sederhana,

Murah,

Pelaksanaan cepat, dan

Alat cukup kuat, karena dibagian bawah ada sepatu.

Kekurangan

Area Ratio besar (30%),

Tana dibagian atas dan dibagian bawah tabung merupakan tanah


terganggu,dan

Kontrol penetrasi sampel yang akurat sulit.

7. WATER INJECTION TEST (PACKER TEST)


a. Peralatan

b. Cara pelaksanaan/penggunaan
Uji Kelulusan Air Bertekanan (Packer Test)Pengujian dilakukan dengan
menyuntikkan air bertekanan ke dalam batuan melalui dinding lubang bor
dengan menggunakan alat packer. Hasil pengujian berupa koefisien kelulusan air
batuan yang digunakan sebagai parameter untuk analisis rembesan air
dan perkiraan pemilihan tipe injeksi untuk menurunkan koefisien kelulusan
air batuan atau untuk meningkatkan kuat geser batuan. Panjang packer minimal
harus lima kali diameter lubang dan berupa jenis alat yang berkembang secara
pneumatik, hidraulik atau mekanik. Yang perlu diperhatikan yaitu :
Jika digunakan packer pneumatik atau hidraulik, maka peralatan harus
dilengkapidengan sumber tekanan udara atau air yang dihubungkan
melalui alat ukur tekanan ke packer melalui pompa bertekanan tinggi.
Sistem pipa pada packer dirancang agar pengujian dapat dilakukan baik di
ruangantara dua packer (atas dan bawah) maupun ruang di bawah packer
bagian bawah.
Packer agar dipasang secara terpisah antara 0,6;1,5 atau 3 m untuk
memberikanfleksibilitas uji dan mempunyai rangkaian dengan adanya
perbedaan jarak packer,sehingga berlaku uji dengan perbedaan panjang
lubang. Jarak yang lebih besardigunakan untuk batuan yang lebih
homogen, dan jarak yang lebih pendek digunakanuntuk uji masing-masing
patahan yang dapat menyebabkan kehilangan air yang tinggikecuali pada
lapisan yang rapat
Metode berikut ini agar dilakukan pada batuan yang tidak berpotensi
mengalami pelekukan (cave-in). Setelah lubang bor selesai dibuat, lalu
dibilas dan dicuci denganair jernih. Kemudian, alat uji dimasukkan ke
dalam lubang sampai puncak packer berada pada puncak batuan yang akan
diuji. Lalu kedua packer dikembangkan dan air bertekanan disuntikkan
ke dinding batuan antara packer dan di bawah packer bagian bawah.
Pengamatan terhadap hubungan antara waktu dengan volume air pompa
pada tekananyang berbeda harus dicatat. Untuk penyelesaian uji, alat
diturunkan

pada

jarak

samadengan

jarak antara packer

dan

uji

yang diulangi. Prosedur ini dilanjutkan sampai seluruh panjang lubang


telah diuji atau sampai tidak terjadi kehilangan air dalamlubang di
bawah packer bawah.
Pada batuan yang berpotensi mengalami pelekukan (cave-in), uji tekanan
dilakukansetelah setiap pemasukan lubang mencapai panjang yang sama
dengan panjang batuanmaksimum tidak terlindung (unsupported) yang
diijinkan atau jarak antara packerdan dipilih yang lebih kecil. Dalam hal
ini, pengujian hanya berlaku pada zona antara packer.
Dalam pengujian tekanan berlebih di atas muka air pisometer alami agar
dijaga tidakmelebihi 23 kPa per meter tanah atau batuan di atas tekanan
overburdenpadapacker bagian atas. Batasan ini untuk menjaga kemungkin
an penyembulan dan kerusakan pada fondasi. Setiap tekanan harus diatur s
etelah mencapai 10 menit atau sampaikecepatan

aliran

seragam

(diambil yang lebih lama).


Jika kecepatan aliran seragam tidak tercapai dalam waktu yang ditentukan,
maka batasan pengujian harus diupayakan oleh tenaga ahli teknik. Kuantit
as aliran untuksetiap tekanan harus dicatat pada interval waktu 1; 2 dan 5
menit dan untuk setiapinterval waktu 5 menit berikutnya. Untuk
penyelesaian uji tekanan pada 100; 200 dan300 kPa harus dikurangi pada
200 dan 100 kPa masing-masing dan kecepatan alirandan waktu kejadian
harus dicatat sekali lagi dengan cara yang sama.
Jika kurva aliran versus tekanan berbentuk cekung (konkav) ke atas, maka
hal inimenunjukkan adanya bukaan membesar dan jika cembung (konvex)
menunjukkanadanya bukaan tersumbat.
c. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
1. Penggunaan bahan bakar yang lebih irit 30%
2. Tidak memberikan pengikisan yang terlalu banyak pada oksigen, jadi ramah
lingkungan
3. Penggunaan yang lebih mudah dan waktu yang cukup lebih cepat
Kekurangan:
1. Harga alat relative mahal

2. Hanya bekerja optimal pada putaran mesin yang tinggi

8. PERMEABILITY TEST IN BOREHOLES


a. Peralatan
b. Cara pelaksanaan/penggunaan
Pengujian lapangan yang lain adalah pengujian dengan menggunakan lubang
bor(USBR, 1961). Cara pertama, air diizinkan mengalir dengan tinggi energi yang
tetap, kedalam atau ke luar dari lapisan yang diuji, lewat ujung dari lubang pipa
bor.Ujung terbawah lubang bor harus lebih dari 5d, diukur dari lapisan atas dan
bawah,dengan d adalah diameter lubang pipa. Ketinggian air di dalam lubang bor
dipelihara konstan, pebedaan tinggi air dalam lubang dan muka air tanah =h. Debit
q yang konstan, untukmemelihara ketinggian air supaya konstan, diukur.
Uji permeabilitas

Menggunakan Lubang

Bor dengan

Cara Tinggi Energi Berubah- ubah (Variable-head). Dalam pengujian dengan


tinggi energi berubah-ubah (variable-head), debit yang mengalirdari lapisan ke
dalam lubang bor diukur dengan mencatat waktu (t) pada ketinggian airrelative di
dalam lubang yang diukur terhadap ketinggian muka air tanah, pada perubahan
tinggi pada h1 ke h2. Cara pertama, pipa bor dengan diameter dalam d, ditekan
pada jarak yang pendek D (tak lebih dari 1,5 m) di bawah muka air pada lapisan
yang dianggap mempunyai tebal tak terhingga. Aliran yang terjadi, lewat lubang
di ujing pipa bor.Cara kedua, sebuah lubang bor dengan pipa (casing) yang
dilubangi

pada

bagian bawahnya, dengan panjang L (biasa dengan pipa atau tanpa pipa), dimana
L >4a, di dalam lapisan yang dianggap berkedalaman yang tak terhingga.
c. Kelebihan dan kekurangan

9. LIGHT CABLE PERCUSSION BORING


a. Peralatan

b. Cara pelaksanaan/penggunaan
Mata bor dan tabung inti (batangan/pipa besi)dijatuhkan bebas dari atas dengan
menggunakan katrol , dijatuhkan hingga menembus tanah , tanah masuk
kedalaman tabung conoh (sampel tube) kemudian tabung contoh ditarik keatas.
c. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :

Cocok untuk tanah lempung, dan

Kedalaman pengeboran dapat lebih dalam daripada bor tangan.

Kekurangan :

Bila menjumpai tanah keras ujungnya diberi pemotong tanah diambil


dengan claycutter.

10. HAND AUGER


a. Peralatan

b. Cara pelaksanaan/penggunaan
Membuat lubang dalam tana , mengambil sampel , dan observasi. Kemudian
lakukan test didalam lubang bor (in situ test in bore hole) , misalnya : SPT , load
test, dan pressuremeter. Lakukan pemasangan alat- alat monitoring , (pizometer ,
inklinometer).
c. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :

Ringan,

Relatif murah,

Diameter < 20 cm , umumnya sekitar 10 cm, dan

Cocok untuk tanah yang tidak terlalu keras , seperti : tanah kohesi dan pasir
halus.

Kekurangan :

Kedalaman terbatas 6m -8m,

Pada tanah terendam air, mudah longsor, dapat menggunakan casing.

11. OBSERVATION WELLS/FIELD PUMPING TEST


a. Peralatan

pompa air dengan spesifikasi output yang telah diketahui

selang , filter, karet, bahan bakar, atau air untuk pancingan/starter pompa.

Meteran

lembar pencatatan dan stopwatch/alat ukur waktu

b. Cara pelaksanaan/penggunaan
Lakukan kegiatan pemompaan,aturlah debit output pompa dan ukur debit
output pompa(bisa dengan menggunakan suatu wadah air yang diukur seberapa
cepat air mengisi volume wadah tersebut) . Lakukan pencatatan penurunan muka
air sumber tiap 10 menit dan lakukan kegiatan pemompaan dalam kurun waktu 23 jam,waktu sebenarnya disesuaikan dengan keadaan sumber itu sendiri. Matikan
pompa dan hentikan kegiatan pemompaan. Lakukan pencatatan penurunan muka
air sumber tiap 10 menit (masa recovery),atau hingga muka air mencapai kondisi
airnya Bandingkanlah hasil perubahan muka air pada saat pemompaan terhadap
keadaan di waktu recovery. Kemudian analisa hasil tersebut.
c. Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan :

Ekonomis (murah, biaya operasi rendah, biaya transportasi murah, persiapan rig
cepat)
Menghasilkan contoh pemboran yang lebih baik
Lebih mempermudah pengenalan lokasi
Tanpa sistem sirkulasi
Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relatif kecil

Kekurangan

Kecepatan laju pemboran rendah


Sering terjadi putusnya sling

Anda mungkin juga menyukai