PENDAHULUAN
1.1
jangka menengah dan jangka panjang. Namun, sampai dengan saat ini masih banyak
orang miskin yang memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan
bermutu, hal ini disebabkan antara lain karena mahalnya biaya pendidikan. Disisi lain,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar, yang dikenal dengan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun. Konsekuensi dari hal tersebut maka pemerintah wajib memberikan
layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI
dan SMP/Mts serta satuan pendidikan yang sederajat).
Sekolah dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan
formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1
sampai kelas 6. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Menengah Pertama (atau sederajat). (www.kemdiknas.go.id)
Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga
negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah
dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.
Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak
diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar negeri
(SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan
Nasional, kini menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam
bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah dasar negeri
merupakan
unit
pelaksana
teknis dinas
pendidikan
kabupaten/kota.
(www.kemdiknas.go.id)
Oleh karena itu, demi tercapainya proses belajar yang sempurna bukan hanya
dalam hal akademis yang harus diperhatikan tapi juga dalam hal lingkungan. Jika
lingkungan menyenangkan dan bersih, maka proses belajar yang berlangsung juga
akan menjadi lebih efektif. Maka dalam hal ini sanitasi sekolah juga perlu menjadi
salah satu fokus utama.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan rumusan masalah sebagai
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui keadaan sanitasi SD
Negeri 12 Karangharjo.
formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1
sampai kelas 6. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Menengah Pertama (atau sederajat). Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12
tahun. (www.kemdiknas.go.id)
2.2
1.
A.
No
rombongan
belajar
1
2
3
4
B.
didik)
Bangunan
Bangunan
satu lantai
dua lantai
tiga lantai
6
1340
790
710
7-12
2270
1240
860
13-18
3200
1720
1150
19-24
4100
2220
1480
Luas lahan yang dimaksud pada angka 1 dan 2 di atas adalah luas lahan yang
dapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah berupa
bangunan gedung dan tempat bermain/berolahraga.
C.
D.
Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis
sempadan sungai dan jalur kereta api.
Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.
a. Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air.
b. Kebisingan,
sesuai
dengan
Kepmen
Negara
KLH
nomor
Bangunan Gedung
A.
No
1
2
3
4
B.
rombongan
belajar
Bangunan
didik)
Bangunan
Bangunan
6
7-12
13-18
19-24
satu lantai
3,8
3,3
3,2
3,1
dua lantai
4,2
3,6
3,4
3,3
tiga lantai
4,4
3,8
3,5
3,4
C.
D.
F.
G.
H.
I.
Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt.
J.
K.
L.
3.
A.
1. Ruang Kelas
a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek
yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus
yang mudah dihadirkan.
b. Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
c. Kapasitas maksimum ruang kelas 28 peserta didik.
d. Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang
kelas 30 m2, Lebar minimum ruang kelas 5 m.
e. Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar
ruangan.
f. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru
dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan
baik saat tidak digunakan.
a.) Perabot
a.1
a.2
a.3
Kursi guru
1 buah/guru dengan keadaan Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan.
Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.
a.4
Meja guru
Lemari
1
buah/ruang
dengan
Ukuran
memadai
untuk
menyimpan
a.7
Papan pajang
1 buah/ruang Ukuran minimum 60 cm x 120 cm.
Papan tulis
1 buah/ruang dengan Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan
pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya
dengan jelas.
c.2
c.3
c.4
2.
Ruang Perpustakaan
3.
Laboratorium IPA,
4.
Ruang Pimpinan
a.
b.
c.
Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci
dengan baik.
a.) Perabot
a.1
a.2
a.3
a.4
Lemari
b.2
b.3
a.4
a.5
Brankas 1 buah/sekolah
a.6
5.
Ruang Guru
a.
Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta
menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya.
b.
c.
Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan
sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.
a.) Perabot
a.1
a.2
Meja kerja 1 buah/guru dengan keadaan Kuat dan stabil. Model meja
setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa
pekerjaan, dan memberikan konsultasi.
a.3
a.4
a.5
b.2
b.3
b.4
6.
Tempat Beribadah,
7.
Ruang UKS
8.
Jamban
a.
b.
Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 60 peserta didik pria, 1 unit
jamban untuk setiap 50 peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru.
Banyak minimum jamban setiap sekolah 3 unit.
c.
d.
e.
a.2
a.3
Gayung 1 buah/ruang
a.4
a.5
9.
Gudang
10.
Ruang Sirkulasi
11.
Tempat Bermain/Berolahraga
a.
b.
d.
e.
f.
Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase baik,
dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang
mengganggu kegiatan olahraga.
a.) Peralatan Pendidikan
a.1
a.2
a.3
a.4
a.5
a.6
a.7
Peralatan seni budaya set/sekolah Disesuaikan dengan potensi masingmasing satuan pendidikan.
a.8
2.4
b.1
b.2
bakteri patogen penyebab penyakit. Seperti kita ketahui jika standar mutu air sudah
diatas standar atau sesuai dengan standar tersebut maka yang terjadi adalah akan
menentukan besar kecilnya investasi dalam pengadaan air bersih tersebut, baik
instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga semakin
jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air
bersih.
Kesimpulan
Sanitasi SD Negeri 12 karangharjo masih kurang baik, hal ini terbukti dari
Saran
Dari observasi yang dilakukan maka ada beberapa saran yaitu:
1.
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Sekolah Dasar. [serial online] [http://www.kemdiknas.go.id/pesertadidik/sekolah-dasar.aspx] (diakses tanggal 17 April 2011 pukul 15.00 WIB)
Anonim. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
24
tahun 2007
Sekolah
Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA). Jakarta.
Mulia, Ricki. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pedoman penggunaan dan pemeliharaan serana penyediaan air bersih dan
penyehatan lingkungan pemukiman.. Jakarta : Departemen Kesehatan, 1990.