Periode perencanaan
Konsumsi//Pemakaian Air
Kebutuhan air
Kehilangan Air
Kriteria teknis untuk item-item tersebut di atas disampaikan pada sub bab-sub bab
berikut ini
IV - 1
Kabupaten Jombang
Kriteria Teknis
Metro
( >1jt )
jiwa
Besar
Sedang
Kecil
( 500rb - 1jt ) jiwa ( 100 - 500 )rb jiwa ( 20 100 )rb jiwa
Jenis perencanaan
Rencana Induk
Rencana Induk
Rencana Induk
II
Horison perencanaan
20 Tahun
(15-20) Tahun
(15-20) Tahun
(15-20) Tahun
III
Investigasi
Investigasi
Identifikasi
Identifikasi
IV
Pelaksana
Penyedia jasa
/Penyelenggara/
Pemda
Penyedia jasa
/Penyelenggara/
Pemda
Penyedia jasa
/Penyelenggara/
Pemda
Penyedia jasa
/Penyelenggara/
Pemda
Peninjauan Ulang
Per 5 Tahun
Per 5 Tahun
Per 5 Tahun
Per 5 Tahun
VI
Penanggungjawab
Penyelenggara/
Pemda
Penyelenggara/
Pemda
Penyelenggara/
Pemda
Penyelenggara/
Pemda
VII
Sumber Pendanaan
-Hibah LN
-Pinjaman LN
-Pinjaman DN
-APBD
-PDAM
-Swasta
-Hibah LN
-Pinjaman LN
-Pinjaman DN
-APBD
-PDAM
-Swasta
-Hibah LN
-Pinjaman LN
-Pinjaman DN
-APBD
-PDAM
-Swasta
-Pinjaman LN
-APBD
IV - 2
Kabupaten Jombang
Kategori
Kota
Jumlah
Penduduk
Metropolis
> 1 juta
Besar
500.000-1juta
Sedang
100.000 500.000
Kecil
20.000 100.000
IKK
<20.000
Sambungan
rumah
(l/o/h)
Hidrant
Umum
(l/o/h)
Non RT
(I/o/h)
Kehilangan 20
%
(I/o/h)
Total
(I/o/h)
190
170
150
130
100
30
30
30
30
30
60
40
30
20
10
50
45
40
30
24
268
227
196
160
120
IV - 3
Kabupaten Jombang
Kategori
Kebutuhan air
Masjid
Gereja
Terminal
Sekolah
Rumah Sakit
Kantor
20-40 l/org/hr
5-15 l/org/hr
15-20 l/org/hr
15-30 l/murid/hr
220-300 l/org/hr
25-40 l/org/hr
Umum :
Industri :
Peternakan
Industri Umum
10-35 l/ekor/hr
40-400 l/org/hr
Komersial :
Bioskop
Hotel
Restoran
Pasar/Pertokoan
10-15 l/kursi/hr
80-120 l/org/hr
65-90 l/kursi/hr
5 l/m2/hr
Kondisi
iklim,
seperti
temperatur
dan
kelembaban
yang
menyebabkan
Pola aktivitas masyarakat, kerja, aktivitas rumah tangga, mandi dan sebagainya.
Sarana pelayanan pelanggan PDAM antara lain sambungan rumah tangga, kran
umum, truk tangki air PDAM dan pembelian dari penjual air.
IV - 4
Kabupaten Jombang
Kebutuhan akan meningkat jika sesuai dengan kebutuhan dasar bila penyediaan
pasokan air PDAM mencukupi dan tekanan air pada sistem penyediaan air bersih
30
Kebutuhan Jam Puncak
1.7
VOLUME PENAMPUNGAN
25
1.5
ALIRAN
1.3
20
Kebutuhan rata-rata
harian
1.0
15
10
0.6
5
0
12:00M
6:00am
12:00 N
6:00pm
12:00M
Gambar 4.1
Pola Kebutuhan per Hari
IV - 5
memadai. Gambar 4.1 berikut ini menggambarkan pola kebutuhan per hari.
Kabupaten Jombang
Fmaks
Qr
kebutuhan rata-rata
Transmisi sumber air baku dan fasilitas intake: 1.15 x rata-rata permintaan
perhari (ADD).
IV - 6
Kabupaten Jombang
IV - 7
Kabupaten Jombang
Jumlah kehilangan
air yang diperbolehkan ( % )
5
35
5
3
2
TOTAL
Sumber : Standar Kebijaksanaan Nasional ( Ciptakarya Dep,PU )
18 - 20
dampak
negatif
yang
mungkin
akan
ditimbulkan
dari
kegiatan
pemanfaatan tersebut.
Untuk dapat dipergunakan sebagai sumber air minum, beberapa pertimbangan yang
bisa dipakai antara lain adalah :
Terdapat beberapa alternatif sumber air baku yang bisa dipergunakan. Secara teknis,
semua air baku bisa dimanfaatkan untuk penyediaan air minum, namun pemilihan
IV - 8
Kabupaten Jombang
sumber air baku harus memperhatikan faktor ekonomis. Apabila tersedia, sumber air
baku dengan kuantitas yang cukup besar, mempunyai kualitas yang sudah memenuhi
standart, berada pada lokasi yang tidak jauh dari konsumen dan memiliki beda tinggi
yang mencukupi untuk dialirkan secara gravitasi ke daerah pelayanan adalah sumber
air baku yang utama untuk dimanfaatkan. Pada kenyataannya potensi sumber air
baku seperti ini sangat sulit dijumpai. Sebagian besar air baku yang tersedia hanya
memenuhi sebagian dari kriteria tersebut di atas. Adakalanya air baku yang tersedia
dalam jumlah yang besar namun kualitasnya belum memenuhi syarat sehingga untuk
memanfaatkannya sebagai air minum diperlukan upaya-upaya teknis yang rumit atau
terdapat air dengan kaulitas yang memenuhi syarat namun berada di lokasi yang
sangat jauh atau di lokasi yang sulit dijangkau sehingga diperlukan upaya-upaya
tertentu untuk bisa memanfaatkan sumber air baku yang ada. Konflik dengan pihak
lain akibat benturan kepentingan dalam upaya pemanfaatan air sebisa mungkin
dihindarkan untuk mencegah perebutan air dikemudian hari sehingga pemanfaatan
air bisa terus dilakukan.
Masing-masing sumber air baku yang ada baik mata air, air permukaan maupun air
tanah masing-masing memiliki keuntungan dan kekurangan dalam pemanfaatannya.
Air dari mata air biasanya memiliki kualitas yang baik sehingga tidak memerlukan
pengolahan khusus untuk pemanfaatannya dan biasanya berada pada elevasi yang
mencukupi untuk dialirkan secara gravitasi ke wilayah pelayanan. Fluktuasi debit
pada musim kemarau dan penghujan biasanya tidak terlalu besar. Namun biasanya
mata air berada di lokasi yang cukup jauh dan di lokasi yang sulit dijangkau sehingga
memerlukan perpipaan yang cukup panjang. Selain itu konflik dengan para pengguna
air baik untuk keperluan sehari-hari maupun dengan para petani yang memanfaatkan
untuk keperluan irigasi harus diperhitungkan dalam upaya penggunaan mata air untuk
air baku air minum. Air tanah dalam biasanya memiliki kualitas yang memenuhi
syarat untuk dimanfaatkan, hanya sebagian kecil air tanah dalam yang memiliki
kualitas yang belum memenuhi syarat namun biasanya hanya memerukan pengolahan
sederhana untuk memanfaatkannya. Debit air tanah dalam bervariasi di setiap lokasi
dengan fluktuasi yang kecil sehingga cukup memudahkan untuk dimanfaatkan. Namun
diperlukan pompa untuk eksplorasi maupun untukk mendistribusikan ke wilayah
pelayanan. Untuk air permukaan ( sungai, danau, waduk) biasanya memiliki debit
yang mencukupi meskipun fluktuasi debit sangat tinggi dan biasanya berada di dekat
pemukiman sehingga perpipaan yang diperlukan tidak terlalu panjang. Namun
kualitasnya biasanya masih jauh dari standart yang diperlukan sehingga memerlukan
IV - 9
Kabupaten Jombang
Pengambilan
pada
sumber
mata
air
berupa
Bangunan
Penangkap
air
(broandcaptering)
Untuk lebih jelasnya tentang pemilihan air baku terdapat pada gambar 4.2
IV - 10
Kabupaten Jombang
IV - 11
Kabupaten Jombang
IV - 12
Kabupaten Jombang
dilengkapi dengan bak pengendap dan filter. Proses penghilangan kesadahan memerlukan
penambahan kapur dan soda, sehingga diperlukan bak pengaduk cepat, floculator, bak
pengendap disamping bak recarbonisasi untuk penambahan CO2 dan seterusnya.
4.4.4. RESERVOIR
Ketersediaan reservoir dalam perencanaan air minum diperlukan karena adanya fluktuasi
pemakaian air oleh masyarakat. Ketika pemakaian air oleh konsumen rendah (dibawah
rata-rata) akan terdapat sisa debit yang tidak terpakai. Debit inilah yang akan disimpan
dalam reservoir yang akan dipergunakan kembali saat pemakaian air oleh masyarakat di
atas rata-rata dan suplai air dari sumber tidak mencukupi.
Berdasarkan letaknya reservoir dibedakan menjdi dua macam yaitu elevated reservoir dan
ground reservoir. Elevated reservoir adalah reservoir yang diletakkan di atas tanah dengan
ketinggian tertentu sesuai perhitungan kebutuhan tekanan sedangkan ground reservoir
dibangun dengan meletakkan atau menanam sebagian bangunan reservoir dalam tanah.
Dalam penentuan kapasitas reservoir dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama
dengan berdasarkan pada pola pemakaian air selama satu hari. Jumlah air yang harus
tersimpan pada saat pemakaian air dibawah kebutuhan minimum dan selisih air yang
diperlukan pada kebutuhan di atas rata-rata, volume itulah yang harus disimpan dalam
sebagai cadangan di reservoir. Cara lain adalah dengan mengambil perkiraan kebutuhan
reservoir dari prosentase kebutuhan harian. Untuk cara ini, biasanya sistem penampungan
diambil sebesar 25% dari rata-rata kebutuhan harian (6 jam, yaitu 4 jam pada bak air
bersih di instalasi pengolahan dan 2 jam pada reservoir pelayanan).
Reservoir
pelayanan,
yang
ditempatkan
antara
kapasitas
pada
lokasi
tertentu
diperlukan
untuk
menyediakan:
Perbedaan
aliran
pemompaan
dan
kebutuhan
jam
puncak,
Salah satu alasan utama penggunaan reservoir adalah pemompaan dan pengaliran air dari
sumber ke sistem distribusi yang dirancang berdasarkan dari kebutuhan rata-rata per hari,
sebagai pemenuhan kebutuhan jam puncak. Reservoir untuk keperluan pelanggan niaga dan
industri tidak ada pembatasan dan diserahkan pada kebijaksanaan pemilik-pemiliknya.
IV - 13
Kabupaten Jombang
Dalam sistem ini, air minum yang ada akan disuplai dan didistribusikan kepada konsumen
secara terus-menerus selama 24 jam. Sistem ini biasanya diterapkan bila pada setiap
waktu kuantitas air baku dapat menyuplai seluruh kebutuhan konsumen di daerah tersebut.
-
Intermitten sistem
Dalam sistem ini, air minum yang ada akan disuplai dan didistribusikan kepada konsumen
hanya selama beberapa jam dalam satu harinya, biasanya 2 sampai 4 jam pada pagi hari
dan 2 sampai 4 jam pada sore hari. Sistem ini biasanya diterapkan bila kuantitas dan
tekanan air yang cukup tidak tersedia dalam sistem.
Sistem jaringan induk distribusi yang dipakai dalam pendistribusian air bersih ada dua
macam, yaitu :
-
Pada sistem ini air hanya mengalir dari satu arah dan pada setiap ujung pipa akhir daerah
pelayanan terdapat titik akhir (dead end), serta pipa distribusi tidak saling berhubungan.
Area konsumen disuplai air melalui satu jalur pipa utama. Sistem ini biasanya digunakan
pada daerah dengan sifat-sifat sebagai berikut :
a. Perkembangan kota kearah memanjang
b. Sarana jaringan tidak saling berhubungan
c. Keadaan topografi dengan kemiringan medan yang menuju satu arah
Keuntungan dari sistem ini adalah jaringan distribusi lebih sederhana, sehingga
pemasangan pipa lebih murah dan penggunaan pipa lebih sedikit karena pipa distribusi
hanya dipasang pada daerah yang paling padat penduduknya
Kerugian dari sistem ini adalah kemungkinan terjadinya penimbunan kotoran dan
pengendapan diujung pipa tidak dapat dihindari, sehingga harus dilakukan pembersihan
yang intensif, bila terjadi kerusakan dan kebakaran pada salah satu bagian sistem, suplai
air akan terganggu, keseimbangan sistem pengaliran kurang terjamin terutama terjadinya
tekanan kritis pada bagian pipa yang terjauh
IV - 14
Kabupaten Jombang
Pada sistem ini jaringan pipa induk distribusi saling berhubungan satu dengan yang lain
membentuk lingkaran-lingkaran, sehingga pada pipa induk tidak ada titik mati (dead end)
dan air akan mengalir ke suatu titik yang dapat melalui beberapa arah. Sistem ini
diterapkan pada :
a. Daerah dengan jaringan jalan yang saling berhubungan
b. Daerah dengan perkembangan kota cenderung ke segala arah
c. Keadaan topografi yang relatif datar
Keuntungan sistem ini kemungkinan terjadinya penimbunan kotoran dan pengendapan
kotoran dan pengendapan lumpur dapat dihindari , bila terjadi kerusakan, perbaikan atau
pengambilan air untuk pemadam kebakaran pada bagian tertentu, maka suplai air pada
bagian sistem lainnnya tidak terganggu
Kerugian pemilihan sistem ini adalah sistem perpipaan rumit dan perlengkapan pipa yang
dipergunakan sangat banyak sehingga biaya yang diperlukan lebih besar.
IV - 15
Kabupaten Jombang
Metode Berganda
Proyeksi dengan metode ini menganggap bahwa perkembangan penduduk secara
otomatis
berganda,
dengan
pertambahan
penduduk.
Metode
ini
tidak
n
r
= kurun waktu
= rata-rata prosentase pertambahan penduduk pertahun
IV - 16