Anda di halaman 1dari 10

METODE UNTUK MENGUKUR CARBON STOCK

DI SUATU WILAYAH

Pada ekosistem daratan, C tersimpan dalam 3 komponen pokok


1. Biomassa: massa dari bagian vegetasi yang masih hidup
yaitu tajuk pohon, tumbuhan bawah atau gulma dan
tanaman semusim
2. Nekromassa: massa dari bagian pohon yang telah mati
baik yang masih tegak di lahan (batang atau tunggul
pohon), atau telah tumbang/tergeletak di ermukaan tanah,
tonggak atau ranting dan daun- daun gugur (seresah) yang
belum terlapuk.
3. Bahan organik tanah: sisa makhluk hidup (tanaman, hewan
dan

manusia)

yang

telah

mengalami

elapukan

baik

sebagian maupun seluruhnya dan elah menjadi bagian dari


tanah. Ukuran partikel biasanya lebih kecil dari 2 mm.
Berdasarkan

keberadaannya

di

alam,

ketiga

komponen

tersebut dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:


A. Karbon di atas permukaan tanah, meliputi:

Biomasa pohon. Proporsi terbesar penyimpanan C di


daratan

umumnya

terdapat

pada

komponen

pepohonan. Untuk mengurangi tindakan perusakan


selama pengukuran, biomasa pohon dapat diestimasi
dengan menggunakan persamaan alometrik yang
didasarkan pada pengukuran diameter batang.

Biomasa

tumbuhan

bawah.

Tumbuhan

bawah

meliputi semak belukar yang berdiameter batang < 5


cm,

tumbuhan

menjalar,

rumput-rumputan

atau

gulma. Estimasi biomasa tumbuhan bawah dilakukan


Tugas Mata Kuliah
Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

dengan mengambil bagian tanaman (melibatkan


perusakan).

Nekromasa. Batang pohon mati baik yang masih


tegak

atau

permukaan

telah
tanah,

tumbang
yang

dan

tergeletak

merupakan

di

komponen

penting dari C dan harus diukur pula agar diperoleh


estimasi penyimpanan C yang akurat.

Seresah. Seresah meliputi bagian tanaman yang


telah gugur berupa daun dan ranting-ranting yang
terletak di permukaan tanah.

B. Karbon di dalam tanah, meliputi:

Biomasa akar. Akar mentransfer C dalam jumlah


besar langsung ke dalam tanah, dan keberadaannya
dalam tanah bisa cukup lama. Pada tanah hutan
biomasa akar lebih didominasi oleh akar-akar besar
(diameter >2 mm), sedangkan pada tanah pertanian
lebih didominasi oleh akar-akar halus yang lebih
pendek daur hidupnya. Biomasa akar dapat pula
diestimasi berdasarkan diameter akar proksimal,
sama dengan cara untuk mengestimasi biomasa
pohon yang didasarkan pada diameter batang.

Bahan organik tanah. Sisa tanaman, hewan dan


manusia yang ada di permukaan dan di dalam tanah,
sebagian atau seluruhnya dirombak oleh organisma
tanah sehingga melapuk dan menyatu dengan tanah,
dinamakan bahan organik tanah.

Mengukur jumlah C tersimpan di hutan dan lahan pertanian


cukup mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri dari
waktu ke waktu. Ada 3 tahap pengukuran yaitu:
Tugas Mata Kuliah
Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

1. Mengukur biomasa semua tanaman dan nekromasa yang


ada pada suatu lahan;
2. Mengukur konsentrasi C tanaman di laboratorium;
3. Menghitung kandungan C yang disimpan pada suatu lahan.
1. Biomassa
Terdapat 4 cara utama untuk menghitung biomassa yaitu;
a. Sampling

dengan

pemanenan

(Destructive

sampling) secara in situ;


Metode ini dilaksanakan dengan memanen seluruh
bagian tumbuhan termasuk akarnya, mengeringkannya
dan menimbang berat biomassanya. Pengukuran dengan
metode ini untuk

mengukur

dilakukan

mengulang

dengan

biomassa
beberapa

hutan

dapat

area cuplikan

atau melakukan ekstrapolasi untuk area yang lebih luas


dengan menggunakan persamaan alometrik. Meskipun
metode ini terhitung akurat untuk menghitung biomass
pada cakupan area kecil, metode ini terhitung mahal dan
sangat memakan waktu.
Prosedur umum untuk membuat estimasi berat dari
individu masing-masing pohon yang menjadi
dalam

pemanenan

biomassa

(destructive

bagian
sampling)

adalah sebagai berikut:

Tebang pohon dan pisahkan material yang ada sesuai


dengan komponen dari pohon tersebut.

Bagi dan timbang setiap komponen bagian-demi bagian.

Ambil subsample dari masing-masing komponen.

Tugas Mata Kuliah


Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

Tentukan volume dari sub sample dengan metode


penenggelaman

dalm

air

atau

metode

lainnya

(optional).

Keringkan dengan oven dan timbang masing-masing


sub sample.

Tetapkan total berat kering dari masing-masing bagian.

Terapkan factor kepadatan berat basah dan berat kering


untuk setiap komponen.

Jumlahkan berat masing-masing komponen menjadi


berat keseluruhan pohon.
Berat basah keseluruhan pohon dan komponen-

komponennya dapat dibagi atau dibedakan dengan cara ini


atau melalui cara sampling., dan dibagi berdasarkan kadar
air

dan

berat

kering

dengan

melakukan

proses

laboratorium.
Metode untuk mengestimasikan berat dan volume
semak dan vegetasi lain mengandung prinsip yang sama
dengan pengukuran untuk pohon. Variabel bebas untuk
fungsi (persamaan) berat kering dalam beberapa kasus
dapat pula disamakan seperti tinggi dan densitas vegetasi.
b. Sampling

tanpa

pemanenan

sampling) dengan data

(Non-destructive

pendataan hutan secara

in situ;
Metode

ini

merupakan

cara

sampling

dengan

melakukan pengkukuran tanpa melakukan pemanenan.


Metode ini antara lain dilakukan dengan mengukur tinggi
atau

diameter

pohon

dan

menggunakan

persamaan

alometrik untuk mengekstrapolasi biomassa.

Tugas Mata Kuliah


Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

c. Pendugaan melalui penginderaan jauh;


Penggunaan
umumnya

tidak

teknologi

penginderaan

dianjurkan

terutama

jauh

untuk proyek-

proyek dengan skala kecil. Kendala yang umumnya adalah


karena teknologi ini relatif
membutuhkan

keahlian

mahal

tertentu

dan
yang

secara

teknis

mungkin

tidak

dimiliki oleh pelaksana proyek. Metode ini juga kurang


efektif

pada

wanatani

daearah

aliran sungai,

(agroforestry)

yang

berupa

pedesaan

atau

mosaic

dari

berbagai penggunaan lahan dengan persil berukuran kecil


(beberapa ha saja).

d. Pembuatan model.
Model

digunakan

untuk

menghitung

estimasi

biomassa dengan frekuensi dan intensitas pengamaan


insitu atau penginderaan jauh yang terbatas. Umumnya,
model empiris ini didasarkan pada jaringan dari sample
plot yang diukur berulang, yang mempunyai estimasi
biomassa
persamaan

yang

sudah

allometrik

menyatu
yang

atau

mengkonversi

melalui
volume

menjadi biomassa.
2. Nekromassa
Mengukur nekromassa dilakukan dengan pengambilan contoh
bagian tanaman mati pada permukaan tanah, yang kemudian
dianalisa kandungan C nya di laboratorium.
Nekromassa dibedakan menjadi 2 kelompok:

Tugas Mata Kuliah


Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

1. Nekromasa berkayu: pohon mati yang masih berdiri


maupun yang roboh, tunggul-tunggul tanaman, cabang
dan ranting yang masih utuh yang berdiameter 5 cm dan
panjang 0.5 m.
2. Nekromasa tidak berkayu: seresah daun yang masih utuh
(seresah kasar), dan bahan organik lainnya yang telah
terdekomposisi sebagian dan berukuran > 2 mm (seresah
halus).
3. Bahan Organik Tanah
Mengukur bahan organik tanah dilakukan dengan pengambilan
sampel tanah, yang kemudian dianalisa di laboratorium.
Sampel tanah yang dianalisa dibagi menjadi:
1. Contoh tanah terganggu yang digunakan untuk analisa
kimia tanah seperti pH, C organik, N total, P- tersedia, K,
Ca, Mg, Kapasitas Tukar Kation, kandungan pasir, liat, debu.
Khusus untuk tanah masam analisis kandungan Aluminium
dapat dipertukar (Aldd) dan Hdd perlu juga diukur.
2. Contoh tanah utuh (tidak terganggu), untuk pengukuran BI
tanah
Menghitung jumlah C tersimpan di suatu wilayah
Vegetasi yang ada di hutan alami berbeda dari dari satu
tempat dengan tempat yang lain. Besarnya penyimpanan C
berkisar antara 20 hingga 400 Mg C ha-1 tergantung pada jenis
dan kompisisi ekosistem hutan,

letak geografis, tanah dan

iklimnya. Pengelolaan hutan juga menentukan penyimpanan C


dan perubahannya dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh
pertumbuhan dan gangguan termasuk hama penyakit dan
kebakaran.

Besarnya

rata-rata

penyimpanan

Tugas Mata Kuliah


Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

pada suatu
6

sistem penggunaan lahan tergantung pada tingkat akumulasi


C pada berbagai fase dalam satu siklus, dan juga tergantung
pada waktu yang dibutuhkan per fase.
Untuk mengukur jumlah C tersimpan per siklus tanam
dalam satu sistem penggunaan lahan, kita perlu mengukur
banyaknya C yang tersimpan ada

pada

setiap fase tanam

setelah penebangan vegetasi hutan atau belukar. Oleh karena itu


kita perlu mengetahui sejarah penggunaan lahan, mulai dari saat
awal konversi hutan menjadi lahan pertanian, masa bero

dan

kondisi lahan saat ini.

Total cadangan C, Mg ha-I

Chutan

Cmax

Crata2

Crata

Cmin

Bero
Bero
Tc

TfI

Tc

Tf2

Waktu, tahun
Tugas Mata Kuliah
Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

Gambar 11. Diagram kehilangan C


setelah
hutan
periode

penebangan
(Cmin)

pada

tanaman

vegetasi
beberapa

pangan,

Tc,

diikuti oleh periode penimbunan


kembali C selama periode bera
hingga tingkat maksimum (Cmax),
atau

disebut

pula

periode

regenerasi hutan Tf
Dalam satu siklus lahan pertanian di daerah tropika basah
umumnya mempunyai beberapa periode antara lain terdiri dari:
1. Periode tanaman pangan semusim (Tc). Pembukaan lahan
pertanian umumnya diawali dengan tebas dan bakar
vegetasi hutan, lahan ditanami satu atau dua kali periode
tanaman pangan, Tc (biasanya padi atau jagung). Biasanya
tanaman pangan ditumpangsarikan dengan pepohonan.
Pada

periode

awal

pembukaan

tersebut

jumlah

tersimpan sangat sedikit, bahkan mendekati nol yang


merupakan tingkat minimum (Cmin) dalam satu sistem.
2. Periode bero. Setelah melalui satu periode tanaman
pangan, kesuburan tanah menurun maka lahan tidak
ditanami

tanaman

pangan,

pohon

dibiarkan

tumbuh,

sehingga periode ini disebut periode bero. Pada yang


meningkat secara linier dengan jalannya waktu, (Tf) dan
akhirnya berhenti pada waktu tertentu. Dengan demikian
peningkatan akumulasi C (Ic) hingga tercapainya jumlah C
maksimum adalah:
I c = ( C m ax - C m in )/ T f
Tugas Mata Kuliah
Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

Dari gambar tersebut juga dapat diduga C tersimpan ratarata per siklus tanam bero (Tf ) adalah:
C av gF = 0 .5 * (C m i n + C m ax )
Maka untuk seluruh sistem jumlah C tersimpan rata-rata
menjadi:

C av g = T f * (C m a x + C m in )/ (2 * (T f + T c ))
dimana:
Cmin

jumlah C tersimpan

minimum dalam suatu


sistem
Cmax : jumlah C tersimpan
maksimum dalam suatu
sistem
Tc
Tf :

: periode dimana terjadi Cmin dari setiap sistem


periode yang dibutuhkan untuk mencapai Cmax
mulai dari titik Cmin

Tetapi bila Tc diabaikan, misalnya pada kasus konversi


hutan menjadi HTI sengon yang pertumbuhannya cepat
maka C tersimpan rata-rata menjadi:
C av g = 0 .5 * (C m ax + C m in )

Tugas Mata Kuliah


Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

ini

berarti

tingkat

akumulasi

per

tahunnya

tidak

tergantung pada waktu Tf. Artinya bahwa tidak ada


perbedaan jumlah C tersimpan
tanam
(misalnya

antara

sengon)

dan

per

siklus

pohon pertumbuhan

cepat

pohon

rata-rata

pertumbuhan

lambat

(misalnya jati).

DAFTAR PUSTAKA:
Hairiah K, Rahayu S. 2007. Pengukuran Karbon tersimpan
diberbagai macam penggunaan lahan. Bogor. World
Agroforestry Centre ICRAF, SEA Regional Office, University
of Brawijaya, Indonesia.
Sutaryo D. 2009. Penghitungan Biomassa, sebuah pengantar
untuk studi karbon dan perdagangan karbon. Wetlands
International Indonesia Programme, Indonesia.

Tugas Mata Kuliah


Ekosistem dan Analisisnya
Metode untuk mengukur Carbon Stock di suatu Wilayah
Andrian A. Gannery

10

Anda mungkin juga menyukai