PENDAHULUAN
Kamar operasi RSWS merupakan kamar operasi yang mempunyai Kemampuan Pelayanan yang
lengkap meliputi berbagai jenis pembedahan mulai dari pembedahan khusus, besar dan sedang.
Kemampuan yang ada sudah barang tentu didukung oleh sarana maupun prasarana yang ada dan
juga personil yang memadai baik dari segi Ilmu Pengetahuan maupun Skill (keterampilan).
1.
Pengertian.
Suatu keadaan dimana kamar operasi tersebut mampu melayani tindakan pembedahan baik
pembedahan yang direncanakan ( elektif ) maupun mendadak ( cito ) dan ODC dalam
jumlah tertentu, meliputi jumlah operasi harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
2.
BAB II
KEMAMPUAN PELAYANAN
A.
BANGUNAN FISIK
Bangunan IBP yang ada saat ini dibangun tahun 1990 dengan jumlah 8 kamar Bedah berada
dilantai II dilengkapi dengan AC sentral dan Exshaus Fan. Gedung IBP pada tahun 1997 AC
sentralnya rusak dan diganti dengan AC Split 2 PK, 2 unit per kamar bedah. Pada tahun 2004
gedung IBP direnovasi dengan penambahan kamar bedah dari 8 menjadi 12.
B.
b.
c.
Ruang perawat
d.
e.
f.
g.
Koridor
3. Daerah Ketat
a.
b.
Ruang persiapan alat instrument, Ruang induksi, Ruang tindakan operasi dan
Medical Equipment.
4. Rancang Bangun.
a.
L:
T:
b. Dinding
Dinding dengan keramik biru muda, ada 7 kamar Bedah, dinding tembok warna krem
ada 5 kamar Bedah. dan langit-langit dari tripleks dengan warna putih dengan sudut
runcing.
c. Lantai terbuat dari bahan vinyl.
d. Terdapat gelagar gantungan lampu bedah ditiap kamar operasi.
e. Pintu 2 daun dengan ukuran lebar ? cm dan tinggi ? cm dan pintu samping 1 daun.
f. Pencahayaan lampu neon dan lampu operasi.
g. Ventilasi dengan AC Split dan dilengkapi dengan exhaus.
h. Terdapat lampu U. V di OK 10, sedangkan OK lainnya U. V nya secara manual.
i. Sistim gas medik secar sentral yang dipasang pada tembok.
j. Meja operasi terdiri dari 4 meja operasi elektrik dan 8 meja operasi manual.
k. Sistim komunikasi antar kamar operasi menggunakan aiphone.
l. Sistim listrik terdiri dari 220 volt dengan tombol berada pada ketinggian ? m dari
lantai.
m. Terdapat stop kontak dari UPS yang otomatis berfungsi apabila
lampu PLN mati mendadak sebelum disambungkan ke Genset Rumah Sakit.
n. Sanitasi.
Menggunakan air bersih dari PDAM dengan tempat penampungan khusus.
C.
D.
2.
3.
4.
: 115 pasien
: 358 pasien
5.
E.
: 16 pasien.
F.
: 2156
2) ASKES
: 1248
3) SWASTA
: 1512
G.
NO
1
2
JABATAN
PANGKAT /
GOLONGAN
PENDIDIKAN
JUMLAH
S2
S1 Keperawatan
1
1
Penata / III c
D IV Keperawatan
SKM
Kepala Instalasi
Kepala Ruangan
Ka. Sub.
Administrasi
Ka. Sub
Penunjang
Penata Anestesi
SKM
Penata Anestesi
D III Anestesi
5 orang
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Penanggung
Jawab Farmasi
Tenaga Farmasi
Tenaga
Administrasi
Tenaga
Administrasi
Pekarya
SPR
D III Keperawatan
D III Keperawatan
SKM
D III Keperawatan
D III Keperawatan
D III Keperawatan
SPK
D III Keperawatan
SPR
1 orang
1 orang
3 orang
1 orang
7 orang
6 orang
3 orang
1 orang
6 orang
1 orang
S1 Farmasi
1 orang
CPNS
D III Farmasi
1 orang
CPNS
SMA
3 orang
Kontrak
S 1 Ekonomi
1 orang
Rekanan
SMA
3 orang
3
4
17
18
19
20
21
Jumlah
50 orang
H.
NO
NAMA ALAT
KONDISI
B/R
%
UMUR
KET
B = BAIK ( MASIH BISA DIPAKAI )
B
B
B
B
R
80%
80 %
80%
80 %
100%
>10 Th
> 10 Th
> 10 Th
> 10 Th
> 10 Th
1. ENDOSCOPY DIGESTIVE
2. ENDOSCOPY OBGYN
3. ENDOUROLOGY
4. ENDOSCOPY THT
5. ARTHROSCOPY
B
B
B
B
B
95 %
95 %
100 %
100 %
95 %
< 10 Th
< 10 Th
< 10 Th
< 10 Th
< 10 Th
90 %
< 10 Th
B
B
B
100 %
70 %
100 %
< 10 Th
> 10 Th
< 10 Th
100 %
< 10 Th
100%
< 10 Th
100 %
< 10 Th
B
B
B
B
100 %
100 %
100 %
100 %
< 10 Th
< 10 Th
< 10 Th
< 10 Th
R
R
R
70 %
50 %
50 %
>10 Th
< 10 Th
> 10 Th
R
B
50 %
100%
> 10 Th
< 10 Th
I.
j)
BAB III
PENUTUP
Kemampuan Instalasi Bedah Pusat RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo sangat menentukan pelayanan
pembedahan baik untuk pasien dan warga masyrakat pada umumnya.
Untuk mendapatkan pelayanan pembedahan yang optimal, maka perlu adanya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan bagi dokter maupun perawat kamar bedah.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan sarana dan prasarana yang ada, dimana
keadaannya sudah banyak yang tidak memadai dan perlu adanya perbaikan-perbaikan atau
penambahan sesuai kebutuhan.
Mudah- mudahan hal ini dapat menjadi masukan bagi pimpinan untuk perbaikan kamar bedah di
Instalasi Bedah Pusat RS dr. Wahidin Sudirohusodo.
Dikeluarkan di
: Makassar
Pada tanggal
: 21 Agustus 2007
KEPALA INSTALASI BEDAH PUSAT