Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KIMIA DASAR
Kesetimbangan Kimia

Disusun Oleh :
Tuhpatur rohmah

230110140068

Imas Siti Nurhalimah

230110140084

Didi Arpindi

230110140101

Lena Lutfina

230110140104

Gilang Ramadan

230110140126

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014

I.1 Latar Belakang


Banyak sekali mahasiswa yang mengambil mata kuliah kimia dasar II yang harus berhadapan
dengan keseimbangan kimia yang merupakan subjudul dari mata kuliah itu sendiri, banyak
aspek yang akan kita pelajari dalam keseimbangan kimia ini, sehingga sangat dimungkinkannya
untuk mendalami ilmu kesimbangan kimia ini untuk melanjutkan dari mata kuliah yang
sebelumnya, hal yang perlu kita sadari adalah dengan mempelajari keseimbangan kimia berarti
kita turut andil dalam menjaga keseimbangan alam ini, karena kimia adalah ilmu yang sangat
erat hubungannya dengan pengetahuan dan alam, oleh itu sebabnya ilmu kimia juga disebut
sebagai sentral sains atau pusat dari segala ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam
maupun tidak secara langsung.
Konsep yang perlu di pahami dalam mempelajari kesetimbangan kimia ini adalah

bahwa

kesetimbangan kimia ini adalah reaksi bolak balik yang mana memiliki laju yang sama, oleh
sebabitu kesetimbangan kimia ini adalah bagian dari keseimbangan kimia dinamis karena yang
memiliki laju hanyalah sesuatu yang bergerak bukan statis.

BAB II
TUJUAN
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan
kimia.
3. Untuk mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana
caranya menghitung kesetimbangan kimia.

BAB III
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan jenis-jenis kesetimbangan?
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan?
3. Bagaimana tetapan kesetimbangan Kimia dan cara untuk menghitungnya ?

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agar suatu reaksi dapat mencapai kondisi setimbang atau dikatakan sebagai kesetimbngan kimia,
diperlukan beberapa syarat, antara lain:
a Berupa reaksi bolak-balik
Suatu reaksi dapat menjadi reaksi kesetimbangan jika reaksi baliknya dapat dengan
mudah terjadi secara bersamaan. Terkadang kita memerlukan adanya pengaruh dari luar agar
suatu reaksi menjadi dapat balik. Pada umumnya, reaksireaksi homogen (reaksi yang fasa-fasa
pereaksi dan hasil reaksinya sama) akan lebih mudah berlangsung bolak balik dibandingkan
dengan reaksi yang heterogen.
Contoh:
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
Biasanya, reaksi heterogen hanya dapat berlangsung bolak balik pada suhu tinggi.
b. Bersifat dinamis
Suatu reaksi kesetimbangan tidaklah statis, melainkan bersifat dinamis. Artinya, secara
makroskopis reaksi berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju yang sama. Karena
laju pembentukan zat ke ruas kanan sama dengan laju pembentukan zat ke ruas kiri, maka pada
keadaan setimbang jumlah masingmasing zat tidak lagi berubah, sehingga reaksi tersebut
dianggap telah selesai. Berlangsungnya suatu reaksi secara makroskopis dapat dilihat dari
perubahan suhu, tekanan, konsentrasi, atau warnanya; sementara perubahan dalam skala
mikroskopis atau molekul tidak dapat teramati.
c. Dilakukan dalam sistem tertutup

Kesetimbangan kimia hanya dapat berlangsung dalam sistem tertutup. Sistem tertutup
adalah suatu sistem reaksi dimana baik zat-zat yang bereaksi maupun zatzat hasil reaksi tidak ada
yang meninggalkan sistem. Reaksi antara timbal (II) sulfat dengan larutan natrium iodida tidak
mungkin berlangsung bolak balik jika timbal (II) iodida yang terbentuk pada reaksi tersebut
dibuang atau dihilangkan dari sistem.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya adalah :


a. Suhu
b. Konsentrasi
c. Tekanan dan Volume

Tetapan Kesetimbangan Kimia


Menghitung kesetimbngan kimia dapat dilakukan dengan menggunakan tetapan sebagai
berikut :
[C]c [D]d
Kc=
[A]a [B]b

DAFTAR PUSTAKA
Untung Tri Haryanto, Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Semester Gasal, Klaten: Viva Pakarindo,
hlm.63
1
Sri Rahayu Ningsih, dkk, Sains Kimia 2 SMA/MA, 2007, Jakarta: Bumi Aksara, hlm.144
2
Untung Tri Haryanto, Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Semester Gasal, Klaten: Viva Pakarindo,
hlm.58
Raymond Chang, 2005, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, jakarta: erlangga, hlm.66
3
Sri Rahayu Ningsih, dkk, Sains Kimia 2 SMA/MA, 2007, Jakarta: Bumi Aksara, hlm.122
4
Untung Tri Haryanto, Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Semester Gasal, Klaten: Viva Pakarindo,
hlm.58
5
Sri Rahayu Ningsih, dkk, Sains Kimia 2 SMA/MA, 2007, Jakarta: Bumi Aksara, hlm.129

1
2
3
4

Untung Tri Haryanto, Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Semester Gasal, Klaten: Viva Pakarindo,
hlm.58
o 7 Sri Rahayu Ningsih, dkk, Sains Kimia 2 SMA/MA, 2007, Jakarta: Bumi Aksara,
hlm.144
6

Ibid. hlm.131
Keenan, dkk, 1984, Kimia untuk Universitaslahu, jakarta: Erlangga, hlm.593
10
Untung Tri Haryanto, Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Semester Gasal, Klaten:
Viva Pakarindo, hlm.63
o 11 Ibid, hlm. 64
o 12 Sri Rahayu Ningsih, dkk, Sains Kimia 2 SMA/MA, 2007, Jakarta: Bumi Aksara,
hlm.144

5
6
7
8
9
10
11
12
13

o
o

13

Untung Tri Haryanto, Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Semester Gasal, Klaten:
Viva Pakarindo, hlm.58

Anda mungkin juga menyukai