LIBYA
Anggota Kelompok :
1. Cindy Crisanta
/ 02
2. Natanael Simogiarto
/ 18
/ 28
XII IA9
Latar Belakang
Libya atau Libia (bahasa Arab: Lby), secara resmi Negara Libya adalah sebuah
negara di wilayah Maghrib Afrika Utara. Libya berbatasan dengan Laut Tengah di
sebelah utara, Mesir di sebelah timur, Sudan di sebelah tenggara, Chad dan Niger di
sebelah selatan, serta Aljazair dan Tunisia di sebelah barat.
Dengan wilayah seluas hampir 18 million square kilometres (6,900,000 sq mi), Libya
adalah negara terbesar keempat di Afrika menurut luas wilayah, dan ke-17 terbesardi
dunia. Kota terbesarnya, Tripoli, adalah rumah bagi 1,7 juta dari 6,4 juta rakyat Libya.
Tiga pembagian wilayah tradisional negara ini adalah Tripolitania, Fezzan dan Cyrenaica.
Pada tahun 2009, Libya memiliki IPM tertinggi di Afrika dan PDB (PPP) per kapita
tertinggi di Afrika, dan di susul oleh Seychelles, Guinea Khatulistiwa, dan Gabon. Libya
memiliki cadangan minyak terbesar ke-10 dari negara-negara lain di dunia dan produksi
minyak tertinggi ke-17.
Selain itu, Libya juga merupakan salah satu yang paling mencolok dari deretan
negara otoriter di Timur Tengah. Di bawah kepemimpinan Moammar Khadafy, Libya
menerapkan sistem pemerintahan tanpa adanya partai politik. Libya menetapkan sistem
pemerintahan Jamahiriya atau negara rakyat atau a state of the masses, yang dalam
teorinya merupakan tipe pemerintahan oleh rakyat melalui Dewan Lokal (local councils),
tetapi pada prakteknya merupakan pemerintahan otoriter. Dalam bukunya yang berjudul
2
bermukim di dua perkotaan besar Tripoli dan Banghazi, dan sebagian lagi bermukim
di pinggiran pesisir Libya. Penghasilan yang menjadi tonggak kehidupan masyarakat
Libya adalah hasil perminyakan, sebagian lagi ada yang berprofesi sebagai sopir taxi,
dan sebagian kecil ada yang terus menggeluti usaha kecil menengah. Kondisi sosial
Libya akhir-akhir ini seakan terasa berubah dengan adanya hubungan baik antar Negara
tetangga Eropa, perubahan tersebut sangat mencolok dalam hal adat istiadat, terutama
pakain.
Faktor utama munculnya perubahan tersebut adalah masuknya barang imporan dari
luar terutama eropa yang berupa pakaian-pakaian yang tidak sesuai dengan ketentuan
syariat islam. Dari sisi adat istiadat yang juga lumayan unik dan banyak disoroti oleh
para pendatang adalah adat pernikahan yang sangat rumit, artinya kursi pelaminan tidak
bisa didapati dengan secara mudah. mulai dari persyaratan nikah yang sangat berbelitbelit, di mana harus mempunyai uang banyak, mempersiapkan tempat, dan harus sudah
mempunyai karir tetap, sehingga keadaan itu membuat para laki-laki dan wanita Libya
banyak yang terlambat menikah semua itu disebabkan karena sistem adat para nenek
moyang mereka yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh rakyat Libya.
Dari aspek politik, Libya sejak merdeka telah mengalami tiga perubahan bentuk
pemerintahan, pertama: bentuk Monarki ( Kerajaan), kedua: Republika, ketiga: Sosial
Republik. Dan dalam rentang sejarahnya selama 58 tahun sejak merdeka hingga sekarang
pun politik Libya banyak mengalami pasang surut, hubungan yang awalnya sangat baik
dengan barat (Inggris dan Amerika) dimasa raja Idris, setelah revolusi ternyata Muammar
3
Asumsi-asumsi positif telah muncul yang berguna untuk menangani masalah baik itu
politik maupun ekonomi dan juga untuk membuat kebijakan.
Melihat dari data pertumbuhan ekonomi Libya di bawah rezim Khadafy terlihat jelas
bahwa perekonomian Libya sangatlah baik. Meskipun pemerintahannya bersifat otoriter
namun dalam segi pembangunan ekonomi Khadafy menjalankannya dengan cukup baik.
Dibawah keadaan politik Dalam Negeri dan Luar Negeri yang cukup buruk dengan
adanya banyak konflik dan perseteruan akibat gaya kepemimpinan Khadafy yang
diktatoris dan memiliki banyak musuh namun dalam segi ekonomi Libya cukup stabil.
Bahkan dalam keadaan tekanan luar negeripun Libya tetap mampu mempertahankan
stabilisasi ekonominya. Seperti halnya embargo minyak yang dilakukan Negara-negara
barat dan juga AS. Belum lagi dengan besarnya pengeluaran biaya perang yang cukup
besar.
Hal ini memang ditunjang dengan SDA Negara yang sangat berlimpah, dari minyak
mentah. Namun dilain pihak terlihat bagaimana modernisasi yang dibawa oleh Kadafyi
ini berhasil diterapkan. Untuk perbandingan, saat Libya dibawah pemerintahan dinasti
Sanusiah dengan system kerajaannya. Libya belum begitu terlihat sebagai salah satu
Negara kuat di tanah Afrika. Hal ini oleh Khadafy sendiri dinilai bahwa saat itu Libya
berada di masa tradisional dengan system monarchinya.
Sementara dibawah pimpinannya Libya baru bangkit dengan membawa modernisasi
di segala bidang baik politik, ekonomi, juga teknologi. Hal ini dibuktikan dengan
berhasilnya Libya menjadi salah satu Negara yang disegani di kawasan Afrika dan Timur
Tengah setelah sebelumnya adalah Mesir. Meskipun Khadafy sendiri membenci bangsabangsa barat dan AS. Namun system modernisasi ini ia terapkan sebagai bentuk
pembaharuan dan pengembangan kemajuan Negara bukan sebagai proses eropanisasi.
Hal ini secara lebih jelasnya ia jelaskan dalam buku karangannya sendiri yang lebih
dikenal sebagai BukuHijau yang kemudian dijadikan ideology oleh pemerintah Libya
dibawah rezim Muammar Khadafy
Mulanya, Libya adalah sebuah kerajaan yang merdeka pada tanggal 24 desember
1951. Sebelum mencapai kemerdekaan, selama tiga dekade, Libya mengalami penjajahan
dibawah Italia, dan hampir satu dekade admistrsi Libya diatur oleh Prancis dan Inggris.
Tahun 1911 kapal-kapal perang Itali berlabuh di pantai Tripoli, Libya. Mereka
membuat permintaan kepada kekhalifahan Turki Ustmaniyah untuk menyerahkan Tripoli
kepada Italia. Kalau tidak kota itu akan dihancurkan. Bersama rakyat Libya, kekhalifahan
menolaknya mentahmentah permintaan itu. Mereka menganggap hal ini sebuah
penghinaan. Akibatnya, titisan bangsa Romawi ini pun mengebom kota Tripoli tiga hari
tiga malam. Peristiwa ini menjadi seri perjuangan mujahidin Libya, bersama tentara Turki
melawan pasukan Italia.
Tahun 1912, Sultan Turki menandatangani sebuah perjanjian damai yang sejatinya
sebagai simbol menyerahnya Turki kepada Italia. Perjanjian itu diadakan di kota
Lausanne, Switzerland. Itulah awal pemerintahan kolonial Italia berkuasa di Libya.
Namun, perjanjian ini ditolak rakyat Libya. Mereka tetap melanjutkan perang jihad. Di
beberapa wilayah, mereka masih tetap dibantu oleh tentara Turki yang tidak mematuhi
perintah dari Jenderal Turki di pusat kekhalifahan, Istanbul.
Tahun 1911 di bawah pimpinan Benito Mussolini, Italia meluaskan daerah
jajahannya sampai ke Libya. Mulai tahun 1929, terjadi perlawanan sengit di Libya,
dipimpin seorang mantan guru, Omar Mukhtar. Karena jenderal terdahulu tidak sanggup
menghentikan perlawanan Omar Mukhtar, akhirnya dikirimlah Jenderal Rodofo Graziani
untuk diangkat sebagai gubernur jenderal di Libya dengan tugas utamanya menumpas
pemberontakan Omar Mukhtar.
Dilahirkan tahun 1861, Umar memulai hidupnya menjadi seorang sufi dan memasuki
tarekat yang bernama Sanusiyah sampai beliau meninggal. Umar Mukhtar memiliki
sekitar 6000 pasukan. Beliau juga membentuk pasukan elit kecil yang mempunyai
mobility dan keterampilan perang yang tinggi.
Tahun 1921 Umar Mukhtar tertangkap, karena pengkianatan salah seorang
pasukannya. Tetapi berkat kepiawaiannya berdiplomasi dalam bahasa Inggris, Umar pun
cepat dibebaskan oleh tentara musuh. Di tahun yang sama, Libya diperintah oleh
Gubernur Jenderal Guiseppe Volvi. Ia mendeklarasikan akan memperjuangkan hak-hak
Italia dengan darah. Lima belas ribu pasukan Italia pun disebar di kota Libya untuk
membunuh para penduduk awam. Angkatan udara italia pun juga ikut berbicara. Kepala
operasi ketentaraan ini adalah Pietro Badoglio dan Rudolfo Graziani. Nama terakhir ini
tidak mengecualikan seorang pun dari pendukung-pendukung Umar yang tertangkap.
Semuanya harus dibantai. Hal ini mendorong Umar beserta pasukannya kembali angkat
senjata. Kemenangan pun diperoleh. Umar berganti titel; komandan perang untuk
seluruh wilayah Libya.
Peperangan yang berkisar pada tahun 1923 931, menyebabkan Italia menderita
kerugian yang amat sangat. Italia kalah perang di mana-mana. Setelah mendapat laporan
dari Libya, Benito Musollini turun tangan. Ia mengirim 400.000 pasukannya ke Libya.
Perang menjadi sangat tidak seimbang. Perang ini mengakibatkan Libya kalah.
Di bawah Italia, Libya harus ikut Italia melawan Sekutu. Italia pun mendirikan Libya
Italia, yaitu koloni di Afrika Utara Italia (Africa Settentrionale Italiana, atau ASI) yang
didirikan tahun 1934 di Libya. Libya Italia dibentuk dari koloni Cyrenaica dan
Tripolitania yang direbut oleh Italia dari Kesultanan Utsmaniyah tahun 1912 setelah
Perang Italia-Turki dari tahun 1911 hingga 1912. Baik Cyrenaica dan Tripolitania,
bersama dengan Fezzan, digabung ke Libya Italia tahun 1934. Libya hilang sebagai
koloni pada tahun 1943 ketika diduduki oleh Sekutu selama Perang Dunia II.
Idris Al-Sanusi tersingkir ketika terjadi kudeta militer yang dipimpin oleh Muamar
Khadafi pada bulan September 1969. Idris Al-Sanusi meninggal dipengasingan di Mesir
pada tahun 1983.
Libya terdiri atas tiga buah negara bahagian, yaitu Tripolitania, Cyrenaica, Barqah,
dan Fezzan. Negara ini terletak di sepanjang pantau utara benua Afrika, berbatas sebelah
Utara dengan Lautan Tengah, sebelah Selatan dengan Afrika Barat Perancis, Afrika
katulistiwa dan Sudan, sebelah barat dengan Tunis dan Algeria, sebelah Timur dengan
Mesir.