Etiologi
Distosia terjadi karena beberapa
faktor, yaitu kelainan power,
passage, dan passanger :
Kelainan Power : kekuatan ibu
mendorong janin
Kelainan Passage : karena adanya
kelainan pada jalan lahir,
Kelainan Passanger : kelainan pada
letak, ukuran ataupun bentuk janin,
Inersia Uteri
Fundus berkontraksi lebih kuat dan
lebih dahulu daripada bagian-bagian
lain.
Kelainannya terletak dalam hal bahwa
kontraksi uterus lebih aman, singkat,
dan jarang daripada biasa.
Keadaan umum penderita biasanya
baik, dan rasa nyeri tidak seberapa.
Penanganan
Dulu : Menunggu adalah sikap
terbaik
Sekarang : menunggu namun jika
terlampau lama dapat menambah
bahaya kematian janin SC
Penanganan
Pada partus presipitatus tidak
banyak yang dapat dilakukan karena
biasanya bayi sudah lahir tanpa ada
seorang yang menolong. Kalau
seorang wanita pernah mangalami
partus presipitatus, kemungkinan
besar kejadian ini akan berulang
pada persalinan berikutnya.
Distosia servikalis :
Primer
Disebabkan serviks tidak membuka karena
tidak mengadakan relaksasi berhubung
dengan incoordinate uterine actionsirkuler.
Skunder
Disebabkan kelainan organik pada serviks,
Dengan his kuat serviks bisa robek, dan
robekan ini dapat menjalar ke bagian bawah
uterus.
Penanganan
Diobati secarasimtomatis karena
belum ada obat yang dapat
memperbaiki koordinasi fungsional
antara bagian-bagian uterus.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan
ialah mengurangi tonus otot dan
mengurangi ketakutan penderita.
PASSENGER
Presentasi Muka
Merupakan akibat kelainan Sikap (Habitus)
berupa defleksi kepala maksimum. Pada
presentasi muka terjadi hiperekstensi
maksimum kepala sehingga oksiput
menempel dengan punggung janin dengan
demikian maka yang merupakan
presentasi (bagian terendah. maka
persalinan spontan per vaginam tidak
mungkin terjadi.
Etiologi
Letak muka primer
yang disebabkan:
Struma
congenitalis.
Kelainan tulang
leher.
Lilitan tali pusat
yang banyak.
Meningocele.
Anenchepal.
Diagnosis
Penunjuk presentasi muka adalah
dagu.
Pada palpasi abdomen kadangkadang dapat diraba tonjolan kepala
janin di dekat punggung janin.
Presentasi muka
Mekanisme
persalinan pada
presentasi muka
mentoposterior.
Terjadi putar
paksi dalam
sehingga dagu
berputar
keanterior dan
lahir pervaginam.
Penatalaksanaan
Bila ukuran panggul normal persalinan
pervaginam pada presentasi muka
dapat berlangsung dengan wajar.
Observasi detik Jantung Janin
dilakukan dengan monitor eksternal.
Presentasi muka sering terjadi pada
panggul sempit, maka SC terpaksa
harus dilakukan.
Prognosa
Letak muka dapat lahir spontan.
Pada umumny partus lebih lama,
yang meninggkan angka kematian
janin. Kemugkinan rupture perinea
lebih besar
Presentasi Dahi
.Presentasi yang sangat jarang.
Diagnosa ditegakkan bila VT pada
PAP meraba orbital ridge dan
ubun-ubun besar
Gambar 2.5.
Presentasi dahi.
terlihat bahwa
kepala berada
diantara posisi
fleksi sempurna
dengan ekstensi
sempurna. Kecuali
pada kepala yang
kecil atau panggul
yang sangat luas
Diagnosis
Diagnosis presentasi dahi dapat
ditegakkan apabila pada pemeriksaan
vaginal dapat diraba pangkal hidung,
tepi atas orbita, sutura frontalis, dan
ubun-ubun besar.
Pada palpasi abdomen dapat teraba
oksiput dan dagu janin di atas simfisis
dengan mudah
Etiologi
Presentasi dahi sering merupakan
keadaan temporer dan dalam
perjalanan persalinan selanjutnya
dapat spontan berubah menjadi
presentasi muka atau presentasi
belakang kepala.
Mekanisme persalinan
Pada janin kecil atau panggul luas
persalinan pervaginam biasanya
berlangsung dengan mudah.
Persalinan pervaginam pada
presentasi dahi yang persisten hanya
dapat berlangsung bila terdapat
molase berlebihan sehingga bentuk
kepala berubah.
Prognosis
Bila presentasi dahi sudah bersifat
menetap, prognosis persalinan
pervaginam sangat buruk kecuali bila
janin kecil atau jalan lahir sangat
luas.
Penanganan
Sebagian besar presentasi dahi
memerlukan pertolongan secara
bedah sesar.
Apabila presentasi dahi didiagnosis
pada persalinan awal dengan selaput
ketuban yang utuh, observasi ketat
dapat dilakukan..
Letak sungsang
Letak sungsang adalah letak memanjang
dengan bokong sebagian yang terendah
(presentasi bokong).
Letak sungsang dibagi sebagai berikut:
Letak bokong murni (Frank breech)
Letak bokong kaki (Complete breech)
Letak lutut atau letak kaki (Incomplete
breech)
Etiologi
Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang
lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala
anak relatif besar.
Hydramnion karena anak mudah bergerak.
Plasenta previa karena menghalangi turunnya
kepala ke dalam pintu atas panggul.
Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus
bicornis.
Kelainan bentuk kepala karena kepala kurang
sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
Diagnosis
Pada palpasi teraba bagian keras bundar
dan melenting pada fundus. Punggung
anak dapat diraba pada salah satu sisi
perut dan bagian-bagian kecil dan pihak
yang berlawanan.
Di atas sympisis teraba bagian yang
kurang bundar dan lingan. Bunyi jantung
terdengar pada punggung anak setinggi
pusat
Mekanisme Persalinan
Persalinan Pervaginam
1. Spontaneous breech (Bracht)
2. Partial breech extraction : Manual
and assisted breech delivery
3. Total breech extraction
.Persalinan per abdominal : Seksio
Sesaria
Melahirkan secara
Lovset
Cara melahirkan bahu
dan lengan :
Setelah sumbu bahu janin
berada dalam ukuran
muka belakang, tubuhnya
ditarik kebawah lalu
dilahirkan bahu lengan
belakang. Bokong di
pegang di femuro pelvic
(jari telunjuk diletakan
pada crista iliaka ibu jari
berdampingan pada
sacrum), lalu di putar
searah 180 derajat
kearah perut dan
dilahirkan sampai kedua
tangan.
Pemeriksaan
Leopold pada letak
lintang.
Letak Lintang
Keadaan ini terjadi
bila sumbu panjang
janin tegak lurus
dengan sumbu
panjang tubuh ibu
Pada letak lintang,
bahu biasanya berada
diatas pintu atas
panggul, kepala
berada pada salah
satu fossa iliaca
sedangkan bokong
pada fossa illiaca
lainnya.
Diagnosis
Diagnosa biasanya mudah dan kadangkadang hanya melalui inspeksi dimana
abdomen terlihat melebar dengan fundus
uteri sedikit diatas umbilikus.
Tidak ada kutub janin yang teraba dibagian
fundus dan kepala teraba di fossa iliaca.
Pada dorso-posterior, teraba bagian kecil pada
palpasi dinding abdomen.
VT pada persalinan dini dapat meraba tulang
rusuk, bila pembukaan servik sudah
bertambah maka dapat teraba skapula dan
klavikula
Etiologi
Grandemultipara akibat dinding abdomen
yang kendor
Janin Preterm
Plasenta previa
Kelainan anatomis uterus
Hidramnion
Panggul sempit
Wanita yang sudah mengalami persalinan >
4 kali dengan bayi aterm memiliki
kemungkinan mengalami kehamilan dengan
presentasi lintang 10 kali lipat nulipara
Letak lintang
kasep
Terdapat
lingkaran muskula
(pathological
retraction ringBandl ) diatas
SBR yang sudah
sangat menipis
Penatalaksanaan
Presentasi lintang pada awal
persalinan adalah indikasi untuk
melakukan SC
Pada saat melakukan SC, akibat
terperangkapnya tubuh janin dalam
SBR maka insisi uterus lebih baik
dilakukan secara vertikal.
Prognosa
Letak lintang
merupakan letak yang
tidak mungkin lahir
spontan dan berbahaya
bagi ibu maupun anak.
Biarpun lahir spontan,
anaknya lahir mati.
Bahaya yang terbesar
adalah rupture uteri
yang spontan atau
traumatis karena persi
dan ekstraksi
Letak Majemuk
Yang dimaksud dengan letak majemuk
ialah kalau disamping bagian terendah
teraba aggota badan.
Pada letak sungsang jarang sekali tangan
teraba di samping bokong dan keadaan ini
biasanya tidak menimbulkan kesukaran.
Pada letak majemuk sering juga tali pusat
menumbung, dan hal ini sangat
mempengaruhi prognosa.
Etiologi
Letak majemuk terjadi kalau pintu atas
panggul tidak tertututp dengan baik oleh
bagian depan anak, seperti pada:
Multipara, karena kepala sering masih
tertinggal pada permulaan persalinan.
Pada disproporsi cephalopelvik
Pada anak yang premature
Hydramnion
Letak ganda.
Tangan kiri
berada didepan
bagian terendah
janin dan
biasanya
desensus kepala
dapat
berlangsung
normal. Prolapsus
lengan disamping
bagian terendah
janin.
Penatalaksanaan
Tangan yang menumbung tidak
menghalangi persalinan spontan, jadi
baiknya dibiarkan kalau terjadi gangguan
putaran paksi dapat diselesaikan dengan
ekstraksi forcipal dengan memasang
sendok forceps antara tangan yang
menumbung dan kepala anak.
Lengan yang menumbung, baiknya Kalau
reposisi tidak berhasil dan kepala tidak
mau turun, dilakukan section cessarea.
Prognosis
Angka kematian perinatal meningkat
sebagai konsekuensi dari :
persalinan preterm,
prolapsus talipusat dan
prosedur obstetrik yang traumatik.1
Posisio
Occipitalis
Posterior
Pemeriksaan
Vaginal : ubun
ubun kecil kiri
belakang
Kemungkinan
arah Putar
Paksi Dalam
(PPD) pada
posisio
oksipitalis
posterior.
Prognosis
Fitzpatrick dkk (2001) , Ponkey dkk (2003)
: membandingkan prognosa antara 246
pasien POPPersisten dengan presentasi
occiput anterior (POA) dan tercatat
adanya komplikasi persalinan yang lebih
tinggi pada POPP dibandingkan pada POA.
Hanya 40% kasus POPP yang dapat
mengalami persalinan spontan
pervaginam. 12% kasus POPP berakhir
dengan SC atas indikasi distosia.
Etiologi
Posisi occipitalis tranversal tidak selalu
sederhana. Panggul jenis platipeloid atau
android tidak memiliki cukup ruangan untuk
terjadinya rotasi kepala. Pada panggul android,
engagemen tidak terjadi sehingga kulit kepala
sering terlihat didepan introitus vagina sebagai
akibat adanya molase dan pembentukan caput
yang berlebihan. Dalam keadaan ini tindakan
persalinan dengan cunam harus dilakukan
secara hati-hati dan tidak dipaksaka
teraba di samping
atau lebih rendah
dari bagian depan
sedangkan
ketuban sudah
pecah, maka
dikatakan tali
pusat
menumbung.
Kalau hal ini
terjadi pada
ketuban yang
masih utuh
disebut tali pusat
terkemuka.
Etiologi
Segala keadaan dimana pintu atas panggul
kurang tertutup oleh bagian depan dapat
menimbulkan prolapsus foeniculi, seperti pada:
Disproporsi cephalopelvic
Letak lintang
Letak kaki
Kehamilan ganda
Letak majemuk
Hydramnion.
Penatalaksanaan
Kalau pembukaan belum lengkap
sectio cessarrea (SC) kecuali jika DJJ
buruk
Kalau pembukaan sudah lengkap:
Letak kepala masih tinggi SC
Kepala di PAP forcep
Distosia Bahu
Distosia bahu adalah suatu keadaan diperlukannya
tambahan manuver obsetrik oleh karena dengan tarikan
biasa ke arah belakang pada kepala bayi tidak berhasil
untuk melahirkan bayi
Pada mekanisme persalinan normal,ketika kepala
dilahirkan, maka bahu memasuki panggul dalam posisi
oblik. Bahu posterior memasuki panggul lebih dahulu
sebelum bahu anterior. Ketika kepala melakukan putaran
paksi luar, bahu posterior berada dicekungan tulang sakrum
atau disekitar spina iskiadika, dan memberikan ruang yang
cukup bagi bahu anterior untuk memasuki panggul melalui
belakang tulang pubis atau berotasi dari foramen obturator.
Apabila bahu berada dalam posisi anteroposterior ketika hendak memasuki pintu
atas panggul, maka bahu posterior dapat
tertahan promontorium dan bahu anterior
tertahan tulanh pubis. Dalam keadaan
demikian kepala yang sudah dilahirkan
akan tidak dapat melakukan putar paksi
luar, dan tertahan akibat adanya tarikan
yang terjadi antara bahu posterior dengan
kepala (disebut dengan turtle sign).
Komplikasi
fraktur tulang (klavikula dan
humerus)
cedera pleksus brakialis,
hipoksia yang dapat menyebabkan
kerusakan permanen di otak.
Dislokasi tulang servikalis yang fatal
juga dapat terjadi akibat melakukan
tarikan dan putaran pada kepala dan
leher.
Fakto Risiko
Pada bayi makrosomia, perbedaan ukuran tersebut
lebih besar dibanding bayi tanpa makrosomia.
Pencegahan distosia bahu
Lakukan sectio sesaria pada Janin luar biasa besar
(> 5kg), janin sangat besar (> 4,5 kg) dengan ibu
diabetes, janin besar (> 4 kg) dengan riwayat
distosia bahu pada persalinan sebelumnya, kala II
yang memanjang dengan janin besar. Selalu
bersiap bila sewaktu-waktu terjadi.
Kenali adanya distosia seawal mungkin. Perhatikan
waktu dan segera minta pertolongan begitu
distosia diketahui
Diagnosis
Distosia bahu dapat dikenali apabila
didapatkan adanya:
Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan
tidak dapat dilahirkan.
Kepala bayi sudah lahir, tetapi tetap menekan vulva
dengan kencang.
Dagu tertarik dan menekan perineum.
Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu
yang tetap tertahan di cranial simpisis pubis.2
Penanganan
Jangan melakukan tarikan atau dorongan
sebelum memastikan bahwa bahu posterior
sudah masuk ke panggul.
Untuk mengendorkan ketegangan yang
menyulitkan bahu posterior masuk panggul
tersebut, dapat dilakukan episiotomy yang
luas, posisi McRobert, atau posisi dada-lutut.
Dorongan pada fundus juga tidak
diperkenankan karena semakin menyulitkan
bahu untuk dilahirkan dan berisiko
menimbulkan rupture uteri.
Distosia akibat
hidrosepalus
Hidrosepalus:
penumpukan
cairan cerebro
spinal yang
berlebihan
menyebabkan
pembesaran
kepala janin.
Abdominal
dystocia pada
kehamilan 28
minggu akibat
pembesaran
vesica urinaria.
. Perut Gantung
(Pendular Abdomen
VULVA
Kelainan yang bisa menyebabkan
distosia ialah oedema vulva, stenosis
vulva, kelainan bawaan, varises,
hematoma, peradangan, kondiloma
akuminata dan fistula
Oedema vulva
Bisa timbul pada waktu hamil, biasanya
sebagai gejala pre eklamsia akan tetapi
dapat pula karena gangguan gizi
Stenosis vulva
Biasanya terjadi sebagai akibat perlukaan
dan radang yang menyebabkan ulkus-ulkus
yang sembuh dengan parut-parut yang
dapat menimbulakan kesulitan.
Kelainan bawaan
Atresia vulva dalam bentuk atresia hymenalis
yang menyebabkan hematokolpos,
hematimetra dan atresia vagina dapat
menghalangi konsepsi
Varises
Hal ini karena reaksi system vena pembuluh
darah seperti otot-otot di tempat lain
melemah akibat hormone estroid.
Hematoma
Pembuluh darah pecah sehingga hematoma
dijaringan ikat yang renggang di vulva, sekitar
vagina atau ligamentum latum
Peradangan vulva
sering bersamaan dengan peradangan
vagina dan dapat terjadi akibat infeksi
spesifik, seperti sifilis, gonorea,
trikomoniasis
Pada vagina :
Kelainan vagina
Pada aplasia vagina tidak ada vagina dan
ditempatnya introitus vagina dan
terdapat cekungan yang agak dangkal
atau yang agak dalam
Stenosis vagina kongenital
- Jarang terdapat , lebih sering ditemukan
septum vagina yang memisahkan vagina
secara lengkap atau tidak lengkap pada
bagian kanan atau bagian kiri
Tumor vagina :
Tergantung dari jenis dan besarnya
tumor perlu dipertimbangkan apakah
persalinan dapat berlangsung secara
per vaginam atau diselesaikan dengan
seksio sesar.
Kista vagina :
Bila kecil dan tidak ada keluhan
dibiarkan tetapi bila besar dilakukan
pembedahan. Marsupialisasi sebaiknya
3 bulan setelah lahir
Cervic
Distosia servikalis
Karena dysfunctional uterine action atau karena parut
pada serviks uteri. Kala I serviks uteri menipis akan
tetapi pembukaan tidak terjadi, sehingga merupakan
lembaran kertas dibawah kepala janin.
Uterus
Retroflexio uteri :
Retroflexio uteri gravida yang tetap
menimbulkan abortus atau retroflexio
uteri gravidi incarcerate.
Prolaps uteri
Biasanya prolapsus uteri yang inkomplit
berkut\rang karena setelah bulan ke IV
uterus naik dan keluar dari rongga
panggul kecil
Ruptur uteri
Pada keadaan ini mungkin terbentuk
cincin retraksi patologis yang dapat
diraba sebagai sebuah Krista
transversal atau oblik yag berjalan
melintang di uterus antara simfisis
dan umbilicus.
Pembentukan fistula
Apabila bagian terbawah janin menekan kuat ke pintu atas
panggul tetapi tidak maju dalam jangka waktu yang cukup
lama, bagian jalan lahir yang terletak diantaranya dan dinding
panggul dapat megalami tekanan yang berlebihan. Karena
gangguan sirkulasi, dapat terjadi nekrosis yang akan jelas
dalam beberapa hari setelah melahirkan dengan munculnya
fistula vesikovaginal,
Pencegahan distosia
Pada awal kehamilan, memperhatikan
gizi dan aktivitas.
Belajar tentang teknik melahirkan dan
apa yang diharapkan.
Hindari intervensi dalam persalinan.
Memperhatikan saran dari bidan atau
dokter.
Ubah posisi sesering mungkin saat Anda
berada dalam proses persalinan .
Kesimpulan
Distosia adalah persalinan yang sulit dan ditandai oleh
terlalu lambatnya kemajuan persalinan.
etiologi terjadinya distosia, yaitu:
1) karena kelainan kekuatan (power);
2) karena kelainan yang melibatkan janin (passanger);
3) karena kelainan pada jalan lahir (passage). Ketiga
etiologi tersebut juga dapat dibagi-bagi lagi.
Penanganan dari setiap penyebab distosia berbedabeda, semua itu bergantung pada prognosa dan efek
yang dapat terjadi baik pada ibu maupun pada janin.