Anda di halaman 1dari 90

Definisi

Distosia berasal dari bahasa Yunani,


Dys atau dus berarti buruk atau
jelek, tosia berasal dari tocos yang
berarti persalinan, sehingga distosia
merupakan persalinan yang sulit,
tidak ada kemajuan dalam persalinan
atau merupakan persalinan yang
membawa satu akibat buruk bagi
janin maupun ibu

Etiologi
Distosia terjadi karena beberapa
faktor, yaitu kelainan power,
passage, dan passanger :
Kelainan Power : kekuatan ibu
mendorong janin
Kelainan Passage : karena adanya
kelainan pada jalan lahir,
Kelainan Passanger : kelainan pada
letak, ukuran ataupun bentuk janin,

DISTOSIA KARENA KELAINAN KEKUATAN


(POWER)

Etiologi Kelainan His


Kelainan his terutama ditemukan pada
primigravida, khususnya primigravida
tua.
Pada multipara lebih banyak
ditemukan kelainan yang bersifat
inersia uteri.
Faktor herediter mungkin memegang
peranan pula dalam kelainan his.

Inersia Uteri
Fundus berkontraksi lebih kuat dan
lebih dahulu daripada bagian-bagian
lain.
Kelainannya terletak dalam hal bahwa
kontraksi uterus lebih aman, singkat,
dan jarang daripada biasa.
Keadaan umum penderita biasanya
baik, dan rasa nyeri tidak seberapa.

Penanganan
Dulu : Menunggu adalah sikap
terbaik
Sekarang : menunggu namun jika
terlampau lama dapat menambah
bahaya kematian janin SC

His terlampau kuat (hypertonic


uterine contraction)
Partus yang sudah selesai kurang
dari 3 jam, dinamakan partus
presipitus
Bahaya partus presipitus bagi ibu
ialah perineum,sedangkan bayi bisa
mengalami perdarahan dalam

Penanganan
Pada partus presipitatus tidak
banyak yang dapat dilakukan karena
biasanya bayi sudah lahir tanpa ada
seorang yang menolong. Kalau
seorang wanita pernah mangalami
partus presipitatus, kemungkinan
besar kejadian ini akan berulang
pada persalinan berikutnya.

Incoordinate uterine action ( HIS


Berubah )
Tonus otot terus meningkat, juga di luar his,
dan kontraksinya tidak berlangsung seperti
biasa.
His jenis ini juga disebut sebagai
uncoordinated hypertonic uterine contraction
kelainan his ini menyebabkan spasmus
sirkuler setempat, sehingga terjadi
penyempitan kavumuteri pada tempat itu.

Distosia servikalis :
Primer
Disebabkan serviks tidak membuka karena
tidak mengadakan relaksasi berhubung
dengan incoordinate uterine actionsirkuler.

Skunder
Disebabkan kelainan organik pada serviks,
Dengan his kuat serviks bisa robek, dan
robekan ini dapat menjalar ke bagian bawah
uterus.

Penanganan
Diobati secarasimtomatis karena
belum ada obat yang dapat
memperbaiki koordinasi fungsional
antara bagian-bagian uterus.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan
ialah mengurangi tonus otot dan
mengurangi ketakutan penderita.

PASSENGER
Presentasi Muka
Merupakan akibat kelainan Sikap (Habitus)
berupa defleksi kepala maksimum. Pada
presentasi muka terjadi hiperekstensi
maksimum kepala sehingga oksiput
menempel dengan punggung janin dengan
demikian maka yang merupakan
presentasi (bagian terendah. maka
persalinan spontan per vaginam tidak
mungkin terjadi.

Mentoposterior, dagu berada dibagian posterior


Persalinan pervaginam hanya mungkin berlangsung bila
dagu berputar ke anterior.

Etiologi
Letak muka primer
yang disebabkan:
Struma
congenitalis.
Kelainan tulang
leher.
Lilitan tali pusat
yang banyak.
Meningocele.
Anenchepal.

Letak muka sekunder


disebabkan :
Panggul picak.
Anak besar.
Dinding parut kendor,
hingga rahim jatuh ke
depan.
Bagian-bagian yang
menumbung.
Hydramnion

Diagnosis
Penunjuk presentasi muka adalah
dagu.
Pada palpasi abdomen kadangkadang dapat diraba tonjolan kepala
janin di dekat punggung janin.

Presentasi muka

Mekanisme
persalinan pada
presentasi muka
mentoposterior.
Terjadi putar
paksi dalam
sehingga dagu
berputar
keanterior dan
lahir pervaginam.

Putar Paksi Dalam agar dagu berada


dibelakang simfisis pubis. Setelah Putar Paksi
Dalam tahapan desensus berikutnya
berlangsung, maka dagu dan mulut nampak di
vulva dan persalinan kepala berlangsung
melalui gerakan fleksi.
Setelah kepala lahir, oksiput akan mendekati
anus dan dagu berputar seperti saat memasuki
Pintu Atas Panggul.
Persalinan bahu berlangsung seperti pada
presentasi belakang kepala.

Penatalaksanaan
Bila ukuran panggul normal persalinan
pervaginam pada presentasi muka
dapat berlangsung dengan wajar.
Observasi detik Jantung Janin
dilakukan dengan monitor eksternal.
Presentasi muka sering terjadi pada
panggul sempit, maka SC terpaksa
harus dilakukan.

Prognosa
Letak muka dapat lahir spontan.
Pada umumny partus lebih lama,
yang meninggkan angka kematian
janin. Kemugkinan rupture perinea
lebih besar

Presentasi Dahi
.Presentasi yang sangat jarang.
Diagnosa ditegakkan bila VT pada
PAP meraba orbital ridge dan
ubun-ubun besar

Gambar 2.5.
Presentasi dahi.

terlihat bahwa
kepala berada
diantara posisi
fleksi sempurna
dengan ekstensi
sempurna. Kecuali
pada kepala yang
kecil atau panggul
yang sangat luas

Diagnosis
Diagnosis presentasi dahi dapat
ditegakkan apabila pada pemeriksaan
vaginal dapat diraba pangkal hidung,
tepi atas orbita, sutura frontalis, dan
ubun-ubun besar.
Pada palpasi abdomen dapat teraba
oksiput dan dagu janin di atas simfisis
dengan mudah

Etiologi
Presentasi dahi sering merupakan
keadaan temporer dan dalam
perjalanan persalinan selanjutnya
dapat spontan berubah menjadi
presentasi muka atau presentasi
belakang kepala.

Mekanisme persalinan
Pada janin kecil atau panggul luas
persalinan pervaginam biasanya
berlangsung dengan mudah.
Persalinan pervaginam pada
presentasi dahi yang persisten hanya
dapat berlangsung bila terdapat
molase berlebihan sehingga bentuk
kepala berubah.

Prognosis
Bila presentasi dahi sudah bersifat
menetap, prognosis persalinan
pervaginam sangat buruk kecuali bila
janin kecil atau jalan lahir sangat
luas.

Penanganan
Sebagian besar presentasi dahi
memerlukan pertolongan secara
bedah sesar.
Apabila presentasi dahi didiagnosis
pada persalinan awal dengan selaput
ketuban yang utuh, observasi ketat
dapat dilakukan..

Letak sungsang
Letak sungsang adalah letak memanjang
dengan bokong sebagian yang terendah
(presentasi bokong).
Letak sungsang dibagi sebagai berikut:
Letak bokong murni (Frank breech)
Letak bokong kaki (Complete breech)
Letak lutut atau letak kaki (Incomplete
breech)

Tipe letak sungsang

Etiologi
Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang
lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala
anak relatif besar.
Hydramnion karena anak mudah bergerak.
Plasenta previa karena menghalangi turunnya
kepala ke dalam pintu atas panggul.
Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus
bicornis.
Kelainan bentuk kepala karena kepala kurang
sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.

Diagnosis
Pada palpasi teraba bagian keras bundar
dan melenting pada fundus. Punggung
anak dapat diraba pada salah satu sisi
perut dan bagian-bagian kecil dan pihak
yang berlawanan.
Di atas sympisis teraba bagian yang
kurang bundar dan lingan. Bunyi jantung
terdengar pada punggung anak setinggi
pusat

Mekanisme Persalinan
Persalinan Pervaginam
1. Spontaneous breech (Bracht)
2. Partial breech extraction : Manual
and assisted breech delivery
3. Total breech extraction
.Persalinan per abdominal : Seksio
Sesaria

Persalinan spotan dengan cara Bracht

Melahirkan secara
Lovset
Cara melahirkan bahu
dan lengan :
Setelah sumbu bahu janin
berada dalam ukuran
muka belakang, tubuhnya
ditarik kebawah lalu
dilahirkan bahu lengan
belakang. Bokong di
pegang di femuro pelvic
(jari telunjuk diletakan
pada crista iliaka ibu jari
berdampingan pada
sacrum), lalu di putar
searah 180 derajat
kearah perut dan
dilahirkan sampai kedua
tangan.

Pemeriksaan
Leopold pada letak
lintang.
Letak Lintang
Keadaan ini terjadi
bila sumbu panjang
janin tegak lurus
dengan sumbu
panjang tubuh ibu
Pada letak lintang,
bahu biasanya berada
diatas pintu atas
panggul, kepala
berada pada salah
satu fossa iliaca
sedangkan bokong
pada fossa illiaca
lainnya.

Diagnosis
Diagnosa biasanya mudah dan kadangkadang hanya melalui inspeksi dimana
abdomen terlihat melebar dengan fundus
uteri sedikit diatas umbilikus.
Tidak ada kutub janin yang teraba dibagian
fundus dan kepala teraba di fossa iliaca.
Pada dorso-posterior, teraba bagian kecil pada
palpasi dinding abdomen.
VT pada persalinan dini dapat meraba tulang
rusuk, bila pembukaan servik sudah
bertambah maka dapat teraba skapula dan
klavikula

Etiologi
Grandemultipara akibat dinding abdomen
yang kendor
Janin Preterm
Plasenta previa
Kelainan anatomis uterus
Hidramnion
Panggul sempit
Wanita yang sudah mengalami persalinan >
4 kali dengan bayi aterm memiliki
kemungkinan mengalami kehamilan dengan
presentasi lintang 10 kali lipat nulipara

Letak lintang
kasep

Terdapat
lingkaran muskula
(pathological
retraction ringBandl ) diatas
SBR yang sudah
sangat menipis

Penatalaksanaan
Presentasi lintang pada awal
persalinan adalah indikasi untuk
melakukan SC
Pada saat melakukan SC, akibat
terperangkapnya tubuh janin dalam
SBR maka insisi uterus lebih baik
dilakukan secara vertikal.

Prognosa
Letak lintang
merupakan letak yang
tidak mungkin lahir
spontan dan berbahaya
bagi ibu maupun anak.
Biarpun lahir spontan,
anaknya lahir mati.
Bahaya yang terbesar
adalah rupture uteri
yang spontan atau
traumatis karena persi
dan ekstraksi

Sebab kematian bayi


adalah prolapsus
foeniculi dan asfiksia
karena kontraksi rahim
yang terlalu kuat. Juga
tekukan leher yang kuat
dapat menyebabkan
kematian. Prognosa bayi
sangat bergantung pada
saat pecahnya ketuban.
Selama ketuban masih
utuh bahaya bagi anak.

Letak Majemuk
Yang dimaksud dengan letak majemuk
ialah kalau disamping bagian terendah
teraba aggota badan.
Pada letak sungsang jarang sekali tangan
teraba di samping bokong dan keadaan ini
biasanya tidak menimbulkan kesukaran.
Pada letak majemuk sering juga tali pusat
menumbung, dan hal ini sangat
mempengaruhi prognosa.

Etiologi
Letak majemuk terjadi kalau pintu atas
panggul tidak tertututp dengan baik oleh
bagian depan anak, seperti pada:
Multipara, karena kepala sering masih
tertinggal pada permulaan persalinan.
Pada disproporsi cephalopelvik
Pada anak yang premature
Hydramnion

Letak ganda.
Tangan kiri
berada didepan
bagian terendah
janin dan
biasanya
desensus kepala
dapat
berlangsung
normal. Prolapsus
lengan disamping
bagian terendah
janin.

Penatalaksanaan
Tangan yang menumbung tidak
menghalangi persalinan spontan, jadi
baiknya dibiarkan kalau terjadi gangguan
putaran paksi dapat diselesaikan dengan
ekstraksi forcipal dengan memasang
sendok forceps antara tangan yang
menumbung dan kepala anak.
Lengan yang menumbung, baiknya Kalau
reposisi tidak berhasil dan kepala tidak
mau turun, dilakukan section cessarea.

Prognosis
Angka kematian perinatal meningkat
sebagai konsekuensi dari :
persalinan preterm,
prolapsus talipusat dan
prosedur obstetrik yang traumatik.1

Posisio Oksipitalis Posterior


Satu bentuk kelainan putar paksi dalam
pada proses persalinan. kepala masuk
PAP dengan oksiput berada pada segmen
posterior panggul.
Diagnosa ditegakkan melalui palpasi
abdomen dimana punggung janin teraba
disatu sisi pinggang ibu dan dilokasi
tersebut DJJ terdengar paling keras.

Posisio
Occipitalis
Posterior
Pemeriksaan
Vaginal : ubun
ubun kecil kiri
belakang

Setelah dilatasi lengkap, proses persalinan


selanjutnya dapat terjadi melalui satu dari 3
kemungkinan dibawah:
1. 65% kasus, kepala melakukan PPD sejauh 1350
sehingga occiput berada dibelakang simfisis
(rotasi panjang) persalinan spontan
pervaginam normal.
2. 20% kasus, kepala tidak dapat melakukan PPD
secara lengkap sehingga ubun-ubun kecil
berada dikiri atau dikanan (deep tranverse
arrest).
3. 15% kasus, terjadi PPD 450 kearah posterior
(rotasi pendek) positio occipitalis
posterior persisten.

Kemungkinan
arah Putar
Paksi Dalam
(PPD) pada
posisio
oksipitalis
posterior.

Persalinan pervaginam dapat terjadi


melalui berbagai kemungkinan
Persalinan spontan.
Ekstraksi cunam dengan occiput
posterior.
Rotasi manual menjadikan occiput
anterior dan diikuti dengan persalinan
spontan atau dengan ekstraksi cunam.
Rotasi dengan cunam kearah occiput
anterior dan kemudian dilahirkan.1

Prognosis
Fitzpatrick dkk (2001) , Ponkey dkk (2003)
: membandingkan prognosa antara 246
pasien POPPersisten dengan presentasi
occiput anterior (POA) dan tercatat
adanya komplikasi persalinan yang lebih
tinggi pada POPP dibandingkan pada POA.
Hanya 40% kasus POPP yang dapat
mengalami persalinan spontan
pervaginam. 12% kasus POPP berakhir
dengan SC atas indikasi distosia.

Posisi Oksipitalis Tranversl (letak


malang melintang rendah)
Bila kontraksi uterus tidak kuat atau
terdapat kelainan bentuk panggul,
persalinan pervaginam mungkin
berlangsung dengan didahului oleh
tindakan rotasi manual kepala dan
dilanjutkan dengan persalinan ekstraksi
cunam dengan occiput di anterior atau di
posterior.

Etiologi
Posisi occipitalis tranversal tidak selalu
sederhana. Panggul jenis platipeloid atau
android tidak memiliki cukup ruangan untuk
terjadinya rotasi kepala. Pada panggul android,
engagemen tidak terjadi sehingga kulit kepala
sering terlihat didepan introitus vagina sebagai
akibat adanya molase dan pembentukan caput
yang berlebihan. Dalam keadaan ini tindakan
persalinan dengan cunam harus dilakukan
secara hati-hati dan tidak dipaksaka

Tali Pusat Menumbung


(Prolapsus
Kalau taliFoeniculi)
pusat

teraba di samping
atau lebih rendah
dari bagian depan
sedangkan
ketuban sudah
pecah, maka
dikatakan tali
pusat
menumbung.
Kalau hal ini
terjadi pada
ketuban yang
masih utuh
disebut tali pusat
terkemuka.

Etiologi
Segala keadaan dimana pintu atas panggul
kurang tertutup oleh bagian depan dapat
menimbulkan prolapsus foeniculi, seperti pada:
Disproporsi cephalopelvic
Letak lintang
Letak kaki
Kehamilan ganda
Letak majemuk
Hydramnion.

Penatalaksanaan
Kalau pembukaan belum lengkap
sectio cessarrea (SC) kecuali jika DJJ
buruk
Kalau pembukaan sudah lengkap:
Letak kepala masih tinggi SC
Kepala di PAP forcep

Janin mati Spontan.

Distosia Bahu
Distosia bahu adalah suatu keadaan diperlukannya
tambahan manuver obsetrik oleh karena dengan tarikan
biasa ke arah belakang pada kepala bayi tidak berhasil
untuk melahirkan bayi
Pada mekanisme persalinan normal,ketika kepala
dilahirkan, maka bahu memasuki panggul dalam posisi
oblik. Bahu posterior memasuki panggul lebih dahulu
sebelum bahu anterior. Ketika kepala melakukan putaran
paksi luar, bahu posterior berada dicekungan tulang sakrum
atau disekitar spina iskiadika, dan memberikan ruang yang
cukup bagi bahu anterior untuk memasuki panggul melalui
belakang tulang pubis atau berotasi dari foramen obturator.

Apabila bahu berada dalam posisi anteroposterior ketika hendak memasuki pintu
atas panggul, maka bahu posterior dapat
tertahan promontorium dan bahu anterior
tertahan tulanh pubis. Dalam keadaan
demikian kepala yang sudah dilahirkan
akan tidak dapat melakukan putar paksi
luar, dan tertahan akibat adanya tarikan
yang terjadi antara bahu posterior dengan
kepala (disebut dengan turtle sign).

Komplikasi
fraktur tulang (klavikula dan
humerus)
cedera pleksus brakialis,
hipoksia yang dapat menyebabkan
kerusakan permanen di otak.
Dislokasi tulang servikalis yang fatal
juga dapat terjadi akibat melakukan
tarikan dan putaran pada kepala dan
leher.

Fakto Risiko
Pada bayi makrosomia, perbedaan ukuran tersebut
lebih besar dibanding bayi tanpa makrosomia.
Pencegahan distosia bahu
Lakukan sectio sesaria pada Janin luar biasa besar
(> 5kg), janin sangat besar (> 4,5 kg) dengan ibu
diabetes, janin besar (> 4 kg) dengan riwayat
distosia bahu pada persalinan sebelumnya, kala II
yang memanjang dengan janin besar. Selalu
bersiap bila sewaktu-waktu terjadi.
Kenali adanya distosia seawal mungkin. Perhatikan
waktu dan segera minta pertolongan begitu
distosia diketahui

Diagnosis
Distosia bahu dapat dikenali apabila
didapatkan adanya:
Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan
tidak dapat dilahirkan.
Kepala bayi sudah lahir, tetapi tetap menekan vulva
dengan kencang.
Dagu tertarik dan menekan perineum.
Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu
yang tetap tertahan di cranial simpisis pubis.2

Penanganan
Jangan melakukan tarikan atau dorongan
sebelum memastikan bahwa bahu posterior
sudah masuk ke panggul.
Untuk mengendorkan ketegangan yang
menyulitkan bahu posterior masuk panggul
tersebut, dapat dilakukan episiotomy yang
luas, posisi McRobert, atau posisi dada-lutut.
Dorongan pada fundus juga tidak
diperkenankan karena semakin menyulitkan
bahu untuk dilahirkan dan berisiko
menimbulkan rupture uteri.

Distosia akibat
hidrosepalus

Hidrosepalus:
penumpukan
cairan cerebro
spinal yang
berlebihan
menyebabkan
pembesaran
kepala janin.

Pada hidrosepalus dapat melebihi 50


cm Volume CSF umumnya mencapai
500 1500 ml dan bahkan dapat
mencapai 5 liter
Diagnosa dengan ultrasonografi lebih
mudah dilakukan yaitu dengan
mengukur diameter ventrikel lateral
dan ketebalan cortex cerebri serta
membandingkan ukuran kepala
dengan ukuran thorax dan abdomen.

Distosia Akibat Pembesaran


Abdomen
Pembesaran abdomen janin dapat
terjadi oleh karena :
Vesika urinaria yang penuh.
Pembesaran ginjal atau hepar.
Asites.

Abdominal
dystocia pada
kehamilan 28
minggu akibat
pembesaran
vesica urinaria.

DISTOSIA KARENA KELAINAN


JALAN LAHIR (PASSAGE )
Disproporsi Cephalopelvic (CPD)
CPD absolut : perbedaan antara
kepala janin dengan panggul ibu
sedemikian rupa sehingga menghalangi
terjadinya persalinan per vaginam.
CPD relatif : jika akibat kelainan letak,
kelainan posisi atau kelainan defleksi
sedemikian rupa sehingga menghalangi
persalinan per vaginam.

Kesempitan Pintu Atas Panggul (PAP)


Pintu atas panggul dinyatakan sempit bila ukuran

antero-posterio terpendek < 10 cm


tranversal terbesar < 12 cm
Kesempitan Bidang Tengah Panggul (BTP)
Ukuran rata-rata BTP:
tranversal (interspinous) = 10.5 cm
AP (tepi bawah SP sampai pertemuan S4
S5) = 11.5 cm
Sagitalis Posterior - DSP (titik pertengahan
interspinous dengan pertemuan S 4 S5) = 5 cm
Interspinous + DSP ( normal 10.5cm + 5cm
= 15.5 cm) <13.5 cm.

Kesempitan Pintu Bawah


Panggul (PBP)
Terjadi kesempitan pada PBP bila
intertuberosa < 8 cm
akibat kesempitan PBP saja jarang
terjadi oleh karena kesempitan PBP
hampir selalu disertai dengan
kesempitan BTP.1

Fraktura Panggul dan Kontraktur


Riwayat adanya cedera panggul
membutuhkan evaluasi lebih lanjut
pada kehamilan lanjut. Tinggi badan,
cara berjalan, bentuk perut
gantung, kelainan bentuk tulang
punggung (skoliosis) dapat
mendorong pemikiran adanya
kecurigaan pada kesempitan panggul.

. Perut Gantung
(Pendular Abdomen

Penilaian Kapasitas Panggul


Pengukuran Conjugata Diagonalis dengan
pemeriksaan panggul
Pengukuran diameter interspinarum
Penonjolan spina ischiadica
Sudut arcus pubis
Pemeriksan X-ray pelvimetri
Computed Tomography Scanning
Magnetic Resonance Imaging.

Distosia Akibat Jalan Lahir Lunak


Abnormalitas anatomik organ
reproduksi wanita dapat
menyebabkan abnormalitas atau
gangguan jalannya proses
persalinan. Kelainan dapat meliputi :
vulva, vagina, cervix, uterus.

VULVA
Kelainan yang bisa menyebabkan
distosia ialah oedema vulva, stenosis
vulva, kelainan bawaan, varises,
hematoma, peradangan, kondiloma
akuminata dan fistula

Oedema vulva
Bisa timbul pada waktu hamil, biasanya
sebagai gejala pre eklamsia akan tetapi
dapat pula karena gangguan gizi
Stenosis vulva
Biasanya terjadi sebagai akibat perlukaan
dan radang yang menyebabkan ulkus-ulkus
yang sembuh dengan parut-parut yang
dapat menimbulakan kesulitan.

Kelainan bawaan
Atresia vulva dalam bentuk atresia hymenalis
yang menyebabkan hematokolpos,
hematimetra dan atresia vagina dapat
menghalangi konsepsi

Varises
Hal ini karena reaksi system vena pembuluh
darah seperti otot-otot di tempat lain
melemah akibat hormone estroid.

Hematoma
Pembuluh darah pecah sehingga hematoma
dijaringan ikat yang renggang di vulva, sekitar
vagina atau ligamentum latum

Peradangan vulva
sering bersamaan dengan peradangan
vagina dan dapat terjadi akibat infeksi
spesifik, seperti sifilis, gonorea,
trikomoniasis

Pada vagina :
Kelainan vagina
Pada aplasia vagina tidak ada vagina dan
ditempatnya introitus vagina dan
terdapat cekungan yang agak dangkal
atau yang agak dalam
Stenosis vagina kongenital
- Jarang terdapat , lebih sering ditemukan
septum vagina yang memisahkan vagina
secara lengkap atau tidak lengkap pada
bagian kanan atau bagian kiri

Tumor vagina :
Tergantung dari jenis dan besarnya
tumor perlu dipertimbangkan apakah
persalinan dapat berlangsung secara
per vaginam atau diselesaikan dengan
seksio sesar.

Kista vagina :
Bila kecil dan tidak ada keluhan
dibiarkan tetapi bila besar dilakukan
pembedahan. Marsupialisasi sebaiknya
3 bulan setelah lahir

Cervic
Distosia servikalis
Karena dysfunctional uterine action atau karena parut
pada serviks uteri. Kala I serviks uteri menipis akan
tetapi pembukaan tidak terjadi, sehingga merupakan
lembaran kertas dibawah kepala janin.

Uterus
Retroflexio uteri :
Retroflexio uteri gravida yang tetap
menimbulkan abortus atau retroflexio
uteri gravidi incarcerate.
Prolaps uteri
Biasanya prolapsus uteri yang inkomplit
berkut\rang karena setelah bulan ke IV
uterus naik dan keluar dari rongga
panggul kecil

Kelainan bawaan uterus :


Kelainan bawaan dapat terjadi akibat gangguan
dalam penyatuan, dalam berkembangnya kedua
saluran muller dan dalam kanalisasi.
Uterus didelfis atau uterus duplek terjadi apabila
kedua saluran muller berkembang sendiri-sendiri
tanpa penyatuan sedikitpun sehingga terdapat 2
saluran telur, 2 serviks, dan 2 vagina.
Uterus subseptus terdiri atas 1 korpus uteri
dengan septum yang tidak lengkap, 1 serviks, 1
vagina, cavum uteri kanan dan kiri terpisah
secara tidak lengkap .
Uterus arkuatus hanya mempunyai cekungan di
fundus uteri.

Efek Fetomaternal dari Distosia


Infeksi intrapartum
Bakteri di dalam cairan amnion
menembus amnion dan menginvasi
desidua serta pembuluh korion sehingga
terjadi bakteremia dan sepsis pada ibu
dan janin

Ruptur uteri
Pada keadaan ini mungkin terbentuk
cincin retraksi patologis yang dapat
diraba sebagai sebuah Krista
transversal atau oblik yag berjalan
melintang di uterus antara simfisis
dan umbilicus.

Cincin retraksi patologis


Walaupun sangat jarang, dapat timbul cincin kontraksi atau
cincin lokal uterus pada persalinan yang berkepanjangan. Tipe
yang paling sering adalah retraksi patologis Bandl, yaitu
pembentukan cincin retraksi normal yang berlebihan.

Pembentukan fistula
Apabila bagian terbawah janin menekan kuat ke pintu atas
panggul tetapi tidak maju dalam jangka waktu yang cukup
lama, bagian jalan lahir yang terletak diantaranya dan dinding
panggul dapat megalami tekanan yang berlebihan. Karena
gangguan sirkulasi, dapat terjadi nekrosis yang akan jelas
dalam beberapa hari setelah melahirkan dengan munculnya
fistula vesikovaginal,

Cedera otot dasar panggul


Saat pelahiran bayi, dasar panggul mendapat
tekanan langsung dari kepala janin, serta
tekanan ke bawah akibat upaya mengejan ibu.
pada otot dasar panggul selama melahirkan ini
dapat meneyebabkan inkontinensia urin dan
alvi sertas prolaps organ panggul.
Kaput suksedaneum pada janin
Kaput dapat hmpir mencapai dasar panggul
sementara kepala sendiri belum sampai.
Biasanya kaput suksadeneum, bahkan yang
besar sekalipun, dapat menghilang dalam
beberapa hari

Moulage pada kepala janin


Akibat tekanan his yang kuat,
lempeng-lempeng tulang tengkorak
saling bertumpang tindih satu sama
lain di sutura-sutura besar, suatu
proses yang disebut moulage atau
molding

Dampak Emosional Selama


persalinan
Persalinan dapat memperlambat atau
berhenti ketika si ibu berada dalam emosi
yang intens. Ada sejumlah besar bukti
bahwa kehadiran wanita lain dalam peran
penyedia perawatan mengurangi rasa
takut ibu dan dapat mengurangi risiko
nya persalinan lama dan kelahiran sesar.

Pencegahan distosia
Pada awal kehamilan, memperhatikan
gizi dan aktivitas.
Belajar tentang teknik melahirkan dan
apa yang diharapkan.
Hindari intervensi dalam persalinan.
Memperhatikan saran dari bidan atau
dokter.
Ubah posisi sesering mungkin saat Anda
berada dalam proses persalinan .

Kesimpulan
Distosia adalah persalinan yang sulit dan ditandai oleh
terlalu lambatnya kemajuan persalinan.
etiologi terjadinya distosia, yaitu:
1) karena kelainan kekuatan (power);
2) karena kelainan yang melibatkan janin (passanger);
3) karena kelainan pada jalan lahir (passage). Ketiga
etiologi tersebut juga dapat dibagi-bagi lagi.
Penanganan dari setiap penyebab distosia berbedabeda, semua itu bergantung pada prognosa dan efek
yang dapat terjadi baik pada ibu maupun pada janin.

Anda mungkin juga menyukai