PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam
segala aspeknya. dalam mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan
pada dasarnya memiliki tujuan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Tujuan tersebut adalah mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bagi setiap
orang, mencapai kecerdasan bagi setiap individu untuk menguasai ilmu
pengetahuan berdasarkan tingkatannya, membentuk karakter manusia, dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Tujuan
akan dapat tercapai jika didukung oleh usaha dan sarana-prasarana yang lengkap.
Kelengkapan saran prasarana yang tersedia secara tidak langsung akan
menunjang proses pendidikan di sekolah. Sarana prasarana yang ada di sekolah
guna tercapainya tujuan pendidikan tertentu. Menggunakan sarana dan prasarana
di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. sarana dan prasarana
merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan
sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran disekolah.
Sebagai perwujudan cita-cita nasional telah ditetapkan UUSPN yang
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan
tujuan nasional. UUSPN menyatakan bahwa penyelengaraan pendidikan nasional
adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Dengan berlakunya Undang-undang Republik Indonesia Nomer 2 Tahun
1989 tentang sistem Pendidikan Nasional serta peraturan pemerintah sebagai
pedoman pelaksanaannya, maka kurikulum Pendidikan Dasar perlu
disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan tersebut.
Guna menciptakan manusia yang cerdas dan maju perlu diimbangi dengan
peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat erat kaitannya dengan
mutu guru. Kunci keberhasilan pelaksanaan sangat ditentukan oleh faktor guru
sebagai pengelola kegiatan pembelajaran. Namun semua itu tidak terlepas dari
kemampuan siswa dari proses pembelajaran yang berlangsung, dari proses belajar
mengajar ini harus terjalin kerja sama antara guru dengan murid agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
Guru hendaknya dapat memilih dan menerapkan model atau metode
pembelajaran yang efektif agar materi yang diajarkan dapat dipahami oleh siswa
dengan baik serta dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian memilih
strategi pembelajaran yang tepat diharapkan pencapaian tujuan belajar terpenuhi.
Selain itu pendidikan harus mampu berperan sebagaimana mestinya dalam
mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, yang berakhlak mulia,
berilmu, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab, yang semuanya itu berdasarkan
atas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 31, bahwa setiap pengajaran atau
pembelajaran pada tingkat usia sekolah dasar haruslah berpusat pada kebutuhan
perkembangan anak sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan sebagai calon
manusia Indonesia seutuhnya. Dengan demikian setiap guru yang akan mengajar
harus mempersiapkan dirinya untuk dapat menjembatani keperluan Negara dan
keperluan perkembangan anak. Pemahaman keperluan tumbuh kembang diri anak
harus seimbang dengan pertumbuhan.
Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan harus disesuaikan
dengan kebutuhan sehingga yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan
pendidikan era sekarang dan masa depan. Dalam hal ini perlu adanya
pengembangan seperti, penggunaan model, penggunaan pendekatan serta metode
dalam pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Namun dalam kenyataannya , hal ini sulit dilakukan. Tidak banyak guru yang
berhasil membuat para siswa termotivasi , senang dan cinta terhadap mata
pelajaran. Hal itu terjadi mungkin karena sistem pembelajaran yang digunakan
oleh guru cenderung membosankan dan monoton, sehingga mereka pun
mengantuk saat pelajaran berlangsung. Maka dari itu menuntut adanya perubahna
atau perbaikan terus menerus dalam hal penggunaan metode, pendekatan ataupun
model yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung.
Pendidikan IPS dalam program pendidikan sekolah merupakan Pendidikan
yang memuat tiga sub tujuan, yaitu; Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan,
kemudian ilmu yang berkonsep disiplin ilmu-ilmu sosial, Serta ilmu yang
menyerap bahan pendidikan dari kehidupan nyata dalam masyarakat. Yang
merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
masyarakat. di Indonesia pelajaran ilmu pengetauan sosial disesuaikan dengan
berbagai prespektif
dan strategi yang tepat, sehingga harapan yang sudah dirumuskan dalam setiap
Rencana Pembelajaran dapat tercapai.
Sebagaimana yang telah dipaparkan sebaiknya guru tidak hanya
memberikan pengetahuan saja, melainkan fasilitator dan motivator dalam
membelajarkan siswa, sehingga siswa dapat belajar aktif dan kreatif . Konsep
ideal inilah yang melahirkan proses pembelajaran yang kreatif. Dalam kegiatan
belajar mengajar, jika seorang siswa tidak dapat melakukan tugas pembelajaran,
maka perlu dilakukan upaya untuk menemukan sebabnya, kemudian mendorong
siswa tersebut agar berkenan melakukan tugas ajar dari guru. Dengan ungkapan
lain, siswa perlu diberi dorongan agar tumbuh motivasi mengajar IPS
diantaranya : (1) Bagaimana merumuskan dengan jelas mengenai jenis kecakapan
atau keterampilan yang diharapakan dicapai oleh siswa. (2) Bagaimana materi ajar
dipahami atau sampai kepada peserta didik sesuai dengan standar kurikulum. (3)
Bagaimana jumlah siswa memungkinkan untuk diarahkan pembelajran terpadu
dengan menarik. (4) Bagaimana memperhitungkan waktu yang dibutuhkan
apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan serta komentar.
Model pembelajaran terpadu merupakan model pembelajaran yang diawali
dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok
bahasan lain , sehingga pengalaman belajar anak menjadi lebih bermakna karena
konsep tertentu dikaitkan dengan beragam konsep yang lain dalam kehidupan
sehari-hari. Model ini sangat membantu siswa karena pembelajaran terpadu
memiliki tema aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan permasalahan yang timbul, maka peneliti perlu melakukan
suatu penelitian tindakan sebagaimana proposal skripsi yang diajukan dengan
judul Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Terhadap Hasil Belajar IPS
Kegiatan Ekonomi Siswa Kelas IV SDN Mekarsari 1 Kabupaten Tangerang.
B. Identivikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identivikasi masalah diatas, agar
peneliti ini terarah dan tidak meluas, maka peneliti hanya akan fokus pada salah
satu metode pembelajaran yang yang dianggap efektif. sehingga dalam penelitian
ini, peneliti hanya meneliti Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Terhadap
Hasil Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi Pada Siswa Kelas IV SDN Mekarsari
1 Kabupaten Tangerang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah, pembatasan masalah diatas
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
E. Tujuan Penelitian
Manfaat Teoritis
Secara teoritis , penelitian model pembelajaran terpadu diharapkan
pembelajaran yang pada prosesnya mengkaitkan konsep dari
kehidupan
sehari-hari
yang
menarik,
menantang
dan
Manfaat Praktis
Diharapkan juga dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
terlibat baik guru,siswa,peneliti maupun peneliti lain.
a.
1)
2)
b.
1)