Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) adalah obatobatan yang sering digunakan sebagai obat bagi mengatasi nyeri
yang bersifat ringan sedang serta sebagai anti inflamasi seperti
pada pasien dengan kronik artritis (Scott, 2002). Lebih dari 30 juta
tablet dan 70 juta resep di preskripsi per tahunnya di Amerika
Syarikat saja. Tambahan lagi, sejak diperkenalkan obat COX-2
inhibitor pada tahun 2000, jumlah peresepan NSAIDs meningkat
melebihi 111 juta resep per tahun. Namun, penggunaan NSAIDs
dapat menginduksi morbiditas yaitu mulai dari efek samping
ringan seperti mual dan dispepsia (prevalensi sekitar 50- 60%)
sehingga ke komplikasi yang lebih serius seperti penyakit tukak
peptik (3- 4%) yang menyebabkan pendarahan atau perforasi pada
1.5% pengguna NSAIDs per tahun.
Diperkirakan sekitar 20 000 pasien meninggal setiap tahun
disebabkan

komplikasi

pada

pemakaian NSAIDs (Valle, 2005).

sistem

gastrointestinal

oleh

Dikatakan lebih dari 80% pasien yang menderita tukak peptik


yang disebabkan penggunaan NSAIDs, tidak menunjukkan tandatanda awal seperti dispepsia sebelum terjadi komplikasi yang lebih
parah. Walaupun dengan penggunaan aspirin dosis 75mg/hari,
dapat menyebabkan ulserasi pada gastrointestinal terutama
lambung dan duodenum (Valle, 2005). Faktor usia lanjut, riwayat
tukak peptik, penggunaan obat kortikosteroid, dosis NSAIDs yang
tinggi, pemakaian bermacam jenis NSAIDs dan lamanya durasi
penggunaan NSAIDs dikatakan sebagai faktor yang dapat
meningkatkan lagi resiko kejadian tukak peptik.(Ramakrishnan,
2007).
NSAIDs bekerja dengan menginhibisi dua enzim yaitu
cyclooxygenase-1 (COX1) dan cyclooxygenase-2 (COX2). Keduadua enzim ini memproduksi prostaglandin, substansi kimia di
dalam tubuh yang berperan dalam mekanisme nyeri dan inflamasi.
Namun, COX1 juga menghasilkan prostaglandin yang berperan
memproteksi mukosa lambung dari asam lambung serta membantu
mengatasi pendarahan. Oleh sebab itu, penggunaan NSAIDs

dikatakan dapat meningkatkan kecenderungan untuk mengidap


tukak peptik. Resiko untuk mengidap tukak peptik meningkat
dengan meningkatnya dosis dan frekuensi penggunaan NSAIDs,
penggunaan lebih dari satu obat NSAIDs, lama masa penggunaan
obat, umur 60 tahun dan ke atas, serta perokok dan pengguna
alkohol (Scott, 2002).
Salah satu efek samping pemakaian NSAIDs adalah penyakit
tukak peptik. Tukak peptik adalah lesi yang terjadi karena
ketidakseimbangan antara faktor agresif dan faktor

defensif

(Suyono,

Menurut

2001;

Anwar,

2000;

Guyton,

1990).

Harisson(1994), tukak peptik didefinisikan sebagai kerusakan


integritas

mukosa

lambung

dan/atau

duodenum

yang

menyebabkan gangguan lokal atau ekskavasi yang disebabkan


proses inflamasi. Tukak peptik dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu,
tukak lambung dan tukak duodeni. Penyebab tersering tukak peptik
adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H.Pylori) dan efek
samping penggunaan Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs
(NSAIDs).

Di Amerika Syarikat, prevalensi tukak peptik mencecah


angka 350 000 per tahun. Angka kematian disebabkan tukak peptik
ialah 6000 penderita per tahun dengan masing-masing 3000 dari
penderita tukak duodeni dan 3000 lagi penderita tukak lambung
(Num, 2011).
Prevalensi tukak peptik di Indonesia pada beberapa penelitian
ditemukan antara 6-15 % terutama pada usia 20-50 tahun (Suyono,
2001). Distribusinya pada pria lebih tinggi dengan 10-15% serta
pada wanita mencapai 4-15%. Di Medan, kira-kira 20,01%
penduduk yang menghidap tukak peptik. Tukak peptik merupakan
lesi yang hilang timbul dan paling sering didiagnosis pada orang
dewasa usia pertengahan sampai usia lanjut, tetapi lesi ini mungkin
sudah muncul sejak usia muda (Robinson, 2004).
Kidang adalah
Kidang adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Indonesia. Desa ini sebagian besar penduduknya bersuku
Sasak. Di sini hasil taninya antara lain ialah kopi, jagung, padi dll.

Letak desa ini berada di bagian tengah Pulau Lombok. Adapun


jumlah penduduk di desa Kidang ini ialah ---------- dan adapun
jumlah untuk orang lansia di desa kidang ialah -----. Dari sekian
banyak orang lansia yang ada di Desa Kidang, menurut data dari
sebuah Klinik yang ada di Desa ini kebanyakaan orang lansia
mengalami penyakit nyeri dan kebanyakaan memakai obat NSID
untuk menghilangkan rasa nyeri. Oleh sebab itu, peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian di Desa Kidang, Kecamatan
Praya Timur, Lombok Tengah, denganm Judul Hubungan Antara
Penggunaan NSID Dengan Gastritis pada Lansia di Desa Kidang
Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah, 2014.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan suatu
penelitian survey analitik case control study bagi menjawab
pertanyaan penelitian yaitu apakah ada hubungan penggunaan

Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) dengan kejadian


tukak peptik?
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
Untuk mengevaluasi penderita tukak peptik dan non tukak
peptik yang berkunjung ke Rumah Sakit Haji Adam Malik
tentang riwayat penggunaan obat-obatan Nonsteroidal AntiInflammatory Drugs (NSAIDs).
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui seberapa besar kejadian tukak peptik
yang disebabkan oleh penggunaan Nonsteroidal AntiInflammatory Drugs (NSAIDs).
2. Untuk mengetahui jenis obat yang digunakan, dosis dan
lama penggunaan obat yang mempengaruhi kejadian tukak
peptik.
3. Untuk mengetahui apakah pasien pengguna NSAIDs
mengetahui akan efek samping penggunaan obat serta cara
mencegah komplikasi dari pemakaian obat tersebut.
1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Pendidikan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan pustaka guna pengembangan ilmu kedokteran.
1.4.2 Manfaat Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
khususnya dalam melakukan upaya promotif maupun
preventif.
2. Sebagai

acuan

bagi

institusi

pelayanan

kesehatan

masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam melakukan


intervensi.
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat
Dapat melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap faktor risiko
Tukak Peptikum.
1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti
1. Dapat meningkatkan pengetahuan dan sarana pengembangan
teori yang telah di dapat dalam perkuliahan sehingga diperoleh

pengalaman langsung khususnya mengenai NSID dengan


Tukak Peptikum.
2. .Menambahkan wawasan pasien-pasien yang menggunakan
NSAIDs bagi melakukan tindakan mencegah efek samping obat
terutama kejadian tukak peptik di kemudian hari.
3. Sebagai informasi tambahan kepada peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan
NSAIDs dan kejadian tukak peptik.

Anda mungkin juga menyukai