Tekanan
Tinggi
Waktu
Permeabilitas
(cm.ka)
(mm)
( menit )
(ml /menit)
38
48,2
0,6 menit
210
V .H
. A.T
2000 ml x 48,2 mm
P = 38 cmka x 0,6 menit x 19,625 cm2
P = 215,44
cm3 /menit
ml
menit . Hasil
pengujian menyimpang dari perhitungan teori dikarenakan distribusi besar butir pasir
cetak yang terbentuk adalah heterogen. Oleh sebab itu bidang kontak antar butiran pasir
menjadi lebih luas sehingga permeabilitasnya rendah. Dan juga karena dilakukan
pemadatan dari spesimen yang mengakibatkan jarak antar butiran pasir menjadi semakin
rapat dan padat sehingga menyebabkan permeabilitasnya menurun.
2.4.2 Grafik Pengaruh Kadar Air dan Kadar Pengikat terhadap Permeabilitas
Data Antar Kelompok
Tabel 2.2 Data pengujian permeabilitas antar kelompok
Kadar Air
3
4
5
6
3
4
5
6
Kadar Pengikat
6
6
6
6
8
8
8
8
Permeabilitas
240
240
225
220
215
210
218
230
245
240
235
230
225
220
Permeabilitas (ml/menit)
215
210
205
200
195
bentonit 6%
bentonit 8%
34563456
Kadar Air
Grafik 2.1 pengaruh kadar air dan kadar pengikat terhadap permeabilitas
Grafik di atas menjelaskan tentang pengaruh prosentase kadar air terhadap
permeabilitas pasir cetak pada kandungan bentonit tertentu.
Berdasarkan dasar teori, semakin besar kadar bentonite maka permeabilitas akan
semakin rendah dikarenakan bentonite akan mengisi rongga antar pasir cetak. Kemudian
ketika kadar air bertambah, maka permeabilitas pasir cetak meningkat. Hal ini
dikarenakan ketika kadar air ditambah, bentonite mulai teraktifasi hingga titik maksimal,
dimana permeabilitasnya juga maksimal. Namun saat kadar air ditambah terus,
permeabilitasnya cenderung menurun, karena ketika kadar air masih bertambah terus, air
menjadi air bebas.
Dapat dilihat bahwa kecenderungan permeabilitas pasir cetak dengan kadar
bentonite 6 % lebih besar dari permeabilitas pasir cetak dengan kadar bentonite 8 %. Hal
ini sudah sesuai dengan dasar teori bahwa semakin besar kadar bentonite maka
permeabilitas akan semakin rendah dikarenakan bentonite akan mengisi rongga antar
pasir cetak. Pada grafik pengaruh kadar air terhadap permeabilitas pada data antar
kelompok terdapat penyimpangan pada kadar air 3 % dan 4 % dengan kadar bentonite 6
% di mana keduanya memiliki permeabilitas yang sama yaitu 240 ml/menit. Hal ini
dikarenakan dimungkinkan juga ada faktor - faktor yang lain, yaitu distribusi besar butir
pasir cetak yang heterogen, yang menyebabkan sudut kontak antar butiran pasir menjadi
lebih besar sehingga permeabilitasnya rendah.
2.4.3 Pengolahan Data dan Pembahasan Kekuatan
2.4.3.1 Data Hasil Pengujian
1. Kekuatan Tekan
Tabel 2.3 Data Hasil Pengujian Kekuatan Tekan Basah
N
No
X
X
Kekuatan ( cm2 )
(X- )
(X- )2
1
2
3
6,5
6,1
6,3
18,9
0,2
-0,2
0
0
0,04
0,04
0
0,08
8,4
7,5
8,1
24
0,4
-0,5
0,1
0
0,16
0,25
0,01
0,42
2. Kekuatan Geser
Tabel 2.5 Data Hasil Pengujian Kekuatan Geser Basah
N
No
X
X
Kekuatan ( cm2 )
(X- )
(X- )2
1
2
3
3,8
3,1
3,1
10
0,4666
-0,2333
-0,2333
0
0,21777
0,05444
0,05444
0,32665
3,6
3,3
3,6
10,5
0,1
-0,2
0,1
0
0,01
0,04
0,01
0,06
3. Kekuatan Tarik
Tabel 2.7 Data Hasil Pengujian Kekuatan Tarik Basah
N
No
X
X
Kekuatan ( cm2 )
(X- )
(X- )2
1
2
3
0,5
0,7
0,7
1,9
-0,1333
0,0666
0,0666
0
0,0177
0,0044
0,0044
0,0265
0,8
0,6
0,6
2
0,1333
-0,0666
-0,0666
0
0,0177
0,0044
0,0044
0,0265
a.
Simpangan Baku
Kekuatan rata-rata
X=
X
n
X=
18,9
=6,3
3
=
=
0,08
31
=0,2
=
n
=
0,2
3
= 0,11547
-
Kesalahan Relative
KR=
X
KR=
0,11547
6,3
KR= 0,0183
=KR 100
=0,0183 100
=1,832 5
db=n1
db=31
db=2
t
( 2 ;db)=
4,303
Interval
(( ) )
(( ) )
: db < X < X+ t : db
2
2
X t
b.
Simpangan Baku
X=
X
n
X=
24
=8
3
=
=
0,42
31
=0,458
-
=
n
=
0,458
3
= 0,2645
-
Kesalahan Relative
KR=
X
KR=
0,2645
8
KR= 0,033
=KR 100
=0,033 100
=3,3 5
db=n1
db=31
db=2
( 2 ;db)=
4,303
Interval
(( ) )
X t
(( ) )
t hitung =
(X 1X 2 )
[ ( n 1 )
1
2
1
+ ( n21 ) 22 ] [
n1 +n22
1 1
+ ]
n 1 n2
t hitung =
(6,38)
[ ( 31 ) (0,2)2 +( 31 ) (0,458)2 ] [ 13 + 13 ]
3+32
t hitung =20,419
-2,77645
2,77645
Dari grafik Uji T diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai H 1 berada didaerah
tolak yang berarti terdapat perbedaan antara data kekuatan tekan kering dan basah ( 1
2) dimana kekuatan tekan kering diberikan perlakuan panas.
2. Kekuatan Geser
a.
Simpangan Baku
Kekuatan rata-rata
X=
X
n
X=
10
=3,333
3
=
=
0,32665
31
=0,404
=
n
=
0,404
3
= 0,2333
-
Kesalahan Relative
KR=
X
KR=
0,2333
3,333
KR= 0,07
=KR 100
=0,07 100
=7 5
db=n1
db=31
db=2
( 2 ;db)=
4,303
Interval
(( ) )
X t
(( ) )
X
n
X=
-
Simpangan Baku
10,5
=3,5
3
=
=
0,06
31
=0,1732
-
=
n
=
0,1732
3
= 0,1
Kesalahan Relative
KR=
X
KR=
0,1
3,5
KR= 0,028
=KR 100
=0,028 100
=2,8 5
db=n1
db=31
db=2
t
( 2 ;db)=
4,303
Interval
(( ) )
X t
(( ) )
t hitung =
(X 1X 2 )
[ ( n 1 )
1
2
1
+ ( n21 ) 22 ] [
1 1
+ ]
n 1 n2
n1 +n22
( 33,5)
[ ( 31 ) (0,404 )2 + ( 31 ) (0,1732)2 ] [ 13 + 13 ]
3+32
t hitung =7,7634
-2,77645
2,77645
Dari grafik Uji T diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai H 1 berada didaerah
tolak yang berarti terdapat perbedaan antara data kekuatan geser kering dan basah (1
2) dimana kekuatan geser kering diberikan perlakuan panas.
3. Kekuatan Tarik
a.
Simpangan Baku
Kekuatan rata-rata
X=
X
n
X=
1,9
=0,633
3
=
=
0,0265
31
=0,1151
=
n
=
0,1151
3
= 0,0664
-
Kesalahan Relative
KR=
X
KR=
0,0664
0,633
KR= 0,1
=KR 100
=0,1 100
=10 5
db=n1
db=31
db=2
t
( 2 ;db)=
4,303
Interval
(( ) )
(( ) )
: db < X < X+ t : db
2
2
X t
b.
X
n
2
X = =0,666
3
-
Simpangan Baku
=
=
0,0265
31
=0,1151
-
=
n
=
0,1151
3
= 0,6645
-
Kesalahan Relative
KR=
X
KR=
0,6645
0,666
KR= 0,09978
=KR 100
=0,09978 100
=9,978 5
db=n1
db=31
db=2
( 2 ;db)=
4,303
Interval
(( ) )
X t
(( ) )
(X 1X 2 )
[ ( n 1 )
1
2
1
+ ( n21 ) 22 ] [
n1 +n22
1 1
+ ]
n 1 n2
t hitung =
( 0,6330,666)
[ ( 31 ) (0,1151)2 + ( 31 ) (0,1151)2 ] [ 13 + 13 ]
3+32
t hitung =3,7364
-2,77645
2,77645
Dari grafik Uji T diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai H 1 berada didaerah
tolak yang berarti terdapat perbedaan antara data kekuatan tarik kering dan basah (1
2) dimana kekuatan tarik kering diberikan perlakuan panas.
2.4.3.3 Pembahasan Kekuatan Data Kelompok
1. Kekuatan Tekan
a. Kekuatan Tekan Basah
Kekuatan tekan basah akan meningkat pada pasir cetak seiring bertambahnya
kadar air karena bentonite akan teraktifasi hingga titik maksimal kekuatan basahnya.
Namun setelah bentonite habis teraktifasi oleh air dan kadar air bertambah, maka
kekuatan tekan basahnya akan menurun.
Pada dasar teori telah dibahas bahwa standar kekuatan tekan basah adalah 5 - 22
N
2
cm
N
- 15,168 cm2 . Sedangkan pada hasil pengujian kekuatan
N
cm2 . Dapat disimpulkan hasil pengujian kekuatan tekan
kadar air maka bentonite mulai teraktifasi sehingga kekuatan keringnya meningkat
ketika kadar air bertambah lagi karena diberi perlakuan panas.
Pada dasar teori telah dibahas bahwa standar kekuatan tekan kering adalah 20 psi
N
cm2
N
- 172,37 cm2 . Sedangkan pada hasil pengujian,
N
cm2 . Dapat disimpulkan hasil pengujian
kekuatan tekan kering tidak memenuhi standar. Hal ini dikarenakan terjadi penguapan
yang lambat antara permukaan spesimen dan tengah spesimen. Pada permukaan
spesimen, penguapan yang terjadi lebih cepat dikarenakan perpindahan panas yang
terjadi antara dinding - dinding dapur listrik dengan permukaan adalah radiasi, yang
mana lebih cepat daripada perpindahan panas antara permukaan dengan tengah
spesimen, sehingga kekuatan tekan keringnya lebih rendah dari standar.
2. Kekuatan Geser
Pengaruh kadar air dan kadar bentonite pada pasir cetak adalah ketika telah
berikatan dengan pasir harus menghasilkan kekuatan sesuai standar. Standar untuk
kekuatan geser pasir cetak adalah 1,5 - 7 psi. Hasil pengujian untuk kekuatan geser
N
basah adalah 3,3 cm2
3,5
N
2
cm
atau sekitar 4,641 psi dan untuk kekuatan geser kering adalah
atau sekitar 6,237 psi. Nilai keduanya telah memenuhi standar yang ada.
3. Kekuatan Tarik
Standar untuk kekuatan tarik adalah 1 - 6 psi. Hasil pengujian untuk kekuatan
0,66
N
cm2
standar.
N
2
cm
atau 1,16 psi. Untuk spesimen uji tarik basah atau kering memnuhi
3
4
5
6
3
4
5
6
6
6
6
6
8
8
8
8
4,2
5,83
6,15
5,37
7,83
6,3
7,5
7,47
9
8
7
6
5
Kekuatan Tekan Basah (N/cm2) 4
bentonit 6%
bentonit 8%
2
1
0
34563456
Kadar Air
tekan basahnya semakin besar pula. Pada grafik di atas terdapat penyimpangan, karena
seharusnya setelah melewati kadar air 2%, maka kekuatan tekan basahnya semakin menurun.
Penyimpangan tersebut terjadi karena distribusi besar butir pasir cetak yang lebih heterogen,
yang menyebabkan sudut kontak antar butiran pasir menjadi lebih besar sehingga kekuatan
tekan basahnya tinggi.
3
4
5
6
3
4
5
6
6
6
6
6
8
8
8
8
5,4
8,37
9,83
9,07
9
8
9,17
10,1
ml
menit
sedangkan menurut
ml
menit . Hasil ini menyimpang dikarenakan faktor
distribusi besar butir pasir cetak, jenis butiran pasir, dan pemadatan.
N
N
Standar kekuatan tekan basah adalah 3,447 cm2 - 15,168 cm2 , sedangkan hasil
pengujian 6,3
N
2
cm
N
cm2
standar.
Standar kekuatan tarik adalah 1 - 6 psi dan hasil pengujian kekuatan tarik basah 1,015
psi dan kekuatan tarik kering 1,16 psi dimana nilai keduanya memenuhi standar. Hasil
1
1
Saran
Seharusnya alat sand rammer diganti dengan penumbuk otomatis sehingga faktor