PERHUTANI
Disetujui oleh :
Diperiksa oleh :
General Manager
Administratur/KKP
KBM Pemasaran Kayu H
II
Tuban
ManagerPemasaran
Wilayah
Bojonegoro
Ketua Tim
PHL
KPH Tuban
Disiapkan oleh :
Asisten Manager Persedian Tuban
Dikendalikan
Penguji Tk.I
Tidak dikendalikan
PENERIMA
TANGGAL DISTRIBUSI
Kantor Area :
Pokja
PERHUTANI
CATATAN REVISI
BAGIAN
HAL
RIWAYAT REVISI
TANGGAL
BERLAKU
NO.REVISI
PARAF
PERHUTANI
DAFTAR ISI
Bagian Judul
Lembaran Pengesahan..
Catatan Revisi
Daftar Isi
1.0 Tujuan ..
2.0 Ruang Lingkup
3.0 Pengertian
4.0 Rujukan
5.0 Penanggung Jawab .
6.0 Prosedur Kerja Lacak Balak ( CoC ) :
6.1 Prosedur Umum Lacak Balak .
6.2 Penjelasan tanda tanda pada fisik kayu .
6.3 Lacak Balak berdasarkan sub system pemasaran .
6.4 Monitoring Lacak Balak CoC.
7.0 Lampiran
Halaman
PERHUTANI
1.0
2.0
3.0
Tujuan Prosedur
Prosedur Kerja Lacak Balak bertujuan untuk :
1. Kontrol managemen terhadap asal usul kayu
2. Mekanisme pembuktian asal usul kayu yang berasal dari tebangan
Ruang lingkup
Prosedur kerja ini berlaku pada Perum Perhutani KPH Tuban, dalam penanganan
kegiatan :
2.1
Penerbitan dokumen sejak dari perencanaan sampai pengangkutan produksi kayu
dari petak/anak petak tebangan ke TPK/TPn
2.2
Penelusuran dan pembuktian asal usul kayu
Pengertian
3.1
Penatausahaan Hasil Hutan adalah suatu tatanan kegiatan dalam bentuk
pencatatan, penerbitan dokumen yang melalui perencanaan produksi, pemanenan,
pengukuran dan pengujian, pengangkutan dan penimbunan, pengolahan dan
pelaporan
3.2
Lacak Balak ( CoC ) adalah kegiatan penelusuran dan pembuktian
3.3
Nomor kayu dari hutan adalah nomor urutan batang kayu AIII dalam satu anak
petak tebangan pada waktu diiname
3.4
Nomor pohon adalah nomor urutan pohon dalam satu anak petak tebangan pada
wktu klem dimulai darisisi Barat Laut
3.5
Anak petak adalah unit kesatuan terkecil kegiatan silvikultur
3.6
Nomor kayu TPK/TPn adalah nomor urutan batang kayu sortimen AIII pada
waktu diterima di TPK/TPn
3.7
Nomor kapling adalah nomor urutan suatu kapling pada waktu dibuat di TPK/TPn
dalam satu tahun
3.8
3.9
3.10
3.11
3.12
PERHUTANI
Daftar kapling ( DK 308 ) adalah daftar yang memuat tentang jumlah, ukuran,
mutu dan volume hasil hutan kayu
Kayu Bundar besar ( AIII ) adalah kayu bundar/log berdiameter 30cm up,panjang
70cm up
Kayu Bundar Sedang ( AII ) adalah kayu bundar/log berdiameter 21 29 cm,
panjang 70 cm up
Kayu Bundar Kecil ( AI ) adalah kayu bundar/log berdiameter 4 20 cm
Sub Sistem Pemasaran adalah program computer yang mengolah data dan
pelaporan TUHH bidang pemasaran
PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR
KBM PEMASARAN KAYU WILAYAH II BOJONEGORO
DAN
KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN TUBAN
Prosedur Kerja
LACAK BALAK (CoC)
No.Dokumen : SOP/TBN/2013
3.13
3.14
3.15
3.16
3.17
3.18
Halaman
No. Tertib :
Tgl.Tertib :
No. Revisi :
Tgl. Revisi :
3.19
4.0
TPK ( Tempat Penimbunan Kayu ) adalah suatu tempat yang ditentukan dan
berfungsi untuk menerima, menimbun dan menjual kayu serta hasil hutan bukan
kayu yang klasifikasinya lebih lanjut ditetapkan dengan keputusan Direksi
PerumPerhutani
Persyaratan TPK
:
3.19.1 Mempunyai Pengaturan tempat (lay out ) yang ditentukan menurut norma
norma yang berlaku bagi TPK
3.19.2 Mempunyai sarana antara lain :
a. Ada jarring jaring jalan angkutan kayu kayu masuk, jaringan
untuk langsir dan jalan angkutan kayu kayu keluar
b. Ada tempat tempat penimbunan sesuai dengan fungsi penyimpanan
dan pencegahan terhadap kerusakan/penurunan mutu ( misalnya ada
pohon peneduh dan los penimbunan )
c. Ada kantor untuk melaksanakan pekerjaan Tata Usaha
3.20 TPn ( Tempat Penjualan Kayu ) adalah suatu tempat yang ditentukan dan
berfungsi untuk menerima,mngumpulkan dan menjual kayu bundar atau hasil
hutan bukan kayu yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Unit sebagai TPn
yang berlokasi di dalam kawasan hutan atau diluar kawasan hutan
3.21
DK 304 adalah daftar angkutan hasil hutan yang berfungsi sebagai dokumen
angkutan kayu bernomor dari hutan ke TPK
3.22 DK 304b adalah daftar angkutan hasil hutan yang berfungsi sebagai dokumen
angkutan kayu tak bernomor dari hutan ke TPK
3.23 DK 304a adalah daftar angkutan hasil hutan yang berfungsi sebagai dokumen
angkutan antara kayu bernomor dan tak bernomor
3.24 DK 304c adalah nota penerimaan sementara kayu bernomor dan tak bernomor
3.25 DK 308 adalah daftar kapling
3.26 Perni 51 adalah daftar penyerahan hasil hutan dalam lingkungan Perum Perhutani
3.27 DK 316 adalah buku Taksasi
3.28 DK 318 adalah faktur penjualan untuk pelayanan penjualan kontrak
3.29 DK 319 adalah bon penjualan untuk pelayanan penjualan langsung
3.30 Daftar Ikhtisar lelang adalah daftar penawaran kapling yang dijual melalui saluran
penjualan lelang
3.31 Bontos adalah penampang melintang pada kedua ujung batang kayu yaitu
dipangkal disebut Bontos pangkal(Bp), diujung disebut Bontos ujung(Bu)
Rujukan
4.1
Peraturan Menteri Kehutanan No: P.55/Kpts-II/2006 tanggal 29 Agustus 2006
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Negara
4.2
Keputusan direksi Perum Perhutani No:835/Perum/Perhutani/X/1974 tentang
Peraturan Tehnik Penimbunan
4.3
Keputusan Direksi No:295/KPTS/Dir/2004 tentang pedoman pengujian,
pengukuran, penjualan dan penetapan harga kayu/hasil hutan berasal dari bekas
barang bukti/temuan
4.4
Keputusan Direksi Perum Perhutani No:783/KTPS/Dir/2008 tentang pedoman
penyelenggaraan tebang habis hutan jati
4.5
Keputusan Direksi Perum Perhutani No: 138/KTPS/Dir/2004 tentang petunjuk
pelaksanaan pembagian batang kayu bundar jati tahun 2004
4.6
4.7
4.8
4.9
5.0
5.7
5.8
5.9
Kepala TPK/TPn
5.7.1 Bertanggungjawab dalam pelaksanaan peneriman, pengaturan,
penyimpanan dan penyerahan hasil hutan
5.7.2
Menandatangani Perni 51 sebagai wakil KBM yang menerima
penyerahan hasil hutan dari KPH penghasil hasil hutan
5.7.3 Menandatangani FA KB/FA KO dan DKB FA/DKO FA(jika ada
penunjukkan)
5.7.4 Bertanggungjawab terhadap penataanusahaan hasil hutan di TPK/TPn
5.7.5 Bertanggungjawab terhadap operasional sub sistem pemasaran
5.7.6 Membuat laporan pertnggungjawaban TPK/TPn
5.7.7 Melaksanakan pengawasan terhadap penandaan fisik pada setiap batang
kayu yang dilaksanakan oleh mandor penerimaan dan mandor kapling di
lapangan
5.7.8 Melaksanakan tugas tugas lain yang diberika oleh pimpinan dan
bertanggung jawab atas pekerjaannya kepada Manager
Asper/KBKPH
5.8.1 Mempertanggungjawabkan pelaksanaan penebangan, penerimaan,
penghelaan, pengangkutan dan penyerahan hasil hutan ke TPK/TPn
5.8.2 Bertanggung jawab terhadap penatausahaan hasil hutan di wilayah
kerjanya
5.8.3 Membuat laporan pertanggungjawaban produksi kayu di wilayah kerjanya
per periode
5.8.4 Melaksanakan pembinaan personil dijajarannya
5.8.5 Melaksanakan tugas tugas lain yang diberika oleh pimpinan dan bertang
gung jawab atas pekerjaannya kepada administrator/KKPH
Mandor tebang
5.9.1 Melaksanakan
kegiatan
penebangan,
penerimaan,
penghelaan,
pengangkutan dan penyerahan hasil hutan
5.9.2 Bertanggung jawab terhadap penatausahaan hasil hutan di petak tebangan
5.9.3 Melakukan penandaan pada fisik kayu di bontos batang kayu dan tunggak
pohon
5.9.3.1 Pada bontos ujung penandaan yang harus ditulis antar lain : Nomor
petak, kode BKPH, nomor urut penerimaan (untuk AIII), ukuran
(panjang dan diameter) dan volume
5.9.3.2 Pada bontos pangkal penandaan yang harus ditulis antara lain :
nomor pohon, dan nomor dell (potongan) batang kayu
5.9.3.3 Pada tunggak pohon penandaan yang harus ditulis antara lain :
nomor penebangan, nomor pohon, tanggal penebangan, nama
blandong(penebang) dan alamat penebang, paraf mandor tebang
Penulisan penandaan tersebut dengan mengguakan PPenulisan penandaan
tersebut dengan mengguakan Prayon/Crayonrayon/Crayon warna
hitam/teer
5.9.4
6.0
PERHUTANI
6.1.1
PERHUTANI
PERHUTANI
6.1.2
Tahapan pelacakan atau penelusuran ( lacak bacak ) dapat dilakukan dengan cara :
Kayu Bulat Bernomor ( AIII ) dan Kayu Bulat tak bernomor ( AI & AII ) Jati dan Rimba
Tahap 1 : pelcakan dari dokumen FA KB
DKB FA
DK 308
DK 304
Tahapan ini menjelaskan proses penelusuran dari TPK/TPn menuju ke prose masuknya kayu
ke TPK/TPn
Tahap 2 : pelacakan dari dokumen DK 304
DK 316
Daftar Klem
Tahapan ini menjelaskan proses penelusuran dari masuknya kayu ke TPK/TPn menuju petak
tebangan
PERHUTANI
Setiap penelusuran identitas yang dilakukan di dokumen harus selalu di verifikasi ke identitas
fisik kayunya( log dan tunggak)
Identitas yang dipakai untuk penelusuran asal usul kayu ini antara lain :
1.1 Dari FA KB identitas yang digunakan :
Nomor seri FAKB
Asal kayu
1.2 Dari DKB FA identitas yang digunakan :
Nomor seri FAKB
Nomor kavling
Nomor penerimaan di TPK/TPn
1.3 Dari DK 308 identitas yang digunakan :
No. kavling
No. Penerimaan kayu di TPK /TPn
No. Blok
1.4 Dari DK 304 identitas yang digunakan :
Nomor petak dan BKPH
Nomor penerimaan TPK/TPn
Nomor hutan untuk kayu AIII
1.5 Dari DK 316 identitas yang digunakan :
Nomor petak dan BKPH
Nomor penerimaa TPK/TPn
Nomor hutan untuk kayu AIII
Nomor pohon
Nomor potongan/ dell
1.6 Dari Daftar klem identitas yang digunakan :
Nomor petak dan BKPH
Nomor pohon
Blok
DKB FA
DK.308
PERHUTANI