Anda di halaman 1dari 4

Landasan Teori

Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi adalah pemisahan padatan dari cairan menggunakan pengendapan secara
gravitasi dimana aliran pada kondisi yang relatif tenang akan membuat padatan
mengendap akibat gaya gravitasi. Jika prasedimentasi ditujukan untuk mengendapkan
partikel diskrit (pasir, kerikil kecil dll), maka sedimentasi ditujukan untuk menyisihkan
suspended solid (partikel tersuspensi) dan sebagian kecil dissolved solid (partikel
terlarut). Namun demikian, sebelum disisihkan, partikel-partikel ini diproses sehingga
partikel yang ukurannya kecil dan sukar mengendap menjadi bergabung satu dengan
lainnya lewat proses flokulasi. Proses flokulasi menghasilkan partikel gabungan yang
cukup berat untuk mengendap di bak sedimentasi. Suspensi padat ini, atau partikel,
penting untuk dibuang dari air untuk beberapa alasan. Beberapa alasan diantaranya
meliputi : alasan keamanan dan estetika, penyebaran penyakit, dan terakhir karena adanya
bahan beracun yang ada sebagai partikel atau dapat diserap oleh partikel. Pada umumnya,
sedimentasi digunakan pada pengolahan air minum, air limbah, dan pada pengolahan air
limbah tingkat lanjutan.
Berdasarkan kemampuan untuk mengendap, sedimentasi dibedakan menjadi:
1. Plain sedimentasi
Adalah proses pengendapan dimana partikel-partikelnya memiliki kemampuan untuk
mengatasi gaya apung.
2. Koagulasi
Partikel-partikelnya halus, sulit mengatasi gaya apung(sulit mengendap) sehingga proses
koagulasi dilakukan untuk memperbesar diameter partikelnya agar mudah mengendap.
Berdasarkan ukuran partikel, sedimentasi dibedakan menjadi :
1. Discrete particle
Selama proses pengendapan bentuk, ukuran, dan densitas partikel tidak berubah.
2. Flacentate particle
Selama proses pengendapan bentuk, ukuran, dan densitas partikel berubah.
Berdasarkan pengaruh dari partikel lain, sedimentasi dibedakan menjadi:
1. Free settling

Partikel bergerak tidak dipengaruhi oleh partikel lain, dapat diperoleh jika konsentrasinya
rendah atau encer.
2. Hinder settling
Partikel bergerak mendapat pengaruh oleh partikel lain.Percepetan Hinder settling
dipengaruhi oleh :

Floculated settling (pembentukan flok)

Zona settling (pembentukan zona)

Compressing settling (partikel atas menekan partikel dibawahnya)


Kecepatan pengendapan pada tiap partikel selalu berubah-ubah tergantung ukuran

partikel yang terdistribusi dalam larutan, partikel yang berukuran lebih besar memiliki kecepatan
pengendapan yang lebih besar daripada partikel yang berukuran lebih kecil.
Proses sedimentasi yang dijalankan secara batch, seperti yang dijalankan di dalam
laboratorium, digunakan untuk kapasitas kecil. Sedangkan sedimentasi secara kontinyu biasa
digunakan di dalam industri dengan kapasitas besar.
Mekanisme sedimentasi secara batch dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar . Sedimentasi secara batch


Keterangan gambar:
A. Cairanbeningataufluidabebasbutiran
B. Bagiandengankonsentrasiseragam
C. Bagian dengan distribusi berbagai ukuran partikel dan konsentrasi tidak seragam
D. Bagiantransisiatautitikkritis
E. Endapanpartikel-partikelpadat

Partikel mulai mengendap dan diasumsikan mencapai kecepatan maksimum dengan cepat.
Zona D yang terbentuk terdiri dari distribusi berbagai ukuran dan konsentrasi partikel yang tidak
seragam (c), bagian (b) adalah bagian dengan partikel - partikel yang berukuran hampir sama dan
mempunyai konsentrasi yang seragam.
Mekanisme sedimentasi dapat dijelaskan dengan teori gerak partikel padat dalam fluida. Jika
butir padat seberat M gram jatuh bebas dengan kecepatan V cm/s relatif terhadap fluida
dimana densitas padatan dan densitas fluida dicari, maka partikel tersebut mengalami tiga
macam gaya yaitu:
1. Gaya gravitasidenganarahkebawah
Fg = mg .................................................................................................... (1)
dimana :
Fg = gayagesek
m =massaparikel
g = kecepatangrvitasi
2. Gayaapungdenganarahkeatas
Fb = (m.

.g)/

s = Vs.

.g ................................................................... (2)
dimana :
Fb = gayaapung
m =massapartikel
g = kecepatangrvitasi
vs =kecepatanpadatan
= densitas
s = densitas
3. Gaya gesekan/ drag force berlawanan arah dengan gerak benda

Fd = (Cd.V2
.

.A) / 2 .............................................................................. (3)


dimana :
Fd = gaya gesek
Cd = koefisien gaya gesek
v = kecepatanpadatan
A = luaspenampangaliran
= densitas

Anda mungkin juga menyukai