Pemilihannya
Obat Flu
Di pasaran obat bebas obnat flu bagi anak dan dewasa sangat banyak dan beragam. Seringkali
moranmgtua atau penderita flu kesulitan mencari obat yang paling bagus, paling manjur dan
paling cocok.
Obat Flu biasanya mengandung
analgesik/pain killer/pelerai rasa sakit untuk sakit kepala, tenggorokan kering, nyeri
otot, dan demam
anti-alergi
Actifed Syrup Actifed diindikasikan untuk meringankan pilek dan alergi pernafasan
hidung. Kontra Indikasi: Penderita hipersensitif terhadap obat ini. Tripolidine
membantu meringankan gejala yang penyebabnya secara keseluruhan maupun
sebagian tergantung pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidine ini
bekerja sebagai antagonis kompetitif untuk reseptor histamine H1 dan mampu
menekan sistem syaraf pusat, sehingga menyebabkan kantuk. pseudoephedrine
mempunyai aktifitas simpatonimetik langsung maupun tidak langsung dan merupakan
dekongestan saluran nafas bagian atas.
Bodrex Flu dan Batuk Komposisi: parasetamol 500 mg, pseudoephedrine HCl 30
mg, dextromethorphan HBr 12 mg. Indikasi : meredakan gejala-gejala flu seperti
demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk.
Parasetamol bekerja sebagai antipiretik (pengurang demam) dan analgetik (pelerai
rasa sakit kepala), pseudoefedrin (bukan PPA yang digunakan) sebagai dekongestan
(hidung tersumbat), dekstrometorfan sebagai antitusif (penekan batuk).
Anadex Tablet Komposisi: Tiap kaplet salut gula mengandung: Paracetamol 500
mg Dextramethorphan HBr 15 mg Phenylpropanolamine HCl 15 mg
Chlorpheniramine maleate 1 mg Cara Kerja Obat: Bekerja sebagai analgetikantipiretik, antitusif, antihistamin dan dekongestan hidung. Aturan Pakai: Dewasa: 1
kaplet salut gula 3 4 kali sehari. Efek Samping: Mengantuk, gangguan pencernaan,
gangguan psikomotor, takikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urin.
Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.
Coparcetin Isi kandungannya adalah : parasetamol 500 mg, gliseril guaiakolat 100
mg, efedrin-HCl 8 mg, CTM (klorfeniramin maleat) 2 mg. Sedangkan dalam bentuk
sediaan sirup, tiap 5 ml mengandung: parasetamol 120 mg, gliseril guaiakolat 50
mg, efedrin HCl 4 mg, CTM (klorfeniramin maleat) 1 mg. Coparcetin adalah obat
untuk influenza, batuk pilek, salesma, bronkitis, asma dan saluran nafas. Ada dalam 2
bentuk sediaan yaitu kaplet dan sirup. Untuk sirup sendiri ada untuk dewasa dan anakanak (Caporcetin Kid Cough). Aturan pakai untuk dewasa adalah 3 x sehari 1 kaplet,
anak usia 6-12 tahun: 3 x sehari 1/2 kaplet. Untuk sediaan sirup, anak 2-6 tahun: 3-4 x
sehari 1/2 -1 sendok takar (5 ml); 6-12 tahun: 3-4 x sehari 1/2 -1 sendok takar (5
ml).Parasetamol dan efedrin idem di atas. Gliseril guaikolat adalah ekspektoran
(pelancar dahak), CTM sebagai antialergi.
Indikasi: pilek, rinitis alergika & rinitis vasomotor, sinusitis, flu, hidung berair, hay
fever (demam disebabkan kepekaan terhadap rumput kering) dan gangguan
nasofaringeal lain. Salisilamid adalah bentuk lain dari salisilat, selain juga sodium
salisilat (suatu garam salisilat). Perbedaannya terletak pada kekuatannya (potensi).
Asam asetilsalisilik adalah bentuk yang terkuat, sedangkan salisilamid adalah bentuk
terlemah. Di Neozep Forte sudah ada parasetamol, tapi mengapa masih menggunakan
salisilamid dalam komposisinya ya? Mungkin ini strategi dalam mengurangi dosis
parasetamol yang hanya 250 mg saja, sehingga efek hepatotoksiknya turun, sementara
supaya efeknya tetap sama makanya di tambah dari salisilamid (yang potensinya
cukup lemah).
Panadol Cold dan Flu Merek baru perluasan dari Panadol biru, dengan bintang iklan
ganteng Afghan, pelantun lagu Terima Kasih Cinta. Kemasannya adalah warna hijau,
berbeda dengan merek baru lainnya yaitu Panadol Extra yang berwarna
merah. Panadol Cold & Flu mengandung kombinasi dari parasetamol 500 mg,
pseudoefedrin HCI 30 mg, dan dekstrometorfan HBr 15 mg, yang berguna untuk
demam/meringankan rasa sakit, dekongestan dan antitusif. Parasetamol adalah derifat
non-narkotik dari para aminophenol yang berkhasiat analgesik dan antiperetik. yang
timbul karena efek selektif alat persepsi rasa sakit pada talamus dan hipotalamus di
susunan saraf pusat. Panadol Cold & Flu dapat di gunakan pada penderita yang
sensitif terhadap asetosal, atau gangguan saluran pencernan, pendarahan lambung.
Pseudoefedrin HCI merupakan dekongestan nasal yang dapat diberikan per oral.
Pseudoephedrine HCl bekerja merangsang reseptor alpha adrenegric yang
menimbulkan vasokonstriksi kongesti selaput lendir yang menyertai rinitis alergik,
koriza akut, sinusitis dan penyakut saluran nafas lainnya. Dextromethorpan HBr,
merupakan penekan batuk non-narkotik.
Paramex Flu dan Batuk Komposisi : Propifenazon 150 mg, Parasetamol 250
mg, Deksklorfeniramini maleate 1 mg, Kafein anhidrat 50 mg. Indikasi: Sakit kepala,
migren, sakit gigi, nyeri menstruasi, flu, reumatisme, neuralgia (nyeri saraf) dan
skiatika (pinggang pegal, linu panggul), demam. Kontraindikasi: pasien dengan
penyakit ginjal tidak boleh minum obat ini, hal ini karena propifeanzone bisa
membuat toksik pada ginjal. Propifenazon (propilantipirin) adalah derivat fenazon
tanpa daya antiradang dengan sifat sama. Di AS, penggunaan obat dari keluarga
fenazon diawasi dengan ketat (Ganiswara, 2003). Resiko agranulositosis lebih ringan.
Beberapa obat sakit kepala yang mengandung propifenazon adalah Ultraflu, Bodrex
Migra, dan Saridon. Paramex juga mengandung kafein. Kafein merupakan stimulan
sistem syaraf pusat yang dapat memperlihatkan sifat-sifat tertentu seperti stimulasi
jantung, diuretik, dan relaksasi otot polos. Kombinasi parasetamol-kafein dapat
meningkatkan efikasi analgesik. Ketika minum obat yang ada kafein-nya, minumlah
sedikit mungkin minuman lain yang mengandung kafein, (misal: kopi, teh, cola; 1
cangkir kopi = 100 mg kafein), sebab kafein yang terlalu banyak menyebabkan
gelisah, iritabilitas, sukar tidur dan jantung berdebar. Kafein juga bisa menyebabkan
ketagihan. Obat sakit kepala lain yang mengandung kafein: Bodrex Migra (50 mg),
Neuralgin (50 mg), Saridon (50 mg), Panadol Extra (65 mg), Puyer 16 bintang 7 (50
mg). Berapakah maksimal sehari konsumsi kafein? 300 mg di bagi menjadi 3 dosis.
Untuk panadol Extra disarankan sehari maksimal 2 saja. Apa beda Bodrex dan Bodrex
Migra? Bodrex biasa isinya 600 mg parasetamol, 50 mg kafein. Sedangkan Bodrex
Migra isinya 350 mg, kafein 50 mg, propifenazon 150 mg. Dengan maraknya obat
sakit kepala yang mengandung kafein, Dumin (mereknya si Actavis) datang dengan
iklan parasetamol tanpa kafein.
Sanaflu Indikasi: Meringankan gejala flu. Tiap 5 ml sirop sanaflu plus: Parasetamol
120 mg, dekstrometorfan-HBr 7,5 mg, fenilpropanolamina HCI 3,5 mg; Tiap kaplet
sanaflu: Parasetamol 500 mg, fenilpropanolamin HCl15 mg.
Stop Cold Tablet Indikasi: meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala,
hidung tersumbat, dan bersin yang disertai batuk. Per tablet berisi: Parasetamol 500
mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, Klorfeniramini Maleat 2 mg, Gliseril Guaiakolat 50
mg.
Tera F Indikasi untuk meringankan gejala flu seperi demam, sakit kepala, hidung
tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk. Tiap tablet mengandung :
parasetamol 650 mg, gliseril guaiakolat 50 mg, fenilpropanolamin HCl 15 mg,
chlorpheniramine maleate 2 mg. Komentar: Parasetamol tergolong tinggi di banding
merek yang lain, 650 mg (lainnya 500 mg).
Termorex Plus Indikasi: menghilangkan gejala flu yang disertai dengan demam, sakit
kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Per 5 mL mengandung: Parasetamol 120
mg, Pseudoefedrin HCl 7,5 mg, Gliseril Guaiakolat 25 mg, Klorfeniramini Maleat 0,5
mg.
Tuzalos Indikasi: Gejala-gejala flu seperti batuk, demam. Anelgesik (pengurang rasa
sakit), antipiretik (penurun panas), antitusif dan nasal dekongestan. Tiap tablet
mengandung Parasetamol 500 mg, Dekstrometorfan HBr 10 mg, Fenilpropanolamin
HCl 15 mg, CTM (Klorfeniramin maleat) 1 mg. Anak-anak usia kurang dari 6 tahun,
ibu hamil dan menyusui harap berhati-hati menggunakan obat ini.
Ultraflu Indikasi: untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat dan bersin-bersin. Tiap tablet mengandung : acetaminophenum/prasetamol
600 mg, phenylpropanolamin HCl 15 mg, chlorpheniramini maleas 2 mg.
Vicks Inhaler. Indikasi: Melegakan hidung tersumbat karena pilek. Kontra Indikasi:
tidak ada. Komposisi: Minimum per tube: Menthol 197 mg Camphor 197 mg.
Gunakan hanya dalam posisi tegak. Hirup dalam-dalam melalui tiap lubang hidung,
membuat bernafas terasa lega dan sejuk. Gunakan tiap kali diperlukan. Bila sakit
berlanjut, konsultasi ke dokter. Untuk obat luar. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Bila sampai termakan, konsultasi ke dokter. Tidak dapat digunakan untuk bayi.
Meredakan gejala flu, sakit kepala, badan pegal, demam, bersin-bersin dan hidung
tersumbat.
Kontra Indikasi:
Tidak boleh diberikan pada penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik lain
(misal ephedrine, pseudoephedrine, phenylephrine), penderita tekanan darah tinggi
berat, dan yang mendapat terapi obat antidepresan tipe penghambat Monoamin
Oksidase
Hati-hati penggunaan pada penderita tekanan darah tinggi atau yang mempunyai
potensi tekanan darah tinggi atau stroke, seperti pada penderita dengan berat badan
berlebih (over weight) atau penderita usia lanjut.
Bila dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang segera hubungi dokter atau unit
pelayanan kesehatan.
Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jangtung berdebar, dan pusing.
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal,
galukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid dan retensi urin.
Tidak dianjurkan penggunaan pada anak usia di bawah 6 tahun, wanita hamil dan
menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.
Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.
Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat lain yang menekan susunan saraf
pusat.
Dapat menyebabkan depresi pernafasan dan susunan saraf pusat pada penggunaan
dengan dosis besar atau pada pasien dengan gangguan fungsi pernafasan (misal asma,
emfisema).
Penyimpanan: Jangan disimpan di dalam lemari es atau freezer. Simpan pada suhu
kamar (25 30 derajat Celsius), terlindung dari cahaya.
Mukolitik Mukolitik adalah obat batuk berdahak yang bekerja dengan cara membuat
hancur bentuk dahak sehingga dahak tidak lagi memiliki sifat-sifat alaminya.
Mukolitik bekerja dengan cara menghancurkan benang-benang mukoprotein dan
mukopolisakarida dari dahak. Sebagai hasil akhir, dahak tidak lagi bersifat kental dan
dengan begitu tidak dapat bertahan di tenggorokan lagi seperti sebelumnya. Membuat
saluran nafas bebas dari dahak.
Ambroxol
Ambroxol, yang berefek mukokinetik dan sekretolitik, dapat mengeluarkan lendir yang kental
dan lengket dari saluran pernafasan dan mengurangi staknasi cairan sekresi. Pengeluaran
lendir dipermudah sehingga melegakan pernafasan. Sekresi lendir menjadi normal kembali
selama pengobatan dengan Ambril. Baik batuk maupun volume dahak dapat berkurang secara
bermakna. Dengan demikian cairan sekresi yang berupa selaput pada permukaan mukosa
saluran pernafasan dapat melaksanakan fungsi proteksi secara normal kembali. Penggunaan
jangka panjang dimungkinkan karena preparat ini mempunyai toleransi yang baik.
Indikasi
:
Gangguan saluran pernafasan sehubungan dengan sekresi bronkial
yang abnormal baik akut maupun kronis, khususnya pada keadaankeadaan eksaserbasi dari penyakit-penyakit bronkitis kronis,
bronkitis asmatis, asma bronkial.
Dosis pemakaian:
Bila tidak dianjurkan lain
oleh dokter,
anjuran pemakaian untuk anak berdasarkan jumlah dosis perhari ya
itu 1,2 1,6 mg Ambroxol HCI per kg berat badan.
Tablet :
Dewasa dan anak-anak diatas 12
tahun
Anak-anak antara 5-12 tahun
Anak-anak2-5 tahun
Anak-anakdi atas 5 tahun
Dewasa
kali sehari
2,5 ml (V2 sendok takaran), 3
kali sehari.
5ml{ 1 sendok takaran), 2- 3
kali sehari.
10 ml (2 sendok takaran), 3 kali
sehari.
Takaran pemakaian di
atas cocok untuk pengobatan gangguan saluran pernafasan akut dan
untuk pengobatan awal pada keadaan kronis sampai 14
hari.
Pada pemakaian lebih lama
takaran pemakaian bisa diturunkan menjadi separuhnya.
Sirup
sebaiknya diminum sesudah makan.
Efek samping :
BROMHEKSIN
Mekanisme kerja
Pengurangan viskositas dahak.
Stimulasi pada sekresi,
gerakan siliar, pembentuk surfaktan. Perbaikan penangkal imunologis setempat.
Indikasi
Sekretolitik pada infeksi jalan pernapasan yang
kronis serta pada penyakit paru dengan pembentukan mucus berlebih.
akut dan
Erdosteine (Edotin)
Asetilsistein (Fluimucil)
Bromheksin (Bisolvon)
Agonis 2
Salbutamol (Ventolin, Asmacare)
Efek samping: tremor, sakit kepala, kram otot, mulut kering, serta aritmia.
Biasanya diberikan dalam bentuk MDI (metered dose inhaler), atau nebulizer supaya
efeknya lebih cepat. Dapat pula diberikan per oral dan juga intra vena.
Fenoterol (Berotec)
Efek samping meliputi tremor ringan pada otot rangka, palpitasi, takikardi, sakit
kepala, batuk, berkeringat.
Diberikan dalam bentuk MDI atau juga cairan untuk inhalasi (dihirup lewat
nebulizer).
Terbutaline (Bricasma)
Dapat diberikan dalam bentuk tablet, infus, respule, atau juga turbuhaler.
Orciprenaline/metaproterenol (Alupent)
Waktu kerja lebih lama (12 jam) daripada salbutamol (4-6 jam)
Hanya digunakan utk kasus severe persistent asthma yg sebelumnya pernah diterapi
dg salbutamol.
Antikolinergik
Ipatropium bromida (Atrovent)
Biasanya diberikan dalam bentuk MDI, atau juga larutan inhalasi (hirup) utk
nebulizer.
Mekanisme kerja sama dg ipatropium bromida, juga memiliki efek samping yang
sama.
Glukokortikoid
Budesonide (Pulmicort)
Tidak seperti steroid lainnya, budesonide memiliki efek sedikit pada poros
hipotalamik-pituitari-adrenal, hal ini menyebabkan budesonide tidak begitu
memerlukan tapering off (dikurangi perlahan) dosisnya sebelum dihentikan.
Deksametason
Metilprednisolon
Prednison
Antagonis Leukotriene
Zafirlukast (Accolate
Montelukast
ANTIHISTAMIN
Antihistamin adalah obat dengan efek antagonis terhadap histamin. Di pasaran banyak
dijumpai berbagai jenis antihistamin dengan berbagai macam indikasinya.
Antihistamin terutama dipergunakan untuk terapi simtomatik terhadap reaksi alergi
atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin berlebih. Penggunaan antihistamin
secara rasional perlu dipelajari untuk lebih menjelaskan perannya dalam terapi karena
pada saat ini banyak antihistamin generasi baru yang diajukan sebagai obat yang
banyak menjanjikan keuntungan.
Pada garis besarnya antihistamin dibagi dalam 2 golongan besar, yang menghambat
reseptor H1 dan yang menghambat reseptor H2. Yang lazim disebut antihistamin
adalah antagonis reseptor histamin H1 (AH1). Semua kelas antihistamin H1 struktur
kimianya menyerupai histamin. Antihistamin H1 dikelompokkan dalam AH1
tradisional atau konvensional (generasi I), dan AH1 non-sedatif (generasi I). Mereka
dibagi dalam beberapa subkelas.
PiperidinSiproheptadin.
FenotiasinPrometasin.
Lain-LainAkrivastin,
Farmakokinetik Absorbsi AH1 berjalan sangat cepat setelah pemberian secara oral
menyebabkan efek sistemik dalam waktu kurang dari 30 menit. Hepar merupakan
tempat metabolisme utama (70-90%), dengan sedikit obat yang diekskresi dalam urin
dalam bentuk yang tidak berubah.
astemizol, azatadin,
mebhidrolin, terfenadin, ketotifen.
klemastin,
levokobastin,
loratadin,
Penggunaan klinis Antihistamin adalah obat yang paling banyak dipakai sebagai
terapi simtomatik untuk reaksi alergi yang terjadi. Semua jenis antihistamin sangat
mirip aktivitas farmakologinya. Pemilihan antihistamin terutama terhadap efek
sampingnya dan bersifat individual. Pada seorang pasien yang memberikan hasil
kurang memuaskan dengan satu jenis antihistamin dapat ditukar dengan jenis lain,
terutama dari subkelas yang berbeda
pemakaiannya. Efek samping yang sering terjadi adalah rasa mengantuk dan
gangguan kesadaran yang ringan (somnolen).
Efek antikolinergikPada pasien yang sensitif atau kalau diberikan dalam dosis besar.
Eksitasi, kegelisahan, mulut kering, palpitasi dan retensi urin dapat terjadi. Pada
pasien dengan gangguan saraf pusat dapat terjadi kejang.
DiskrasiaMeskipun
tetapi
kadang-kadang
dapat
METILXANTIN
Teofilin merupakan salah satu obat utama untuk pengobatan asma akut maupun
kronik. Bekerja dengan menghalangi kerja enzim fosfodiesterase sehingga
menghindari perusakan cAMP dalam sel, antagonis adenosin, stimulasi pelepasan
katekolamin dari medula adrenal, mengurang; konsentrasi Ca bebas di otot polos,
menghalangi pembentukan prostaglandin, dan memperbaiki kontraktilitas diafragma.
Preparat cair diserap kurang lebih l/2 sampai 1 jam, tablet yang tak berlapis 2 jam, dan
preparat lepas lambat 4 sampai 6 jam.Teofilin dieliminasi dalam hati dan disekresi
dalam urin. Terdapat variasi individual dalam eliminasi teofilin. Harus diperhatikan
umur dan gemuknya seseorang.
Dosis oral. Oleh karena terdapat variasi antara setiap individu maka dosis harus
disesuaikan dengan melihat perbaikan klinis, efek samping, dan kadar pemeliharaan
dalam darah antara 10-20 g/ml. Dosis permulaan yang umum antara 10-16
mg/kgBB/hari, bilamana dosis akan ditingkatkan maka perlu monitorkadar teofilin
dalam plasma. Untuk preparat lepas lambat dosis seharinya lebih rendah dari preparat
biasa Bila tampak tanda intoksikasi maka dosis harus segera diturunkan.
Dosis intravena. Tujuan utama pemberian teofilin intravena adalah untuk secara cepat
mendapatkan kadar dalam plasma antara 10-20 sel/ml. Bila pasien belum mendapat
teofilin sebelumnya, diberikan loading dose 6 mg/kgBB selama 20-30 menit melaui
infus, selanjutnya diteruskan dengan dosis pemeliharaan.
Terdapat beberapa jenis preparat teofilin, yaitu dalam bentuk sirop yang bekerja cepat,
tablet, kapsul, tablet lepas lambat, dan kombinasi teofilin dengan obat lainnya. Dalam
memilih preparat yang akan dipakai, pertimbangkan hal seperti berikut. Adanya
alkohol dalam sirop dapat mengakibatkan efek samping bila dipakai terus-menerus,
jadi preparat ini sebaiknya hanya dipakai sebagai terapi permulaan untuk mengatasi
keadaan akut. Hindari kombinasi teofilin dengan obat lain dalam satu preparat karena
preparat jenis ini sering terjadi efek samping. Preparat lepas lambat sangat berguna
untuk pengobatan asma kronik sebab dapat diberikan dosis dua kali sehari sehingga
meningkatkan kepatuhan pasien.
Reaksi yang merugikan mulai timbul bila dosis teofilin dalam darah telah melebihi 15
g/ml. Efek samping yang sering terjadi adalah muntah dan gangguan saraf pusat.
NATRIUM KROMOLAT
Obat ini mampu menghambat pelepasan mediator dari sel mast dan basofil sehingga
alergen yang masuk ke dalam badan tidak lagi menimbulkan reaksi alergi. Diperlukan
waktu 2-3 bulan untuk evaluasi efek natrium kromolat. Telah dilaporkan bahwa pada
waktu penghirupan obat ini dapat terjadi bronkokonstriksi, oleh karena itu dianjurkan
untuk memakai inhalasi 2 terlebih dahulu sebelum penggunaan obat ini.
Indikasi adalah untuk asma, rinitis alergik, konjungtivitis alergik, alergi makanan,
ulserasi mukosa (protokolitis, sariawan). Untuk rinitis alergik diberikan dalam bentuk
tetes hidung, untuk konyungtivitis alergik dalam bentuk tetes mata, dan untuk alergi
makanan diberikan peroral 30 menit sebelum makan.
OBAT ANTIKOLINERGIK
Pada mulanya pemakaian aerosol atropin sangat terbatas oleh karena efek samping
seperti peninggian viskositas dan menurunnya jumlah sputum, orofaring jadi kering,
denyut jantung meningkat, sedasi, dan gangguan visus. Tetapi dengan preparat baru
(ipratropium bromide) yang dapat mengurangi efek samping tersebut maka obat ini
mulai banyak lagi dipakai, terutama untuk orang dewasa yang menderita asma
intrinsik atau asma bronkitis yang bronkospasmenya dipengaruhi oleh asetilkolin.
KORTIKOSTEROID
Kortikosteroid alamiah dan buatan secara garis besar terbagi dalam mineralokortikoid
dan glukokortikoid. Walaupun pada saat ini pada preparat yang baru semakin
diusahakan untuk hanya mempunyai efek glukokortikoid, tetap masih mempunyai
efek minerelokortikoid walaupun sedikit.
Indikasi utama adalah untuk reaksi alergi akut berat yang dapat membahayakan
kehidupan, seperti status asmatikus, anafilaksis, dan dermalitis exfoliativa. Selain itu,
juga untuk reaksi alergi berat yang tidak membahayakan kehidupan tetapi sangat
mengganggu, misalnya dermatitis kontak berat, serum sickness, dan asma akut yang
berat. Indikasi lain adalah untuk penyakit alergi kronik berat sambil menunggu hasil
pengobatan konvensional, atau untuk mengatasi keadaan eksaserbasi akut pada pasien
yang memakai kortikosteroid dosis rendah jangka panjang, harus dinaikkan dosisnya
bila terjadi eksaserbasi.