Anda di halaman 1dari 4

Kerapatan Jaringan Pada Sayur dan Buah

Riyami (G111 13 048)


Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2015
Email: riyamial@gmail.com
Abstrak
Kerapatan jaringan merupakan perbandingan antara massa dan volume
dari suatu jaringan. Makin besar volume dan massa dari suatu jaringan, makin
kecil kerapatannya. Begitu juga sebaliknya, makin kecil volume dan massa suatu
senyawa, kerapatannya makin besar. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat kerapatan jaringan pada buah dan sayur khususnya jeruk dan kangkung.
Metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu menimbang berat awal buah dan
sayur, memisahkan bagian yang dikonsumsi dengan limbahnya, memasukkan
masing-masing kedalam gelas ukur yang berisi air 300 ml. Hasil percobaan
menunjukkan bahwa buah jeruk memiliki kerapatan jaringan yang besar
dibandingkan dengan kangkung, dengan nilai kerapatan jaringan sebesar 460 ml
pada buah jeruk, dan 180 ml pada sayur kangkung. selain itu hasil percobaan juga
menujukkan bahwa bagian tanaman yang dikonsumsi memiliki kerapatan jaringan
yang tinggi dibandingkan dengan bagian yang tidak dikonsumsi (limbah).
Kata kunci: kerapatan jaringan, sifat intensif, limbah, jeruk, kangkung
Pendahuluan
Rapatan
yang
merupakan
perbandingan antara massa dan volume
adalah sifat intensif. Sifat-sifat intensif
umumnya dipilih oleh para ilmuwan
untuk pekerjaan ilmiah karena tidak
tergantung pada jumlah bahan yang
sedang diteliti.
Karena volume
berubah menurut suhu sedangkan
massa tetap, maka rapatan merupakan
fungsi suhu (Haghi, 2010).
Untuk menentukan volume benda
dapat dilakukan dengan berbagai cara
sesuai dengan bentuk bendanya.Untuk
benda yang beraturan bentuknya dapat
dilakukan dengan rumusan yang sesuai,
misal untuk bentuk kubus maka yang
harus dilakukan adalah mengukur
panjang
sisi
kubus,
kemudian
menghitungnya dengan rumusan sisi

pangkat tiga. Sedangkan untuk benda


tidak beraturan pengukuran volume
dilakukan dengan cara memasukkan
benda tersebut kedalam gelas ukur
yang di isi dengan air dengan volume
tertentu, kemudian diamati selisih
volumenya. Selisih volume tersebut
adalah
volume
benda
yang
dimasukkan ke dalam gelas ukur.
Setelah dihitung berapa massa jenis
benda yang dapat diamati (Putu, 2000).
Makin besar volume dan massa
dari suatu jaringan tanaman, makin
kecil kerapatan jaringannya. Begitu
juga sebaliknya, makin kecil volume
dan massa dari suatu jaringan tanaman,
maka kerapatan jaringan tanaman akan
tambah makin besar (Haghi, 2010).
Deskripsi Tanaman Kangkung

Menurut Anggara (2000) tanaman


kangkung
darat
diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom
: Plantea
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliapsida
Sub kelas
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Familia
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomea
Spesies
: Ipomea reptans
Kangkung merupakan tanaman
yang dapat tumbuh lebih dari satu
tahun. Tanaman kangkung memiliki
sistem perakaran tunggang dan cabangcabangnya akar menyebar kesemua
arah, dapat menembus tanah sampai
kedalaman 60 hingga 100 cm, dan
melebar secara mendatar pada radius
150 cm atau lebih, utamanya pada satu
jenis kangkung air (Anggara, 2000).
Batang kangkung bulat dan
berlubang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbacious). Memiliki
percabangan yang banyak dan setelah
tumbuh lama batangnya akan menjalar.
Tangkai daun melekat pada buku-buku
batang dan di ketiak daunnya terdapat
mata tunas yang dapat tumbuh menjadi
percabangan baru. Bentuk daun
tanaman kangkung umumnya runcing
atau pun tumpul, permukaan daun
sebelah atas berwarna hijau tua, dan
permukaan daun bagian bawah
berwarna hijau muda (Anggara, 2000).
Deskripsi Buah Jeruk
Menurut
Arief
(2008),
klasifikasi botani tanaman jeruk adalah
sebagai berikut:
Divisi
: Spermatophyta

Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Rutales
Famili
: Rutaceae
Genus
: Citrus
Spesies
: Citrus sp.
Karakter bentuk dari buah jeruk
yaitu: bulat dan oval dengan berat
buah mulai 5-700 gr. Buah jeruk
memiliki tipe buah hisperium (buah
bulat) dan membulat. Warna kulit buah
jeruk waktu muda seluruhnya bewarna
hijau,
setelah
masak
bewarna
kekuningan dan kuning (Arief, 2008).
Buah jeruk dipanen pada saat
masak optimal, biasanya berumur
antara 2836 minggu, tergantung
jenis/varietasnya. Buah ini memiliki
ragam manfaat, yakni sebagai buah
segar atau makanan olahan, dengan
kandungan vitamin C yang tinggi. Di
Beberapa negara telah diproduksi
minyak dari kulit dan biji jeruk, gula
tetes, alkohol dan pektin dari buah
jeruk yang terbuang. Minyak kulit
jeruk dipakai untuk bahan membuat
minyak wangi, sabun wangi, esens
minuman dan untuk campuran kue.
Beberapa jenis seperti jeruk nipis
digunakan sebagai obat tradisional
penurun panas, pereda nyeri saluran
napas bagian atas dan sebagai obat
pada radang mata (Menristek, 2000).
Metodologi
Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilakukan di
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Jurusan Budidaya Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Makassar.
Pada hari selasa 3 Maret 2015 pukul
08.00 WITA sampai selesai.
Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada


praktikum ini adalah pisau, baskom,
timbangan analitik dan kantong kresek,
kamera, alat tulis menulis dan gelas
ukur. Sedangkan bahan yang digunakan
adalah kangkung dan jeruk. Prosedur
kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini
adalah menyiapkan alat dan bahan,
kemudian menimbang berat awal sayur
dan buah menngunakan timbangan,
setelah itu memisahkan antara bagian
yang dikonsumsi dan tidak di konsumsi
dan menimbangny, .mencatat hasil
penimbangan kemudian masing-masing
bagian tersebut dimasukkan kedalam
gelas ukur dan catat volume akhirnya.
Menghitung kerapatan jaringan buah
dan sayur dengan menghitung selisih
antara volume awal dan volume akhir
masing-masing buah dan sayur.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Tabel 1.1 Kerapatan Jaringan pada
Jeruk dan Kangkung
Buah/
Sayur

V. Aw
(ml)

Jeruk

300
300
300
300

Kang
kung

V.
Ak
(ml)
760
360
480
360

Kerapatan
(ml)

Ket.

460
60
180
60

K
TK
K
TK

Sumber:
data
primer
setelah
diolah,2015.
Keterangan:
K : bagian tanaman yang dikonsumsi
TK : bagian tanaman yang tidak
dikonsumsi

Pembahasan
Pada buah jeruk berat awal 400
g dan ketika dipisahkan antara bagian

yang dikonsumsi dan tidak dikonsumsi


berat jeruk berubah menjadi 100 g dan
300 g.Volume jeruk yang di konsumsi
pada saat dimasukkan kedalam gelas
piala yang berisi 300 ml mengalami
kenaikan 760 ml hal ini menunjukan
bahwa kerapatan jaringan jeruk di
konsumsi sebesar 460 ml dan limbah
jeruk sebesar 60 ml dengan volume
akhir limbah sebesar 360 ml.
Pada tanaman kangkung ketika
dilakukan penimbangan awal sebesar
180 gram dan pada saat dipisahkan
antara limbah dan konsumsi maka
limbah dari kangkung hanya 20 gram
dan konsumsi sebesar 160 gram ini
dikarenakan limbah kangkung lebih
sedikit dibandingkan dengan limbah
jeruk. Dan volume kangkung konsumsi
pada saat dimasukkan kedalam gelas
piala yang berisi 300 ml mengalami
kenaikan 480 ml ini menunjukan
bahwa volume kangkung konsumsi
sebesar 180 ml dan limbah kangkung
dari volume air 300 ml menjadi 360 ml
sehingga volume limbah kangkung
sebesar 60 ml, ini menunjukan bahwa
limbah sayur kangkung lebih kecil dari
pada bagian yang dikonsumsi.
Hal diatas sejalan dengan
pendapat Putu (200) bahwa semakin
besar volume dan massa yang dimiliki
suatu komoditi pertanian khususnya
buah dan sayur
maka kerapatan
jaringannya semakin kecil. Buah
memiliki kerapatan jaringan yang besar
karena mempunyai massa dan volume
yang tinggi dibandingkan dengan
sayuran. Karena buah memiliki
kerapatan jaringan yang tinggi, maka
daya simpan buah lebih lama
dibandingkan dengan sayuran.

Daftar Pustaka
Arif.P.S. 2008. Budidaya Usaha
Pengolahan Agribisnis Jeruk.
Bandung. Hal 1- 182.
A.K.
Haghi.
(2010).
Waste
Management.
Canada: Nova
Science.
Anggara, R., 2009. Pengaruh Ekstrak
Kangkung Darat (Ipomea reptans
Poir.) terhadap Efek Sedasi pada
Mencit
BALB/C.
Agronomi
2(4):21-29.
Menristek. 2000. Tentang Budidaya
Jeruk. Jakarta: BAPPENAS.
Pantastico. 1997. Fisiologi pasca
panen dan penanganan dan
pemanfaatan buah-buahan dan
sayur-sayuran
tropika
dan
subtropika. Yogyakarta: UGM
Press.
Putu. 2000. Penanganan pasca Panen
hasil pertanian. Bandung: UNPAD
Press.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai