Anda di halaman 1dari 8

Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.

Air dalam sungai umumnya


terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa
negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan
sedimen dan polutan, yang dapat menghasilkan suatu Sedimentasi.
1. Definisi Sedimentasi
Sedimen dalam pengertiannya hampir berbeda dari setiap orangnya, seperti Pipkin (1977)
menyatakan bahwa sedimen adalah pecahan, mineral, atau material organik yang ditransforkan
dari berbagai sumber dan diendapkan oleh media udara, angin, es, atau oleh air dan juga
termasuk didalamnya material yang diendapakan dari material yang melayang dalam air atau
dalam bentuk larutan kimia.1 Lalu Pettijohn (1975) mendefinisikan sedimentasi sebgai proses
pembentukan sedimen atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan dari material
pembentuk atau asalnya pada suatu tempat yang disebut dengan lingkungan pengendapan berupa
sungai, muara, danau, delta, estuaria, laut dangkal sampai laut dalam. 2 Sedangkan Gross (1990)
mendefinisikan sedimen laut sebagai akumulasi dari mineral-mineral dan pecahan-pecahan
batuan yang bercampur dengan hancuran cangkang dan tulang dari organisme laut serta beberapa
partikel lain yang terbentuk lewat proses kimia yang terjadi di laut. 3 Walaupun pengertiannya
agak berbeda satu dengan lainnya, dapat ditarik satu hal bahwa sama-sama merelukan proses dan
proses itu adalah proses pengendapan untuk membentuk sedimen/ endapan itu sendiri.
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh
tenaga air atau angin tadi. Pada saat pengikisan terjadi, air membawa batuan mengalir ke sungai,
danau, dan akhirnya sampai di laut. Pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang atau habis,
batuan diendapkan di daerah aliran air tadi. Karena itu pengendapan ini bisa terjadi di sungai,
danau, dan di laut.
2. Sedimentasi Pada Sungai
Pengendapan yang terjadi di sungai disebut sedimen fluvial. Hasil pengendapan ini
biasanya berupa batu giling, batu geser, pasir, kerikil, dan lumpur yang menutupi dasar sungai.
Bahkan endapan sungai ini sangat baik dimanfaatkan untuk bahan bangunan atau pengaspalan
jalan. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang bermata pencaharian mencari pasir, kerikil, atau
1 Pipkin, B.W.1977. Laboratory Exercise in Oceanography. W.H Freeman and Company. San Fransisco.
2 Pettijohn, F.J. (1975): Sedimentary rocks. 3rd Ed. Harper & Row, New York.
3 Gross, M.G.1990.Oceanography : A View of Earth. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliff . New Jersey

batu hasil endapan itu untuk dijual. Sedangkan pengendapan yang terjadi di danau disebut
sedimen limnis, hasil endapan ini biasanya dalam bentuk delta, lapisan batu kerikil, pasir, dan
lumpur.
a) Proses Sedimentasi pada Sungai
Sungai adalah jalur aliran air di atas permukaan bumi yang di samping mengalirkan air
juga mengangkut sedimen yang terkandung dalam air sungai tersebut. Jadi sedimen terbawa
hanyut oleh aliran air, yang dapat dibedakan sebagai muatan dasar (bed load) dan muatan
melayang (suspended load).
Proses sedimentasi meliputi proses erosi, transportasi (angkutan), pengendapan
(deposition). Proses tersebut berjalan sangat kompleks, dimulai dari jatuhnya hujan yang
menghasilkan energi kinetik yang merupakan permulaan dari proses erosi. Begitu tanah menjadi
partikel halus, lalu menggelinding bersama aliran, sebagian akan tertinggal di atas tanah
sedangkan sebagian lagi masuk ke dalam sungai terbawa aliran menjadi angkutan sedimen.
Bentuk, ukuran dan beratnya partikel tanah tersebut akan menentukan jumlah dan besarnya
angkutan sedimen. Kemampuan tanah itu untuk terkikis tidak hanya tergantung pada ukuran
partikel-partikelnya tetapi juga pada sifat fisik bahan organik dan anorganik yang terikat
bersama-sama partikel tersebut (Hadi, 2004).4

Gambar 1.1. Erosi pada tebing/sisi sungai

4 Hadi SN. 2004. Degradasi minyak bumi via tangan mikroorganisme. http://www.chemistry. org/?sect=artikel&ext=64 [23 Mei 2004].

Gambar 1.2. Transpor Sedimen

Partikel-partikel kasar yang bergerak sepanjang dasar sungai secara keseluruhan disebut
dengan muatan sedimen dasar.Gerakan tersebut bisa bergeser, menggelinding atau meloncatloncat, akan tetapi tidak pernah lepas dari dasar sungai.
Di bagian hulu sungai, muatan sedimen dasar umumnya merupakan bagian terbesar dari
seluruh jumlah angkutan sedimen. Kualitas dan kuantitas material yang terbawa oleh aliran
sepanjang dasar sungai tergantung dari penyebaran erosi di daerah pegunungan dan juga
tergantung dari derajat kemiringan lereng, struktur geologi dan vegetasi.
b) Bentuk-bentuk Delta Pada Sungai
Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan materialmaterial yang diangkut oleh air sungai. Bentuk delta dapat dikelompokkan dalam 4 macam,
yaitu:
a.

Delta lobben, bentuknya menyerupai kaki burung. Biasanya tumbuh cepat besar, karena
sungai membawa banyak bahan endapan. Contohnya Delta Missisippi.

Gambar 1.3. Delta Lobben

Gambar 1.4. Delta Mississippi

b.

Delta Tumpul, bentuknya seperti busur. Keadaannya cenderung tetap (tidak bertambah
besar), misalnya Delta Tiger dan Nil.

Gambar 1.5. Delta Tumpul

Gambar 1.6. Delta Nil


c.

Delta runcing, bentuknya runcing ke atas menyerupai kerucut. Delta ini makin lama
makin sempit.

Gambar 1.7. Delta Runcing


d.

Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air
laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar (Pickard, 1967).5 Kombinasi
pengaruh air laut dan air tawar tersebut akan menghasilkan suatu komunitas yang khas, dengan
kondisi lingkungan yang bervariasi, antara lain:

1.

Tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang berlawanan menyebabkan suatu
pengaruh yang kuat pada sedimentasi, pencampuran air, dan ciri-ciri fisika lainnya, serta
membawa pengaruh besar pada biotanya.

5 Pickard, G. L. 1967. Descriptive Physican Oceanography Second Edition. Massachussets : Jones and Bartelett
Publisher.

2.

Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat fisika lingkungan khusus yang
tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air laut.

3.

Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang surut mengharuskan komunitas mengadakan
penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan sekelilingnya.

4.

Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasang-surut air laut, banyaknya aliran
air tawar dan arus-arus lain, serta topografi daerah estuaria tersebut.

Gambar 1.8. Estuaria


4. Dampak-dampak Sedimentasi Pada Sungai
a) Dampak Positif
Walaupun tidak semua dampak yang ditimbulkan adalah dampak negatif, sedimentasi
pada sungai juga dapat menghasilkan dampak positif bagi manusia, seperti dalam jangka panjang
sedimentasi dalam jutaan tahun kembali akan menghasilkan mineral yang berguna untuk energi
seperti minyak dan gas alam atau seperti pengendapan yang terjadi di sungai, banyak yang
menggali dan menambang pasir di darerah sungai karena sedimentasi menyebabkan kualitas
pasir menjadi bagus untuk bahan bangunan dan untuk membuat jalan.
b) Dampak Negatif
Sedimentasi sungai mempunyai pengaruh besar terhadap erosi pantai. Meningkatnya
aktivitas manusia akhir-akhir ini di sepanjang aliran sungai telah memberi pengaruh terhadap
ekosistem muara. Kegiatan yang memberikan dampak terhadap muara tersebut antara lain
penebangan hutan di bagian hulu. Kegiatan ini menyebabkan meningkatnya pengikisan tanah di
sepanjang aliran sungai. Sebagai dampaknya jumlah sedimen di dalam sungai (suspended solid)
bertambah dan menyebabkan pendangkalan. Faktor yang mempengaruhi proses sedimentasi
yang terjadi di muara antara lain aktivitas gelombang dan pola arus.
Pendangkalan akibat sedimentasi alamiah membawa beberapa dampak negatif. Dasar di
hilir sungai akan meninggi akibat sedimentasi ini. Akibatnya, air tidak mengalir dengan baik

sehingga meningkatkan kemungkinan banjir. Jalur air ke laut terhalang oleh sedimentasi,
beberapa daerah di pesisir sudah semakin sering kebanjiran. Ekosistem pesisir juga terancam
oleh pendangkalan. Biota-biota perairan dangkal kehilangan habitat. Bagi pelayaran, dampak
pendangkalan berupa menyempitnya alur. Akibatnya, perahu dan kapal semakin terbatas ruang
geraknya.

Tugas Individu
Pengelolaan DAS Terpadu
SEDIMENTASI

OLEH :
Nama : Riyami
Nim

: G111 13 048

JURUSAN ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

Anda mungkin juga menyukai