Kalsium
Tubuh mengandung 1-1,5 kg Ca2+ dan 98% kalsium
tersebut tersimpan di tulang. Sisa Ca akan didistribusikan
ke jaringan lunak, gigi, cairan ekstrasel. Total kalsium
serum adalah 2,2 -2,6 mmol/L. Fungsi Ca2+ adalah sebagai
komponen tulang dan substansi persinyalan. Second
messenger dalam jalur signal tranduksi adalah sebagai
eksositosis dan konstraksi otot serta kofaktor dalam
pembekuan darah
Homeostasis Kalsium
Sirkulasi Ca pada tulang, ginjal dan usus dikontrol secara hormonal yaitu oleh. Hormon
paratiroid. Ada 3 bentuk Ca dalam sirkulasi:
Penjelasan gambar:
Pengurangan kalsium yang
terionisasi dalam plasma
menstimulasi
pelepasan
PTH (hormon paratiriod).
Hal ini meningkatkan
reabsorpsi Ca2+ dari ginjal,
resorpsi dari tulang, dan
absorpsi oleh usus lewat
peningkatan produksi dari
1,25(OH)2D3.
Sebagai
hasilnya, kalsium dalam
darah
meningkat.
Sebaliknya, peningkatan
kalsium yang terionisasi
dalam plasma menstimulasi pelepasana calcitonin, yang mana menghambat reabsorpsi kalsium
oleh ginjal dan osteoclast yang resorpsi tulang.
Faktor
yang
mempengaruhi
Homeostasis Tulang: Ca Sensing
Receptor
Ca Sensing Receptor adalah suatu
reseptor protein G permukaan sel
yang berhubungan dengan reseptor
sel kelenjar paratiroid utama, tubula
ginjal, dan sel C tiroid
Kalsium terionisasi dipertahankan
dalam kisaran sempit melalui
penginderaan reseptor kalsium
ekstraselular (CASR)
Vitamin D3 and metabolit terhidroksilasinya diangkut dalam plasma yang terikat dengan
globulin spesifik, protein pengikat vitamin D (D Binding Protein).
Afinitas Vitamin D2 terhadap D Binding Protein (DBP) rendah tapi tinggi terhadap vitamin
D3.
Vitamin D3 terdapat juga dalam diet, absorpsinya bergabung dengan lemak lain dan diangkut
ke hati melalui silomikron.
Vitamin D3 di dalam hati dilepaskan dari silomikron oleh DBP dan dihidroksilasi pada posisi
25 sehingga terbentuk 25-hydroxycholecalciferol ((25(OH)D3; calcidol).
Calcidol adalah bentuk utama vitamin dalam hati dan bentuk utama dalam sirkulasi.
Tempat hidroksilasi lanjut calcidol adalah renal tubul, selain tulang dan plasenta.
Aktivitas enzim ini distimulasi oleh HPT, konsentrasi fosfat dan kalsium serum, vitamin D
deficiency, calcitonin, hormon pertumbuhan, prolactin, and estrogen.
Aktivitas enzim ini dihambat oleh calcitriol, hiperkalsemia, hipoparatiroid, dan fosfat tinggi.
Calcitrion berperan dalam meningkatkan absorpsi Ca dan fosfat dari lambung melalui
transport aktif, protein pengikat Ca.
Calcitonin is suatu peptida yang berjumlah 32 asam amino dan disekresikan oleh sel
parafollicular kelenjar tiroid (C-cells).
Sekresi diatur oleh serum kalsium melalui CASR: peningkatan serum calcium menyebabkan
peningkatan proporsionalcalcitonin.