Anda di halaman 1dari 2

Dalam ilmu Biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke

dalam regnum plantae. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme yang


termasuk di dalamnya, dengan karakteristik khas yang beragam pula. Salah
satu ciri khas unik yang dimiliki yakni adanya beberapa spesies tumbuhan
yang makanannya adalah serangga (insektivora). Contohnya Kantung Semar
(Nephantes sp.), Venus Fly Trap (Dionaea muscipula), Punggu Api (Drosera
burmannii), dan Sarasenia (Saraccenia sp.).
Jika tumbuhan-tumbuhan tersebut hanya mampu memakan hewan serangga
yang berukuran relative kecil, berbeda hal nya dengan tumbuhan spesies
baru yang ditemukan pada tahun 1997 lalu. Sebuah pohon pemakan tikus
akhirnya diresmikan sebagai spesies baru bagi ilmu pengetahuan, 7 tahun
setelah pohon itu dipamerkan di ajang Chelsea Flower Show. Pohon karnivora
terbesar di dunia dengan diameter bunga mencapai 2,5 meter itu
sebenarnya sudah jadi pusat perhatian pengunjung sejak 5 tahun terakhir.
Pengembang pohon ini sendiri sukes mendapatkan empat medali emas dari
Royal Horticultural Society, namun meski telah menjadi pohon paling banyak
difoto sepanjang sejarah, baru saat ini saja pohon karnivora terbesar itu
tersebut diakui sebagai spesies tanaman baru.
Nepethes robcantleyi, nama baru untuk pohon ini, diberikan setelah sampel
daun dan fotonya diberikan pada Martin Cheek, pakar klasifikasi tumbuhan
dari Royal Botanic Gardens, Inggris.
Ini bukanlah cara yang biasa untuk menemukan spesies baru, kata Cheek,
dikutip dari Independent, 26 Desember 2011. Penemuan ini sangat tidak
lazim dan merupakan kejutan besar, ujarnya.
Cheek menyebutkan, saat ia diberikan sampel dan foto-foto pohon tersebut,
tidak perlu waktu lama baginya mendapati spesies ini adalah spesies baru
bagi ilmu pengetahuan. Tumbuhan ini sangat besar, dramatis, dan
spektakuler, kata Cheek.
Untuk memangsa hewan, tanaman ini punya celah di bunganya sehingga
bisa memancing serangga, reptil, sampai hewan mamalia masuk ke dalam
kawah yang penuh asam klorida dan enzim yang mampu mengurai tubuh
hewan itu untuk dijadikan nutrisi. Kandungan zat-zat yang ada di dalam
bunga itu sendiri serupa dengan isi perut manusia.
Nepethes robcantleyi sendiri pertamakali ditemukan oleh Rob Cantley,

mantan polisi asal Hong Kong yang beralih profesi ke industri tanaman.
Pohon itu ia temukan pada tahun 1997 saat ia menjelajah hutan lindung di
Mindanao, Filipina. Ia kemudian mengumpulkan beberapa bibit dan berhasil
menumbuhkannya.
Di kebun kami banyak tikus dan mereka seringkali tertangkap oleh pohon
tersebut dan kami terpaksa mengeluarkan tikus-tikus itu, kata Cantley.
Tumbuhan bisa mencerna tikus-tikus itu, tetapi kami tidak bisa. Baunya
sangat menjijikkan, ujarnya.
Di alam bebas, kata Cantley, tumbuhan ini mungkin makan tanaman lain
atau serangga. Namun di penangkaran, mereka seringkali menangkap
hewan lain seperti tikus dan kadal kecil, dia menambahkan.
Setelah diresmikannya Nepethes robcantleyi sebagai spesies baru dalam
dunia plantae, dengan keunikannya yang mampu memakan tikus, maka
bertambahlah koleksi keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh planet
bumi.

Anda mungkin juga menyukai