Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara yang memilki keanekaragaman flora


terkaya didunia. Beberapa diantaranya merupakan tumbuhan yang unik, langka dan
hampir punah. Disamping untuk keperluan konservasi, studi biorational perlu dilakukan
segera dengan serius untuk mendapatkan bahan kimia baru untuk obat, pengembangan
pertanian dan industri dalam program riset berlandaskan pembangunan nasional. untuk
mengisolasi, karakterisasi, evaluasi biologi dan farmakologi terhadap bahan kimia alami
dari tumbuhan obat yang bernilai ekonomis salah satunya dari tumbuhan murbei
(Moraceae) genus Morus dan Artocarpus. (Hakiim, 2006).
M. alba telah digunakan secara empiris sebagai obat tradisional untuk mengobati
berbagai penyakit seperti batuk, diabetes, asma, hipertensi, reumatik dan anemia akut
(Kimura, 1996).
Dari segi kimia genus ini dilaporkan mengandung senyawa fenolik yakni
stilbenoid, arilbenzofuran dan flavoid terisoprenilasi, Morus juga kaya dengan jenis
senyawa aduck Diels-Alder, yang memiliki struktur unik merupakan hasil sikloadisi
antara dehidoprenil fenol sebagi diena dengan calkon sebagai dienofil. Senyawa terakhir
ini menunjukkan berbagai aktivtas farmakologi, termasuk antihipertensi,promotor anti
tumor, dan antimikroba (Nomura, 1994).
Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, betasitosterol, rutin,
moracetin, isoquercetin, scopoletin, scopolin, alfa, betahexenal, cis beta hexenol, cis
alcohol, butylamine, acetone, trigonelline, cholin, a denin, asam amino, copper, zinc,
vitamin (A, B1, C dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam
formyltetrahydrofolik, mioinositol, dan phytoestrogens.

Bagian ranting murbei

mengandung tanin dan vitamin A. Buahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida,


asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C). Kulit
batang mengandung triterpenoids: alfa-, beta-amyrin, sitosterol, sitosterol-alfa-glucoside.
Flavonoids: morusin, cyclomorusin, kuwanone A, B, C, oxydihydromorusin. Coumarins:
umbelliferone, dan scopoletin. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin,

mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morussin, mulberrofuran,


betulinic acid, scopoletin, alfa-amyrin, beta-amyrin, undecaprenol, dan dodecaprenol,
biji: urease (Hariana, 2008).
dari penelitian terdahulu telah dibuat sediaan krim yang mengandung bahan aktif
dari daun murbei, krim.... stabilitas krim dapat dipengaruhi oleh
dari pertimbangan tersebut untuk memastikan kandungan kimia dari daun murbei
dalam krim tersebut maka akan di lakaukan penelitian analisis kuantitatif daun murbei
dalam sediaan krim

1.2
1.3
1.4
1.5

IDENTIFIKASI MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
KEGUNAAN PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai