Anda di halaman 1dari 4

Menejemen kebidanan menurut varney yaitu:

a. Langkah 1 : pengumpulan data dasar


Langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
Cara untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan:
1) Anamnese,
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tandatanda vital,
3) Pemeriksaan khusus,
4) Pemeriksaan penunjang.
Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada
dokter dalam penatalaksanaan maka bidan perlu melakukan konsultasi
dan kolaborasi dengan dokter(purwandari, 2008 : 78).
b. Langkah 2 : interpretasi data dasar
Langkah ini identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan . data dasar
yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan
diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah
keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa
tetapi tetap membutuhkan penanganan(purwandari, 2008 : 79 ).
c. Langkah 3 : identifikasi diagnosa atau masalah potensial
Langkah ini mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa

potensial

berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini


membutuhkan antisipasi,

bila memungkinkan dilakukan pencegahan

(purwandari , 2008 : 79).


d. Langkah 4 : menetapkan kebutuhan tindakan segera
Langkah ini bidan mendapatkan kebutuhan terhadap tindakan segera,
melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi klien(purwandari,2008 :80).
e. Langkah 5 : menyusun rencana asuhan menyeluruh
Langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan oleh
langkah-langkah

sebelumnya.

Langkah

ini

merupakan

kelanjutan

penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah teridentifikasi


atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi yang tidak lengkap dapat
dilengkapi(purwandari, 2008 :81).
f. Langkah 6 : pelaksanaan asuhan
Langkah ini dilakukan pelaksanaan langsung secara efisien dan aman.
Rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima
dilaksanakan secara efisien dan aman.
g. Langkah 7 : evaluasi

Langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam
diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
benar-benar efektif dalam pelaksanaannya(purwandari,2008:83).
Pengertian
persalinan adalah fungsi seorang wanita,dengan fungsi ini produk konsepsi(janin, air
ketuban,placenta dan selaput ketuban)dilepas dan dikeluarkan dari uterus melalui vagina
kedunia luar(Oxorn,2010:103)
persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi(janin dan urin)yang telah cukup bulan
atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan batuan
atau tampa bantuan(Sumiaty,2011:92).
Tanda-tanda persalinan
1. Kontraksi uterus terjadi dengan interval yang teratur.mula-mula timbul 20-30 menit,
makin lama makin sering. Dengan semakin lanjutnya persalinan maka kontraksi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

menjadi tambah kuat dan tambah lama.


Kontraksi uterus dirasakan nyeri,
Dapat diraba uterus yang mengeras
Nyeri dirasakan baik dibelakang maupun didepan abdomen,
Persalinan sungguhan secara efektif menyebabkan pembukaan serviks.
Bagian terendah janin turun
Pada waktu tidak ada his kepala terfixasi
Seringkali mengakibatkan penonjolan ketuban

Kala persalinan
Kala satu:
Dari saat mulainya persalinan

sampai pembukaan lengkap. Pada primigravida

lamanya 6 sampai 8 jam dan pada multipara 2 sampai 10 jam.


Kala dua :
Dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Pada primigravida lamanya 30 menit
sampai 3 jam, dan pada multipara 5 sampai 30 menit.
Kala tiga :
Dari lahirnya bayi sampai keluarnya plasenta. Lamanya 5 sampai 30 menit.

Kala empat :
Dari keluarnya plasenta sampai keadaan ibu postpartum menjadi stabil.
Mekanisme normal persalinan: LOA
Mekanisme persalinan seperti yang kita kenal sekarang pertama kali diuraikan oleh wilian
smeliie pada abad ke 18 .mekanisme persalinan adalah cara menyesuaikan diri dan lewatnya
janin melalui panggul ibu. Ada enam gerakan dengan overlapping yang jelas.uraian berikut
ini adalah untuk kedudukan UUKkiri depan.
a. Penurunan
Penurunan, yang meliputi engagement pada diameter oblique kanan panggul,
berlangsung terus selama persalinan normal pada waktu janin melalui jalan lahir.
Gerakan-gerakan lainnya menyertai penurunan ini. Pada primigravida sebelum
persalinan mulai sudah harus terjadi penurunan kepala yang jelas dalam proses
engagement (GB.2A dan 2B), asa tidak ada disproporsi dan segmen bawah rahim
sudah terbentuk dengan baik. Pada multipara mungkin engagement tidak akan terjadi
sampai persalinan betul-betul berjalan baik. Penurunan disebabkan oloeh tekanan
kontraksi uterus kebawah, dan pada kala dibantu oleh daya mengejan dari pasien dna
sedikit oleh gaya berat.
b. Flexi
Sebelum persalinan mualai sudah terjadi flexi sebagaian oleh karena ini merupakan
sikap alamiah janin dalam uterus. Tahan terhadap penurunan kepala menyebabkan
bertambahnya flexi. Occiput turun mendahului sinciput, UUK lebih rendah daripada
bregma, dan dagu janin mendekati dadanya. Biasanya ini terjadi di PAP, tetapi
mungkin pula baru sempurna setelah bagian terentah mencapai dasar panggul. Efek
dari pada flexi adalah untuk merubah diameter terendah dari occipitofrontalis (11,0
m) menjadi suboccipito bregmatica (9,5 cm) yang lebih kecil dan lebih bulat. Oleh
krarena persesuaian antara kepala janin dengan anggul ibu mungkin tetap,
pengurangan 1,5 cm dalam diameter terendah adalah penting.
c. Putar Paksi Dalam
d. Extensi
Pada dasarnya disebabkan oleh dua kekuatan : (1) kontraksi uterus yang menimbulkan
tekanan ke bawah, dan (2) dasar panggul yag memberikan tahanan. Perlu diperhatikan
bahwa dinding depan panggul (pubis) panjangnya haya 4-5 cm sedangkan dinding
belakang (sacrum) 10-15 cm. dengan demikian sinciput harus menempuh jarak yang

lebih panjang dari pada occiput.dengan semakin turunnya kepala terjadilah


penonjolan perineum diikuti dengan kepala membuka pintu (crowning). Occiput lewat
melalui PAP perlahan-lahan dan tengkuk menjadi titik putar di anggulus subpubicus.
Kemudian dengan proses extensi yang cepat sinciput menulurus sepanjang sacrum
dan berturut-turut lahirlah bregma,dahi,hidung,mulut,dan dagu melalui perineum.
e. Restitusi
Pada waktu kepala mencapai dasra panggul maka bahu memasuki panggul. Oleh
karena panggul tetapberada pada diameter obliqua sedangkan kepala berputar
kedepan, maka leher ikut berputar. Begitu kepala dilahirkan dan bebas dari panggul
maka leher berputar kembali dan kepala mengadakan restitusi kembali 45o (OA
manjadi LOA) sehingga hubungannya dengan bahu dan kedudukannya dalam panggul
menjadi normal kembali.
f. Putar Paksi Luar
Putar paksi luar kepala sebenarnya merupakan manifestasi putar paksi dalam daripada
bahu. Pada waktu bahu mencapai dasar panggul bahu depan yag lebih rendah berputar
kedepan di bawah simpisis dan diameter bisacromialis berputar dari diameter oblique
kiri menjdi diameter antero posterior panggul. Dengan begini mak diameter
memanjang bahu dapat sesuai dengan diameter memanjang PBP. Kepala yang telah
berputar kembali 45o untuk mengembalikan hubungan normal dengan bahu,sekarang
berputar 45o lagi untuk mempertahankannya : LOA menjadi LOT.

Anda mungkin juga menyukai