Anda di halaman 1dari 10

No.

01/Doc-Akad/STIKes-MR/X/2015
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI
Program Studi
Mata Kuliah
Komptensi/Capaian
Pembelajaran .
Tujuan MK/Kompetensi
Dasar
Topik/Bahan Kajian

0Waktu
Dosen
Referensi

: DIII Kebidanan
: Askeb 1
RPP No. : 01
: Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
normal
: Memahami penyulit dan komplikasi kehamilan
: 1. Tanda-tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin Masa
kehamilan muda :
Perdarahan pervaginam
10menit
: Yuniar Rahmah, S.Si.T
Buku Utama:
Manuaba, Ida Ayu chhandra et all. 2010. Ilmu
Kebidanan,Penyakit Kandungan dan
KB.
Jakarta :EGC (BU1)
Prawihardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan, Jakarta: PT
Bina Pusaka
Sarwono PrawihardjoAsrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan
Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu MIMS
Bidan. Edisi pertama. 2010
Buku Penujang:
Nurul,Jannah.2012. AsuhanKebidanan
Kehamilan. Yogyakarta:
And
Salmah
dkk.2006 Asuhan
Kebidanan
Antenatal. Jakarta:
Kedokteran EGC
Hani, Ummi, 2010 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
Fisiologis Salemba Medika: Jakarta
Saifudin, Abdul Bari, dkk.(2002), Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal

TAHAPAN PEMBELAJARAN

Waktu
3

PENDAHULUAN
1. Memberikan Salam
2. Memberikan ilustrasi latar belakang materi,dan
menhubungkan materi ini dengan materi sebelumnya
3. Menyampaikan OPS
4. Meyanpaikan Struktur Pembelajaran(Menjelaskan
pokok-pokok materi yang akan dibahas, Referensi dan
Proses pembelajaran)
5. Menjelaskan pentingnya materi yang akan dibahas

Metode & Media


Ceramah ilustratif,
LCD

Metoda : Ceramah ilustratif, Tanya jawab,


OBJEKTIF PERILAKU SISWA(OPS)
OPS (Enabling Objektif) :
1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat menyebutkan tanda tanda bahaya
kehamilan pada masa kehamilan secara baik dan benar sesuai dengan penjelasan yang
diberikan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan perdarahan pervagianm pada masa kehamilan dengan
benar tanpa melihat catatan.

1.

PENGEMBANGAN MATERI/ISI
Tanda tanda dini bahaya / komplikasi ibu dan janin masa Metoda :
kehamilan muda

CTJ,

Explanation:

Diskusi

1. Perdarahan pervaginam
Activity:

dan
Ilustrasi

1. Apa kata kunci dari tanda dini bahaya / komplikasi ibu dan
janin masa kehamilan muda?
Summary:
1.

Perdarahan pervaginam : Abortus, KET, Mola Hidatidosa

Latihan siswa evaluasi :

Alat Bantu
:
OHT &
OHP
Metoda :

1. Sebutkan apa saja tanda - tanda dini bahaya pada masa kehamilan Diskusi
muda?

Alat Bantu

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perdarahan pervaginam pada :


kehamilan muda ?

Power
Point dan
LCD

CATATAN:

1.

PENUTUP
Menyamakan persepsi dengan mahasiswa

Metode

2.

Menyimpulkan materi bersama-sama dengan mahasiswa

ceramah

3.

Menugaskan mahasiswa untuk membaca handout

4.

Mengucapkan salam

HAND OUT
Mata Kuliah

: Asuhan Kebidanan Kehamilan

Kode Mata Kuliah

: Bd. 301

Topik

: Memahami penyulit dan komplikasi kehamilan

Waktu

: 30 menit

Dosen

: Yuniar Rahmah, S.Si.T

Objektif Perilaku Siswa (OPS)


1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat menyebutkan tanda tanda
bahaya kehamilan pada masa kehamilan secara baik dan benar sesuai dengan
penjelasan yang diberikan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan perdarahan pervagianm pada masa kehamilan
dengan benar tanpa melihat catatan.
Referensi : Buku Utama:
Manuaba, Ida Ayu Chandra et all. 2010. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan
danKB. Jakarta :EGC (BU1)
Prawihardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan, Jakarta: PT Bina Pusaka Sarwono
Prawihardjo
Asrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010
Buku Penujang:
Nurul, Jannah.2012. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta: And Salmah
dkk.2006 Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: Kedokteran EGC
Hani, Ummi, 2010 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis Salemba
Medika: Jakarta
Saifudin, Abdul Bari, dkk.(2002), Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal

MATERI
A.

Pendahuluan
Tanda tanda bahaya kehamilan adalah keadaan keadaan pada ibu hamil
yang mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama kehamilan.
Tanda tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi kapan saja. Mungkin
ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada kehamilan lanjut. Tidak
jarang pada saat saat menjelang persalinan. Jadi, tanda tanda bahaya
dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang
dikandungnya sehat dan selamat.

B.

Tanda tanda dini bahaya / komplikasi dan penyulit kehamilan muda


Tanda tanda bahaya pada kehamilan adalah keadaan keadaan pada ibu
hamil yang mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama
kehamilan.
Tanda tanda dini bahaya / komplikasi kehamilan muda :
1. Perdarahan pervaginam :
Perdarahan yang terjadi selama kehamilan kurang dari 22 minggu.
Perdarahan pervaginam pada masa kehamilan adalah cukup normal.
Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang
sedikit ( spotting ) disekitar waktu terlambatnya haid.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan
kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari Friabel Cervik .
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda
adanya infeksi. Jika terjadi perdarahan yang lebih ( atau tidak normal )
yang menimbulkan rasa sakit pada ibu. Perdarahan ini bisa berarti
aborsi, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.
Macam macam perdarahan pervaginam :
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai berat
500 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu. Menurut

WHO dan VIGO dikatakan abortus jika usia kehamilan kurang dari
20 22 minggu. Abortus selama kehamilan terjadi 15 -20% dengan
80 % diantaranya terjadi pada trimester 1 (< 13 minggu ) dan sangat
sedikit terjadi pada trimester kedua.
Ada macam macam abortus :

Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa


interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan
kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup
stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan
tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan
hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan
ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.
(Sarwono, 2001: 145)

Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang


disengaja, baik dengan memakai obatobatan mau pun alatalat.

Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri,


dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan
jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat
persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.

Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan


tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari


hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau
plasenta. Penanganannya: bila ada tandatanda syok maka atasi dulu
dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan
jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase.
Setelah itu beri obatobat uterotonika dan antibiotika.

Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus


yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban

yang

teraba

kehamilan

tidak

dapat

dipertahankan

lagi.

Penanganannya: bila ada tandatanda syok maka atasi dulu dengan


pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan
secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu
beri obatobat uterotonika dan antibiotika.

Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran


membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih
dapat dicegah dengan memberikan obatobat hormonal dan anti
spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan
khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik
berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan
asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan
terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji
kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya
penyebab lain.

Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi


tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau
lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his
sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil
lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika
dan antibiotika.(Mohctar, 1998 : 211212)

2. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan diluar rongga rahim, dimana
telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh dilokasi lain selain
lapisan dalam rahim. Kehamilan ektopik paling sering dijumpai di
Tuba faloppi (95%), dan dapat terjadi dalam ligamentumlatum,
ovarium, serviks, atau rongga lain di perut. Kehamilan ektopik
merupakan penyebab utama kematian ibu pada trimester pertama.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan kehamilan ektopik antara
lain:

1. Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan ektopik yang


membahayakan wanita.
2. Kehamilan heterotopik adalah kehamilan intrauterin yang
berdekatan dengan kehamilan ektopik.
3. Kehamilan ektopik kombinasi (combined ectopic pregnancy)
adalah kehamilan intrauterin yang bersamaan dengan kehamilan
ekstrauterin.
4. Kehamilan ektopik rangkap (compound ectopic pregnancy)
adalah kehamilan intrauterin dan ekstrauterin lebih dulu terjadi,
tapi janin sudah mati dan menjadi litopedion (janin yang sudah
membatu).
Penyebab kehamilan ektopik belum diketahui secara pasti. Namun
demikian, penyebab kehamilan ektopik yang paling sering adalah
faktor tuba (95%). Di bawah ini merupakan penyebab kehamilan
ektopik:
1. Faktor tuba, meliputi: penyempitan lumen tuba, gangguan silia
tuba, operasi dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna,
endometriosis tuba, tumor;
2. Faktor ovum, meliputi: rapid cell devision, migrasi eksternal
dan internal ovum, perlekatan membran granulosa;
3. Penyakit radang panggul;
4. Kegagalan kontrasepsi;
5. Efek hormonal, meliputi: penggunaan kontrasepsi mini pil, dan
6. Riwayat terminasi kehamilan sebelumnya.
Ibu hamil yang mengalami kehamilan ektopik akan merasakan gejala pada
usia kehamilan 6-10 minggu. Adapun gejala dan tanda yang dirasakan
antara lain:
1. Amenorea/ tidak haid.

2. Nyeri perut bagian bawah.


3. Perdarahan per vaginam iregular (biasanya dalam bentuk bercak-bercak
darah)
4. Rasa sakit pada salah satu sisi panggul.
5. Tampak pucat.
6. Tekanan darah rendah
7. Denyut nadi meningkat.
8. Ibu hamil mengalami pingsan dan terkadang disertai nyeri bahu akibat
iritasi diafragma dari hemoperitoneum.V
3. Mola hidatidosa
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hampir diseluruh vili
korialisnya mengalami perubahan hidrofik. Tanda tandanya : perdarahan
berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak terdengar DJJ janin.
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan,
1. Lakukan evaluasi uterus,
2. Segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi
berlangsung
3. Berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau
Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai
tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi
terhadap pengosongan uterus secara cepat).(Saifudin,2002:17)

Anda mungkin juga menyukai