Anda di halaman 1dari 2

Kesaksian merupakan kunci penting dalam pengungkapan sebuah perkara

dipersidangan, baik itu kesaksian dari saksi itu sendiri maupun kesaksian ahli

yang kesemuanya tercantum dalam Pasal 184 KUHAP. Berkembangnya dunia

teknologi yang semakin pesat membawa banyak perubahan dalam kehidupan,

tidak terlepas dunia hukum. Kesaksian melalui teleconference yang dilakukan

dalam beberapa perkara merupakan sebuah terobosan dalam persidangan karena

KUHAP belum mengatur mengenai hal tersebut.

Kesaksian secara teleconference ini menimbulkan perdebatan di banyak kalangan,

karena dasar hukumnya belum ada. Didalam KUHAP secara jelas dan tegas

mengatakan seorang saksi dalam memberikan kesaksiannya harus disampaikan

secara langsung dipersidangan, dengan disumpah terlebih dahulu atas kejadian

yang dilihat, didengar dan dialaminya sendiri.

Kesaksian secara langsung dipersidangan inilah yang menimbulkan perdebatan,

karena disatu sisi Hakim menganggap kesaksian secara virtual dianggap telah

memenuhi unsur kesaksian secara langsung tersebut, karena kesaksian

teleconference ini disampaikan secara live/realtime di persidangan. Sedangkan

disisi lain penasehat hukum/jaksa tidak setuju karena masalah legalitas dan tidak

terjaminnya kesaksian yang disampaikan secara teleconference ini.

Digunakannya kesaksian secara teleconference ini bukan tanpa alasan, ada

beberapa faktor yang dapat dijadijan pertimbangan digunakannya kesaksian

melalui video teleconference ini yaitu:

1. saksi mengalami sakit parah yang tidak memungkinkan kehadirannya di

persidangan untuk memberikan keterangan,


2. keberadaan saksi yang jauh dari pengadilan sedangkan kesaksiannya

sangat di butuhkan (misal saksi berada diluar negeri, kesaksiannya dapat

diberikan melalui KBRI di negara dimana saksi berada),

3. Untuk memberikan perlindungan kepada saksi yang akan memberikan

keterangan di persidangan, karena jika saksi memberikan keterangan di

persidangan secara langsung justru akan menbahayakan jiwanya.

4. Untuk memenuhi azas peradilan yang sederhana,cepat,dan biaya ringan

Sedangkan syarat agar kesaksian ini dapat diterima sebagai alat bukti adalah

sebagai berikut:

1. Non testimonium de auditu

2. Disumpah terlebih dahulu

3. Hadir secara langsung di persidangan

Dalam prospek kedepannya diperlukan sebuah peraturan khusus yang mengatur

tentang kesaksian yang disampaikan melalui video teleconference ini, dengan

kualifikasi tertentu, seperti apakah kesaksian yang dapat dilakukan secara

teleconference dan tidak. sehingga tidak terjadi perdebatan antara prktisi hukum,

dan agar ada sebuah landasan hukum yang jelas, yang memiliki kekuatan hukum.

Anda mungkin juga menyukai