Oleh:
dr.Purwanto.SpP
Indonesia 10%
Bangladesh 4%
Pakistan 4%
China
15%
Philippines 3%
India
30%
Nigeria 3%
South Africa 2%
Russia 1%
Other
28%
Ziehl Neelsen
Tuberkulosis (TB)
adalah penyakit infeksi
yang menular langsung,
disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis
Auramin
SIFAT KUMAN M. Tb
Cepat mati dengan sinar matahari
langsung
Tetapi dapat bertahan hidup beberapa
jam di tempat yang gelap dan lembab
Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat
dormant, tidur lama selama beberapa
tahan
1 SS+ve
Infects
in 1 yr
SS +ve
to
__________________________________________
10 to 15 Infected
10% will develop the
disease.
One
One
+ve
-ve
SS +ve
Exposure
Droplet
Disease
Death
Disability
M. T
Infection
Recovery
DOTS
TB Epidemic
HIV Epidemic
FAKTOR YG MEMPENG.
SESEORANG MENJADI
PENDERITA TB
Daya tahan tubuh yg rendah
Diantaranya karena gizi buruk
Adanya HIV/AIDS
GEJALA UMUM :
Batuk terus menerus & berdahak 3 mg/>
GEJALA LAIN :
-Dahak bercampur darah
-Batuk darah
-Sesak nafas & rasa nyeri dada
-Badan lemah nafsu makan turun, BB
turun, rasa kurang enak badan, berkeringat
malam, demam lebih 1 bl
PENEMUAN PENDERITA TB
1.Pada orang dewasa
Penemuan dilakukan secara pasif :
artinya penjaringan tersangka
dilaksanakan pd yg berkunjung ke UPK
Penemuan scr pasif tsb didukung dg
penyuluhan scr aktif cara ini dikenal dg :
passive promotive case finding
Kontak penderita TB BTA pos dg gejala
TB hrs diperiksa
Semua tersangka hrs diperiksa lab SPS
2.Pada Anak
Penemuan penderita TB pd anak
merupakan hal yg sulit
Sebagian besar diagnosis pd anak atas
gambaran klinis, gambaran radiologis
dan uji tuberkulin
Diagnosis TB
Diagnosis pasti (Gold standard) adalah
ditemukan kuman M. tuberculosis dalam
biakan & test identifikasi
Dalam strategi DOTS: identifikasi kuman
M. tuberculosis DIUTAMAKAN melalui
pemeriksaan sputum mikroskopis
(mengapa ?)
Identifikasi M. tuberculosis
M. Tuberculosis
hasil biakan
Why ?
Potensi penularan
tinggi
Dapat dipakai sebagai
ukuran respons
pengobatan (akurat)
Murah, Cepat, akurat
dengan skill yg
sederhana
Seleksi strain M. tb
mutan dgn resistensi
OAT yang tinggi
PORSENTASE BTA
POSITIF DENGAN
ZIEHL-NEEELSEN
PORSENTASE
KULTUR POSITIF
66 %
93 %
76 %
97 %
84 %
99 %
85 %
100 %
Tubercle,1959, 40 : 155-162
1
2
3
4
BTA
Kultur
positif positif
(%)
(%)
Hasil
positif
pada pem.
mikrosk.
dan/atau
kultur
sesaat
pagi
66
76
90
93
93
2 x sesaat
1 x sesaat dan 1 x pagi
2 x pagi
76
81
83
94
96
97
97
84
84
98
99
99
85
99
100
Tubercle,1959, 40 : 155-162
70%
98%
Tipe penderita
1. Baru
Pasien yg teridentifikasi kuman M.Tb
dan belum pernah minum obat TB atau
pernah minum kurang dari 1 bulan
2. Kambuh
Pasien yang datang ke UPK dgn
identifikasi ulang terinfeksi kembali dan
ada riwayat selesai pengobatan OAT
teratur
3. Pindah
Pasien pindah pengobatan
4. Default/DO
Pasien yang drop out dari
pengobatan OAT
5. Lain-lain :
a. Gagal
Px yang gagal pengobatan OAT
dan dalam dahaknya tdpt kuman M.Tb
b. Kronis
Px gagal pengobatan seumur
hidup
Ratna Y
TREATMENT
TB OUTLINE
PENGOBATAN
TB
PROFILAKSIS TB
EFEK SAMPING
ASPEK LAIN
SASARAN PENGOBATAN TB
1. TB NON KOMPLIKASI
TERAPI OAT PROGRAM TB DOTS
2. TB DGN KOMPLIKASI
TERAPI OAT DILUAR PROGRAM TB
DOTS
JENIS OAT
LINI PERTAMA
Rifampisin (R)
Isoniazid (H)
Pirazinamid (Z)
Etambutol (E)
Streptomisin (S)
LINI KEDUA
Kanamysin
Ethambutol
Ethionamid
Levofloxasin
Pirazinamid
Sikloserin
3 Aktifitas Anti TB
1. Obat bakterisidal
= INH, Rif, PZA
2. Obat dgn kemampuan sterilisasi = Rif,
PZA
3. Obat dgn kemampuan mencegah
resistensi = Rif dan INH, sedangkan
Ethambutol dan Streptomysin kurang
efektif
4 Populasi Kuman TB
Populasi A
= Metabolically active , yaitu kuman yg terus tumbuh dalam kaviti
Populasi B
= Basilli inside cell , misal hidup dalam sel makrofag
berkembang lambat
Populasi C
= Semi dorman bacilli , artinya semi persisters
Populasi D
= Dorman bacilli , artinya persisters
A
B
C
D
0
Tujuan Terapi TB
Ada 2 tahap Fase Pengobatan TB :
Fase Intensif : selama 2 bulan
- Mereduksi dgn cepat jumlah kuman TB shg
kesembuhan
pasien tercapai pada tahap fase intensif
- Dlm waktu 2 minggu pasien yg infeksius menjadi tidak
infeksius dan gejala klinis membaik
Fase Lanjutan : selama 4 bulan atau lebih
Sterilization Phase untuk mencegah kekambuhan
pada tahap fase lanjutan dan membunuh kuman yg
dorman
Prinsip Pengobatan TB
MULTIDRUG, not Single Drug
( Monotherapy )
Risiko Fall and Rise Phenomena
Setiap OAT memiliki spesific action untuk
populasi kuman TB tertentu
Pengobatan jangka panjang, kontinyu dan
tidak boleh terputus. Menimbulkan
problem tersendiri pada pasien dgn keluhan
efek samping
Obat diminum setiap hari secara teratur
Kombipak
Pasien TB
II
III
IV
Tahap awal
(harian)
Tahap lanjutan
(harian atau 3 x
seminggu) a
2 RHZE
4R3H3 /
4 RH /
6 H3E3 /
6 HE
2 RHZES/ 1 RHZE
2 RHZE
5 R3H3E3 /
5 RHE
4R3H3 /
4 RH /
6 H3E3 /
6 HE
Paduan obat
2RHZE/4RH3.
Kategori 2
2RHZES/1RHZE/5RHE3
Anak
2RHZ/4RH
Lama
pengobatan
Awal
(dosis
harian)
Lanjutan
(3 x/
minggu)
Dosis
Isoniasid
tablet
300 mg
Rifampisin
kaplet
450 mg
Pirazinamid
tablet
500 mg
Etambutol
tablet
250 mg
2 Bulan
Jumlah
Hari/kali
Menelan
Obat
60
4 Bulan
48
Berat Badan
Tahap Awal
setiap hari selama 56 hari
RHZE (150/75/400/275)
Tahap Lanjutan
3 kali seminggu
Selama 16 minggu
RH (150/150)
30 37 kg
2 kaplet 4KDT
2 tablet 2KDT
38 54 kg
3 kaplet 4KDT
3 tablet 2KDT
55 70 kg
4 kaplet 4KDT
4 tablet 2KDT
71 kg
5 kaplet 4KDT
5 tablet 2KDT
INH
tablet
300 mg
Rifampisin
kaplet
450 mg
Pirazina
mid
tablet
500 mg
Etambutol
Strepto
misin
250 mg 400mg injeksi
Jumlah
Hari/kali
Menelan
obat
Awal
(dosis
harian)
2 Bulan
1 Bulan
1
1
1
1
3
3
3
3
750 mg
-
56
28
Lanjutan
(3 x/
mgg)
5 Bulan
60
Tahap Lanjutan
3 kali seminggu selama 20
minggu
RH (150/150) + E (400)
Selama 28 hari
3037 kg
2 kaplet 4KDT
+ 500 mg Streptomisin inj.
2 kaplet 4KDT
3854 kg
3 kaplet 4KDT
+ 750 mg Streptomisin inj.
3 kaplet 4KDT
5570 kg
4 kaplet 4KDT
4 kaplet 4KDT
+ 1000 mg Streptomisin inj.
5 kaplet 4KDT
+ 1000mg Streptomisin inj.
71 kg
5 kaplet 4KDT
Catatan:
Untuk pasien yang berumur 60 tahun ke atas dosis maksimal streptomisin adalah 500mg
tanpa memperhatikan berat badan.
Untuk wanita hamil lihat pengobatan TB pada keadaan khusus.
Streptomisin vial 1 gram dilarutkan dengan menambahkan aquabidest sebanyak 3,7ml
sehingga menjadi 4ml (1ml = 250mg)
1 Bulan
28
Obat Sisipan ??
Digunakan bila pasien yg menjalani
pengobatan dan pada bulan ke 2,
dahaknya masih BTA pos
Diberi tambahan OAT selama 1 bulan
Kemudian apapun hasilnya dlm
pemeriksaan dahak,, OAT dilanjutkan
fase lanjutan
sachet
1
sachet
1 sachet
2
sachet
sachet
1
sachet
1 sachet
2
sachet
5-9
1 tablet
1 tablet
10-14
2 tablet
2 tablet
15-19
3 tablet
3 tablet
20-32
4 tablet
4 tablet
gagal terapi
biaya
Tidak adil
terhadap
diri
sendiri.
bandel,
Bahaya
bagi anak
& orang di
sekitarnya.
DOTS
:
DIRECTLY OBSERVE TREATMENT SHORT
COURSE
Tatalaksana
Pasien DO
PMO
PMO
PMO
PMO di
rumah sakit
Evaluasi
Terapi
Di poli
Perbaikan Klinis
1. Keluhan membaik : batuk sesak,
demam
2. Peningkatan nafsu Makan
3. Peningkatan BB
4. Reaksi ES Obat
Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen : 2 bln dan AP
2. LED : masih diragukan
3. Dahak : PS yang sesuai
pemantauan
GAGAL TERAPI
TREATMENT
TB OUTLINE
PENGOBATAN TB
PROFILAKSIS
TB
EFEK SAMPING
ASPEK LAIN
KEMO
PROFILAK
SIS
10 %
terinfeksi
TB
10 %
pasien TB
INH
5 10 mg
/ kg BB
slm 6
bulan
Profilaksis Sekunder
Untuk mencegah infeksi TB pada anak yang
memiliki Riwayat Kontak,
Hasil test tuberkulin negatif tetapi gejala klinis
belum timbul
Risiko tinggi :
1. Dibawah 5 tahun
2. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
3. Kehamilan
4. Infeksi tertentu : Morbili, Pertusis
Obat INH 5 10 mg / Kg BB / hari
Pengobatan 6 12 bulan
Profilaksis Primer
Untuk mencegah infeksi TB pada anak yang memiliki
Riwayat Kontak
Ada riwayat kontak tetapi hasil test tuberkulin negatif
Obat INH 5 10 mg / Kg BB / hari
Sepanjang masih kontak, maka pengobatan juga
diteruskan
Paling lama 3 bulan
Evaluasi : dgn Tuberculin Test
1. Hasil negatif : profilaksis berhasil, Stop INH
2. Positif : gagal profilaksis menjadi TB klinis lanjutkan
dgn profilaksis sekunder
TREATMENT
TB OUTLINE
PENGOBATAN TB
PROFILAKSIS TB
EFEK SAMPING
ASPEK LAIN
I
N
H
R
I
F
ES berat berupa :
Hepatitis
Sesak Nafas kadang-kadang disertai
dengan kolaps atau renjatan (syok).
Purpura, anemia haemolitik yang akut,
syok dan gagal ginjal.
Efek samping Rifampisin yang ringan adalah:
Sindrom kulit seperti gatal-gatal
kemerahan,
Sindrom flu berupa demam, menggigil,
nyeri tulang
Sindrom perut berupa nyeri perut, mual,
muntah, kadang-kadang diare.
P
Z
A
E
T
H
S
T
R
E
P
Penanganan Efek
Samping Oat ( 7 )
Efek Samping
R
I
N
G
A
N
Penyebab
Penanganan
Rifampisin
Nyeri Sendi
Pirazinamid
Beri Aspirin
Isoniasid
Penanganan Efek
Samping Oat ( 8 )
B
E
R
A
T
5.
6.
7.
TREATMENT
TB OUTLINE
PENGOBATAN TB
PROFILAKSIS TB
EFEK SAMPING
ASPEK LAIN
Terapi TB Khusus
Wanita Hamil / Menyusui
Tidak berbeda
Semua jenis OAT aman untuk
bumil, kecuali golongan
aminoglikosida (streptomisin dan
kanamisin).
Streptomisin bersifat permanent
ototoxic dan dapat menembus
barier plasenta. Keadaan ini akan
mengakibatkan gangguan
pendengaran dan keseimbangan
yang menetap pada bayi yang
Ibu dan bayi tidak perlu dipisahkan
dan bayi tersebut dapat terus
disusui.
Profilkasis primer pada bayi
Pengguna Kontrasepsi
Rifampisin berinteraksi
dgn kontrasepsi
hormonal (pil KB, suntikan
KB, susuk KB), shg dapat
menurunkan efektifitas
kontrasepsi tersebut.
Seorang perempuan
pasien TB menggunakan
kontrasepsi nonhormonal, atau
kontrasepsi yang
mengandung estrogen
dosis tinggi (50 mcg).
Terapi TB Khusus
TB dengan Hepatitis Akut
Bila dicurigai pasien TB
dengan hepatitis akut dan atau
ikterus klinis, tunda OAT sampai
hepatitis akutnya mengalami
penyembuhan.
OAT dapat diberikan :
- Streptomisin (S) + Etambutol
(E)
maks 3 bulan s/d hepatitisnya
menyembuh
- Dilanjutkan Rifampisin (R) dan
Isoniasid (H) selama 6 bulan.
Terapi TB Khusus
TB Dengan Gagal Ginjal
Isoniazid (H), Rifampisin (R)
dan Pirazinamid (Z) dapat di
ekskresi melalui empedu dan
aman untuk ginjal, sementara
Streptomisin dan etambutol
diekskresi melalui ginjal.
Pemantauan faal ginjal : RFT
dan UL.
Paduan OAT yang paling aman
untuk pasien dengan gagal
ginjal adalah 2RHZ/4RH.
Terapi TB Khusus
Penggunaan Kortikosteroid
Kortikosteroid hanya digunakan
pada keadaan khusus atau yang
membahayakan jiwa pasien seperti:
1. Meningitis TB,
2. TB milier dgn / tanpa gejala
meningitis,
3. TB dgn pleuritis eksudativa,
4. TB dgn perikarditis konstriktiva.
Prednison diberikan dosis 30-40
mg per hari, kemudian tapp off.
Lama pemberian disesuaikan
dengan jenis penyakit dan
kemajuan pengobatan.
Sembuh
Pengobatan Lengkap
Gagal Terapi
Gagal Kronis
Default
Pindah Pengobatan
Meninggal
Tidak benar
Walaupun tukar-tukaran sendok sama
dengan tukar-tukaran kuman, tetapi kuman
yang tertelan tidak masuk ke paru. Kuman
yang tertelan dapat dimatikan dalam
lambung (asam lambung)
THANK YOU
FOR
YOUR ATTENTION