PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tchobanoglous (1993) menyatakan bahwa lindi (leachate) adalah cairan hasil
pencemaran air, baik air permukaan, air tanah maupun air bawah tanah.
Pencemaran air oleh lindi disebabkan karena tidak adanya lapisan dasar dan
tanah penutup yang akan menyebabkan lindi semakin banyak terbentuk sehingga
pencemaran air dan tanah di sekitarnya tidak dapat dihindarkan (Isyana P. dan
Sudarmadji, 2008). Untuk mencegah lindi masuk ke air tanah, dasar dari tempat
pembuangan sampah yang baik biasanya dibutuhkan sistem pelapis dasar (liner)
yang berfungsi mengurangi mobilitas lindi ke dalam air tanah. Sebuah liner yang
efektif akan mencegah migrasi cemaran ke lingkungan, khususnya ke dalam air
tanah.
Salah satu komponen utama sistem liner adalah lapisan kedap yang
berfungsi sebagai penahan resapan lindi ke lapisan tanah dibawahnya
(Damanhuri, 2008). Geosynthetic Clay Liner (GCL) merupakan salah satu lapisan
kedap air dengan struktur komposit perpaduan antara geotextile non woven dan
bahan bentonite. Bentonite merupakan bahan yang dapat mengurangi transport
I-1
I-2
Identifikasi Masalah
Jumlah timbulan sampah yang telah melebihi daya tampung di TPA
Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium, dengan menggunakan
liner
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah,
I-3
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis besar penurunan konsentrasi warna, Besi (Fe) dan Total
Suspended Solid (TSS) lindi TPA Jatibarang, Semarang
2. Menganalisis efisiensi penyisihan konsentrasi warna, Besi (Fe) dan
Total Suspended Solid (TSS) lindi TPA Jatibarang, Semarang
3. Menganalisis kemampuan penyerapan Geosynthetic Clay Liner
sebagai lapisan dasar terhadap perubahan konsentrasi warna, Besi (Fe)
dan Total Suspended Solid (TSS) lindi TPA Jatibarang, Semarang.
1.6
Manfaat Penelitian
1.
2.