Kuliah Pakar Reproduksi 1

Organ Reproduksi

J. Hudyono

Embrio manusia 4 minggu terbentuk primordia sel

kelamin
Ovum : 22 autosom + 1 kromosom sex (X)
Sperma : 22 autosom + 1 kromosom sex (X / Y)
Gonad : calon testis / ovarium belum dpt dibedakan
Penebalan sel epitel soelom (lateral) --> urogenital
/mesonephric ridge
--> organ ekskresi / urinarius (primordia ginjal):
pronefros
mesonefros
metanefros

Penebalan sel epitel soelom (medial) --> genital ridge -->

organ genital (primordia genital) :
Minggu 6-8 sel primordia germinal (SPG) yg berasal
dari kantung kunir menembus lap. Entoderm lewat
mesenterium dorsal --> genital ridge (gerak amuboid)
--> gonad indiferen --> 2 saluran gonad
1. Duktus Wolff (Wolffian duct) = duktus mesonefros
2. Duktus Mulleri (Mullerian duct) = duktus
paramesonefros
D. Wolff berdiferensiasi menjadi :
d. diferens, epididimis, vesika seminalis
D. Mulleri berdiferensiasi menjadi :
fimbriae, tuba Fallopii, uterus, sebagian vagina

Gametogenesis Germ Cells

Pd stadium 6 minggu gonad tdr dari 2 bag

Bag. superfisial / epitel germinal
Bag. dalam : blastema --> testis (laki2), ovarium
(perempuan)
Sel mesenkim epitel soelom membentuk sex cord -->
testis cord --> tubulus seminiferus (tempat
spermatogenesis)
Potongan melintang t. seminiferus tdp penampang
Sel spermatogonium
bbrp saluran
Sel Sertoli
SPG --> sel spermatogonium
sel epitel soelom --> sel Sertoli
dan sel Leydig

Sel Leydig
hormon testosteron

T. seminiferus bermuara di rete testis --> d. efferens

di lateral d. Wolff tdp d. Mulleri (gonad indiferen)

Sel spermatogonium
Sel Sertoli
SPG --> sel spermatogonium
sel epitel soelom --> sel Sertoli
dan sel Leydig

Sel Leydig
hormon testosteron

Bila menjadi perempuan --> sex cord berdegenerasi

--> stroma fibrosa vaskularisasi (bag tengah ovarium),
SPG --> ke bag. korteks / superfisial --> epitel germinal
--> SPG dikelilingi folikel (identik dng sel Sertoli)

Male Reproductive Tract

Figure 28.3 The Male Reproductive System in

Anterior View

Figure 28.3

Figure 28.11 The Penis

Figure 28.11

Alat kelamin luar

Penis : fungsi ganda alat pengeluaran urin dan
perletakkan semen ke dalam saluran reproduksi
perempuan
Terdiri dari akar, badan dan ujung bebas glans penis
Badan penis: korpus kavernosum penis (>besar) dan
korpus kavernosum uretra (mengelilingi uretra, > kecil)
bersifat seperti spons terdiri dari rongga-rongga
untuk kalpiler darah berhubungan dengan vena penis
Ereksi penis disebabkan oleh pembesaran ronggarongga oleh darah yang terkumpul di korpus
kavernosum

Reproduksi Laki-laki
Testis sepasang terletak di dalam
kantung skrotum.
Embriologis testis terdapat di rongga
abdomen turun ke skrotum
sebelum bayi dilahirkan
Rongga di dalam skrotum
berhubungan dengan rongga
abdomen kanalis inguinalis
Testis berisi saluran tubulus
seminiferus sel-sel epitel mitosis
dan miosis sperma
(spermatogenesis)
Sel di antara tubulus seminiferus
disebut sel interstitiel (Leydig)
hormon testosteron

Reproduksi Laki-laki
Organ pembentuk sperma :
Hormon Testoteron (fungsi
membentuk sifat2 kelamin
sekunder laki-laki)
Organ penyalur sperma :

Vasa eferensia epididimis

Epididimis saluran melingkarlingkar di dorsal testis vas
deferens
Vas Deferens melalui kanalis
inguinalis kel vesikula
seminalis muara di uretra
Uretra (dikelilingi kel prostat)
sperma keluar dari tubuh

Reproduksi Laki-laki
Kelenjar-kelenjar pelengkap
yang berfungsi membuat
cairan semen dan
memungkinkan sperma
bergerak aktif dan hidup dalam
waktu tertentu:
Vesikula seminalis
penampung cairan semen &
nutrisi sperma
Kelenjar prostat
Kelenjar Cowperi (bulbouretra)

Prostat
Dibawah kandung kemih mengelilingi
uretra
Mengeluarkan cairan prostat
Pembesaran prostat membendung
uretra retensi urine
Fungsi cairan prostat sebagai media
perjalanan sel spermatozoa &
mengandung bahan nutrisi bagi
spermatozoa

Tubulus seminiferus

Figure 28.9 The Epididymus

Figure 28.9

Figure 28.4 The Structure of the Testes

Figure 28.4

Figure 28.5 The Seminiferous Tubules

Figure 28.5a, b

GAMETOGENESIS
Spermatogenesis
Oogenesis
Spermatogenesis
proliferasi

Spermatogonia (44+X+Y)

growth
maturasi

spermatosit I (44+X+Y)
spermatosit II (22+X atau Y)

maturasi
spermatid (22+X atau Y)
spermatozoa (22+X atau Y)

spermiogenesis

Figure 28.7 Spermatogenesis

Figure 28.7

Anatomi
Sperma
Kepala (nukleus
meiosis lengkap)
Akrosom
Leher (junction)
Ekor (middle piece;
end piece)
mitochondria,
microtubule system

Pengaturan dan Peranan Hormon

pada Reproduksi Laki-laki
Poros hipotalamus-hipofisa-sel Leydig
Testis sintesa H. Androgen dan
spermatogenesis
Biosintesis androgen dalam sel Leydig

Pengaturan dan Peranan Hormon

pada Reproduksi Laki-laki
Poros hipotalamus-hipofisa-sel Leydig
Hipotalamus GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormone yaitu Luteinizing Hormone Releasing
Hormone=LHRH) mengatur pengeluaran hormon
oleh hipofisa Luteinizing Hormone= LH dan Follicle
Stimulating Hormone= FSH
FSH tubulus seminiferus dan sel Sertoli
(pembentukan protein pengikat androgen=PPA) untuk
dibawa ke reseptor androgen pada sel-sel germinal di
tubulus seminiferus

Pengaturan dan Peranan Hormon

pada Reproduksi Laki-laki
Poros hipotalamus-hipofisa-sel Leydig
Sintesis androgen di dalam sel Leydig
dirangsang oleh LH
Di dalam tubulus seminiferus androgen
mengontrol spermatogenesis (miosis dan
spermiogenesis)

Pengaturan dan Peranan Hormon

pada Reproduksi Laki-laki
Poros hipotalamus-hipofisa-sel Leydig
Hormon steroid lain yang berpengaruh pada
spermatogenesis adalah estrogen (di sintesis
oleh sel Leydig) menekan spermatogenesis
melalui penekanan GnRH
Testis juga mengeluarkan inhibin (dihasilkan
oleh sel Sertoli) menekan hipotalamus
dalam mensekresi GnRH

Figure 28.12 Hormonal Feedback and the

Regulation of the Male Reproductive Function

Figure 28.12

Sistem Reproduksi
Perempuan :
Genital eksterna (alat

kelamin luar)
& Genital interna (dlm
rongga pelvis)

ORGAN UTAMA :

Vagina menghubungkan
genitalia
eksterna & interna
Uterus (rahim)
Tuba uterina (tuba fallopii,
saluran telur)
Ovarium (indung telur)

Figure 28.22 The Female External Genitalia

Figure 28.22

Organ Reproduksi
Perempuan

Uterus
Tdd 3 lapis (luar ke dlm) : Perimetrium,
Miometrium & Endometrium
Fungsi : menerima ovum yg telah dibuahi
sampai terbentuk janin
Telur dari ovarium ke tuba + spermatozoa
pembuahan endometrium implantasi
janin
kehamilan cukup bulan kontraksi ritmis (his)
pembukaan cervix (mulut rahim) janin lahir
involusi uterus
Tdk ada pembuahan haid, siklus 28 hari, 36 hr

Tuba Uterina
Saluran
perjalanan ovum
menuju uterus
Panjang 10 cm
Ujung mempunyai
simpai : fimbriae

Ovarium
Kelenjar di kanan & kiri uterus
Fungsi ovarium :
Produksi sel telur (ovum)
Produksi hormon estrogen &
progesteron

Perkembangan Folikel

Hormon Ovarium
Estrogen :

Dihasilkan oleh ovarium dr mulai anak2 s/d

menopause
Untuk perkembangan organ kelamin wanita &
sifat fisik mental wanita yg normal, demikian
juga dgn Estriol.

Progesteron :

Dihasilkan o/ korpus luteum

Melanjutkan pekerjaan estrogen membuat
endometrium menjadi lebih tebal & siap
menerima ovum yg telah dibuahi.
Progesteron menghambat terjadinya proses
menstruasi.

Ovarium
Folikel primordial (sel2 telur muda) Folikel de Graaf
(matang). Folikel mengeluarkan hormon Estrogen
bergerak menepi menembus ovarium : OVULASI
(proses pematangan & pelepasan ovum dari ovarium).
Gerakan2 fimbriae mendorong ovum masuk ke tuba &
menunggu pertemuan dgn sperma pembuahan.
Bila tidak dibuahi : korpus luteum dari folikel de Graaf sbg
penghasil progesteron akan mengecil & menjadi jaringan
parut, Progesteron berhenti MENSTRUASI (keluarnya
darah per vagina yg tdd ovum, jar. endometrium & darah).

GAMETOGENESIS
Spermatogenesis
Oogenesis
Oogenesis
proliferasi

Oogonia (44+2X)

growth
maturasi
Polar body I

Bila terjadi fertilisasi :

Oosit I (44+2X)

ootid

Oosit II (22+X)

maturasi

Ootid (22+X)
Polosit (Polar body II)

Pb II

spermatozoa

Figure 28.15 Oogenesis

Figure 28.15

Oogenesis
Oogonia mitosis sampai bulan ke 5, 7 juta pada saat
lahir
Atresia degenerasi oogonia: Pubertas - 40,000;
Diovulasikan - 400
Meiosis dimulai neonatus
Hambatan 1 Meiosis profase ke 1 disebut Oosit
primer
Oosit primer Nukleus besar vesikel germinal
Setelah Pubertas meiosis 1 dilengkapi tepat sebelum
ovulasi
Meiosis unequal Oosit sekunder dan polar body 1
Hambatan ke 2 meiosis pada metafase pembelahan ke
2
Fertilisasi menyebabkan dilepaskannya hambatan ke 2

Oosit
Korona radiata,
sel folikel
Zona pelusida,
aselular 3
glikoprotein
primair (ZP1, 2,
3)
Granul Kortikal
vesikel, enzim
hidrolitik
polisakarida
Pronukleus betina

OVUM
Inti
kromosom / pembawa gen
Sitoplasma
aktif (mitokondria)
tidak aktif (kunir, fat droplets, vitamin)
DINDING OVUM
Primer ( membran vitelina pd pisces, amfibi, reptil,
mamalia, vertebrata)
Sekunder dihasilkan oleh sel folikel (korona
radiata, zona pelusida pd mamalia, tikus)
Tersier dihasilkan oleh saluran reproduksi (lapisan
oviduk (jelly pd kodok), albumen dan cangkang
(aves)

OVUM (berdasarkan jumlah kunir)

Oligolesital / meiolesital : kunir (yolk) sangat
sedikit : mamalia, amfioksus, berdasarkan letak kunir
: sentrolesital dan isolesital
Mesolesital / medialesital : kunir sedang,
berdasarkan letak kunir yg cenderung ke bawah :
telolesital
Megalesital / polilesital : kunir banyak sekali (aves)

isolecithal

mesolecithal

telolecithal