Nama Mahasiswa
NIM
: 11.2014.012
Dr.Pembimbing
I.
Tanda Tangan
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S.O.A
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 23 th
Suku
: Betawi
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Kp Sindang Karsa Suka Maju Baru
Masuk RS
: 9 November 2015, pukul 09.10 WIB
IDENTITAS SUAMI PASIEN
Nama
: Tn. I
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 27 th
Suku
: Sunda
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
: Kp Sindang Karsa Suka Maju Baru
II.
ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 09 November 2015, pukul 09.30
A. Keluhan Utama
dirasakan keluar dari jalan lahir. Pasien mengatakan bahwa kedua kakinya bengkak
sejak usia kehamilan 30 minggu.
Pasien mengeluh adanya pusing, sesak dan pandangan kabur (-), mual (+) namun
muntah (-), kejang (-).
Selama kehamilannya penderita memeriksa kehamilannya ke bidan setiap bulan,
terakhir tanggal 08 November 2015. Pemeriksaan USG pernah dilakukan. Selama
pemeriksaan kehamilan dikatakan keadaan janinnya sehat namun sejak usia kehamilan
25 minggu pasien sudah mengalami kenaikan tekanan darah. Pada kehamilan pertama
tidak ada riwayat darah tinggi. BAK/BAB lancar.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, dan asma disangkal oleh pasien.
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit jantung, DM, dan asma disangkal oleh pasien.
F. Riwayat Menstruasi
Menarche
Siklus
Lamanya
Banyaknya
Dismenore
Hari Pertama Haid Terakhir
Taksiran Persalinan
Umur Kehamilan Sekarang
: 14 th
: 28 hari
: 5-7 hari
: 3-4 kali ganti pembalut/hari
: (+)
: 25 Februari 2015
: 28 oktober 2015
: 38 minggu
G. Status Pernikahan
Status
: Menikah
Pernikahan
: 1 kali
Menikah umur: 19 tahun
Dengan suami sekarang sudah 4 tahun
H. Riwayat Obstetri
Anak
Tahun
Jenis
ke
Persalina Kelamin
Umur
Jenis
Kehamilan
Persalinan
Penolong
Hidup/
mati
2012
Hamil
Laki-laki
38 minggu
Normal
Bidan
Hidup
ini aterm
I. Riwayat KB
Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan KB
J. Riwayat Operasi
(-)
K. Riwayat Kebiasaan dan Psikososial
Merokok (-), alkohol (-), narkotika (-), pemakaian obat-obatan (-), jamu (-).
L. Riwayat Pemeriksaan Antenatal
Pasien melakukan pemeriksaan antenatal di bidan teratur setiap bulan
III.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis
Tanda Vital
Tensi
: 160/110 mmHg
Nadi
: 82 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Tinggi Badan
: 154 cm
Berat Badan
: 78 kg
Kepala
: normocephal, rambut hitam, distribusi merata
Wajah
: simetris, pucat (-), sianosis (-),Chloasma gravidarum (+)
Mata
: konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, edema palpebra Telinga
: normotia
Hidung
: septum deviasi (-)
Mulut
: bibir sianosis (-), lidah kotor (-)
Tenggorokan
: faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 tenang
Leher
: KGB tidak teraba membesar
Thoraks
Cor
:
- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi
: Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
- Perkusi : Batas atas jantung ICS III linea sternalis sinistra
Batas kiri jantung ICS V linea midclavicularis sinistra
Batas kanan jantung ICS III linea sternalis dekstra
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
:
- Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris dekstra dan sinistra
- Palpasi
: Vokal fremitus sama dekstra dan sinistra
- Perkusi : Sonor di kedua hemithoraks
- Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen
: lihat status obstetrik
Anogenital
: lihat status obstetrik
Ekstremitas
: akral hangat, edema (+/+), deformitas (-)
Pertumbuhan rambut : Merata
B. Payudara
Pembesaran payudara (+), pengeluaran ASI(-), hiperpigmentasi(+) areola
mammae (+), Puting susu menonjol.
C. Pemeriksaan perut
Inspeksi : Membuncit membujur linea nigrae (+),striae livide (+ ), striae
albicans (-).
:
Palpasi :
Leopold I : TFU 3 jari di bawah processus xyphoideus (33cm). Teraba
bagian bulat dan lunak.
Auskultasi
: Denyut jantung janin (+), 144 x/menit
TBJ : 155x (TFU-11) = 3410 gram
D. Status Obstetri
1. Inspeksi
2. Dengan spekulum
3. Pemeriksaan bimanual
Pemeriksaan dalam
Anogenital :
Inspeksi : Vagina / Vulva / Uretra : Tidak edema (Normal)
Inspekulo : Tidak dilakukan
Vagina Toucher : Portio teraba lunak
Pembukaan : 7-8 cm
Kulit ketuban : (+)
Bagian terendah : Kepala
Turunnya bagian terendah : Hodge III
Point of Direction : Ubun-ubun kecil
Tidak ada bagian kecil janin yang menumbung keluar
E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Dilakukan pemeriksaan laboratorium pada tanggal 23oktober 2015, pukul 21.20 wib
Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Cloting time
Bleeding time
13.1 g%
17.500 mm3
41 %
307.000
210 menit
722
12-16
5000-10000
37-47
150.000-400.000
6-10
1-3
Urinalisis
Protein Urin
+++
Negative
F. PEMERIKSAAN ANJURAN
Darah rutin
Urin rutin
USG
G. RESUME
Pasien wanita G2P1A0 hamil 38 minggu dengan keluhan perut terasa kencang
sejak 7 jam SMRS disertai keluarnya sedikit lendir darah kental dan belum ada
keluar cairan bening dari jalan lahir. Pasien mengatakan bahwa kedua kakinya
bengkak sejak usia kehamilan 30 minggu. ANC teratur ke bidan tiap bulan. HPHT
tanggal 25 Februari 2015. Dari pemeriksaan fisik didapatkan Status generalis
TD: 160/110 mmHg, Nadi:80x/menit,RR:20 x/menit, Suhu:36,50C, Tinggi
Membuncit
membujur
linea
nigrae
(+),striae
livide
Ad vitamdubia bonam
Ad functionamdubia bonam
Ad sanationamdubia bonam
Laporan persalinan :
11.45: Pasien ingin mengedan, pemeriksaan dalam ulang, pembukaan lengkap. Pasien dipimpin
meneran sesuai datangnya his. Kepala defleksi maksimal. Berturut-turut lahir ubun-ubun
besar, dahi, muka, dagu dan seluruh kepala dengan pegangan biparietal dan tarikan
kebawah dan keatas lahirlah bahu depan dan bahu belakang. Dengan memegang bahu,
dilahirkan trochanter depan, throchanter belakang, bokong dan kaki.
11.53: bayi lahir hidup spontan pervaginam dengan letak kepala. Jenis kelamin laki-laki, BBL:
2600 gr; PB: 49cm, a/s 8/10.
11.58: Disuntikkan oksitosin 10 IU IM, dilakukan peregangan tali pusat terkendali. Plasenta lahir
lengkap dengan selaputnya. Perdarahan kala III 200cc. Kontraksi uterus baik. TFU 1
jari di bawah pusat. Jalan lahir luka perineum grade 1. Dijahit 3 jahitan dipasang.
Terpasang monitor, diobservasi 2 jam. Terpasang infus RL + 1 amp sintosinon.
12.05: Kontraksi uterus baik, tinggi fundus 1 jari dibawah pusat. Keadaan umum baik, TD:
130/100 mmHg HR: 84x/m RR: 23x/m S: 36.7oC
X.
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal
Jam
SOAP
09/11/2015
06.00
Tanggal
24/10/2015
Jam
09.00
SOAP
Tanggal
Jam
25/10/2015
06.00
A
:
SOAP
P2A0
S: - dengan preeklamsia berat dengan ekstraksi vakum
P:
O: TD : 170/110, HR: 82x/menit, RR: 20x/menit, TFU : 2
Terpasang O2 3 L, urine 300cc
Jari dibawah pusar
Adalat 10 mg 2x1 tab
A:
Dopamet 3x1 tab
P2A0 dengan preeklamsia berat dengan ekstraksi vakum
Inj Lasix 1 amp (ekstra)
P:
Idem
Bed Rest
S: 12.00
Pendahuluan
Wanita yang sedang mengalami kehamilan akan mengalami banyak perubahan
perubahan dalam komposisi baik hormonal, system kardiovaskuler, system traktus urinarius dan
lanilla yang berbeda dengan wanita tidak hamil.
Dalam keadaan hamil, curah jantung akan meningkat sebesar 40% oleh karena adanya
peningkatan isi sekuncup jantung mulai pada minggu ke-6 mencapai maksimum pada trimester
ke-2 dan ke-3, sejalan dengan peningkatan curah jantung ini, terjadi peningkatan aliran darah ke
organ visceral seperti ginjal dan uterus. Aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus menjadi
meningkat.
Definisi
Preeklampsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil diatas 20
minggu, bersalin, dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuria, oedem
atau keduanya.
preeklampsia dan disertai dengan kejang kejang ( yang bukan disebabkaan oleh penyakit
10
neurologis seperti epilepsi ) dan atau koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tanda tanda
kelainan vaskular atau hipertensi sebelumnya.
Kaki membengkak seringkali dialami wanita hamil, terutama pada akhir trimester ketiga
hingga menjelang kelahiran. Pembengkakan di kaki ini, dianggap normal, jika tidak diikuti
dengan kenaikan tekanan darah.
Kumpulan gejala ini berhubungan dengan vasospasme, peningkatan resistensi pembuluh darah
perifer, dan penurunan perfusi organ.
Frekuensi
Pada primigravida frekuensi pre-eklamsia lebih tinggi bila dibanding dengan
multigravida. Faktor faktor resiko preeklampsia adalah:
1. Nullipara
2. Kehamilan ganda
3. Obesitas
4. Riwayat keluarga preeklampsia eklampsia
5. Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
6. Abnormal uterine Doppler pada kehamilan 18 dan 24 minggu
7. Diabetes mellitus gestasional
8. Adanya trombofilia
9. Adanya hipertensi atau penyakit ginjal
Klasifikasi
Pre-eklampsia dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Pre-eklampsia ringan
Bila disertai keadaan sebagai berikut :
a. TD 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang, atau
kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau
11
12
Pengobatan medisinal : diberikan obat anti kejang MgSO4 dalam infus dextrose 5%
sebanyak 500 cc tiap 6 jam. Cara pemberian MgSO4 : dosis awal sebanyak 2 gram intravena
diberikan dalam 10 menit, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan sebanyak 2 gram per jam
drip infus.
Syarat pemberian MgSO4 :
Harus tersedia antidotum MgSO4 yaitu Kalsium gukonas 10% (1 gram dalam 10 cc NaCl
0,9%) diberikan intravena dalam 3 menit (dalam keadaan siap pakai).
MgSO4 dihentikan bila ada tanda-tanda intoksikasi, setelah 24 jam persalinan, dalam 6 jam
pasca persalinan sudah terjadi perbaikan (normotensi).
Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg atau tekanan
darah diastolic lebih dari 110 mmHg. Obat yang diakai umumnya Nifedipin dengan dosis 3-4
kali 10 mg oral.
Terminasi kehamilan : bila penderita belum inpartu, dilakukan induksi persalinan. Bila syarat
induksi tidak terpenuhi atau ada kontraindikasi partus pervaginam maka dilakukan sectio
cesarea. Pada persalinan pervaginam kala 2, bila perlu dibantu ekstraksi vakum atau cunam.
13
2. Pengobatan obstetrik
Indikasi untuk pengakhiran kehamilan adalah : (1) pre-eklamsia ringan dengan kehamilan
lebih dari cukup bulan, (2) pre-eklamsia dengan hipertensi dan/atau proteinuria menetap
selama 10-14 hari, dan janin sudah cukup matur, (3) pre-eklamsi berat, atau (4) eklamsia.
Cara terminasi kehamilan :
a. Belum inpartu :
-
Induksi persalinan : amniotomi + oksitosin drip dengan syarat skor bishop > 5
Seksio secarea :
12 jam sejak dimulainya oksitosin drip belum masuk fase aktif. Pada
primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan
seksio secarea.
b. Sudah inpartu :
Kala I :
Fase laten : sectio caesaria
Fase aktif : - amniotomi
- bila sudah 6 jam amniotomi belum terjadi pembukaan
lengkap, dilakukan seksio secarea.
Kala II :
Pada persalinan pervaginam, maka kala II diselesaikan dengan partus buatan
amniotomi dan oksitosin drip dilakukan sekurang kurangnya 30 menit setelah
pemberian pengobatan medicial.
Perawatan di RS
Kriteria pasien yang dirawat di rumah sakit adalah,
14
1. Pre-Eklampsia ringan :
Kriteria pre-eklampsia ringan untuk dirawat di RS :
-
Tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan/atau tekanan darah diastolik
90mmHg atau lebih
Kenaikan berat badan ibu lebih dari 1,5 kg atau lebih per minggu, selama 2
kali berturut turut.
Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda tanda pre eklampsia berat.
15
16