Anda di halaman 1dari 17

Ulkus Kornea dan Prolaps

Iris
Natalia A G
11.2013.217

Kornea
Syarat Kornea :
Jernih, avaskuler,
Permukaan rata

Epitel
Membran Bowman
Stroma
Membrana descement
Endotel

Ulkus Kornea

adalah hilangnya sebagian permukaan


kornea akibat kematian jaringan
kornea, yang ditandai dengan adanya
infiltrat supuratif disertai defek kornea
bergaung, dan diskontinuitas jaringan
kornea yang dapat terjadi dari epitel
sampai stroma.

Faktor Penyebab

Trikiasis

erosi kornea (trauma, lensa kontak, luka bakar pada wajah)


edema kornea kronik
exposure-keratitis (pada lagophtalmus, bius umum, koma)
Kelainan-kelainan sistemik (malnutrisi, alkoholisme, sindrom
sjorgen, sindrom Steven-Johnson, sindrom defisiensi imun)
Obat-obatan imunosupresif.

Patofisiologi

Kornea avaskuler, wandering cell dan sel-sel lain


yang terdapat dalam stroma kornea, segera bekerja
sebagai makrofag dilatasi pembuluh darah yang
terdapat dilimbus dan tampak sebagai injeksi
perikornea infiltrasi dari sel-sel mononuclear, sel
plasma, leukosit polimorfonuklear (PMN)
timbulnya infiltrat, tampak bercak berwarna kelabu,
keruh, batas tak jelas dan permukaan tidak licin
ulkus kornea

Kornea mempunyai banyak serabut saraf


menimbulkan rasa sakit dan fotofobia.

Penyakit ini bersifat progresif, regresif atau


membentuk jaringan parut. Infiltrat sel leukosit dan
limfosit dapat dilihat pada proses progresif.

Klasifikasi Ulkus Kornea


Berdasarkan lokasi , , yaitu:
1. Ulkus kornea sentral
Ulkus kornea bakterialis
Ulkus kornea virus
Ulkus kornea acanthamoeba
Ulkus kornea fungi

2. Ulkus kornea perifer


Ulkus marginal timbul akibat
konjungtivitis bakteri akut

Ulkus mooren (ulkus


serpinginosa kronik/ulkus roden)
diduga autoimun

Ulkus cincin (ring ulcer)

GEJALA KLINIS

Hiperemis kelopak mata dan konjungtiva


Sekret (+)
Mata berair
Nyeri
Rasa mengganjal
Pandangan kabur
Silau
Tampak bintik putih pada kornea, sesuai lokasi
ulkus

Komplikasi

infeksi di bagian kornea yang lebih


dalam (Endophtalmitis, Panophtalmitis)
perforasi kornea (pembentukan
lubang) dan prolapsus iris,
Descemetocele.

Penatalaksanaan

Analgetik : Asam Mefenamat

Antibiotik : Ofloxacin ed, kloramfenikol


ed

Antiviral (jika perlu)

Anti jamur (jika perlu)

Pemberian sulfas atropine ed , dengan efek:

Sedatif, menghilangkan rasa sakit.


Dekongestif, menurunkan tanda-tanda radang.
Menyebabkan paralysis M. siliaris dan M. konstriktor
pupil.
Dengan lumpuhnya M. siliaris mata tidak
mempunyai daya akomodasi sehingga mata dalan
keadaan istirahat. Dengan lumpuhnya M. konstriktor
pupil, terjadi midriasis sehinggga sinekia posterior
yang telah ada dapat dilepas dan mencegah
pembentukan sinekia posterior yang baru

Keratoplasti
Indikasi keratoplasti : terjadi jaringan parut yang
mengganggu penglihatan, kekeruhan kornea yang
menyebabkan kemunduran tajam penglihatan,
serta memenuhi beberapa kriteria yaitu :

Kemunduran visus yang cukup mengganggu


aktivitas penderita
Kelainan kornea yang mengganggu kosmetik
Kelainan kornea yang tidak disertai ambliopia.

Iris adalah suatu bagian berwarna dan tipis


terletak pada anterior lensa mata

Prolaps iris bagian dari iris atau ada jaringan


iris yang keluar dari tempat seharusnya

Prolaps iris dapat terjadi misalnya saat kornea


perforasi, yang mengakibatkan humor aqueous
secara cepat keluar dan terakumulasi didepan
iris sehingga mendorong iris keluar.

prolaps iris perifer sinekia anterior


parsial
prolaps iris berada ditengah sinekia
anterior total

Tatalaksana

Penanganan secara medikamentosa hanya dapat


dilakukan jika prolaps iris kecil, terlindung oleh
konjungtiva dan tanpa komplikasi atau penyulit lain.

Pemberian obat tetes antibiotic dan cyclopegik


dapat dilakukan selama fase akut.

Antibiotik secara intravena dapat diberikan pada


kasus yang berat atau masif untuk menghindari
penyebaran infeksi intraocular, sementara tetanus
toxoid dapat pula diberikan tergantung dari riwayat
imunisasi pasien dan jenis dari lukanya.

Tindakan bedah

Indikasi : konjungtiva tidak dapat


melindungi atau menutupi prolaps iris
dan terdapat penyulit

Tujuannya adalah untuk mengembalikan


integritas anatomi mata dan
mengembalikan fungsi visual mata.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai