BAB I

PENDAHULUAN

Kondiloma akuminata atau genital warts atau kutil kelamin adalah infeksi
menular seksual yang disebabkan oleh human papiloma virus. Dimana terdapat 100
macam tipe virus HPV yang telah teridentifikasi yaitu tipe 6 dan 11 yang dapat
menyebabkan condiloma akuminata.
Masa inkubasi kondiloma akuminata berlangsung antara 1-8 bulan, dan
bermanifestasi berupa bentukan akuminata, papula ataupun bentukan datar (flat).
Penegakan diagnosis dari kondiloma akuminata berdasarkan gejala klinis yaitu
temuan pada anamnesis berupa faktor resiko yang memungkinkan terjadinya
kondiloma akuminta yaitu kehamilan, hubungan seksual, merokok, penggunaan
kontrasepsi hormonal, dan sirkumsisi.
Pemeriksaan fisik sangat dibutuhkan untuk menyingkirkan diagnosis
bandingnya berupa condiloma latum dan karsinoma sel skuamosa. Apabila diagnosis
telah ditegakkan maka selanjutnya pasien dihadapkan dengan pemilihan terapi yang
tetap disesuaikan dengan kondisi pasien, dan jumlah/besarnya lesi. Terdapat berbagai
macam pilihan yaitu kemoterapi dengan tinktura podofilin, podofilotoksin, asam
trikloroasetat, krim 5-fuorourasil, tindakan bedah, pemberian interferon, dan
imunoterapi.
Namun beberapa studi menyatakan bahwa melakukan terapi hingga lesi
menghilang, tidak tutup kemungkinan akan muncul lesi yang baru di tempat yang
sama maupun tempat lain, sehingga prognosisnya dikatakan baik, namun angka

rekurensinya masih ada sehingga pasien membutuhkan terapi ulangan untuk

menghilangkan kutil/warts tersebut.