1. Pengertian
Bronkiolitis adalah suatu kondisi terjadi terutama pada umur kurang
dari 6 bulan dan didahului dengan gejala pilek yang diikuti oleh batuk iritatif
serak, sukar bernafas, dan tidak mau makan. (Insley, 2005).
Bronkiolitis akut adalah suatu sindrom obstruksi bronkiolus yang
sering diderita bayi atau anak berumur kurang dari 2 tahun, paling sering pada
usia 6 bulan. (Ngastiyah, 2005).
Bronkiolitis akut adalah penyakit obstruktif akibat inflamasi akut
pada saluran nafas kecil (bronkiolus), terjadai pada anak berusia kurang dari 2
tahun dengan insidens tertinggi sekitar usia 6 bulan. (Mansjoer, 2000).
2. Anatomi fisiologi
a. Anatomi saluran nafas (Anonymous, 2009)
GAMBAR 1
ANATOMI SALURAN NAFAS
b. Organ-organ Pernafasan :
1) Hidung
Merupakan saluran udara pertama yang mempunyai 2 lubang,
dipisahkan oleh sekat hidung. Di dalamnya terdapat bulu-bulu yang
berfungsi untuk menyaring dan menghangatkan udara.
2) Tekak (faring)
Merupakan persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
terdapat didasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut
setelah depan ruang tulang leher. Terdapat epiglotis yang berfungsi
menutup laring pada waktu menekan makanan.
3)Laring (pangkal tenggorok)
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara
terletak didepan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis
dan masuk ke dalam trakea dibawahnya.
4)Trakea (batang tengkorak)
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 cincin
yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku
kuda (huruf C). Sebelah dalam diliputi oleh sel bersilia yang
berfungsi untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk
bersama-sama udara. Percabangan trakea menjadi bronkus kiri dan
kanan disebut karina.
5)Bronkus (cabang tenggorokan)
Merupakan lanjutan dari trakea yang terdiri dari 2 buah pada
ketinggian vertebra torakalis IV dan V.
6) Paru-Paru
Merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung-gelembung hawa (alveoli). Alveoli ini terdiri dari selsel epitel yang endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya 90
meter persegi, pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara.
3. Fisiologi Saluran Nafas
Pernafasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara yang
mengandung oksigen dan menghembuskan udara yang banyak
mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Adapun
guna dari pernafasan yaitu mengambil O2 yang dibawa oleh darah ke
seluruh tubuh untuk pembakaran, mengeluarkan CO2 sebagai sisa dari
pembakaran yang dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang,
menghangatkan dan melembabkan udara. Pada dasarnya sistem
pernafasan
terdiri
dari
suatu
rangkaian
saluran
udara
yang
7. Etiologi
Bronkiolitis akut sebagian besar disebabkan oleh respiratory
syncytial virus (50%). Penyebab lainnya ialah para influenza virus,
mycoplasma pneumonial, adenovirus. (Mansjoer, 2006)
8. Tanda dan Gejala
Bronkiolitis akut biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas
bagian atas disertai dengan batuk pilek untuk beberapa hari biasanya tanpa
disertai kenaikan suhu atau hanya subfebris. Anak mulai mengalami sesak
nafas, makin lama makin hebat. Pernafasan dangkal atau cepat disertai
dengan serangan batuk. Terlihat juga pernafasan cuping hidung disertai
retraksi interkostal dan suprasternal, anak menjadi gelisah dan cyanosis.
Pada pemeriksaan terdapat suara perlusi hipersonor, ekspirasi memanjang
disertai dengan mengi (wheezing). Ronchi nyaring halus kadang-kadang
terdengar pada akhir ekspirium atau pada permulaan ekspirium. Pada
keadaan yang berat sekali, suara pernafasan hampir tidak terdengar karena
kemungkinan obstruksi hampir total. Selain itu bronkiolus dapat
menyebabkan cyanosis dan tidak dapat makan. (Ngastiyah, 2005)
9. Menurut Ngastiyah (2006) Komplikasi Bronkiolitis :
Bronkiolitis
biasanya
dapat
menimbulkan
komplikasi
yaitu
asidosis
perawatan
diawali
dengan
menentukan
prioritas
tidak
simetris
sering
terjadi
karena
Hipoksemia
menurunkan
kemampuan
untuk
Rasional :
peningkatan
suhu/memanjangnya
demam
Rasional :
peningkatan
suhu/memanjangnya
demam
menurunkan
dan
meningkatkan
masukan
meskipun
nafsu
makan
Rasional :
Intervensi :
a) Kaji tingkat kecemasan dan pengetahuan orang tua tentang penyakit
dan perawatan anaknya.
Rasional :
Mempengaruhi
kemampuan
keluarga
untuk
menggunakan pengetahuan.
b) Beri HE tentang keadaan dan cara perawatan anaknya.
Rasional :
Meningkatkan
pengambilan
proses
keputusan
belajar,
dan
meningkatkan
mencegah
ansietas
Informasi
membantu
dapat
meningkatkan
menurunkan
koping
keluarga
dan
masalah
ansietas
berlebihan.
7) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai
perawatan anaknya
Tujuan: keluarga tahu tentang penyakit anaknya
Intervensi :
a) Kaji tingkat pengetahuan orang tua, tentang penyakit dan perawatan
anak.
Rasional :
mengetahui
apakah
keluarga
sudah
benar-benar
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. (2009). Bronchiolitis. Diperoleh Tanggal 25 Juni 2009, dari http :// id.
Wikipedia.org/wiki/Bronchilitis.
Astawa, G.S. (2008) .Keperawatan Anak [Diktat kuliah] .Denpasar : STIKES BALI.
Carpenito, L. J. (2000). Diagnosa Keperawatan. (Edisi 6). Jakarta : EGC.
Dongoes, M. E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. (Edisi 3). Jakarta : EGC.
Hidayat, A. (2006). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.Jakarta: Salemba Medika.
Insley, J.( 2005). Vade mecum pediatric . Jakarta : EGC.
Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. (Edisi 3). Jakarta : Media
Aesculapius.
Ngastiyah. (2005). Keperawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
Wartonah. (2006).Kebutuhan Dasar manusia.Jakarta : Salemba Medika.
PATWEY
BAGAN 1
WEB OF CAUTION
BRONKIOLITIS
Respiratory Syncytial Virus (RSU)
menyerang / menginfeksi saluran pernafasan atas
menimbulkan edema dan akumulasi skret/lendir
Peradangan
-
Hipertermi
Batuk
Pilek
Sesak
Rhonci
Wheezing
- Anoreksia
- Penurunan
BB
Obstruksi
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Kontriksi pada
bronkiolus selama
ekspirasi
Bersihan jalan
nafas tak efektif
Atelektasis
Kerusakan pertukaran
gas
Hypoxsia
Ansietas
Kurang
pengetahuan