Anda di halaman 1dari 8

Pemeriksaan penunjang

a.Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap dan trombosit : untuk
monitor infeksi dan memonitor risiko lanjut
perdarahan dari kadar hematocrit dan platelet
Protombin time (PT) / aPTT : mencari kelainan
perdarahan
Elektrolit, Blood urea nitrogen (BUN), kreatinin,
glukosa : untuk mencari kelainan metabolic yang
memperberat klinis
Skrining toksikologi dan serum level alcohol : untuk
indentifikasi penyebab trauma kepala dan gejala
withdrawal
Golongan darah dan Rhesus : untuk mempersiapkan
transfuse jika terdapat kehilangan darah atau anemia.

b. Pemeriksaan radiologi :
Dengan CT-scan dan MRI, perdarahan
intracranial akibat trauma kepala lebih mudah
dikenali.
1. Foto Polos Kepala
Pada foto polos kepala, kita tidak dapat
mendiagnosa pasti sebagai epidural hematoma.
Dengan proyeksi Antero-Posterior (A-P), lateral
dengan sisi yang mengalami trauma pada film
untuk mencari adanya fraktur tulang yang
memotong sulcus arteria meningea media. 12

2. Computed Tomography (CT-Scan)


Tampak area hiperdens yang tidak selalu
homogen
Bentuknya biconvex sampai planoconvex
Melekat pada tabula interna dan
mendesak ventrikel ke sisi kontralateral
(tanda space occpying lesion).
Batas dengan korteks licin, densitas
duramater biasanya jelas, bila meragukan
dapat diberikan injeksi media kontras
secara intravena sehingga tampak lebih
jelas.

3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)


massa hiperintens bikonveks yang
menggeser posisi duramater, berada
diantara tulang tengkorak dan
duramater
Fraktur
MRI merupakan salah satu jenis
pemeriksaan yang dipilih untuk
menegakkan diagnosis.

Anda mungkin juga menyukai