UNICEF,
dll.
Tetapi
mereka
mengalami
berbagai
kesulitan
dalam
secara
maksimal
yang
dilaksanakan
dengan
pengembangan
sistem
desentralisasi dan organisasi demokratis yang responsif dan partisipatif, serta dapat
memberikan pelayanan publik secara merata. Karena administrasi publik mempunyai
komitmen untuk mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan (social equity), maka
Frederickson menolak pandangan bahwa administrator dan teori-teori administrasi publik
harus netral dan bebas nilai (it put more emphasis on a normative-approach in place of
the value-free-approach).
NPA berdiri di atas empat aspek, yaitu:
1. Perubahan. Administrasi publik yang sebelumnya digunakan untuk mempertahankan
status-quo suatu pemerintahan/birokrasi (survival oriented) diubah oleh NPA menjadi
fleksibel, adaptif, dan membuka respon terhadap berbagai perubahan sosial, ekonomi,
dan politik yang terjadi di masyarakat (client oriented);
2. Relevan. Setiap komunitas masyarakat memiliki permasalahan yang berbeda-beda.
Administrasi publik yang pada awalnya selalu memandang permasalahan di masyarakat
hanya dari sudut pandangnya sendiri (nonpartisipatoris), dan hal itu selalu dianggap
sebagai satu-satunya sistem terbaik (one best way system), diubah oleh NPA menjadi
administrasi publik yang melibatkan masyarakat dalam setiap proses perumusan
kebijakan (partisipatoris) dengan berbagai alternatif sistem yang mungkin sesuai
perubahan dan karakteristik khas setiap masyarakat (multi level system);
3. Kesamaan, keadilan, dan hukum. Tujuan utama administrasi publik baru adalah
memberikan kesamaan, keadilan, dan hukum di masyarakat dengan mengetengahkan
harmoni dan integrasi di masyarakat;
4. Nilai. Untuk mencapai semua tujuannya, administrasi publik yang dahulunya hanya
bersifat scientific, rational, and value-free diubah oleh NPA menjadi administrasi publik
yang menekankan pada nilai-nilai organisasi dan kemanusiaan atau etika dan komitmen
personal. Administrasi publik bukan lagi dipahami sebagai robot yang hanya
menekankan pada isu-isu mekanis (efisiensi dan ekonomis). Seorang administrator
publik tidak hanya harus memiliki kemampuan manajerial dan keahlian teknis, tetapi
juga diperlukan kepekaan sosial.
Frank Marini menyimpulkan bahwa NPA setidaknya terdiri atas lima prinsip utama,
yaitu: relevan, nilai, keadilan sosial, perubahan, dan client-focus (client-oriented).
Golembiewski menyatakan bahwa ada beberapa perspektif positif dari NPA, antara lain:
1. Umat manusia pada dasarnya lembut dan berpotensi sempurna (rakyat merupakan
proses bagi administrasi untuk tumbuh dan berkembang = demokratis/partisipatoris);
2. Menekankan peran sentral nilai-nilai organisasional dan kemanusiaan (tidak hanya
sekadar efisien dan ekonomis);
3. Menekankan inovasi dan perubahan;
4. Menganjurkan keadilan sosial sebagai pedoman dalam melakukan pembangunan
manusia (administrasi yang bebas-nilai tidak mungkin);
5. Irasional, emosi, intuitif, karena perilaku manusia (masyarakat) tidak selalu dapat
diprediksi (unpredictable);