TINJAUAN KASUS
A. ANAMNESIS
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Berat badan
Pendidikan
Status
Pekerjaan
Alamat
Tanggal pengkajian
Ruang perawatan
No. RM
Tanggal masuk RS
Dx. Prabedah
Jenis pembedahan
Tanggal pembedahan
Ahli Bedah
Asisten Bedah
Ahli Anesthesi
Perawat Anesthesi
Dx. Pascabedah
: Ny. I
: 47 tahun
: Perempuan
: 59 kg
: SD
: Menikah
: Ibu Rumah Tangga
: Palasari 2 09/03 Kec. Ciater, Subang
: 04 Desember 2015
: Teratai Atas
: 270167
: 02 Desember 2015
: Myoma Uteri
: Histerectomi (HT)
: 04 Desember 2015
: dr. R, Sp.OG
: Br. D
: dr. S, Sp.An
: Br. B
: Post op HT
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan / pengukuran status presen
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda tanda vital:
TD : 120/80 mmHg
Status Gizi
HR : 80 x /menit
TB
RR : 16 x/menit
BB
S : Afebris
2. Pemeriksaan fisik umum
a. Psikis
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
: Cukup
: 157 cm
: 59 kg
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan rutin
Tanggal 30 november 2015
Jenis pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Pemeriksaan
35
Hematologi :
Golongan Darah
Rhesus
Hemoglobin
10,3
g/%
P : 11-17 L : 11-17
Hematokrit
33,8
/mm3
P : 35-55 L : 35-55
Leukosit
8.000
/mm3
291.000
/mm3
Trombosit
Ct
Gula Darah Sewaktu
Menit
L: 5- 7 P: 5-7
103
Mg/dl
L: 70 150
P:70-150
2. Pemeriksaan khusus
a. Pemeriksaan Fungsi Hati : Tidak ada gangguan
b. Pemeriksaan Fungsi Ginjal : Tidak ada gangguan
c. Pemeriksaan USG : Terdapa benjolan pada uterus Inferior
d. Pemeriksaan EKG : Synus Rhythm
e. Pemeriksaan Radiologi ( Thorax) : Tidak ada gangguan
D. KONSULTASI TERHADAP KELAINAN ORGAN VITAL
Sesuai dengan hasil visite dokter anestesi dan hasil laboratorium tidak
terdapat gangguan pada system organ dan gangguan sistemik lain sehinggah
operasi di rencanakan elektif
E. MENENTUKAN ASA
Sesuai dengan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik maka pasien di
tentukan ASA II
F. PROSEDUR ANESTESI
1. Pre Operatif
a. Persiapan pasien
Diruangan
persiapan
pasien
ditanya
tentang
identitas,
lensa, gigi palsu, perhiasan dari logam, dll, penyakit lain yang dapat
memperberat tindakan anestesi, berat badan, lama puasa atau makan
minum terakhir, pastikan akses IV line berjalan lancar dan memeriksa
kembali hasil-hasil laboratorium dan memeriksa penunjang lain serta
periksa kembali tanda-tanda vital demi kelancaran tindakan operasi.
Di kamar operasi pasien diposisikan terlentang diatas meja dengan
posisi supine, kepala dibungkus dengan tutup kepala, kedua tangan
diletakkan di penyangga tangan. Cairan infus dipasang pada standart
infus, tensimeter dipasang di tangan kanan, pulse oxymetri dipasang
di ibu jari tangan kiri. TD : 142/86 mmHg, Nadi : 99 x/menit, RR : 20
x/menit, SpO2 99%.
Klasifikasi yang lazim digunakan untuk menilai kebugaran
fisik seseorang ialah yang berasal dari The American Society of
Anesthesiologists (ASA). Kami memutuskan untuk menetapkan
pasien dalam kalsifikasi ASA II karena pasien dalam keadaan
gangguan hemodinamik berat yang di sertai dengan perdarahan.
b. Persiapan alat anestesi
1) Peralatan Spinal Anestesi
Alat steril didalam bak steril :
a) Jarum spinal (spinocan no. 25)
b) Handscone
c) Dispo 3 cc
d) Kassa steril
e) Betadine
Alat non steril :
a) Alcohol
b) Plester
c) Oksigen siap pakai dengan kanul
2) Peralatan anestesi umum STATICS meliputi :
S
: Scope (stetoskop dan laringoskop)
T
: Tube ( Endotracheal Tube)
A
: Airway ( Orofaringeal airway dan Nassofaringeal airway)
T
: Tape (Plester)
I
: Introducer (Mandrin)
C
: Conector
S
: Suction
37
siap pakai.
Spuit Balon.
Face mask ukuran 3 dan 4.
Bantal kecil tebal 10 cm, tutup kepala.
Guling, jelly, kassa, saleb mata.
Bed side monitor dan pulse oxymetri.
Persiapan lain : IV cateter no.18 dan tranfusi set.
c. Persiapan obat :
1) Obat spinal
: Bunascan (Bupivacain) 1 ampul
2) Obat antiemetic
: Ondansetron 1 ampul (4 mg)
3) Persiapan obat anestesi umum :
a) Obat sedatif
: Recofol 200 mg, Sedacum 5 mg
b) Obat analgetik
: Fentanyl 100 mcg, Pethidine 100 mg
c) Obat muscle relaxant
: Atracurium 25 mg
d) Volatile
: Isofluran terisi penuh
4) Analgetik drip post op
: Tramadol 2 ampul (200 mg)
Ketorolac 1 ampul (30 mg)
5) Analgetik bolus
: Ketorolac 1 ampul (30mg)
6) Persiapan cairan
:
Cairan koloid
: Gelafusal
Cairan kristaloid
: RL dan Dex 5%
Darah
: 2 labu WB
7) Obat emergency :
Ephedrine
: 1 ampul dalam 10 cc (50 mg)
Sulfas Atropin
: 1 ampul (0,25 mg)
Ephineprine
: 1 ampu (1 mg/ml)
Aminophilin
: 1 ampul (2,4/ml)
Dexamethason
: 1 ampul (5 mg)
2. Intra Operatif
a. Informed consent mengenai tindakan bedah dan anesthesi yang
dilakukukan. Pasien serta keluarga telah menyetujui tindakan
pembedahan dan pembiusan.
b. Pasien masuk ke ruang operasi pada pukul 12.30 WIB
c. Dilakukan spinal anestesi pukul 12.45 WIB dengan prosedur :
1) Cuci tangan 7 langkah.
2) Posisi pasien duduk, tangan memegang perut, posisi kepala
menunduk dan kedua kaki diluruskan pada meja operasi.
3) Posisi penusukan jarum spinal ditentukan kembali, yaitu di daerah
vertebrata lumbalis (interlumbal) L1-L2, L2-L3.
38
39
Jam
Tekanan Darah
Nadi
SPO2
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
12.30
12.45
13.00
13.15
13.30
13.45
14.00
14.15
14.30
14.45
15.00
15.15
15.30
15.45
16.00
16.15
142/86
138/79
121/75
103/62
103/65
128/81
127/80
125/84
130/73
161/123
118/82
119/69
130/80
120/75
111/67
120/76
99
89
91
67
70
82
82
77
70
88
89
63
84
78
70
99
99%
99%
100%
100%
99%
98%
100%
100%
98%
100%
99%
100%
100%
100%
100%
100%
Ekstubasi
40
g. Produksi Urin
Dalam anestesi, urin dipengaruhi oleh obat anestesi, tekanan
darah, volume darah, dan faal ginjal. Jumlah urin normal kira-kira
0,5-1 ml/KgBB/jam. Jumlah urine yang di produksi
59 x 0,5 ml
=
29,5 ml/jam
59 1 ml =
59 ml/jam
h. Perdarahan selama pembedahan
Jumlah perdarahan harus dihitung dari botol penghisap.
Perdarahan akut dapat diatasi dengan kristaloid, koloid, plasma
ekspander, atau darah. Selain jumlah perdarahan, perlu diawasi juga
warna perdarahan merah tua atau merah muda.
Perdarahan yang terjadi selama operasi berlangsung sebanyak
1800 cc dari suction (dengan 1000 cc NaCl), dari kasa 250 cc dan dari
duk 150 cc. Jadi jumlah perdarahan selama operasi adalah 1200 cc.
i. Kebutuhan Cairan dalam Operasi
1) Perhitungan Rencana Pemberian Cairan
BB
: 59 kg
Jenis Operasi
: Besar
Puasa
: 8 jam
4 x 10 = 40
2 x 10 = 20
1 x 39 = 39
Jumlah = 99 ml/jam
b) Pengganti Puasa
Rumus : Jam puasa x maintanance = ...... ml
Pengganti puasa = 8 jam x 99 ml
41
= 792 ml
c) Insensible Water Lose (IWL)
Stress Operasi : Ringan=2-4 ml; Sedang=4-6 ml; Berat=6-8
ml
IWL = Stress operasi x BB(kg) pasien
= 7 x 59 kg
= 413 ml
2) Estimated Blood Volume
= (EBV x Kg BB)
= 65 x 59 kg = 3835 ml
3) Estimated Blood Lose
= ( EBL x 10%, 15%, 20%)
Ringan = 3835 x 10% = 383,5 ml
Sedang = 3835 x 15% = 575,25 ml
Berat = 3835 x 20% = 767 ml
4) Kebutuhan Cairan Intra Operatif
Rumus : x puasa + maintanance + IWL = .... ml
Jam I = x 792 + 99 + 413
= 908 ml
Jam II = x 792 + 99 + 413
= 454 ml
Jam III = x 792 + 99 + 413
= 454 ml
5) Total cairan yang keluar
( R = jumlah perdarahan + Stres operasi (IWL) + Puasa)
= 1200 ml + 413 ml + 792 ml
42
= 2405 ml
( Perdarahan berat : di ganti dengan cairan Kristaloid, koloid dan
transfusi darah WB)
6) Cairan yang sudah di berikan (kristaloid, koloid dan darah)
a) Pre operasi
Kristaloid
:
RL 500 ml
b) Intra operasi
Kristaloid
: RL 1500 ml
Koloid
: Gelafusal 500 ml
Darah
: WB 350 ml
Total
: Cairan 2500 ml
j. Pengakhiran anestesi (Ekstubasi)
Operasi selesai pada pukul 16.05, pasien sudah bernafas secara
adekuat ( tidal volume 400 cc ) pengakhiran anestesi di lakukan dengan
ekstubasi awake dengan pertimbangan pasien sudah bangun dan
memiliki reflek. Sebelum nya di lakukan penghisapan secret yang ada
di mulut dan di dalam orofaringeal (mayo) lalu plester fiksasi
dibukakan serta balon ETT di kempiskan dengan SpO2 99%, HR 70
x/menit, TD 111/67 mmHg. Kemudian 10 menit setelah selesai operasi
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.
3. Post Operatif
a. Monitoring dan Penilaian di Ruang Pemulihan
Pasien keluar dari kamar operasi pukul 16.15 dan langsung masuk
ruang pemulihan dengan kodisi stabil. Pada saat masuk ruang
pemulihan TD 1120/76 mmHg, HR 99 x/menit terpasang analgetik post
op di drip tramadol 200 mg dan ketorolac 30 mg dalam 20 gtt/menit
pada cairan Dex 5% 500 cc.
Secara umum selama operasi terdapat perubahan hemodinamik
yang
bergejolak,
pemberian
cairan
sesuai
dengan
kebutuhan,
43
Criteria
Nilai
Aktivitas
sendiri/dengan perintah
Respirasi
Sirkulasi
TD 20 % dari pre-anestesi
Kesadaran
Saturasi O2
Total Skor : 9
44