Anda di halaman 1dari 1

Abstrak

Partus Prematurus Imminens adalah persalinan yang berlangsung pada


umur kehamilan 20 37 minggu dihitung dari hari pertama menstuasi terakhir
(HPMT). Persalinan prematur berpotensi meningkatkan kematian perinatal sekitar
65-67%, umumnya berkaitan dengan berat badan lahir rendah. Indonesia memiliki
angka kejadian partus prematurus sekitar 19% dan merupakan penyebab utama
kematian perinatal.
Seorang G2P1A0, 23 tahun, usia kehamilan 34 +3 minggu, datang dengan
rujukan dari PKM Mojogedang dengan keterangan hamil 34 +3 minggu. Pasien
merasa hamil 8 bulan. Kenceng-kenceng teratur sudah dirasakan sejak 12 jam
sebelum masuk rumah sakit. Air kawah belum dirasakan keluar, lendir darah (-).
Gerakan janin masih dirasakan. Pada pemeriksaan abdomen : supel, nyeri tekan
(-), teraba janin tunggal, intrauterin, memanjang, punggung di kanan, presentasi
kepala, kepala belum masuk panggul, His (+) 2x dalam 10 menit, lamanya 30
detik, DJJ (+) 150x/menit reguler, TFU 30 cm. Pada pemeriksaan genital : v/u
tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio lunak mencucu di belakang,
effacement 20%, belum ada pembukaan, kepala turun di Hodge I, kulit ketuban
dan penunjuk belum dapat dinilai, AK (-), STLD (-). Pada pemeriksaan USG
tampak janin tunggal, intrauterin, presentasi kepala, DJJ (+), FB BPD: 8.82
cm, AC: 31.1 cm, FL: 6.80 cm, EFBW: 2632 gram, plasenta insersi di corpus
grade II, air ketuban kesan cukup, tak tampak kelainan kongenital mayor, kesan
janin dalam keadaan baik.
Pasien diterapi secara konservatif dengan mempertahankan kehamilan dan
medikamentosa dengan tokolitik yaitu terbutalin sulfat 2 ampul dalam 500 cc
NaCl.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
dapat ditegakkan diagnosis Partus Prematurus Imminens (PPI).
Kata kunci : partus prematurus imminens, hamil preterm, tokolitik

Anda mungkin juga menyukai