Anda di halaman 1dari 30

2011

APLIKASI PERALATAN

MAKALAH

DI
S
U
S
U
N
OLEH :
IRFAN SANDI UTAMI
NIM : (07C10203103)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TEUKU UMAR


2010-2011

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayahnya
kepada kita, sehingga kita dapat merasakan perkembangan zaman sekarang ini, salawat beriring
salam kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan sseperti yang dapat kita rasan disaat sekarang ini.
Makalah ini tersusun berkat bantuan berbagai pihak dan pada kesempatan ini saya
mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah APLIKASI PERALATAN REKAYASA
KONTRUKSI yang telah membimbing kami selama ini, sehingga kami dapat menyusun
makalah yang berjudul PRODUKTIFITAS ALAT BERAT.
Dalam menyusun makalah ini saya menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan baik karena keterbatasan sumber bacaan maupun kemampuan
saya sendiri. Maka untuk itu saya memohon kritik dan saran untuk perbaikan dalam penulisan di
masa yang akan datang.
Dengan adanya penyusunan makalah ini saya berharap agar pembaca dan penggunanya
mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih baik.

Meulaboh,

januari 2011

penyusun

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT


A. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat
Untuk memperkirakan produksi alat beras secara teliti perlu dipelajari faktor-faktor yang
secara langsungdapat mempengaruhi hasil kerja alat tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi:
(1) Tahanan gali (Digging Resistance),
(2) Tahanan guling atau tahanan gelinding (Rolling Resistance),
(3) Tahanan kemiringan (Grade Resistance),
(4) Koefisien Traksi,
(5) Rimpull,
(6) Percepatan,
(7) Elevasi letak proyek,
(8) Evisiensi Operator,
(9) Faktor pengembangan atau pemuaian (Swell Factor), dan
(10) berat material.
1. Tahanan Gali (Digging Resistance)
Tahanan gali (Digginr Resistance, sering disingkat DR) marupakan tahanan yang dialami oleh
alat gali pada waktu melakukan penggalian material, penyebab timbulnya atahanan ini adalah:
a. Gesekan antara alat gali dan tanah; umumnya semakin besar kelembaban dn kekerasan butiran
tanah, maka semakin besar pula gesekan alat dan tanah yang terjadi.
b. Kekerasan dari material yang digali.
c. Kekasaran dan ukuran butiran tanah atau material yang digali.
d. Adanya adhesi antara tanah dengan alat gali, dan kohesi antara butiran tanah itu sendiri.
e. Berat Jenis tanah (terutama berpengaruh pada alat gali yang berfungsi
sebagai alat muat, misalnya Power Shovel, Clamshell, Dragline dan sejenisnya).

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

Besarnya tahanan gali (DR) tak dapat dicari angka reratanya, oleh karena itu biasanya langsung
ditentukan di tempat.
2. Tahanan Guling/ Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)
Tahanan guling/ tahanan gelincir (Rolling Resistance, biasa disingkat RR) merupakan segala
gaya-gaya lyar yang berlawanan arah dengan arah gerak kendaraan yang sedang berjalan di atas
suatu jalur.Bagian yang mengalami Rolling Resistance (RR) secara langsung adalah ban bagian
luar kendaraan, tahanan guling (RR) tergantung pada banyak faktor, diantaranya yang terpenting
adalah:
a. Keadaan jalan (kekerasan dan kemulusan permukaan jalan); semakin keras dan mulus atau rata
jalan tersebut, maka tahanan gulingnya (RR) semakin kecil.
b. Keadaan ban yang bersangkutan dan permukaan jalur jalan. Jika memakai ban karet, maka
yang berpengaruh adalah ukuran, tekanan, dan permukaan dari ban alat berat yang digunakan;
apakah ban luar masih baru, atau sudah gundul, dan bagaimana model kembangan ban
itu. Jika menggunakan Crawler yang berpenaruh adalah kondisi jalan Besarnya RR dinyatakan
dalam pounds (lbs) dan Rimpull yang diperlukan untuk
menggerakkan tiap gross ton berat kendaraan beserta isinya pada jalur mendatar, dan dengan
kondisi jalan tertentu.
Contoh:
Jalur jalan yang dibuat dari perkerasan tanah dilewati leh truck dengan tekanan ban 35 50 lbs.
Diperkirakan roda tersebut memiliki tahanan gulir (RR) sebesar 100 lbs/ ton. Jika berat
kendaraan dan isinya 20 ton, hitung besarnya kekuatan tarik yang diperlukan oleh mesin itu pada
roda kendaraan (Rimpul) agar kendaraan tersebut dapat bergerak.
Jawab:
Rimpull (RP) = Berat kendaraan x RR
= 20 ton x 100 lbs/ ton
= 200 lbs.
Pada prakteknya menentukan RR sangat sukar dilakukan, sebab dipengaruhi oleh ukuran dan
tekanan ban, serta kecepatan kendaraan. Untuk perhitungan praktis RR dapat dihitung
menggunakan rumus:
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

RR = CRR x Berat Kenderaan beroda


Keterangan:
RR RR RR
Arah gerak truck
RR = Tahanan Guling (lbs/ gross ton)
CRR = Koefisien Tahanan Guling (lihat Tabel: 4.1)
Jenis Permukaan Jalan RR (% berat kendaraan dalam Lbs)
Roda karet Crawler Beton yang kasar dan kering 2% - Perkerasan tanah dn batu yang terpelihara
baik 2% - Anah urug kering dengan pemadatan sederhana 3% - Tanah urug lunak dengan
penetrasi sekitar 4 8% - Tanah/ pasir lepas dan batu pecah 10% 4%
Jalan makadam 3% 5% Perkerasan kayu 3% 3%
Jalan datar tanpa perkerasan, kering 5% 4% Kerikil tidak dipadatkan 15% 12%
Pasir tidak dipadatkan 15% 12% Tanah lumpur - 16%
3. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)
Grade Resistance (GR) adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantu gerak
kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilalui. Jika jalur jalan itu naik disebut kemiringan
positif, Tahanan Kemiringan atau Grade Resistance (GR) akan menalwan gerak kendaraan;
tetapi sebaliknya, jika jalan itu turun disebut kemiringan negatif, tahanan kemiringan akan
membantu gerak kendaraan
a. GR Positif
b. GR Negatif
Tahanan kemiringan tergantung pada dua faktor yaitu:
a. Besarnya kemiringan (dinyatakan dalam %)
b. Berat kendaraan itu sendiri (dinyatakan dalam Gross-ton)
Biasanya tahanan kemiringan dihitung sebagai berikut: Tiap kemiringan 1% besarnya tahanan
kemiringan rata-rata = 20 lbs dari besarnya kekuatan tarik mesin yang digunakan untuk
menggerakkan ban yang menyentuh permukaan jalur jalan. Besarnya dihitung untuk tiap grosston berat kendaraan beserta isinya.
Contuh Soal:
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

Sebuah truck beserta muatan beratnya 20 ton, truck itu bergerak pada jalur jalan dengan tahanan
gulir
(GR) = 100 lbs/ ton. Hitung kekuatan tarik yang diperlukan oleh mesin truck untuk
menggerakkan bannya.
Jawab:
Kekuatan tarik (Rimpull yang menahan kemiringan) = Berat kendaraan x GR x Kemiringan.
= 20 ton x 100 lbs/ton/1% x 5%
= 200 lbs
Untuk menahan supaya truck tidak meluncur turun akibat kemiringan, maka diperlukan kekuatan
tarik yang besarnya minimum 200 lbs juga. Kekuatan tarik yang diperlukan = Rimpull yang
menahan kemiringan + gaya tarik yang menahan kemiringan
Kekuatan tarik yang diperlukan = 200 lbs + 200 lbs = 400 lbs.
4. Koefisien Traksi (CT)
Koefisien Traksi (CT) adalah faktor yang menunjukkan berapa bagian dari seluruh kendaraan itu
pada ban atau truck yang dapat dipakai untuk menarik atau mendorong. Jadi CT adalah suatu
faktor dimana jumlah berat kendaraan pada ban penggerak itu harus dikalikan untuk
menunjukkan Rimpull maksimum antara ban dengan jaur jalan , tepat sebelum roda itu selip. Jika
Terdapat geseran yang cukup antara permukaan roda dengan permukaan jalan, maka tenaga
mesin tersebut data dijadikan tenaga traksi yang maksimal.
Rumus: Traksi Kritis = CT x Berat total kendaraan
Contoh :
Jumlah berat kendaraan yang diterima oleh roda kendaraan = 8000 lbs. Berdasarkan percobaan
percobaan diketahui bila hanya tersedia Rimpull seberat 4800 lbs saja, maka roda akan selip.
Hitunglah Koefisien Traksi (CT)
Jawab:
Jika Rimpull yang tersedia besarnya 4800 lbs, berarti traksi kritis dari kendaraan tersebut =
Rimpull.
Traksi Kritis = Rimpull = CT x Berat Total Alat (W)
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

Traksi Kritis = CT x W
4800 lbs = CT x 8000 lbs
CT = 0,60

Besarnya CT tergantung pada:


a. Kondisi ban yang meliputi: macam dan bentuk kembangannya; untuk crawlwer truck
tergantung pada keadaan dan bentuk trucknya.
b. Kondisi permukaan jalan (basah, kering, keras, lunak, rata, bergelombang, dan sebagainya)
c. Bert kendaran yang diterima oleh roda.

Macam Jalan Ban Karet Crawler


Jalan Beton yang kasar dan kering 0,80 1,00 0,45
Lempung kering 0,50 0,70 0,90
Lempung basah 0,40 0,50 0,70
Pasir basah yang bercampur kerikil 0,30 0,40 0,35
Pasir lepas dan kering 0,20 0,30 0,30
Contoh 1.
Jumlah berat suatu kendaran (W) = 20 ton (40.000 lbs), seluruhnya diterima oleh roda
penggerak. Kendaraan tersebut akan bergerak pada jalur jalan tanah liat yang kering. Tahanan
guling (RR) 100 lbs/ ton, kemiringan jalan = 5%. Coba analisa, apakah rodak kendaraan itu tidak
selip?
Jawab:
Menurut Tabel: 4.2, CT untuk tanah liat kering = 0,50
Traksi Kritis (TK) = CT x W
= 0,50 x 40.000 lbs
= 20.000 lbs
Kekuatan tarik = W x GR x kemiringan
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

= 20 ton x 20 lbs/ ton berat kendaraan /1% kemiringan x 5%


= 2000 lbs
Jadi untuk menahan agar supaya truck tidak melorot turun, diperlukan gaya tarik yang besarnya
minimum 2000 lbs juga.
Rimpull = Kekuatan tarik + Gaya tarik truck agar tidak melorot.
= 2.000 lbs + 2.000 lbs
= 4.000 lbs.
20.000 lbs > 4.000 Lbs
TK > Rimpull
Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin atau ban penggerak
yang menyentuh tanah.
Traksi Kritis (TK) adalah jumlah tenaga yang diperlukan untuk menarik kendaaan itu Jika
jumlah tenaga yang diperlukan untuk menarik kendaraan itu (traksi kritis) besarnya = 20.000 lbs,
sedangkan kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin/ ban penggerak yang menyentuh
tanah (Rimpull) besarnya = 4.000 lbs, maka disimpulkan bahwa roda kendaraan itu selip.
Contoh 2.
Kendaraan yang sama, tetapi roda penggerak dianggap hanya menerima 50% dari berat total
kendaraan seluruhnya (W). Coba analisa apakan kendaraan itu masih tetap saja selip?
Jawab:
TK = CT x W x 50%
= 0,50 x 40.000 lbs x 50%
= 10.000 lbs
Menurut contoh 1 besarnya Rimpull = 4.000 lbs
Jadi TK = 10.000 lbs > Rimpull (=4.000 lbs) ------- Kendaraan masih tetap selip.
Contoh 3.
Kendaraan yang sama berjalan pada tanah pasir lepas dengan RR = 250 lbs/ ton berat kendaraan.
Jika berat kendaraan yang diterima oleh roda besarnya 50%, coba analisa apakah kendaraan
ersebut selip?
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

Jawab:
Menurut Tabel 4.2, CT untuk pasir kering yang lepas = 0,20
TK = CT x W x 50% = 0,20 x 4.000 lbs x 50%
TK = 4.000 lbs
Rimpull untuk mengatasi RR = W x RR = 20 ton x 250 lbs/ ton = 5.000 lbs
Rimpull untuk mengatasi GR = W x GR x Kemiringan = 20 ton x 20 lbs/ ton/ 1% x 5%
= 2.000 lbs
Rimpull total = 5.000 lbs + 2.000 lbs = 7.000 lbs
TK = 4.000 lbs
Rimpull total = 7.000 lbs
TK < Rimpull Jadi Kendaraan tidak selip
4. Rimpull
Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin atau ban penggerak
yang menyentuh permukaan jalur jalan dari suatu kendaraan. Rimpull biasanya dinyatakan dalam
satuan kg atau lbs. Jika Koefisien Traksi (CT) cukup tinggi sehingga roda tidak selip, atau CT
mampu menghindari selip, maka besarnya Rimpull maksimum yang dapat diberikan oleh
mesin/ ban kendaraan adalah fungsi dari tekaga mesin (dsalam Horse Power) dan verseneling
antara mesin dan rodanya. Jadi: RP = (HP x 375 x Efisiensi mesin)/ (Kecepatan mesin dalam
mph)
Keterangan rumus: RP = Rimpull (Kekuatan t arik kendaraan) lbs
HP = Horse Power (Tenaga mesin) HP 375 = Angka konversi Efisiensi mesin = 80 85%
Tetapi jika ban kendaraan telah selip, maka besarnya Rimpull dihitung sama dengan tenaga pada
roda penggeraknya dikalikan CT . Jadi saat selip RP = Tenaga Roda Penggerak x CT
Contoh 1.
Traktor dengan kekuatan 160 HP, menggunakan roda karet, berjalan pada gigi 1 dengan
kecepatan 3,6 mph (mile per hour= mil/ jam). Hitung Rimpull maksimum yang dapat diberikan
oleh roda itu.
Jawab:

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

Traktor roda karet, kondisi yang tidak selip. Menurut rumus Rimpull (RP) = (HP x 375 Efisiensi
mesin)
Kecepatan (mph)
RP = 160 x 375 x0,80
3,6
RP = 13.500 lbs

Contoh 2
Buldoser 140 HP, roda karet bergerak pada versenelling 1 dengan kecepatan 3,25 mph. Hitung
Rimpull maksimum yang dapat diberikan oleh roda buldoser itu.
Jawab:
Kondisi kendaraan tidak selip.
RP = (HP x 375 Efisiensi mesin) Kecepatan (mph) = (140 x 375 x 0,85) 3,25 = 13.730 lbs
Rimpull tidak dapat dihitung pada roda rantai (Crawler); istilah yang dipakai penggantinya
adalah Draw Pull Bar (DPB). Dalam DPB pada traktor, mesin traktur harus mampu untuk
menahan:
- Tahanan guling (RR) dan tahanan kemiringan (GR)
- Tahanan gulir dan tahanan kemiringan dari alat yang ditariknya.
Contoh 3.
Sebuah traktor/ buldoser yang beratnya (W) 15 ton, bergerak di atas jalur jalan yang mempunyai
tahanan gulir (RR) 100 lbs/ ton, dengan kemiringan jalan sebesar 5%. Buldoser itu berjalan pada
versenellling 1 dan memiliki DPB maksimum sebesar 28.019 lbs. Hitung DPB yang dapat
digunakan untuk menarik muatan lain.
Jawab:
DPB Maksimum = 28.019 lbs.
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

DPB untuk mengatasi RR = W x RR


= 15 ton x 100 lbs/ ton
= 1.500 lbs
DPB untuk mengatasi GR = W x GR x kemiringan jalan
= 15 ton x 20 lbs/ton/ 1% x 5%
= 1.500 lbs
DPB Total = DPB untuk mengatasi RR + DPB untuk mengatasi GR
= 1.500 lbs + 1.500 lbs
= 3.000 lbs
DPB untuk menarik muatan = DPB Maksimum - DPB Total
= 28.019 lbs - 3.000 lbs
= 25.019 lbs
Rimpull tergantung pada HP dan kecepatan gerak dari alat berat tersebut. Biasanya pabrik telah
memberikan pedoman tentang berapa besar kecepatan maksimum.
6. Percepatan (Acceleration)
Percepatan (Acceleration) adalah waktu yang di[perlukan untuk mempercepat kendaraan dengan
memakai kelebihan Rimpull yang tidak digunakan untuk menggerakkan kendaran pada jalur
tertentu. Lama waktu yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan tergantung pada beberapa
faktor yaitu:
a. Berat kendaraan; semakin berat kendaraan beserta isinya, semakin lama waktu yang
dibutuhkan oleh kendaraan tersebut untuk menambah kecepatannya.
b. Kelebihan Rimpull yang ada.; semakin besar kelebihan Rimpull pada suatu kendaraan, maka
semakin cepat kendaraan itu dapat dipercepat. Percepatan tak mungkin dihitung secara tepat,
tetapi dapat diperkirakan memakai
rumus Hukum Mewton. F = (W x a) G a = (F x g) W
Keterangan Rumus:
F = Kelebihan Rimpul (lbs)
G = Percepatan karena gaya gravitasi = 32,2 ft/ det2
W = Berat kendaraan beserta isinya (lbs)
a = Percepatan (ft/ det2)
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

Contoh 1
Suatu alat berat dengan bobot 1 ton ( 2000 lbs) mempunyai kelebihan Rimpull sebesar 10 lbs.
Jika kelebihan Rimpull tersebut digunakan untuk menambah kecepatan, berapakah percepatan
maksimum yang dapat dihasilkan?
Jawab:
a = (F x f)/ W = (10 lbs x 32,2 ft/ det2) 2.000 lbs = 0,161 ft/ det2 = 0,11 mph/ det
Catatan: 1 mil = 1,61 km = 1.610 m
1 ft = 0,30 m
Jadi dalam satu menit kecepatannya bertambah sebesar 0,11 x 60 = 6,6 mph. Biasanya untuk
perhitungan percepatan digunakan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan menghitung
kecepatan rata-ratanya. Kecepatan rata-rata = Kecepatan maksimum x Faktor Kecepatan Faktor
kecepatan dipengaruhi oleh jarak yang ditempuh, semakin jauh jarak yang ditempuh; tanpa
memperhatikan bagaimana kondisi jalur jalan yang ditempuh semakin jauh jalan yang ditempuh,
berarti semakin besar pula faktor ketepatan itu.

Contoh 2.
Sebuah Dump truck bergerak pada versenelling 3 di atas jalur jalan dengan kecepatan maksimum
12,48 mph. Truck itu menempuh perjalanan sepanjang jarak 1250 ft. Hitung keceptan rata-rata
dari Dump truck tersebut.
Jawab:
Faktor kecepatan pada jarak 1250 ft didapat dari cara interpolasi
= (1250 1000) x (0,82 0,59) + 0,59 (1500 1000)
= 0,705 0,70

Kecepatan rata-rata = Kecepatan maksimum x Faktor kecepatan


= 12,48 x 0,70 = 8,74 mph.
7. Elevasi Letak Proyek.
Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, karena kerja mesin dipengaruhi oleh
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

ekanan dan t emperatur udara luar. Berdasarkan pengalaman, kenaikan 1000 ft (300 m) pertama
dari permukaan laut, tidak akan berpengaruh pada mesin-mesin empat tak; tetapi untuk
selanjutnya setiap kenaikan 1000 ft ke dua (dihitung dari permukaan laut) HP rata-rata berkurang
sebesar + 3%; sedangkan pada mesin-mesin 2 tak, kemerosotannya berkisar 1%.
Jawab:
Hp pada permukaan laut = 100 HP
Penurunan karena ketinggian = 3% x 100 x (10.000 1.000)
1.000
= 27 HP
HP efektif alat = 100 HP - 27 HP
= 73 HP
8. Efisiensi Operator
Faktor manusia sebagai operator alat sangat sukar ditentukan dengan tepat, sebab selalu berubahubah dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam, tergantung pada keadaan cuaca, kondisi alat
yang dikemudikan, suasana kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan perangsang dalam bentuk
bonus dapat mempertinggi efisiensi operator alat. Dalam bekerja seorang operator tak akan dapat
bekerja selama 60 menit secara penuh, sebab selalu ada hambatan-hambatan yang tak dapat
dihindari seperti Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis Pengantian komponen yang rusak,
memindahkan alat ke tempat lain, dan sebagainya.
Contoh 1.
Dari hasil rekaman operator Shovell, dalam setiap bulan dicatat data sebagai berikut: Jumlah jam
kerja (W) = 300 jam Jumlah jam untuk perbaikan alat (R) = 100 jam Jumlah jam alat suap
tunggu (S) = 200 jam Hitung: AI, PA, AU, EU
Jawab:
AI = W x 100 %
W+R
= 300 jam/ (300 + 100 jam) x 100%
AI = 75%
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

PA = W + S x 100%
W+R+S
= (300+ 200) x 100%
(300 + 100 + 200)jam
PA = 82%
AU = S x 100%
W+S
= 300 jam x 100%
(300 + 200) jam
AU = 60%
EU = W x 100%
W+R+S
= 300 jam x 100%
(300 + 100 + 200) jam

Contoh 2.
Dari rekaman Shovell yang lain dan dengan operator yang lain pula tercatat data sebagai berikut:
W = 450 jam R = 150 jam S = 0 jam (berarti tak ada alat yang sampai menunggu) Hitung: AI,
PA, AU, EU, lalu analiasa operator mana yang bekerja lebih efisien
Jawab:
AI = W x 100 %
W+R
= 450 jam/ (450 + 150 jam) x 100%

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

AI = 75%
PA = W + S x 100%
W+R+S
= (450+ 0) x 100%
(450 + 150 + 0)jam
PA = 75%
AU = S x 100%
W+S
= 450 jam x 100%
(450 + 0) jam
AU = 100%
EU = W x 100%
W+R+S
= 450 jam x 100%
(450 + 150 + 0) jam
EU = 75%
9. Faktor Pengembangan dan Pemuaian (Swell Factor)
Tanah maupun massa batuan yang ada di alam ini telah dalam kondisi terkonsolidasi dengan
baik, artinya bagian-bagian yang kosong atau ruangan yang terisi udara diantara butirannya
sangat sedikit; namun demikian jika material tersebut digali dari tempat aslinya, maka terjadilah
pengembangan atau pemuaian volume. Tanah asli yang di alam volumenya 1 m3, jika digali
volumenya bisa menjadi 1,25%, ini terjadi karena tanah yang digali mengalami pengembangan
dan pemuaian dari volume semula akibat ruang antar butiranya yang membesar. Faktor
pengembangan dan pemuaian volume material perlu diketahui, sebab pada waktu penggalian
material volume yang diperhitungkan adalah volume dalam kondisi Bank Yard, yaitu volume
aslinya seperti di alam. Akan tetapi pada waktu perhitungan penangkutan material, volume yang
dipakai adalah volume material setelah digali, jadi material telah mengembang sehingga
volumenya bertambah besar. Kemampuan alat angkut maksimal biasanya dihitung dari

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

kemampuan alat itu mengangkut material pada kapasitas munjung, jadi bila kapasitas munjung
dikalikan dengan faktor pengembangan material yang diangkut, akan diperoleh Bank Yard
Capacity-nya. Tetapi sebaliknya, bila Bank Yard itu dipindahkan lalu dipadatkan di tempat lain
dengan alat pemadat mekanis, maka volume material tersebut menjadi berkurang. Hal ini
disebabkan karena material menjadi benar-benar padat, jika 1 m3 tanah dalam kondisi Bank Yard
dipadatkan, maka volumenya menjadi sekitar 0,9 m3, tanah mengalami penyusutan sekitar
10%.Beberapa angka pemuaian dan penyusutan jenis material galian disajikan pada
10. Berat Material
Berat material yang diangkut oleh alat-alat angkut dapat berpengaruh pada:
a. Kecepatan kendaraan dengan HP yang dimiliinya,
b. Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan kemiringan dan tahanan gulir dari
jalur jalan yang dilalui,
c. Membatasi volume material yang diangkut.
Oleh sebab itu, berat jenis material harus diperhitungkan pengaruhnya terh adap
kapasitas alat muat maupun alat angkat.
KLASIFIKASI ALAT BERAT BERDASARKAN FUNGSINYA
A. Alat Pengolah Lahan
1) Bulldozer
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang
menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya,
yang dilengkapi dengan dozer yang memungkinkan
untuk diberi kemampuan mendorong kemuka, sedang
angli dozer selain mendorong ke samping sampai
membuat sudut 25 derajat terhadap kedudukan lurus.
Bulldozer sangat penting kegunaannya terutama untuk :
- Membersihkan medan dari tanggul kayu dan batuan yang tidak terpakai.

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

- Memindah dan menghampar tanah isian (fiels)


- Pemelihara jalan kerja
- Menyiapkan bahan dari soil borrow pit dan quarry pit/tempat pengambilan bahan.
- Penghamparan tanah timbunan pada badan jalan sekaligus berfungsi memadatkan tanah
tersebut.
Menurut Track shoe-nya, Bulldozer dibedakan sebagai berikut :
- Crawler tractor dozer (dengan roda kelabang)
- Wheel tractor dozer (dengan roda ban)
- Swamp bulldozer (untuk daerah rawa)
2) Dozer
Dozer merupakan traktor yang dipasangkan blade dibagian depannya. Blade berfungsi untuk
mendorong, atau memotong material yang ada didepannya. Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan
dozer atau bulldozer adalah :
1). Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan
2). Pembukaan jalan baru
3). Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m
4). Membantu mengisi material pada scraper
5) Mengisi kembali saluran
6). Membersihkan quarry
Macam macam pisau dozer :
- Universal blade ( U blade ) yaitu efektif dapat mndorong dan muatan lebih banyak
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN
- Straight ( S blade ) yaitu efektif segala jenis medan, manuvernya lebih mudah
- Angling blade ( A- blade ) yaitu efektif untuk posisi lurus dan menyudut
- bowdozer yaitu efektif mendorong / membawa material dalam jumlah kehilangan yang sedikit

3) Scraper
Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan menaburkan tanah
hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk jarak yang
relatif jauh ( 2000 m ) pada tanah datar dengan alat pengggerak roda ban.
Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada :
1. karateristik material yang operasikan,
2. panjang jarak tempuh,
3. kondisi jalan,
4. alat bantu yang diperlukan.
Daya tampung scraper adaalah sebanyak 15 30 m 3. scraper mempunyai kekuatan 500 hp atau lebih
dengan kecepatan mencapai 60 km/jam karena menggunakan penggeraak ban.

Scraper umumnya

digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik ( towed scraper ) scraper bermotor ( motorized
scraper ).

B. ALAT PENGGALI
1) Exavator
Exavator adalah peralatan serba guna, dapat
digunakan untuk pemindah, memuat dan menggali serta
memotong tanah. Tugas utama dari excavator adalah untuk
menggali (excavation).

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

Fungsi excavator pada pekerjaan peningkatan jalan ini adalah :


- Memuat batuan ke dalam dump truck dari penambangan (quarry).
- Memuat drainase pada kiri kanan jalan.
- Membongkar gundukan tanah bukit yang akan dibuat jalan.
- Membantu memuat tanah ke dalam mobil.
jenis excavator menurut track shoenya dibedakan atas :
- excavator dengan roda ban
- excavator dengan roda kelabang
Pemilihan alat tergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi lapangan tertentu. Perbedaan
setiap alat gali adalah pada benda yang dipasang dibagian depan, akan tetapi semua alat tersebut
mempunyai kesamaan pada alat penggerak yaitu roda ban atau rod rantai.
2) Dragline
Dragline merupakan alat yang dipakai untuk menggali
material yang letak nya lebih tinggi dari permukaan tempat alat
tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat alat
lainnya. Dragline umumnya dioperasikan pada sudut 400.

Dragline dengan bucket yang kecil dan ringan biasanya dipakai untuk penggalian material lepas dan
kering, bucket dragline yang sedang biasanya dipakai untuk penggali lempung dan kerikil atau pasir
padat, dragline mengalami kesulitan dalam mengontrol pembongkaran muatan.

3) Backhoe
Pada umumnya pengoperaian backhoe digunakan untuk
penggalian saluran, trowongan, lubang untuk pondasi bangunan,
lubang galian pipa. Keuntungan backhoe dapata mengatur dalamnya

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN
galian yang lebih baik, dalam jangkauan jarak dekat dan memuatkan
hasil galian keruk yang lebih banyak.
Untuk menghitung produksi bakhoe faktor yang mempengaruhi adalah kapasitas bucket.

Produktivitas =

60
x BC x JM x FF
T

m3 / jam

Dimana :
T = Waktu pulang balik ( roudtrip time ) menit
BC = Kapasitas bucket ( m3)
JM = Kondisi manajeman dan medan skunder
FF = Fill Faktor ( Faktor Pengisian )

Contoh :
Backhoe cater piller tipe 225 stik 2440 menggali saluran dengan kedalaman 4,5 m tanah jenis
lempung keras sudut swing maksimal 900 ukuran bucket yang digunakan 1m3 medan baik dan manajeman
sedang, waktu 0,4167 menit dan faktor pengisian 80 % kondsi manajeman 0,71 ( baik / sedang ) Untuk
tanah keras dengan sudut 900 kedalaman galian maksimal 6,43. barapakah produksi backhoe perjam?
Penyelesaian :
% galian =

4,5
x 100 % = 69,98 %
6,43

Produktivitas

70 %

60
x 1,00 x 0,80 x 0,71
0,4167

= 81,78 m3 / jam

C. ALAT PENGANGKUT MATERIAL


1) Dump Truck

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN
Penggunaan Dump Truck pada proyek ini ditujukan
untuk mengangkut material-material dari quarry (tempat
pengambilan batu/material). Ke tempat dimana proyek
sedang dilaksanakan pekerjaannya, serta kadang-kadang
juga digunakan untuk mengankut bahan/peralatan lain
yang

bersifat

menunjang

pelaksanaan

pekerjaan.

Keistimewaan dari Dump Truck adalah dimana muatan


yang terdapat didalamnya ditumpahkan sendiri tanpa
bantuan peralatan lainnya.
Berdasarkan cara penumpahannya, Dump Truck dibagi menjadi :
- Penumpahan ke belakang (rear dump truck)
- Penumpahan ke samping (side dump truck)
- Penumpahan ke belakang ke samping
Dalam menntukan daya muat dump truck yaitu :
- Berdasarkn muatan (ton)
- Berdasarkan isi pers (rata) badannya (m3)
- Berdasarkan isi munjung (penuh) (m3)
2) Crane
Crane adalah suatu pengangkatan mesin yang
dilengkapi dengan suatu penggulung, tali kawat
atau rantai dan mengikat berkas bahwa dapat
digunakan kedua-duanya untuk mengangkat dan
menurunkan material, alat pengangkat yang biasa
digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane.
Tipe crane yang umum dipakai adalah :
1. crane beroda Crawler ( crawler crane )
2. Truck crane
3. Truck crane untuk lokasi terbatas
1
9

2011

APLIKASI PERALATAN
4. Truck crane segala jenis lokasi
5. Tower crane

3) Trailer
Pekerjaan yang paling sulit yang berhubungan dengan peralatan pengankutan ini adalah
pada saat menaikan dan menurunkan beban / peralatan yang diangkut, untuk itu dibutuhkan
tenaga yang berpengalaman dan terampil, sehingga keamanan bagi peralatan, manusiannya dan
keamanan waktu berjalan lebih terjamin.
Pengankutan peralatan dengan trailer menjadi suatu keharusan pada suatu proyek yang
mempunyai jarak yang cukup jauh, karena trailer mempunyai kemampuan untuk itu, sehingga
pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan peralatan berat akan dapat diselesaikan tepat waktu.

D. Alat Pemindah Material


1) Loader
Sesuai dengan fungsinya, penggunaan loader
terhadap pekerjaan penigkatan digunakan untuk memuat
bahan-bahan material ke dalam dump truck yang akan
membawa timbunan ke dalam dump truck yang akan
membawa material tersebut dari lokasi kepada lokasi yang
diinginkan.
Loader dapat juga membawa sendiri material dari tempat yang satu ketempat yang akan
dibangun yang jaraknya dekat, jadi dalam hal ini loader merupakan yang akan dibangun yang
jaraknya dekat, jadi dalam hal ini loader merupakan dua fungsi selain untuk mengisi dump truck
juga dapat untuk memindahkan material dalam jarak dekat.
Loader juga dikenal dengan dua jenis yaitu :

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

- Loader dengan penggeraknya crawler tractor (roda rantai)


- Loader dengan penggeraknya whell tractor
Ketinggian dari basket loader antara 8-15 feet, sehingga cukup untuk memuat material
kedalam dump truck. Kapasitas muncung penuh dari basket antara seperempat sampai 25 kubik
yard, tapi yang banyak dipakai adalah ukuran basket tersebut sampai dengan lima meter kubik.
Untuk mengoperasikan basket tersebut digunakan hydolight controlade.
Dalam operasinya loader antara posisi pemuat dan posisi pengambil material memerlukan
jarak menufer, jika jarak sempit dan terbatas maka Crowler Tractor lebih cocok
digunakan,karena loader tipe ini dapat berpindah-pindah dengan perlahan-lahan.

2) Dozer
Dozer merupakan traktor yang dipasangkan blade dibagian depannya. Blade berfungsi untuk
mendorong, atau memotong material yang ada didepannya. Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan
dozer atau bulldozer adalah :
1). Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan
2). Pembukaan jalan baru
3). Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m
4). Membantu mengisi material pada scraper
5) Mengisi kembali saluran
6). Membersihkan quarry
Macam macam pisau dozer :

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN
- Universal blade ( U blade ) yaitu efektif dapat mndorong dan muatan lebih banyak
- Straight ( S blade ) yaitu efektif segala jenis medan, manuvernya lebih mudah
- Angling blade ( A- blade ) yaitu efektif untuk posisi lurus dan menyudut
- bowdozer yaitu efektif mendorong / membawa material dalam jumlah kehilangan yang sedikit

3) Truck Crane
Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari suatu
proyek

ke

proyek

lainnya

tanpa

bantuan

dari

alat

pengangkutan, akan tetapi beberapa bagian dari crane tetap


harus

dibongkar

dan

dipindahkan

fungsinya

untuk

mempermudah pemindahan yang mempunyai bagian atas yang


dapat berputar 3600.

E. Alat Pemadat
1) Compator
Kegunaan adalah untuk memadatkan tanah atau material lainnya, sehingga tercapai suatu
nilai kepadatan yang diinginkan sesuai dengan beban / muatan yang akan diderita oleh matrial
yang dipadatkan.
Misalnya seperti :
> Pekerjaan pekerjaan landasan pesawat terbang jalan raya dan tanggul stabilitas tanah mutlak
diperlukan.
2) Vibrator Roller/Penggilas dengan getaran
Vibrator Roller adalah tandem roller yang mempunyai efisiensi pemadatan yang sangat
baik, dan memungkinkan untuk digunakan secara luas dalam setiap jenis pemadatan, karena

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

membawa aspek dayadinamis terhadap tanah sehingga butir-butir tanah cenderung mengisi
bagian-bagian yang kosong yang terdapat di antara butir-butirnya, sehingga tanah menjadi padat.
Tiga factor yang diperlukan dalam proses pemadatan dengan menggunakan vibrator
roller yakni : frekuensi, getaran, amplitudo getaran dan gaya sentrifungal.
3) Tyre Roller/Pneomatik Roller atau penggilas roda ban
Alat ini biasanya digunakan pada pemadatan kedua setelah tandem roller/three wheel
roller, dimana dalam pelaksanaannya roda karet selalu basah/selalu dibasahi denga air. Jenis
peralatan ini ada yang bermesin sendiri dan ada yang ditarik-tarik, roda penggilas jenis ini
mempunyai susunan roda muka dan belakang selang-seling, bagian yang tidak tergilas oleh roda
belakang dan pada akhirnya nanti akan tergilas pada roda berikutnya. Roda-roda ini
menghasilkan apa yang dinamakan heading action (tekanan) terhadap tanah sehingga membantu
konsolidasi tanah. Peralatan ini baik sekali digunakan pada pekerjaan penggilasan bahan
granular, dan penggilasan antara. Seperti pada pekerjaan peningkatan jalan.

Peralatan tersebut digunakan untuk penggilasan tanah timbunan pada badan jalan digunakan
untuk :
- Penggilasan tanah timbunan pada badan jalan
- Penggilasan Hot Mix pada pekerjaan ATB
- Penggilasan Hot Mix pada pekerjaan HRS
Pada lapisan yang berbatu dan tajam akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya.
F. Alat Pemproses Material
1) Stone Cruishing Plant (Mesin Pemecah Batu)

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

Peralatan pemecah batu pada proyek ini digunakan sebanyak dua unit, yang masingmasing mempunyai kapasitas 60 ton/hr dan 30 ton/hr, peralatan ini dipergunakan untuk
memproduksi agregat kasar > 4,75 mm dan agregat halus < 4,75 mm.
Untuk mendapatkan batu-batu pecah dengan ukuran yang dikehendaki, maka bagianbagian unit pemecah ini harus disetel dan ditambah dengan perlengkapan lain seperti : Primary,
Secondary dan Tertiary Crusher dan sebagainya.
Untuk mendapatkan butiran yang disebut aggregat diperlukan pemecahan lebih lanjut,
sehingga didapat gradasi yang minimal, maka digunakan crushing plant yakni yang meyerupai
sebuah pabrik.
Tahap-tahap pemecahan dari jenis crusher yang digunakan antara lain adalah:

Pemecahan tahap pertama oleh jenis Primary Crusher diperlukan :

- Jaw Crusher (pemecah type rahang)


- Giratory Crusher (pemecah giratori)
- Impact Crusher (pemecah type pukulan)

Pemecah tahap kedua oleh jenis Secondary Crusher dipergunakan :

- Cone Crusher (pemecah type konus)


- Roll Crusher (pemecah type silinder)
- Hammer mill (pemecah type pukulan)

Pemecah selanjutnya bila diperlukan, oleh Tertiary Crusher dipergunakan :

- Roll Crusher (pemecah type silinder)


- Rod Mill (pemecah type batang)

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

- Ball Mill (pemecah type bola)


2) Asphalt Mixing Plant / Pencampur Aspal
Pada umumnya Asphalt Mixing Plant dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
- Jenis batch
- Jenis continous
Di samping itu dapat pula dilakukan pencampuran aspal dengan tangan atau peralatan greder
tetapi hasil cempurannya berupa beton aspal tidak berkualitas tinggi.
Bagian-bagian laindari pabrik pencampuran aspal adalah :
- Dryer, alat untuk mongering dan memanasi bahan-bahan batu
- mixer, tempat pengadukan sejumlah aspal dan batuan sesuai dengan ketentuan laboratorium
- Aphalt heater dan storage tank yaitu tempat penuangan aspal dan alat pemanasnya, guna
memanaskan aspal sesuai dengan temperature yang telah ditentukan.
- Generator plant, yaitu tenaga pembangkit arus listrik untuk penggerakan perlengkapan asphalt
mixing plant. Loader atau clamshell sebagai peralatan untuk mengisi batuan ke dalam cold bin.
Adapun urutan proses pencampuran adalah sebagai berikut :
- Penyediaan batuan pada cold bin dengan loader dan sebagainya
- pengeringan dan pemanasan batuan pada driyer dengan temperature yang ditentukan (180 02500 c) dan memisah-memisahkannya melalui ayakan.
- mengalirkan aspal yang telah dipanasi tersebut pada aspal heater
- Dengan ukuran berat (%) yang ditentukan, baik batuan aspal dicampur

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

- Bahan-bahan dicampur dengan sempurna pada alat-alat pencampur


- setelah dicampur, bahan-bahan tersebut dituang diatas dump truk siap untuk dibawa ketempat
dimana pekerjaan dilakukan
3) Concrete Mixer (pencampur beton)
peralatan ini pada pekerjaan peningkatan jalan juga digunakan untuk keperluan
memproduksi beton untuk pembuatan gorong-gorong. Alat ini prinsipnya terdiri atas beberapa
buah silinder tegak yang dapat berputar terhadap proros memanjang, atau juga ada yang tilting
drum(silinder miring), proses ini dapat diatur sedemikian rupa sehingga mempermudah
pemasukan dan pengeluaran bahan beton. Dalam silinder tersebut terdapat sebuah dayung
(paddle) yang berfungsi sebagai pengaduk campuran beton, bila silinder ini yang berfungsi
sebagai pengaduk campuran beton, bila silinder ini berputar sehingga beton menjadi rata dan
dapat menghasilkan beton yang baik.
Pengalaman pada proyek bahwa peoses pencampuran beton, air diberikan ke dalam silinder
setelah campuran padat (semen, pasir, kerikil) tercampur sempurna. Volume silinder ditentukan
oleh banyaknya silinder tersebut dan jumlah silinder ini menunjukan kapasitas nominal silinder,
yang terisi oleh bahan campuran diukur dalam campuran culf, kapasitas nominal ini biasanya 1/3
atau dari volume silinder.
G. Alat Penempatan Akhir Material
1) Finisher Asphalt Concrete
Peralatan ini digunakan untuk menghampar campuran aspal dan agregat yang sudah
dipanaskan (hoymix) pada permukaan jalan. Pengelaran dari campuran aspal harus berbentuk
ketebalan merata seragam dan sedemikian rupa sehingga sudah siap untuk dipadatkan dengan
mesin gilas roda besi atau roda ban, Alat-alat penyetel harus disetel sedemikian rupa sehingga
dapat membentuk lereng (crown) dan super elevasi yang benar pada permukaan jalan baru.
Peralatan pengelaran asphalt ini terdiri dari dua bagian utama :

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

- Unit Tractor
- Unit Screed Floating
Unit tracktor mrupakan penggerak dengan leabang atau ban yang dilengkapi hopper
menampung, feeder distributing euger atau spreading screw, power plint transmisi dual control
dan tempat duduk operator.
Sedang unit screed flowting menjadi satu dengan tractor dan bergerak diatas permukaan
campuran aspal yang telah digelar.
Dimana screed flowting dilengkapi dengan tamper atau penggetar, pengatur ketebalan,
pengatur lerengan pemana screed dan plet screed. Untuk memperoleh hasil permukaan jalan
yang baik, maka operator dari peralatan ini harus dipilih yang benar-benar berpengalaman, sebab
kalau tidak, akan menghsilkan pekerjaan yang sia-sia.
Perlu diperhatikan pula segi pemeliharaan dari peralatan ini dikarenakan peralatan ini
banyak bergubungan dengan aspal yang akan mengeras, setelah beberapa saat maka pembersihan
sehabis pekerjaan selesai dan pelumasan harus dikerjakan dengan cermat dan seteliti mungkin.
2) Sprayer / Asphalt Distributor
Peralatan ini digunakan untuk menyemprotkan aspal agar permukaan jalan seragam dan merata.
Penyemprotan aspal pada umumnya terdiri dari :
- Tangki aspal dengan peralatannya
- Alat pemanas dengan perlengkapannya
- Pompa aspal yang berupa pompa gigi
- Alat penyemprot (dengan penyemprot, alat penyemprot tanagn dan lain-lain).
- Pengatur (petunjuk kecepatan dan arah)

1
9

2011

APLIKASI PERALATAN

Jenis peralatan yang banyak dipakai adalah :


- Peralatan penyemprot dengan tekanan bervariasi yang berhubungan dengan kecepatan.
- Peralatan penyemprot dengan tekanan tetap tanpa by pass pada waktu penyemprotan.
Dari kedua jenis diatas, maka jenis kedua yang mempunyai banyak keuntungan, karena
penyemprotan aspal lebih merata, apabilatimbul kebakaran pengemudi dapat menggantikan
pompa aspalnya untuk temperature aspal tetap.

terlebih dahulu semua peralatan dan bahan yang

dipergunakan dengan prosedur yang baik.

3) Motor Greader
Greader,

juga

biasanya

dikenal

sebagai

suatu

mesin

sortir/penilai jalan, suatu mata pisau, suatu memelihara atau suatu


mesin sortir/penilai motor, adalah suatu sarana (angkut) rancangbangun dengan suatu mata pisau besar yang digunakan untuk
menciptakan suatu permukaan datar. Model khas mempunyai tiga
poros sumbu, dengan taxi dan mesin / motor meletakkan di atas poros
belakang sependapat akhir [menyangkut] sarana (angkut) dan sepertiga
poros sumbu pusat perhatian/paling depan akhir [menyangkut] sarana
(angkut), dengan mata pisau di tengahnya

Motor grader merupakan alat pereta yang mempunyai bermacam macam kegunaan,
motor grader dapat digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk permukaan tanah. Grader
juga dapat dimanfaatkan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal.

1
9

Anda mungkin juga menyukai