Anda di halaman 1dari 19

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
STATUS OBSTETRI
Tanggal Pemeriksaan : 15-09-2015
Jam

Ruangan : Semangka RS Madani

: 21.00 WITA

IDENTITAS
Nama

: Ny. D

Nama Suami : Tn. MR

Umur

: 26 tahun

Umur

: 31 tahun

Alamat

: Tawaeli

Alamat

: Tawaeli

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

ANAMNESIS
G2P1A0

Usia Kehamilan : 30 minggu

HPHT :16-02-2015

Menarche

: 13 tahun

TP

Perkawinan

: I, 8 tahun

:23-11-2015

Keluhan Utama

Sesak napas
Rw. Penyakit Sekarang

Pasien masuk RS dengan keluhan sesak napas yang dilami sejak tadi pagi
sebelum masuk rumah sakit, sesak nafas dirasakan tidak membaik ketika
beristirahat. Sesak yang dirasakan pasien membuat pasien tidak dapat tertidur dan
gelisah, pasien merasa agak nyaman bila pasien dalam posisi setengah duduk.
Selain itu pasien juga sering merasa jantungnya berdebar-debar dengan
kencang, pasien juga sering berkeringat walaupun tidak berada di tempat yang
panas dan dalam keadaan istirahat. Pasien mengalami penurunan berat badan
sedangkan nafsu makan meningkat, namun akhir-akhir ini nafsu makan pasien
semakin berkurang dan makan lebih sedikit. Pasien juga mengeluhkan badan

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
pasien sering terasa lemas, cepat cape dan terasa gemetar pada kedua tangan
pasien. Gejala-gejala ini pasien rasakan sudah kurang lebih satu setengah tahun.
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien riwayat berobat di dokter dan di diagnosis dengan gondok beracun


sudah kurang lebih satu setengah tahun yang lalu, namun pasien tidak melakukan
pengobatan di dokter dan hanya menggunakan obat-obatan tradisional.
Riwayat hipertensi (+) sudah kurang lebih satu setengah tahun yang lalu,
riwayat diabetes mellitus disangkal, riwayat asthma disangkal.
Riwayat Obstetri

Hamil pertama: perempuan Aterm, lahir normal di puskesmas dan di


tolong bidan, BBL 2500 gram, umur sekarang 4 tahun.

Hamil Kedua : Hamil sekarang

Riwayat ANC :
Tidak pernah melakukan pemeriksaan
Riwayat Imunisasi

:-

PEMERIKSAAN FISIK
KU

: Lemah

Tek. Darah

:140/90mmHg

Kesadaran

: Komposmentis

Nadi

: 105 x/menit

BB

: 45 Kg

Respirasi

: 36 x/menit

TB

: 155 cm

Suhu

: 36,9C

Kepala Leher

Eksoftalmus (+/+), Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), edema


palpebra (-/-), pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (+) dengan
ukuran 3x2x5cm, tidak nyeri, permukaan rata, batas tegas, tidak menempel
dengan jaringan sekitar (dapat digerakan), dan tidak didapatkan pembesaran
kelenjar getah bening di sekitar benjolan.
2

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
JVP

: R5 + 3 cm H2O

Thorax
:
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-), tampak ictus cordis (+)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-),
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung, batas jantung kiri
pada ics 5 linea axillaris anterior.
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki +/+ basal paru, wheezing -/-. Bunyi
jantung I/II regular, murmur (-), gallop (+)
Abdomen
:
Pemeriksaan Obstetri :
Situs

: memanjang

Leopold I

: 1 jari di bawah umbilicus, TFU : 17 cm.

Leopold II

: punggung kiri

Leopold III

: preskep

Leopold IV

: konvergen

DJJ

: 152 x/menit (reguler)

HIS

: -

TBJ

: 775 gram

Pergerakan Janin : (+)


Janin Tunggal

: ya

Genitalia
:
Pemeriksaan Dalam (VT) :
Tidak dilakukan
Ekstremitas :
Tampak tremor pada kedua tangan (+), Edema (+)/(+), panas pada perabaan,
kulit lembab, telapak tangan basah, turgor kulit normal.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
WBC

: 8,5 x 103/ul

BT

: 200

HGB

: 10,6 gr/dl

CT

: 600

MCV

: 78,1 fL (60-100 fL)

HCT : 32,4 %

MCH

: 26,5 pg (26-34 pg)

PLT

: 247 x 103/ul

MCHC

: 32,7 g/dL (31-35,5 g/dL)

RBC

: 4,15 x 106/ul

GDS

: 119 mg/dL

HbSAg: non-reaktif

Kreatinin

: 1,0 mg/dL

Ureum : 30 mg/dL

SGOT

: 22 u/l

SGPT : 30 u/l

Protein urine

: (-)

EKG :
-

Sinus takikardi
Left atrial enlargement

Endokrinologi :
-

FT4
TSH

: 6.0 mg/dl (1.0-2.3mg/dl)


: 0,05 mlU/l (0.5-5 mlU/l)

RESUME
Pasien masuk RS dengan keluhan sesak napas yang dilami sejak tadi pagi
sebelum masuk rumah sakit, sesak nafas dirasakan tidak membaik ketika
beristirahat., sesak yang dirasakan pasien membuat pasien tidak dapat tertidur dan
pasien merasa agak nyaman bila pasien dalam posisi setengah duduk dengan
bersandar pada 3 buah bantal yang ditumpuk.
Selain itu pasien juga sering merasa jantungnya berdebar-debar dengan
kencang, pasien juga sering berkeringat walaupun tidak berada di tempat yang
panas dan dalam keadaan istirahat. Pasien mengalami penurunan berat badan
sedangkan nafsu makan meningkat, namun akhir-akhir ini nafsu makan pasien
semakin berkurang dan makan lebih sedikit. Pasien juga mengeluhkan badan
pasien sering terasa lemas, cepat cape dan terasa gemetar pada kedua tangan
pasien. Gejala-gejala ini pasien rasakan sudah kurang lebih satu setengah tahun.

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
Pasien riwayat berobat di dokter dan di diagnosis dengan gondok beracun
sudah kurang lebih satu setengah tahun yang lalu, namun pasien tidak melakukan
pengobatan di dokter dan hanya menggunakan obat-obatan tradisional.
Tek. Darah: 140/90 mmHg

Nadi: 105 x/menit

Respirasi: 36 x/menit

Suhu:

36,9C
IMT : 18,7 rendah
Kepala
Leher

: Eksoftalmus (+/+)
: Pembesaran kelenjar tiroid (+) dengan ukuran 3x2x5cm,

tidak nyeri, permukaan rata, batas tegas, tidak menempel dengan jaringan
sekitar (dapat digerakan), dan tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening di sekitar benjolan.
JVP
: R5 + 3cm H2O
Thorax
:
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-), tampak ictus cordis (+)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-),
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung, batas jantung kiri
pada ics 5 linea axillaris anterior,
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki +/+ basal paru, wheezing -/-. Bunyi
jantung I/II regular, murmur (-), gallop (+)
Ekstremitas :
Tampak tremor pada kedua tangan (+), Edema (+)/(+), panas pada perabaan,
kulit lembab, telapak tangan basah, turgor kulit normal.
Pemeriksaan Obstetri :
Situs

: memanjang

Leopold I

: 1 jari di bawah umbilicus, TFU : 17 cm.

Leopold II

: punggung kiri

Leopold III

: preskep

Leopold IV

: konvergen

DJJ

: 152 x/menit (reguler)

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
TBJ

: 775 gram

Pergerakan Janin : (+)


EKG :
-

Sinus takikardi
Left atrial enlargement

Endokrinologi :
-

FT4
TSH

: 6.0 mg/dl (1.0-2.3mg/dl)


: 0,05 mlU/l (0.5-5 mlU/l)

DIAGNOSIS
G2P1A0 Gravid 30 minggu + CHF + Hipertensi kronik + Hipertiroid + IUGR
PENATALAKSANAAN
-

O2 4-6 lpm
PTU 3 x 100 mg
Nifedipin 3 x 10 mg
Diet jantung 4
Diazepam 5 mg tiap malam

FOLLOW UP
NO

TANGGAL

HASIL FOLLOW UP

16-09-2015

S : Sesak (+), batuk (+), susah tidur (+),


jantung berdebar-debar (+), pusing (+)
O : KU: Lemah
Kesadaran: Compos mentis
TD: 140/90 mmHg
N : 120x/m
P : 32x/m
S : 36,7c

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
Eksoftalmus (+/+)
Anemis (-/-)
Paru-paru: bunyi napas vesikuler, rhonki +/+ di
basal
Jantung: BJ I/II regular, gallop (+)
TFU: 17 cm
Kontraksi (-)
DJJ: 154 x/m
Ekstremitas: edema +/+, kulit lembab, tremor
pada kedua tangan,
A: G2P1A0 Gravid 30 minggu + CHF +
Hipertensi kronik + Hipertiroid + IUGR
P:
-

17-09-2015

O2 4-6 liter
PTU 3x100 mg
Nifedipin 3x10 mg
Diazepam 5 mg 0-0-1
Diet jantung IV
S : Sesak (+), batuk (+), susah tidur (+),
jantung berdebar-debar (+), pusing (+)
O : KU: Lemah
Kesadaran: Compos mentis
TD: 150/90 mmHg
N : 110x/m
P : 32x/m
S : 36,7c
Eksoftalmus (+/+)
Anemis (-/-)
Paru-paru: bunyi napas vesikuler, rhonki +/+ di
basal
Jantung: BJ I/II regular, gallop (+)
TFU: 17 cm
Kontraksi (-)
7

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
DJJ: 150 x/m
Ekstremitas: kulit lembab, tremor pada kedua
tangan
A: G2P1A0 Gravid 30 minggu + CHF +
Hipertensi kronik + Hipertiroid + IUGR
P:
-

18-09-2015

O2 4-6 liter
PTU 3x100 mg
Nifedipin 3x10 mg
Diazepam 5 mg 0-0-1
Diet jantung IV
S : Sesak (+), batuk (+), susah tidur (+),
jantung berdebar-debar (+), nyeri ulu hati (+)
O : KU: Lemah
Kesadaran: Compos mentis
TD: 140/90 mmHg
N : 120x/m
P : 32x/m
S : 36,7c
Eksoftalmus (+/+)
Anemis (-/-)
Paru-paru: bunyi napas vesikuler, rhonki +/+ di
basal
Jantung: BJ I/II regular, gallop (+)
TFU: 17 cm
Kontraksi (-)
DJJ: 148 x/m
Ekstremitas: kulit lembab, tremor pada kedua
tangan
A: G2P1A0 Gravid 30 minggu + CHF +
Hipertensi kronik + Hipertiroid + IUGR
P:
-

O2 4-6 liter
8

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
-

19-09-2015

PTU 3x100 mg
Nifedipin 3x10 mg
Diazepam 5 mg 0-0-1
Diet jantung IV
Antasida syrup 3x1 cth
S : Sesak (+), batuk (+), susah tidur (+),
jantung berdebar-debar (+), pusing (+)
O : KU: Lemah
Kesadaran: Compos mentis
TD: 130/90 mmHg
N : 120x/m
P : 32x/m
S : 36,7c
Eksoftalmus (+/+)
Anemis (-/-)
Paru-paru: bunyi napas vesikuler, rhonki +/+ di
basal
Jantung: BJ I/II regular, gallop (+)
TFU: 17 cm
Kontraksi (-)
DJJ: 144 x/m
Ekstremitas: kulit lembab, tremor pada kedua
tangan
A: G2P1A0 Gravid 30 minggu + CHF +
Hipertensi kronik + Hipertiroid + IUGR
P:
-

20-09-2015

O2 4-6 liter
PTU 3x100 mg
Nifedipin 3x10 mg
Diazepam 5 mg 0-0-1
Antasida syrup 3x1 cth
Diet jantung IV
S : Sesak (+), batuk (+), susah tidur (+),
jantung berdebar-debar (+), nyeri ulu hati (+)

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
O : KU: Sedang
Kesadaran: Compos mentis
TD: 140/80 mmHg
N : 94x/m
P : 28x/m
S : 36,7c
Eksoftalmus (+/+)
Anemis (-/-)
Paru-paru: bunyi napas vesikuler, rhonki +/+ di
basal
Jantung: BJ I/II regular, gallop (+)
TFU: 17 cm
Kontraksi (-)
DJJ: 144 x/m
Ekstremitas: kulit lembab, tremor pada kedua
tangan
A: G2P1A0 Gravid 30 minggu + CHF +
Hipertensi kronik + Hipertiroid + IUGR
P:

21-09-2015

- O2 4-6 liter
- PTU 3x100 mg
- Nifedipin 3x10 mg
- Diazepam 5 mg 0-0-1
- Diet jantung IV
- Antasida syrup 3x1 cth
S : Sesak nafas mulai berkurang, nyeri ulu hati
(-), mual (-) batuk (+), jantung berdebar-debar
(+)
O : KU: sedang
Kesadaran: Compos mentis
TD: 130/80 mmHg
N : 90x/m
P : 28x/m

10

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
S : 36,5c
Eksoftalmus (+/+)
Anemis (-/-)
Paru-paru: bunyi napas vesikuler, rhonki +/+ di
basal
Jantung: BJ I/II regular, gallop (+)
TFU: 17 cm
Kontraksi (-)
DJJ: 140 x/m
His : Ekstremitas: kulit lembab, tremor pada kedua
tangan berkurang
A: G2P1A0 Gravid 30 minggu + CHF +
Hipertensi kronik + Hipertiroid + IUGR
P:
-

PTU 3x100 mg
Nifedipin 3x10 mg
Antasida 3x1 cth
Boleh pulang (kontrol poli kandungan)

PEMBAHASAN
Pasien ini di diagnosis dengan G2P1A0 Gravid 30 minggu + CHF +
Hipertensi kronik + Hipertiroid + IUGR. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis G2P1A0 gravid 30 minggu ditegakkan atas dasar hari pertama
haid terakhir pasien tanggal 16-2-2015. Berdasarkan pemeriksaan fisik obstetric
ditemukan situs memanjang, TFU:17 cm dengan TBJ 775 gram, Leopold I 1 jari
di bawah umbilicus, Leopold II punggung kiri, Leopold III presentasi kepala,
Leopold IV konvergen, DJJ 152 x/menit (reguler), pergerakan janin ada, janin
tunggal. Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan tinggi fundus uteri dan usia
11

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
kehamilan pada pasien ini tidak sesuai. Tinggi fundus uteri yang normal pada usia
kehamilan 30 minggu adalah 28-32 cm. Pada pasien ini kemungkinan yang terjadi
adalah pertumbuhan janin terhambat sesuai dengan teori secara klinik awal
pertumbuhan janin yang terhambat dikenal setelah 28 minggu. Secara klinik
pemeriksaan tinggi fundus umumnya dalam sentimeter akan sesuai dengan usia
kehamilan. Bila lebih rendah dari 3 cm, patut dicurigai adanya pertumbuhan janin
terhambat. Menurut kepustakan pada wanita hamil dengan hipertiroid yang tidak
terkontrol terjadi peningkatan insidens kelainan pada kehamilan misalnya
persalinan preterm, pertumbuhan janin yang terhambat, keadaan lahir mati,
tirotoksikosis pada neonatus, hipotiroid dan pembesaran kelenjar tiroid. Dari
kepustakaan
Pada pasien ini di diagnosis dengan CHF berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis ditemukan bahwa
pasien mengalami sesak napas, sesak napas tidak membaik dengan istirahat,
bertambah sesak bila berbaring sehingga pasien lebih merasakan nyaman bila
dalam posisi setengah duduk. Dari pemeriksaan fisik juga ditemukan nadi
105x/m, pernapasan 36x/m, peningkatan tekanan vena jugularis, ronkhi pada
kedua basal paru, bising jantung S3 yaitu gallop, dan pada ekstremitas juga di
dapatkan adanya edema pada kedua tungkai. Pada pemeriksaan EKG ditemukan
sinus

takikardi

dan

left

atrial

enlargement.

Dimana

menurut

kriteria

Frammingham pasien ini mempunyai 5 gejala mayor dan 2 gejala minor. Gejala
mayor pada pasien yaitu ortopneu, peningkatan tekanan vena jugularis, ronkhi,
kardiomegali dan gallop. Sedangkan gejala minor yang di miliki adalah edema
ektremitas dan takikardi. Sehingga pada pasien dapat di diagnosis dengan gagal
jantung kongestif.
MAYOR
MINOR
paroxismal nocturnal dyspneu atau Dyspneu de efort
ortopneu
Peningkatan DVS
Ronkhi basah
Kardiomegali

Edema extremitas/ pergelangan kaki


Batuk malam hari
Efusi pleura

12

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
Irama gallop
Edema paru akut
Refluks hepatojugular

Takikardi
Hepatomegali
Kapasitas vital paru menurun

Harusnya pada pasien ini ditambahkan diagnosis gagal jantung dengan


klasifikasi klinisnya. Klasifikasi penyakit jantung (status fungsional) berdasarkan
klasifikasi yang ditetapkan oleh New York Heart Association pada tahun 1979,
sebagai berikut :
Kelas/derajat I

: Aktivitas biasa tidak terganggu.

Kelas/derajat II

: Aktivitas fisik terbatas, namun tidak ada gejala saat istirahat.

Kelas/derajat III : Aktivitas ringan sehari-hari terbatas, timbul sesak atau nyeri,
palpitasi pada aktifitas yang ringan.
Kelas/derajat IV

: Gejala timbul pada waktu istirahat, dan terdapat gejala gagal

jantung.
Berdasarkan klasifikasi klinis menurut New York Heart Association
(NYHA) pada pasien ini tergolong dalam NYHA kelas IV. Sehingga diagnosisnya
menjadi CHF NYHA kelas IV.
Diagnosis hipertensi kronik pada pasien ini ditegakkan berdasarkan
riwayat penyakit dahulu pasien, pasien telah mengalami tekanan darah tinggi
semenjak satu tahun yang lalu dan pada pemeriksaan fisik tekanan darah pasien
140/90 mmHg, protein urin (-). Keadaan pada pasien sesuai dengan kepustakaan
yaitu dikatakan hipertensi kronik jika tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih
terjadi sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Diagnosis hipertiroid pada pasien ini ditegakkan berdasarkan gejala-gejala
yang dikeluhkan yaitu pasien sering merasa jantungnya berdebar-debar dengan
kencang, pasien juga sering berkeringat walaupun tidak berada di tempat yang
panas dan dalam keadaan istirahat. Pasien mengalami penurunan berat badan
sedangkan nafsu makan meningkat. Pasien juga mengeluhkan badan pasien sering
terasa lemas, cepat cape dan terasa gemetar pada kedua tangan. Gejala-gejala ini
pasien rasakan sudah kurang lebih satu setengah tahun. Gejala-gejala yang

13

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
dirasakan pasien sesuai dengan gejala-gejala yang ada pada hipertiroid yaitu
jantung berdebar-debar, berat badan menurut meskipun nafsu makan meningkat,
berkeringat berlebihan, lemas, cepat lelah dan terasa bergetar pada tangan. riwayat
berobat di dokter dan di diagnosis dengan gondok beracun sudah kurang lebih
satu setengah tahun yang lalu, namun pasien tidak melakukan pengobatan di
dokter dan hanya menggunakan obat-obatan tradisional. Dari pemeriksaan fisik
ditemukan eksoftalmus, pembesaran kelenjar tiroid dengan ukuran 3x2x5cm,
tidak nyeri, permukaan rata, batas tegas, tidak menempel dengan jaringan sekitar
(dapat digerakan), dan tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah bening di
sekitar benjolan, pada ekstremitas di dapatkan panas pada perabaan dengan kulit
yang lembab dan basah serta gemetar pada kedua tangan.
Selama kehamilan kelenjar tiroid mengalami peningkatan dan akan
menimbulkan keadaan klinik yang mirip dengan kelebihan tiroksin (T4), sehingga
tirotoksikosis yang ringan mungkin akan sulit terdiagnosis. Pada keadaan wanita
sedang hamil dapat terjadi perubahan-perubahan fisiologis pada organ-organ
tubuh termasuk pada kelenjar tiroid sehingga kepastian diagnosis ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan laboratorium dan indeks wayne. Pada pasien ini untuk
menentukan pasien dalam keadaan hipertiroid atau tidak, dilakukan penghitungan
indeks wayne dimana bila nilai indeks wayne 20 maka pasien dikatakan
hipertiroid.

14

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU

Dari perhitungan didapatkan indeks wayne pada pasien adalah 27 dimana


diinterpretasikan sebagai hipertiroid. Selain perhitungan indeks wayne dilakukan
pemeriksaan penunjang endokrinologi ditemukan FT4: 6.0 mg/dl (1.0-2.3mg/dl)
dan TSH: 0,005 mlU/l (0.5-5 mlU/l). Tampak peningkatan T4 bebas dan
penurunan kadar TSH yang mendukung penegakkan diagnosis pada pasien ini.
Menurut kepustakaan pemeriksaan kadar FT4 dan FT3 merupakan prosedur yang
tepat karena tidak dipengaruhi oleh peningkatan TBG. Beberapa peneliti
melaporkan bahwa kadar FT4 dan FT3 sedikit menurun pada kehamilan sehingga
kadar yang normal saja mungkin sudah dapat menunjukkan hipertiroidisme.
Sedangkan TSH normalnya dalam kehamilan pada trimester I turun, trimester II
dan III kembali normal.
Gagal jantung kongestif pada pasien ini kemungkinan berhubungan
dengan hipertiroid. Wanita dengan tirotoksikosis memperlihatkan hasil akhir
kehamilan yang umumnya bergantung pada tercapainya control metabolic. Pada
wanita hamil yang tidak diobatai atau tetap hipertiroid meskipun diterapi, terjadi
peningkatan insidens preeclampsia dan gagal jantung. Penyakit jantung
merupakan penyebab kematian maternal obstetric. Keadaan-keadaan tersebut
membuat dokter harus waspada akan kesulitan-kesulitan yang dapat timbul ketika
mereka hamil. Bila memungkinkan perempuan dengan kelainan jantung sebelum
merencanakan kehamilan perlu melakukan konsultasi tentang resiko dalam
kehamilan. Pada umumnya wanita dengan NYHA klas 1dan II dapat melalui
kehamilan dengan aman. Wanita dengan klas fungsi NYHA III dan IV sebelum
hamil mempunyai resiko tinggi dalam kehamilan.

15

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan O2 4-6 lpm melalui nasal kanul
karena pasien mengalami sesak napas sehingga dibutuhkan oksigen yang cukup
untuk mengatasi keluhan sesak napas pada pasien. Menurut kepustakaan
pemberian oksigen melalui nasal kanul dapat memberikan oksigen kontinyu
dengan aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi oksigen 24%-44%.
Pada pasien ini diberikan nifedipin dengan dosis 3 x 10 mg sudah sesuai
dengan teori. Pemberian nifedipin pada ibu hamil merupakan lini kedua untuk
penetalaksanaan hipertensi dalam kehamilan yang diberikan 5-10 mg oral yang
dapat diulang sampai 8 kali/24 jam.
Pada pasien ini diberikan PTU dengan dosis 3 x 100 mg. Menurut
kepustakaan PTU dan metimazol telah banyak digunakan pada wanita hamil
dengan hipertiroid namun PTU mempunyai banyak kelebihan dibandingkan
dengan metimazol yaitu PTU dapat menghambat perubahan T4 menjadi T3
disamping menghambat sintesis hormone tiroid, PTU lebih sedikit melewati
plasenta dibandingkan metimazol karena PTU mempunyai ikatan yang kuat dan
sukar larut dalam air. Oleh karena itu PTU merupakan obat pilihan pada
pengobatan hipertiroidisme dalam kehamilan. Menurut American College of
Obstetricians and Gynecologists (1993) menganjurkan pemberian PTU dosis awal
300 sampai 450 mg perhari, karena pengendalian metabolik memerlukan dosis
yang tinggi untuk mencapai eutiroid. Pada pasien ini sudah sesuai pengobatannya
dengan teori.
Diet jantung 4 diberikan dalam bentuk makanan biasa, bila disertai dengan
hipertensi dan edema, diberikan diet jantung 4 dengan rendah garam. Diet ini
cukup energy dan zat gizi lain dimana bertujuan untuk mengurangi beban jantung.
Persalinan normal lebih dipilih pada perempuan dengan penyakit jantung,
tetapi diperlukan monitor invasif pada pasien dengan NYHA III & IV dan juga
penyakit jantung obstruktif. Perlu diingat bahwa terjadi aliran darah balik seperti
auto transfuse sewaktu his sebanyak 300-400 cc/kontraksi. Kejadian ini akan
memperberat kerja jantung. Argumentasi yang baik dapat dibuat untuk lebih
banyak memilih seksio sesarea pada penyakit-penyakit jantung tertentu.

16

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
Diazepam 5 mg tiap malam diberikan pada pasien ini karena pasien susah
untuk tidur dikarenakan sesak napas dan gelisah yang di timbulkan oleh
penyakitnya. Pemberian diazepam sebenarnya tidak diperbolehkan pada pasien
yang sedang hamil karena dapat menyebabkan depresi pernapasan pada janin.

DISKUSI

Anamnesis pada pasien ini masih kurang, seharusnya anamnesis yang baik
harus digali lagi riwayat penyakit yang diderita sebelumnya apakah pasien
sudah mengalami penyakit hipertiroid pada hamil pertama kalinya atau pasien
telah mengalami gejala-gejala tiroid sebelum pasien hamil anak pertama

karena hipertiroid merupakan suatu penyakit kronik.


Pemeriksaan Leopold tidak dapat dinilai pada trimester I dan II, pemeriksaan

ini dapat dinilai pada usia kehamilan sudah mencapai trimester ke III
Hipertiroid dapat menyebabkan komplikasi pada ibu hamil salah satunya
adalah hipertensi dalam kehamilan (HDK) dimana HDK dibagi menjadi 2
yaitu HDK murni yang terjadi oleh karena kehamilan, dan HDK tidak murni
hipertensi terjadi sebelum hamil. Untuk penanganan HDK sendiri terbagi lagi
menjadi 2 yaitu penanganan pada usia kehamilan diatas 20 minggu dan

dibawah usia kehamilan 20 minggu.


Pada pasien ini seharusnya dilakukan terminasi kehamilan karena CHF yang
diderita pasien merupakan resiko tinggi dalam kehamilan dan dilakukan
terminasi sebelum pasien mengalami tanda-tanda inpartu. Perlu diingat bahwa
terjadi aliran darah balik seperti autotransfuse sewaktu his sebanyak 300-400
17

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
cc/kontraksi. Kejadian ini akan memperberat kerja jantung dan menyebabkan

pasien mengalami sesak napas yang hebat.


Pada pasien-pasien yang mengalami hipertiroid dan CHF apabila hamil dapat
digolongkan sebagai resiko tinggi dalam kehamilan karena akan memperberat

kondisi ibu.
Pasien ini dipulangkan karena terjadi perbaikan dan denyut jantung janin
dalam batas normal, tetapi dengan catatan bila pasien masuk kembali dengan

gejala yang sama maka harus dilakukan terminasi secepat mungkin.


Sebagai seorang dokter umum bila mendapatkan kaus seperti ini maka pasien
diedukasikan untuk dilakukan terminasi kehamilan secepat mungkin karena
dapat menyebabkan kematian pada ibu.

DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC. Gangguan endokrin.
Williams Obstetric. 21rd Ed. EGC: Jakarta; 2005.
2. Soemoharjo S. 2008. Kehamilan dan gangguan endokrin. Ed 2. EGC: Jakarta.
3. Sutjahjo A. Endokrin metabolic kapita selekta tiroidologi Seri 1. Surabaya:
Airlangga UniversityPress, 2006.
4. Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi. I., Simadribata, M.K., Setiawati, S. 2009.
Buku ajar ilmu penyakit dalam. Ed 5. Jilid 1. InternaPublishing: Jakarta.
5. Price, S.A., Wilson, L.M. 2005. Patofisologi. Ed 6. Volume 1. EGC: Jakarta.
6. Syarif A, Estuningtyas A, Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth, at
all. Farmakologi dan terapi. Ed 5. Jakarta: FK UI; 2008.

18

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU

19

Anda mungkin juga menyukai