Anda di halaman 1dari 5

Nahrawi Center

Muhammad saw Seorang Suami

Di antara tanda kasih sayang Allah swt terhadap manusia adalah diutusnya Rasul
ditengah-tengah mereka. Inilah nikmat paling besar yang Allah swt karuniakan
kepada manusia. Agar para Rasul menjadi penerang bagi orang-orang yang salah
jalan. Menjadi penunjuk bagi orang-orang yang tersesat.....

Hal paling utama dan berharga yang dipersembahkan para Rasul kepada manusia
setelah penunjukan jalan hidayah Allah swt. adalah mereka, para Rasul sebagai
contoh teladan bagi yang meniti jalan menuju Allah swt, agar orang beriman
mengambil apa yang mereka contohkan dalam segenap urusan dan bidang,
fiddunya wal akhirah.
Allah swt berfirman tentang pribadi Nabi Muhammad saw.:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah.” Al Ahzab:21

Amirah Nahrawi
[Kitab] Muhammad saw dalam Al-Qur’an
DR. A. Nahrawi A. Salam
Nahrawi Center

Dan bukti kemurahan Allah swt terhadap umat Islam ini adalah, bahwa sirah atau
perjalanan hidup Nabi saw. baik berupa ucapan, perbuatan dan keadaannya
direkam dan dijaga oleh para tokoh –ahli hadits- yang mukhlis. Dan mereka
menyampaikan apa yang datang dari Rasul kepada orang lain dengan sangat
amanah.
Bagaimana beliau berinteraksi dengan istri-istrinya. Bagaimana beliau bermu’amalah
dan menjaga mereka. serta bagaimana beliau melaksanakan kewajibannya untuk
memenuhi hak-hak mereka.
Muhammad Bersikap Adil
Nabi Muhammad saw. sangat memperhatikan perilaku adil terhadap istri-istrinya
dalam segala hal, termasuk sesuatu yang remeh dan sepele. Beliau adil terhadap
istri-istrinya dalam pemberian tempat tinggal, nafkah, pembagian bermalam, dan
jadwal berkunjung. Beliau ketika bertandang ke salah satu rumah istrinya, setelah itu
beliau berkunjung ke rumah istri-istri beliau yang lain.
Soal cinta, beliau lebih mencintai Aisyah dibanding istri-istri beliau yang lain, namun
beliau tidak pernah membedakan Aisyah dengan yang lain selamanya. Meskipun di
sisi lain, beliau beristighfar kepada Allah swt karena tidak bisa berlaku adil di dalam
membagi cinta atau perasaan hati kepada istri-istrinya, karena persoalan yang satu
ini adalah hak preogratif Allah swt. saja. Rasulullah saw. bersabda:
(‫ فال تلمني فيما ال أملك‬،‫)اللهم إن هذا قسمي فيما أملك‬
“Ya Allah, inilah pembagianku yang saya bisa. Maka jangan cela aku atas apa yang
aku tidak kuasa.”
Ketika beliau dalam kondisi sakit yang menyebabkan maut menjemput, beliau
meminta kepada istrinya yang lain agar diperkenankan berada di rumah Aisyah.
Bahkan ketika beliau mengadakan perjalanan atau peperangan, beliau mengundi di
antara istri-istrinya. Siapa yang kebagian undian, dialah yang menyertai Rasulullah
saw.
Muhammad Bermusyawarah Dengan Para Istrinya
Rasulullah saw mengajak istri-istrinya bermusyawarah dalam banyak urusan. Beliau
sangat menghargai pendapat-pendapat mereka. Padahal wanita pada masa
jahiliyah, sebelum datangnya Islam diperlakukan seperti barang dagangan semata,

Amirah Nahrawi
[Kitab] Muhammad saw dalam Al-Qur’an
DR. A. Nahrawi A. Salam
Nahrawi Center

dijual dan dibeli, tidak dianggap pendapatnya, meskipun itu berkaitan dengan urusan
yang langsung dan khusus dengannya.
Islam datang mengangkat martabat wanita, bahwa mereka sejajar dengan laki-laki,
kecuali hak qawamah atau kepemimpinan keluarga, berada ditangan laki-laki. Allah
swt berfirman:
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut
cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan
daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Al Baqarah:228.
Adalah pendapat dari Ummu Salamah ra pada peristiwa Hudaibiyah, membawa
berkah dan keselamatan bagi umat Islam. Ummu Salamah memberi masukan
kepada Nabi agar keluar menemui para sahabat tanpa berbicara dengan siapa pun,
langsung menyembelih hadyu atau seekor domba dan mencukur rambutnya. Ketika
beliau melaksanakan hal itu, para sahabat dengan serta-merta menjalankan perintah
Nabi saw, padahal sebelumnya mereka tidak mau melaksanakan perintah Rasul,
karena mereka merasa pada pihak yang kalah pada peristiwa itu. Mereka melihat
bahwa syarat yang diajukan kaum kafir Quraisy tidak menguntungkan kaum
muslimin.
Muhammad Lapang Dada dan Penyayang
Istri-istri Rasulullah saw memberi masukan tentang suatu hal kepada Nabi, beliau
menerima dan memberlakukan mereka dengan lembut. Beliau tidak pernah
memukul salah seorang dari mereka sekali pun. Belum pernah terjadi demikian
sebelum datangnya Islam. Perempuan sebelum Islam tidak punya hak bertanya,
mendiskusikan dan memberi masukan apalagi menuntut.
Umar ra berkata:
“Saya marah terhadap istriku, ketika ia membantah pendapatku, saya tidak terima
dia meluruskanku. Maka ia berkata; “Mengapa kamu tidak mau menerima
pendapatku, demi Allah, bahwa istri-istri Rasulullah memberi pendapatnya kepada
beliau, bahkan salah satu dari mereka ngambek dan tidak menyapanya sehari-
semalam. Umar berkata; “Saya langsung bergegas menuju rumah Hafshah dan
bertanya: “Apakah kamu memberi masukan kepada Rasulullah saw? ia menjawab:
Ya. Umar bertanya lagi, “Apakah salah seorang di antara kalian ada yang ngambek

Amirah Nahrawi
[Kitab] Muhammad saw dalam Al-Qur’an
DR. A. Nahrawi A. Salam
Nahrawi Center

dan tidak menegur Rasul selama sehari-semalam? Ia menjawab: Ya. Umar berkata:
“Sungguh akan rugi orang yang melakukan demikian di antara kalian.”
Cara Nabi Meluruskan Keluarganya
Rasulullah saw tidak pernah menggap sepele kesalahan yang diperbuat oleh salah
satu dari istri. Beliau pasti meluruskan dengan cara yang baik. Diriwayatkan dari
Aisyah:
‫دت من‬RR‫ فارتع‬،‫تي‬RR‫و في بي‬R‫ا وه‬RR‫ول هللا طعام‬R‫نعت لرس‬RR‫فية ص‬R‫ ما رأيت صانعة طعام مثل ص‬:‫تقول عائشة رضي هللا عنها‬
‫ وطعام مثل طعام‬،‫ إناء مثل إناء‬:‫ يا رسول هللا ما كفارة ما صنعت؟ قال‬:‫شدة الغيرة فكسرت اإلناء ثم ندمت فقلت‬.
“Saya tidak pernah melihat orang yang lebih baik di dalam membuatkan masakan,
selain Shafiyah. Ia membuatkan hidangan untuk Rasulullah saw di rumahku.
Seketika saya cemburu dan membanting piring beserta isinya.” Saya menyesal,
seraya berkata kepada Rasulullah saw. “Apa kafarat atas perilaku yang saya
lakukan?” Rasulullah saw menjawab: “Piring diganti piring, dan makanan diganti
makanan.”
Rasulullah saw. menjadi pendengar yang baik. Beliau memberi kesempatan kepada
istri-istrinya kebebasan untuk berbicara. Namun beliau tidak toleransi terhadap
kesalahan sekecil apa pun. Aisyah berkata kepada Nabi setelah wafatnya Khadijah
ra.:
“Kenapa kamu selalu mengenang seorang janda tua, padahal Allah telah memberi
ganti kepadamu dengan yang lebih baik.” Maka Rasulullah saw marah, seraya
berkata: “Sunggguh, demi Allah, Allah tidak memberi ganti kepadaku yang lebih baik
darinya. Ia telah beriman kepadaku ketika manusia mengingkariku. Ia menolongku
ketika manusia memusuhiku. Saya dikaruniai anak darinya, yang tidak Allah berikan
lewat selainnya.”
Muhammad Pelayan Bagi Keluarganya
Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan khidmah atau pelayanan ketika di dalam
rumah. Beliau selalu bermurah hati menolong istri-istrinya jika kondisi menuntut itu.
Rasulullah saw bersabda:
)‫ زوجتك صدقة‬R‫ (خدمتك‬:‫وكان يقول‬
“Pelayanan Anda untuk istri Anda adalah sedekah.”
Rasulullah saw mencuci pakaian, membersihkan sendal dan pekerjaan lainnya yang
dibutuhkan oleh anggota keluarganya.

Amirah Nahrawi
[Kitab] Muhammad saw dalam Al-Qur’an
DR. A. Nahrawi A. Salam
Nahrawi Center

Muhammad Berhias Untuk Istrinya


Rasulullah saw mengetahu betul kebutuhan sorang wanita untuk berdandan di
depan laki-lakinya, begitu juga laki-laki berdandan untuk istrinya. Adalah Rasulullah
saw paling tampan, paling rapi di antara manusia lainnya. Beliau menyuruh sahabat-
sahabatnya agar berhias untuk istri-istri mereka dan menjaga kebersihan dan
kerapihan. Rasulullah saw bersabda:
‫زنت‬RR‫ك ف‬RR‫ون ذل‬RR‫ (اغسلوا ثيابكم وخذوا من شعوركم واستاكوا وتزينوا وتنظفوا فإن بني إسرائيل لم يكونوا يفعل‬:‫وكان يقول‬
)‫نساؤهم‬.
“Cucilah baju kalian. Sisirlah rambut kalian. Rapilah, berhiaslah, bersihkanlah diri
kalian. Karena Bani Isra’il tidak melaksanakan hal demikian, sehingga wanita-wanita
mereka berzina.”
Muhammad dan Canda-Ria
Rasulullah saw tidak tidak lupa bermain, bercanda-ria dengan istri-istri beliau,
meskipun tanggungjawab dan beban berat di pundaknya. Karena rehat, canda akan
menyegarkan suasan hati, menggemberakan jiwa, memperbaharui semangat dan
mengembalikan fitalitas fisik.
: ‫ا‬RR‫ال له‬RR‫نزل فق‬RR‫ا م‬RR‫فر فنزلن‬RR‫لم) في س‬RR‫ه وس‬RR‫ أنها قالت خرجنا مع رسول هللا (صلى هللا علي‬-‫فعن عائشة – رضي هللا عنها‬
:‫ تعالي حتى أسابقك قالت‬:‫ وخرجت معه بعد ذلك في سفر آخر فنزلنا منزال فقال‬،‫ فسابقته فسبقته‬:‫تعالي حتى أ ُسابقك قالت‬
‫ هذه بتلك‬: ‫ فضرب بين كتفي وقال‬،‫)فسبقني‬.
Dari Aisyah ra berkata: “Kami keluar bersama Rasulullah saw dalam suatu safar.
Kami turun di suatu tempat. Beliau memanggil saya dan berkata: “Ayo adu lari”
Aisyah berkata: Kami berdua adu lari dan saya pemenangnya. Pada kesempatan
safar yang lain, Rasulullah saw mengajak lomba lari. Aisyah berkata: “Pada kali ini
beliau mengalahkanku. Maka Rasulullah saw bersabda: “Kemenangan ini untuk
membalas kekalahan sebelumnya.”
Sekian, Wallahu A’lam ---

Amirah Nahrawi
[Kitab] Muhammad saw dalam Al-Qur’an
DR. A. Nahrawi A. Salam

Anda mungkin juga menyukai