“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa” [Al Baqarah:183]
Keutamaan berpuasa:
“Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:
Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang
yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak
boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di
manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu
tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup
kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya” [Bukhari-Muslim]
“Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap
hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari api Neraka
sejauh perjalanan tujuh puluh tahun” [Bukhari-Muslim]
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan
Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-
setan dibelenggu Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793
Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa
jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang
bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah
engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan
janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila
tertutup awan, maka hitunglah (30 hari)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah
engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang
biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa
“Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Aku pernah mendengar
Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak boleh berpuasa pada dua hari tertentu, iaitu Hari
Raya Korban (Aidiladha) dan hari berbuka dari bulan Ramadan (Aidilfitri)” [Bukhari-
Muslim]
Tips agar kuat berpuasa: minumlah 2 sendok makan madu dan 3 butir korma saat
sahur. Sunnah melambatkan sahur.
Dari Zaid bin Tsabit ra., ia berkata: Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah
saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa
lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? Rasulullah
saw. menjawab: Selama bacaan 50 ayat (sekitar 5 menit). (Shahih Muslim No.1837)
“Diriwayatkan daripada Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Apabila
datang malam, berlalulah siang dan tenggelamlah matahari. Orang yang berpuasa
pun bolehlah berbuka” [Bukhari-Muslim]
Dari Sahal Ibnu Sa’ad Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda: “Orang-orang akan tetap dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan berbuka.” [Muttafaq Alaihi]
Menurut riwayat Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah ra bahwa Nabi Muhammad SAW
bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai
adalah mereka yang menyegerakan berbuka.”
Dari Sulaiman Ibnu Amir Al-Dlobby bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika
seseorang di antara kamu berbuka, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak
mendapatkannya, hendaknya ia berbuka dengan air karena air itu suci.” Riwayat
Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim.
Ketika kita berpuasa, kita dilarang berkata kotor, mencaci, atau berkelahi. Hal
ini untuk menempa diri kita agar memiliki akhlak yang terpuji:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila
seseorang daripada kamu sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah berbicara
tentang perkara yang keji dan kotor. Apabila dia dicaci maki atau diajak berkelahi
oleh seseorang, hendaklah dia berkata: Sesungguhnya hari ini aku berpuasa,
sesungguhnya hari ini aku berpuasa” [Bukhari-Muslim]
“Dari Abu Hurairah ra: katanya Rasulullah saw berabda: “Barang siapa tidak
meninggalkan ucapan dusta dan berbuat jahat (padahal dia puasa), maka Allah tidak
butuh ia meninggalkan makan dan minum” [Bukhari]
Jika kita berpuasa, tapi kita berkata dusta atau menyakiti orang lain, maka sia-sialah
puasa kita.
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Seorang lelaki datang menemui
Rasulullah s.a.w lalu berkata: Celakalah aku wahai Rasulullah s.a.w. Rasulullah
s.a.w bertanya: Apakah yang telah membuatmu celaka?
Rasulullah s.a.w bertanya: Mampukah kamu berpuasa selama dua bulan berturut-
turut? Lelaki itu menjawab: Tidak.
Rasulullah s.a.w bertanya lagi: Mampukah kamu memberi makan kepada enam
puluh orang fakir miskin? Lelaki itu menjawab: Tidak. Kemudian duduk. Rasulullah
s.a.w kemudiannya memberikan kepadanya suatu bekas yang berisi kurma lalu
bersabda: Sedekahkanlah ini. Lelaki tadi berkata: Tentunya kepada orang yang
paling miskin di antara kami. Tiada lagi di kalangan kami di Madinah ini yang lebih
memerlukan dari keluarga kami.
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa lupa bahwa ia
sedang berpuasa, lalu ia makan dan minum, hendaknya ia meneruskan puasanya,
karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah.” [Muttafaq Alaihi]
Dari Hamzah Ibnu Amar al-Islamy ra bahwa dia berkata: Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku kuat berpuasa dalam perjalanan, apakah aku berdosa? Maka
Rasulullah SAW bersabda: “Ia adalah keringanan dari Allah, barangsiapa yang
mengambil keringanan itu maka hal itu baik dan barangsiapa senang untuk
berpuasa, maka ia tidak berdosa.” [Bukhari-Muslim]
Ibnu Abbas ra berkata: Orang tua lanjut usia diberi keringanan untuk tidak berpuasa
dan memberi makan setiap hari untuk seorang miskin, dan tidak ada qodlo baginya.
Hadits shahih diriwayatkan oleh Daruquthni dan Hakim.
Dari ‘Aisyah ra bahwa Nabi SAW selalu beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari
bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri’tikaf
sepeninggalnya. Muttafaq Alaihi.
Dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bila hendak beri’tikaf, beliau sholat Shubuh
kemudian masuk ke tempat i’tikafnya. Muttafaq Alaihi.
Dari ‘Aisyah ra bahwa Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa meninggal dan ia masih
menanggung kewajiban puasa, maka walinya berpuasa untuknya.” Muttafaq Alaihi.
Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan ra bahwa Nabi SAW bersabda tentang lailatul
qadar: “Malam dua puluh tujuh.” [Abu Daud]
Dari ‘Aisyah ra bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu
suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut?
Beliau bersabda: “bacalah: