Mengucapkan 2 kalimat
syahadat (Syahadatain)
merupakan rukun Islam yang
pertama. Seseorang jika ingin
masuk Islam, maka dia harus
mengucapkan 2 kalimat
syahadat dengan penuh
keyakinan. Ucapan syahadat
juga selalu kita ucapkan setiap
kita shalat di dalam tahiyat.
Dari Umar ra, beliau berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di dekat Rasulullah
SAW, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan
rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas dari perjalanan jauh dan
tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Kemudian ia duduk di
hadapan Nabi, lalu mendempetkan kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan
kedua tangannya di atas kedua pahanya, kemudian berkata: ”Wahai Muhammad,
terangkanlah kepadaku tentang Islam.”
Makna ‘ucapan yang teguh’ dalam ayat ini adalah dua kalimat syahadat yang
dipahami dan diamalkan dengan benar, sebagaimana yang ditafsirkan sendiri oleh
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam
kitab Shahihnya (jilid 4, hal. 1735):
Dari Baro’ bin ‘Azib ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “seorang muslim
ketika dia ditanya di dalam kuburnya oleh malaikat Munkar dan Nakir maka dia akan
bersaksi bahwa ‘tidak ada Tuhan kecuali Allah’ ( )ال إله إال هللاdan ‘Nabi Muhammad
SAW adalah utusan Allah’ ()محم@@@د رس@@@ول هللا, itulah makna Firman-Nya: “Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat”.
Syahadat Pertama
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata:
“Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya.
Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” [QS 7:65]
Banyak lagi ayat Al Qur’an yang menyebut para Nabi mengajak kaumnya dengan
kalimat Tauhid agar hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya.
Tauhid inilah yang utama didakwahkan oleh ummat Islam ke seluruh manusia
sehingga mereka mengucapkan 2 kalimat syahadat dan meyakininya sepenuh hati.
Syahadat Kedua
Dengan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, kita wajib meyakini apa
yang dibawanya, yaitu Al Qur’an, berikut penjelasan dan contoh yang dia berikan,
yaitu sunnah Nabi. Selain meyakini, kita juga harus mengamalkannya dengan
Kita wajib meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi dan Rasul terakhir yang
harus kita contoh dan ikuti.
”Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi” [QS Al Ahzab:40]
Rasulullah SAW: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya.
Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab
Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
Artinya jika setelah Nabi Muhammad ada yang mengaku sebagai Nabi dan berusaha
menyampaikan ajaran Islam melalui versinya, kita wajib mengingkarinya karena
sesungguhnya mereka adalah pendusta dan ajaran Islam sudah sempurna:
“Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup
para Nabi dan tidak ada nabi setelahku” [Abu Daud]
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” [Al Maa-
idah:3]
Kita wajib meyakini kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW karena
beliau mendapat wahyu dan bimbingan langsung dari Allah. Selain itu beliau
sebagaimana para Nabi lainnya terjaga dari dosa (maksum) karena begitu ada
kesalahan sedikit langsung mendapat teguran dari Allah SWT dan bertobat.
Seorang yang selesai berwudhu dengan baik lalu mengucapkan dua kalimat
syahadat, maka akan terbuka baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia dapat
memasuki pintu yang mana saja dia kehendaki. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadis riwayat Muaz ra., ia berkata: Rasulullah saw. mengutusku, beliau bersabda:
Engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab. Karena itu, ajaklah mereka
kepada persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah
utusan Allah. Jika mereka taat, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah
mewajibkan mereka salat lima waktu dalam sehari semalam. Kalau mereka taat,
maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka membayar
zakat, yang diambil dari orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang
miskin di antara mereka. Jika mereka taat, maka waspadalah terhadap harta pilihan
mereka. Dan takutlah engkau dari doa orang yang dizalimi, karena doa itu tidak ada
sekat dengan Allah Taala. (Shahih Muslim No.27)
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Aku
diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad saw. adalah utusan Allah, mendirikan salat dan
mengeluarkan zakat. Barang siapa melaksanakannya berarti ia telah melindungi diri
dan hartanya dariku kecuali dengan sebab syara, sedang perhitungannya (terserah)
pada Allah Taala. (Shahih Muslim No.33)
Hadis riwayat Ubadah bin Shamit ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang
siapa mengucapkan: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak
ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi
bahwa Nabi Isa as. adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya
yang dibacakan kepada Maryam dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar
dan bahwa neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari
delapan pintu surga mana saja yang ia inginkan. (Shahih Muslim No.41)