Anda di halaman 1dari 6

Dua Kalimat Syahadah

Mengucapkan 2 kalimat
syahadat (Syahadatain)
merupakan rukun Islam yang
pertama. Seseorang jika ingin
masuk Islam, maka dia harus
mengucapkan 2 kalimat
syahadat dengan penuh
keyakinan. Ucapan syahadat
juga selalu kita ucapkan setiap
kita shalat di dalam tahiyat.

Dari Umar ra, beliau berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di dekat Rasulullah
SAW, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan
rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas dari perjalanan jauh dan
tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Kemudian ia duduk di
hadapan Nabi, lalu mendempetkan kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan
kedua tangannya di atas kedua pahanya, kemudian berkata: ”Wahai Muhammad,
terangkanlah kepadaku tentang Islam.”

Kemudian Nabi menjawab: ”Islam yaitu: hendaklah engkau bersaksi tiada


sesembahan yang haq disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad
adalah utusan Allah. Hendaklah engkau mendirikan shalat, membayar zakat,
berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan haji ke rumah Allah jika engkau
mampu mengerjakannya.”

…dan seterusnya hingga selesai seperti hadits sebelumnya HR. Muslim).

Oleh: Amirah Nahrawi


Islam : 2 Kalimat Syahadah
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ‘ucapan yang teguh’
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat,dan Allah menyesatkan orang-orang yang
zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Ibrahim: 27)

Makna ‘ucapan yang teguh’ dalam ayat ini adalah dua kalimat syahadat yang
dipahami dan diamalkan dengan benar, sebagaimana yang ditafsirkan sendiri oleh
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam
kitab Shahihnya (jilid 4, hal. 1735):

Dari Baro’ bin ‘Azib ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “seorang muslim
ketika dia ditanya di dalam kuburnya oleh malaikat Munkar dan Nakir maka dia akan
bersaksi bahwa ‘tidak ada Tuhan kecuali Allah’ (‫ )ال إله إال هللا‬dan ‘Nabi Muhammad
SAW adalah utusan Allah’ (‫)محم@@@د رس@@@ول هللا‬, itulah makna Firman-Nya: “Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat”.

Syahadat Pertama

Syahadat pertama, “Laa ilaaha illallah” artinya “Tidak ada


Tuhan selain Allah.” Artinya dia hanya menyembah Allah
dan tidak menyembah yang lain sebagai sekutu Allah. Dia
hanya mentaati perintah Allah. Bukan mentaati perintah
yang lain sehingga akhirnya justru mengingkari perintah
Allah. Kalimat ini disebut kalimat Tauhid.

Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu


semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia…” [QS 7:158]

Oleh: Amirah Nahrawi


Islam : 2 Kalimat Syahadah
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: “Wahai
kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya.”
Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa
azab hari yang besar (kiamat). [QS 7:59]

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata:
“Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya.
Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” [QS 7:65]

Banyak lagi ayat Al Qur’an yang menyebut para Nabi mengajak kaumnya dengan
kalimat Tauhid agar hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya.

Tauhid inilah yang utama didakwahkan oleh ummat Islam ke seluruh manusia
sehingga mereka mengucapkan 2 kalimat syahadat dan meyakininya sepenuh hati.

Syahadat Kedua

Syahadat kedua, ”Muhammaddun rasulullah” artinya


Muhammad adalah utusan Allah. Dengan syahadat ini,
ummat Islam meski meyakini adanya rasul lain seperti
Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan sebagainya namun
hanya mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai
rasul. Ini karena ajaran para rasul lain sudah
diselewengkan oleh pengikutnya sehingga justru
bertentangan dengan ajaran yang aslinya seperti mempersekutukan Allah dengan
makhluknya.

Dengan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, kita wajib meyakini apa
yang dibawanya, yaitu Al Qur’an, berikut penjelasan dan contoh yang dia berikan,
yaitu sunnah Nabi. Selain meyakini, kita juga harus mengamalkannya dengan

Oleh: Amirah Nahrawi


Islam : 2 Kalimat Syahadah
mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya serta beribadah kepada Allah SWT
sesuai dengan yang dicontohkannya (sesuai syari’at).

Kita wajib meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi dan Rasul terakhir yang
harus kita contoh dan ikuti.

”Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi” [QS Al Ahzab:40]

Rasulullah SAW: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya.
Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab
Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).

Artinya jika setelah Nabi Muhammad ada yang mengaku sebagai Nabi dan berusaha
menyampaikan ajaran Islam melalui versinya, kita wajib mengingkarinya karena
sesungguhnya mereka adalah pendusta dan ajaran Islam sudah sempurna:

“Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup
para Nabi dan tidak ada nabi setelahku” [Abu Daud]

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” [Al Maa-
idah:3]

Kita wajib meyakini kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW karena
beliau mendapat wahyu dan bimbingan langsung dari Allah. Selain itu beliau
sebagaimana para Nabi lainnya terjaga dari dosa (maksum) karena begitu ada
kesalahan sedikit langsung mendapat teguran dari Allah SWT dan bertobat.

Seorang yang selesai berwudhu dengan baik lalu mengucapkan dua kalimat
syahadat, maka akan terbuka baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia dapat
memasuki pintu yang mana saja dia kehendaki. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Oleh: Amirah Nahrawi


Islam : 2 Kalimat Syahadah
Nabi Muhammad SAW menyeru orang agar meyakini tidak ada Tuhan selain Allah
dan Muhammad adalah utusannya. Kepada para dai yang dikirim ker berbagai
tempat juga diajarkan agar hal itu merupakan satu bahan dakwah yang pokok:

Hadis riwayat Muaz ra., ia berkata: Rasulullah saw. mengutusku, beliau bersabda:
Engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab. Karena itu, ajaklah mereka
kepada persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah
utusan Allah. Jika mereka taat, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah
mewajibkan mereka salat lima waktu dalam sehari semalam. Kalau mereka taat,
maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka membayar
zakat, yang diambil dari orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang
miskin di antara mereka. Jika mereka taat, maka waspadalah terhadap harta pilihan
mereka. Dan takutlah engkau dari doa orang yang dizalimi, karena doa itu tidak ada
sekat dengan Allah Taala. (Shahih Muslim No.27)

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Aku
diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad saw. adalah utusan Allah, mendirikan salat dan
mengeluarkan zakat. Barang siapa melaksanakannya berarti ia telah melindungi diri
dan hartanya dariku kecuali dengan sebab syara, sedang perhitungannya (terserah)
pada Allah Taala. (Shahih Muslim No.33)

Hadis riwayat Ubadah bin Shamit ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang
siapa mengucapkan: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak
ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi
bahwa Nabi Isa as. adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya
yang dibacakan kepada Maryam dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar
dan bahwa neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari
delapan pintu surga mana saja yang ia inginkan. (Shahih Muslim No.41)

Oleh: Amirah Nahrawi


Islam : 2 Kalimat Syahadah
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. dan Muaz bin Jabal
berboncengan di atas tunggangan. Rasulullah saw. bersabda: Hai Muaz. Muaz
menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw.
memanggil lagi: Hai Muaz. Muaz menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap
menerima perintah. Sekali lagi Rasulullah saw. memanggil: Hai Muaz. Muaz
menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw.
bersabda: Setiap hamba yang bersaksi bahwa: Tiada Tuhan selain Allah dan bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, maka Allah mengharamkan api neraka
atasnya. Muaz berkata: Wahai Rasulullah, bolehkah aku memberitahukan hal ini
kepada orang banyak agar mereka merasa senang? Rasulullah saw. bersabda:
Kalau engkau kabarkan, mereka akan menjadikannya sebagai andalan. (Shahih
Muslim No.47)

Oleh: Amirah Nahrawi


Islam : 2 Kalimat Syahadah

Anda mungkin juga menyukai