Anda di halaman 1dari 23

SISTEM REPRODUKSI PADA

PRIA

SISTEM REPRODUKSI PADA


PRIA
OLEH KELOMPOK 2
1. ELIZABETH NATUN
2. FEBRY KILLA
3. FEBRONIA MOEMANA
4. FRANSISKA BARUT
5. FRENGKI OLLA
6. HANA M. KLEDEN
7. HENRICA A.M. GERO

PENGERTIAN
Sistem reproduksi pada pria
adalah sistem yang
berhubungan dengan
mekanisme
spermatogenesis
(pembentukan sperma)

ALAT-ALAT REPRODUKSI
PADA PRIA
1.

Alat reproduksi luar :

a. Penis
b. Skrotum
2.

Alat reproduksi dalam:

a. Testis
b. Saluran reproduksi
(epididimis&vas deferns)
c. Kelenjar reproduksi
(vesikula
seminalis,kelenjar
prostat, & kelenjar
cowper
d. Uretra

A. Alat-alat Reproduksi Luar


1.

Penis.
Berfungsi untuk
memasukan/menyalurk
an semen berisi
sperma kedalam organ
reproduksi wanita

2.

Skrotum

Skrotum berfungsi
sebagai pembungkus
testis

Skrotum merupakan
kantong yang
berjumlah sepasang
(kiri dan kanan)

B. Alat-alat Reproduksi Dalam


1.Testis
Testis berbentuk
bulat
telur,jumlahnya
sepasang
(kiri&kanan), dan
terdapat di dalam
skrotum.
Testis berfungsi
untuk menghasilkan
sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan
hormon kelamin
(testosteron)

Pada testis terdapat


pembuluh-pembuluh
halus ( tubulus
seminiferus),yang
berfungsi sebagai
tempat calon-calon
sperma
(spermatogonium)
yang diploid
Pada testis juga
terdapat sel Sertoli,
yang berfungsi
menyediakan
makanan bagi sperma
(spermatozoa)

2. Saluran Reproduksi
Terdiri dari :
a. Epididimis, berfungsi
sebagi tempat
pematangan dan
penyimpanan
sementara
spermatozoa
(sperma)
b. Vas deferens,
berfungsi untuk
menyimpan dan
mengangkut sperma
ke vesikula seminalis

3. Kelenjar Reproduksi
Terdiri dari :
a. Vesikula Seminalis.
Vesikula Seminalis
berjumlah sepasang
dan letaknya diatas
dan dibawah kantung
kemih.
Cairan dari vesikula
seminalis berwarna
jernih, kental,
berlendir, dan
mengandung asam
amino dan fruktosa

Cairan ini berfungsi


untuk memberi
makan sperma.
Selain itu vesikula
seminalis juga
berfungsi untuk
mengeksresikan
prostaglandin yang
berfungsi membuat
otot uterin
berkontraksi untuk
mendorong semen
mencapai uterus

b. Kelenjar Prostat.
Kelenjar prostat berukuran lebih
besar dibanding vesikula
seminalis dan kelenjar cowper
Kelenjar prostat berfungsi untuk
menghasilkan cairan putih yang
bersifat encer seperti susu, dan
mengandung fosfolipid dan
garam-garam alkalis/basa,
sehingga dapat
menyeimbangkan/menetralkan
keasaman residu urine di uretra
dan keasaman vagina
c. Kelenjar Cowper ( bulbouretral)
Kelenjar ini berukuran lebih
kecil dari 2 kelenjar lainya, dan
jumlahnya sepasang
Cairan yang dihasilkan bersifat
kental dan alkalis (basa)

Cairan yang dihasilkan oleh


kelenjar-kelenjar reproduksi
(vesikulla seminalis, kelenjar
prostat, dan kelenjar cowper)
bersama-sama dengan sperma
membentuk suatu komponen yg
disebut semen/air mani.

4. Uretra
Uretra merupakan saluran yang
terdapat dalam penis
Berfungsi sebagai saluran urine
dari kantong kemih ke luar tubuh
dan sebagai saluran untuk
menyalurkan cairan semen yang
berisi sperma

MEKANISME PEMBENTUKAN
SPERMA (SPERMATOGENESIS)
Di dalam testis terdapat ribuan
sel calon sperma (sel
spermatogonium) yang bersifat
diploid (2n)
Sel-sel ini membelah secara
mitosis menghasilkan sel
spermatosit primer. Sel
spermatosit primer kemudian
membelah secara meiosis I
menghasilkan dua sel
spermatosit sekunder
Tiap sel spermatosit sekunder
kemudian membelah lagi scara
meiosis II menghasilkan empat
sel spermatid yang bersifat
haploid (n)

Ke-4 sel spermatid ini


berkembang menjadi sel
sperma matang yg kemudian
menuju epididimis untuk
pematangan
Sperma kemudian bergerak
menuju vas deferens dan
tersimpan selama beberapa
hari
Sebelum sperma keluar tubuh
seseorang pria melalui uretra,
sperma mendapat cairan dari
vesikula seminalis, kelenjar
prostat dan kelenjar cowper,
sehingga membentuk semen
(air mani)
Setiap melakukan ejakulasi,
seorang pria dapat
mengeluarkan 400 juta sel
sperma

Struktur dan Bentuk Spermatozoa


(Sperma)
Struktur sperma yang matang terdiri dari
kepala,leher,bagian tengah dan ekor.
1.Kepala:
Pada bagian inilah tersimpan inti dari
spermatozoa. Di dalam inti terdapat
materi genetik yang tersusun dalam
kromosom yang juga menentukan jenis
kelamin anak. Materi genetik tersebut
membawa sifat dari ayah yang
menghasilkan spermatozoa.
Kepala sperma bersifat tebal dan
mengandung inti haploid yang ditutupi
akrosom. Akrosom tersebut mengandung
enzim yang membantu sperma
menembus dinding sel telur (Ovum).

Struktur dan Bentuk


Spermatozoa (Sperma)
2. Leher: Merupakan bagian yang
menghubungkan bagian kepala
dan bagian tengah.
3. Bagian tengah: Pada bagian ini
terdapat mitokondria yang
merupakan struktur dari sebuah
sel yang berfungsi
menghasilkan energi untuk
kelangsungan hidup dan gerak
spermatozoa.
4. Bagian ekor: Merupakan alat
gerak spermatozoa untuk
menuju ovum.

Kelainan-kelainan dan Penyakit


pada Sistem Reproduksi Pria
Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan
fungsi testis yang disebabkan oleh
gangguan interaksi hormon, seperti
hormon testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan
tidak adanya tanda-tanda kepriaan.

Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra
dengan gejala rasa gatal pada
penis dan sering buang air kecil.
Organisme yang paling sering
menyebabkan uretritis adalah
Chlamydia trachomatis, Ureplasma
urealyticum atau virus herpes.

Impotensi
Impotensi merupakan penyakit
ketidakmampuan mempertahankan ereksi
penis
Penyebab : gangguan produksi hormon
testosteron, kelainan psikis, penyakit diabetes
millitus, kecanduan alkohol, obat-obatan
(khusunya obat anti tekanan darah tinggi),
dan gangguan sistem saraf

Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang
disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi
pada pria dewasa dapat menyebabkan
infertilitas

Hipertonik Prostat
Merupakan pembesaran kelenjar prostat
yang umumnya terjadi pada pria berusia
diatas 50 tahun.
Penyebab : penuaian dan proses perubahan
hormon reproduksi
Gejala : rasa ingin kencing terus menerus
tetapi kencingnya tidak lancar karena uretra
tersumbat (infeksi kandung kemih).
Penyumbatan yang kronis dapat merusak
ginjal

Sifilis
@ Penyebab : Bakteri Tropenema pallidum
@ Penyakit ini ditularkan melalui hubungan
seksual
@ Gejalanya : terjadinya luka pada alat
kelamin, pembembengkakan getah bening
pada bagian paha,bercak2 diseluruh tubuh,
tulang dan sendi terasa nyeri khususnya pada
tangan dan telapak kaki.

Anda mungkin juga menyukai