Page | 1
Page | 2
pengguna. Jika tahap ini tidak dilakukan dengan baik, akan tercipta sistem yang salah dan biaya
perubahan yang besar. Requirement definition disebut juga system analysis atau logical design, yaitu
definisi proses, arus data dan hubungan antar data. Analis sistem bertanggung jawab memastikan
bahwa persyaratan digambarkan secara rinci untuk diberikan pada pihak yang membangun sistem.
Sering terjadi ketidaksepakatan antar manajer bisnis mengenai dalam menentukan spesifikasi
aplikasi. IS Project manager dan analis sistem bertanggung jawab membantu pengguna mencapai
kesepakatan. Konsultan juga dapat digunakan untuk memfasilitasi proses ini. Contoh metode yang
dapat dilakukan untuk memperoleh gambaran spesifikasi sistem adalah wawancara personel kunci
baik secara individu maupun kelompok yang disebut Joint Application Design (JAD) atau review
dokumen terkait aplikasi (rencana bisnis, kritik terhadap sistem saat ini, deskripsi pekerjaan, deskripsi
aplikasi atau hasil penelitian terhadap sistem serupa). Terkadang analis sistem mengobservasi
pelaksanaan pekerjaan pihak yang akan didukung oleh sistem baru atau perubahan sistem sehingga
hambatan, kesalahan dan kebingungan karena sistem lama dapat diketahui.
Hasil tahap ini adalah system requirement document yang berisi gambaran rinci input, output
sistem dan proses yang dilakukan untuk mengubah input menjadi output serta revisi terhadap costbenefit analysis dan revisi rencana untuk sisa tahapan pengembangan proyek. Analis SI bertanggung
jawab merumuskan dan mengubah dokumen spesifikasi sistem sementara manajer bisnis bertanggung
jawab memastikan bahwa spesifikasi tertulis telah lengkap dan tepat. Hasil tahapan ini akan
dimintakan persetujuan oleh manajer bisnis dimana sistem dibangun dan manajer SI yang tepat.
Setelah dokumen tsb disetujui, artinya spesifikasi sistem telah bersifat tetap dan ketika terjadi
perubahan, harus dilakukan proses persetujuan formal kembali.
Construction Phase
System Design
Ahli SI merancang sistem secara teknis atau fisik berdasarkan dokumen yang dihasilkan pada
fase definition. Dalam tahap ini, dilakukan pemilihan hardware dan software apa yang digunakan
untuk menjalankan sistem, merancang struktur dan isi database serta mendefinisikan processing
module (program) yang terkandung dalam sistem dan keterkaitan antar program.
System Building
Ada dua aktivitas yang dilakukan dalam tahap ini yaitu menghasilkan program dan
mengembangkan atau meningkatkan database dan file yang akan digunakan oleh sistem. Pekerjaan ini
dilakukan oleh ahli SI. Pengguna diminta menjawab pertanyaan apakah terdapat spesifikasi yang
belum tercata dan membantu menafsirkan dokumen spesifikasi dan desain. Pada tahap ini juga
dilakukan pembelian hardware baru dan software pendukung, yang mengharuskan konsultasi dengan
personel SI dan operasi.
System Testing
Meliputi pengujian oleh ahli SI dan pengguna. Tiap modul harus diuji lalu modul-modul akan
disusun menjadi sub sistem dan diuji. Subsistem lalu digabungkan menjadi suatu sistem lalu diuji.
Ahli SI bertanggung jawab untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi dan menjalankan sistem
secara efisien. Pengujian dilakukan untuk memastikan spesifikasi telah terpenuhi, kinerja memadai
bahkan saat lalu lintas sistem padat dan sistem cukup aman.
Pengguna sistem juga bertanggung jawab melakukan pengujian disebut user acceptance
testing untuk memastikan sistem berjalan dengan handal dan melakukan apa yang diharapkan dapat
dilakukan. Keterlibatan pengguna akhir dalam tahap pengujian akan meningkatkan komitmen
terhadap sistem baru serta menjadi awal pelatihan penggunaan sistem baru.
Implementation Phase
Kesuksesan fase ini bergantung pada peran manajer bisnis. Proyek sistem sering melibatkan
perubahan besar pada pekerjaan pihak yang akan menggunakan sistem sehingga perubahan ini harus
diantisipasi dan direncanakan sebelum impelementasi aktual dilakukan.
Page | 3
Installation
Ahli SI dan pengguna berperan dalam tahap ini mencakup merumuskan file dan database serta
mengubah data yang relevan dari satu atau lebih sistem lama ke sistem baru. Terkadang data pada
sistem lama mungkin tidak akurat dan tidak lengkap sehingga pengguna perlu merapikannya. Proses
ini mencakup memasukkan data yang telah direvisi sehingga memerlukan upaya dari departemen
pengguna. Aktivitas penting lainnya dalam tahap instalasi adalah melatih pengguna akhir sistem serta
pihak lain yang terpengaruh oleh sistem baru.
Beralih ke sistem baru mungkin merupakan proses yang sulit bagi pengguna karena sistem baru
harus diintegrasikan dengan aktivitas organisasi. Pengguna tidak hanya harus mempelajari bagaimana
menggunakan sistem baru namun juga perubahan cara melakukan pekerjaan. Sistem baru akan gagal
jika pengguna tidak mau atau tidak mengetahui cara menggunakannya. Beberapa strategi untuk
beralih ke sistem baru yaitu:
1. Parallel strategy : organisasi terus beroperasi dengan sistem lama bersamaan dengan sistem
baru sampai sistem baru dirasa sudah memadai dan sistem lama dapat dihentikan
2. Pilot strategy : sistem baru hanya diperkenalkan pada satu bagian organisasi sebelum
diterapkan pada keseluruhan organisasi
3. Phased conversion : diterapkan pada satu subsistem
4. Cutover : organisasi akan langsung menghapus sistem yang lama ketika menerapkan sistem
yang baru.
Operations
Sistem baru akan dijalankan dalam production mode. Sistem akan memperoleh status
produksi jika dokumentasi yang memadai telah disediakan bagi staf operasi
Maintenance
Maintenance dilakukan untuk memperbaiki kesalahan pada software yang tidak ditemukan dan
diperbaiki sebelum penerapan awal. Maintenance juga memerlukan adaptasi sistem terhadap
perubahan lingkungan.
PROTOTYPING METHODOLOGY
Protoyping memungkinkan pembangunan sistem lebih cepat dan berkali-kali merevisinya
setelah pengguna melakukan uji coba dan memberikan umpan balik pada pengembang sistem.
Page | 4
NEWER APPROACHES
Rapid Application Development (RAD)
RAD merupakan metode hibrid yang mengkombinasikan aspek metode SDLC dan prototyping
sehingga sistem dapat dihasilkan dengan lebih cepat.
Agile Methodologies
Agile method serupa dengan metode prototyping dan RAD namun siklus penghantaran kode
produk baru lebih singkat dan mengharuskan kolaborasi antar anggota tim. Fowler (2003)
merekomendasikan bahwa agile methodologies cocok untuk situasi yang dinamis, anggota tim yang
memiliki motivasi kuat dan pelanggan bersedia menjadi anggota tim inti dan tim inti yang
mengembangkan sistem relatif berukuran kecil. Agile methodologies meliputi berbagai teknik dan
metode contohnya extreme programming dan scrum.
Page | 5