Anda di halaman 1dari 12

DYSMENORHEA

Dismenore berasal dari bahasa yunani yang


berarti dys sulit, nyeri, abnormal: meno yang
berarti bulan ; dan rrhea yang berarti aliran.
Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi
sewaktu haid/menntruasi yang dapat
mengganggu aktivitas yang ditandai dengan
nyeri atau rasa sakit di daerah perut
maupun pinggul.

Jenis dismenore
Dismenore spasmodik
Dismenore spamosdik adalah nyeri yang dirasakan di
bagian bawah perut dan terjadi sebelum atau segera
setelah haid dimulai. Dismenore spasmodic dapat dialami
oleh wanita muda maupun wanita berusai 40 tahun ke
atas. Sebagian wanita yang mengalami dismenore
spasmodik tidak dapat melakukan aktivitas. Tanda
dismenore spamodik:
Pingsan
Mual
Muntah

Dismenore Kongestif
Dismenore
kongestif
dapat
diketahui
beberapa hari sebelum haid datang. Gejala
yang ditimbulkan berlangsung 2 dan 3 hari
sampai kurang dari 2 minggu. Tidak terlalu
menimbulkan nyeri, bahkan setelah hari
pertama haid. Penderita dismenore kongestif
akan merasa lebih baik di bandingkan dengan
dismenore spasmodik.

Gejala yang ditimbulkan pada dismenore


kongestif antara lain :
Pegal (pegal pada paha)
Sakit pada payudara
Lelah
Mudah tersinggung
Gangguan tidur dan timbul memar dipaha
dan lengan atas

Penyebab dismenore
Dismenore Primer
Biasanya dimulai dalam 6 hingga 12 bulan
setelah menarche(pertama kali menstruasi). Saat
menstruasi, pelepasan sel-sel endometrium akan
diikuti dengan dikeluarkannya prostaglandin yang
akan menyebabkan timbulnya iskemia, kontraksi
miometrium dan vasokonstriksi. Menurut penelitian,
hal tersebut menunjukkan bahwa wanita dengan
dismenorhea
berat
terjadi
peningkatan
prostaglandin pada darah menstruasinya

Dismenore Sekunder
Bisa terjadi kapanpun setelah menarche, tetapi
paling sering ketika wanita berumur 20an atau 30an
tahun, setelah beberapa tahun mengalami siklus
normal tanpa rasa nyeri. Peningkatan prostaglandin
juga ikut berperan di sini, akan tetapi disertai adanya
kelainan atau penyakit pada pelvic (panggul).
Penyebab tersering adalah endometriosis, leiomioma,
adenomiosis, polip endometrial, chronic pelvic
inflammatory disease (PID), dan pemakaian IUD.

Faktor resiko
Faktor Psikologis
Biasanya terjadi pada remaja dengan emosi yang tidak
stabil, mempunyai ambang nyeri yang rendah, sehingga
sangat sedikit rasa nyeri dapat merasakan kesakitan
Faktor Endokrin
Pada umumnya hal ini di hubungkan dengan kontraksi
usus yang tidak baik. Hal ini sangat erat kaitannya dengan
pengaruh hormonal. Peningkatan produksi prostaglandin
akan menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak
terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri.

Factor Konstitusi
Anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang
menyebabkan perdarahan, dan tumor
Endometriosis
Penyakit yang ditandai dengan adanya
pertumbuhan jaringan endometrium diluar rongga
rahim. Saat siklus metruasi, lapisan endometrium ini
akan bertambah sebagai lapisan terjadinya
kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan
ini akan terlepas dan di keluarkan sebagai mentruasi.

Tanda dan gejala dismenore


Dismenore dapat di tandai dengan gajala nyeri
pada perut bagian bawah, nyeri yang dirasakan
sebagai kram yang timbul hilang atau sebagai
nyeri tumpul yang terus menerus ada. Nyeri mulai
timbul sesaat sesudah atau selama haid,
mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan
setelah 2 hari akan menghilang.
Dismenore juga sering disertai dengan sakit
kepala, mual, sembelit atau diare dan sering
berkemih, dan kadang sampai menjadi muntah.

Cara mengatasi dismenore

Obat analgesik
Istirahat cukup
Olah raga teratur (terutama jalan)
Pemijatan
Mengalami orgasme (bagi yang telah menikah)
Kompres hangat diarea sekitar perut
Banyak mengkonsumsi air putih, hindari konsumsi garam berlebihan
serta kafein untuk mencegah pembengkakan dan retensi cairan
Makan makanan kaya zat besi, kalsium, vitamin B kompleks seperti
susu, sayuran hijau
Tinggikan posisi pinggul melebihi bahu ketika tidur telentang untuk
membantu meredakan dismenore.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai