a. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ yang
terlibat. Pada TB paru, kelainan yang didapat tergantung luas kelainan struktur paru. Pada
paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior terutama daerah apeks dan segmen
posterior, serta daerah apeks lobus inferior. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan
antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda-tanda
penarikan paru, diafragma, dan mediastinum. Pada pleuritis TB, kelainan pemeriksaan
fisik tergantung dari banyaknya cairan di rongga pleura. Pada perkusi ditemukan pekak,
pada auskultasi suara napas yang melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat
cairan. Pada limfadenitis TB, terlihat pembesaran kelenjar getah bening, tersering di
daerah leher dan terkadang pada daerah aksila. Pembesaran kelenjar tersebut dapat
b. Pemeriksaan Bakteriologik
Pemeriksaan bakteriologi untuk menemukan kuman TB mempunyai arti sangat
penting dalam penegakan diagnosis. Bahan untuk pemeriksaan radiologi ini dapat berasal
dari dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan
bronkoalveolar, urine, feses, dan jaringan biopsi. Dahak diambil dalam tiga waktu, yakni
sewaktu kunjungan, keesokan paginya, dan sewaktu mengantarkan dahak pagi. Atau
Kriteria Interpretasi
Tiga kali positif BTA Positif
Dua kali negatif, satu kali negatif
Satu kali positif, dua kali negatif
Kriteria Interpretasi
Tidak ditemukan BTA dalam 100 Negatif
lapang pandang
Ditemukan 1—9 BTA dalam 100 Tulis jumlah yang ditemukan
lapang pandang
Ditemukan 10—99 BTA dalam 100 Disebut +1
lapang pandang
Ditemukan 1—10 BTA dalam 1 lapang Disebut +2
pandang
Ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapang Disebut +3
pandang
Tabel 2.2. Interpretasi Pemeriksaan Dahak
c. Pemeriksaan Radiologik
Pemeriksaan standar ialah foto toraks PA dengan atau tanpa foto lateral. Pemeriksaan
lain atas indikasi: foto apikolordotik, oblik, CT-Scan. Pada pemeriksaan foto toraks, TB
dapat memberi gambaran bermacam-macam bentuk (multiform). Gambaran radiologi
nodular
3) Bayangan bercak milier
4) Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)
rivalta positif dengan kesan cairan eksudat, serta pada analisis cairan pleura
untuk dikultur serta sediaan yang kedua difiksasi untuk pemeriksaan histologi.
3) Pemeriksaan Darah
Hasil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukkan indikator yang spesifik
untuk TB. Laju endap darah jam pertama dan kedua dapat digunakan sebagai
indikator penyembuhan pasien. Laju endap darah sering menngkat pada proses
aktif, tetapi laju endap darah yang normal tidak menyingkirkkan TB. Limfosit pun
kurang spesifik. 3