Disusun Oleh :
dr. Ali Aufar Hutasuhut
dr. Anak Agung Anom
dr. Arwita Sari
dr. Al Adip Indra Mustafa
dr. Agnes Yuarni
dr. Abi Arifi
dr. Cindy Herno Chrysela
dr. Clavi Hanum Pratama
dr. Dion Rukmindar
BAB 1
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Perkembangan nasional di sektor industri sekarang ini sedang
berkembang
sejalan
dengan
kemajuan
teknologi.
Perkembangan
II.
DASAR HUKUM
PROFIL PERUSAHAAN
PT. Martina Berto Tbk merupakan perusahaan yang didirikan pada
tahun 1977 oleh Dr.HC.Martha Tilaar, (alm) Pranata Bernard, dan
Theresa Bu Harsini Setiady. Perusahaan ini berlokasi di Jalan
Pulokambing II no.1, kawasan Industri Pulogadung. Perusahaan ini
bergerak di bidang barang kosmetik, jamu, dan pemasaran serta
perdagangan kosmetik, perawatan kecantikan, dan barang-barang
tradisional. Selain itu, perusahaan memiliki dukungan dari anak
perusahaannya , PT Cedefindo yang merupakan kosmetik manufaktur
kontrak atau makloon dengan kering, semi padat, cairan, dan aerosol.
Pada tahun 1981 perusahan ini mendirikan pabrik di kawasan industry
pulogadung dengan partnership Grup Kalbe. Dua tahun kemudian,
mendirikan pabrik keduanya yaitu PT. Sari Ayu Indonesia untuk
mendukung
distribusi
kosmetik.
Dari
tahun
1988-1995
mereka
Misi :
1. Untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk
perawatan kecantikan dan spa dengan nuansa alam dan timur dan
standar kualitas internasional untuk memenuhi kebutuhan konsumen
di berbagai segmen pasar dengan portofolio yang sehat mampu
mencapai peringkat tiga besar di setiap segmen di Indonesia;
2. Untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik untuk
semua pelanggan dalam proporsi seimbang termasuk pelanggan
konsumen dan perdagangan;
HASIL USAHA
1. Segmen A plus
Dewi Sri Spa Martha Tilaar , PAC Martha Tilaar, Jamu garden Martha
Tilaar, Martha Tilaar Solution
2. Segmen A
Biokos Martha Tilaar, Rudi Hadisuwarno Martha Tilaar
3. Segmen B
Sariayu Martha Tilaar, Martha Tilaar Caring colours, Belia Martha
Tilaar
4. Segmen C
Mirabella, Cempaka, Pesona, Martina.
IV.
LANDASAN TEORI
penyakit
yang
menitik
beratkan
pada
usaha
kesehatan
lingkungan tersebut serta lebih lanjut pencegahan agar pekerja dan masyarakat
sekitar suatu perusahaan terhindar dari akibat bahaya kerja serta dimungkinkan
mengecap derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Soeripto, Ir., DIH., 1992).
Berdasarkan peraturan Menteri perburuhan No.7 Tahun 1964 tentang syarat
kesehatan, kebersihan serta penerangan di tempat kerja ada beberapa hal yang
menjadi ruang lingkup hygiene industry diantaranya adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Penyediaan air
Tempat kerja
Dapur,kamar makan dan alat keperluan makan
Perlengkapan fasilitas sanitasi
Pembuangan dan pengendalian limbah
adalah
bunyi
yang
tidak
disukai,
mengganggu
dan
Kepmenaker
No.Kep-51/MEN/1999,
untuk
kebisingan
Sifat-sifat pencahayaan
1.
Pembagian iluminasi pada lapangan penglihatan
sesuai jenis pekerjaan.
2.
Pencegahan kesilauan.arah sinar
3.
Warna
4.
Panas cahaya.
Pengaruh pencahayaan yang kurang terhadap kesehatan
1. Iritasi, mata berair dan mata merah.
2. Penglihatan ganda
3. Sakitkepala
4. Ketajaman mata menurun.
5. Akomodasi dan konvergensi menurun.
d. Getaran
Ada dua macam getaran yaitu: getaran seluruh badan dan getaran
lengan/tangan ( handaram). Getaran seluruh tubuh adalah getaran
yang bisa melalui kaki ( tempat berdiri) atau melalui tempat duduk.
Getaran ini terjadi biasa pada alat pengangkut eperti truk dan traktor.
Sedangkan getaran lengan-tangan adalah getaran yang terjadi
melalui lengan dan tangan, misalnya pada gerinda, bor tangan, dan
gergaji listrik.
Level(m/dr2)
Frekuensi (Hz)
Lama pemarapan (jam)
Efek getaran :
Pengukuran getaran :
Pengukuran getaran dilakukan dengan menggunakan vibration
acceleration meter.
e. Radiasi
Jenis radiasi dapat dibedakan menjadi
1.
Radiasi pengion: alpha, beta, gamma, sinar X dan neutron.
2.
Radiasi non pengion: UV, IR, ultrasound dan mikorowave.
Pengaruh radiasi terhadap kesehatan:
1.
2.
Gas :
Uap:
Bentuk gas dari zat-zat yang dalan keadaan biasa
dberbentuk zat padat atau zat lain yang dapat dikembalikan
pada tingkat wujud semula.
Kabut
Debu
terhadap
kesehatan,
juga
dapat
Pengukuran.
kuantitas.
Pengambilan sampel debu dilakukan secara impingmen,
yaitu:
filtrasi,
presipitasi,
sedimentasi,
dan
segala
kerja.
Kategori nilai ambang batas:
1. NAB rata-rata selama jam kerja.
2. NAB pemaparan singkat.
3. NAB tertinggi
3. Biologis
Potensi bahaya yang mungkin terjadi di ling.kerja yang disebabkan
oleh adanya mikroorganisme sebagai penyebab dari proses produksi.
Bahaya biologi meliputi :
produknya
Arthropoda. Contoh: crustacea
Alergen dan toksik tanaman
Reaksi yang ditimbulkan: dermatitis alergi, asma
Protein alergen dari hewan vertebrata
Reaksi alergi yang ditimbulkan melaui urin, feses, rambut dan
saliva.
Inhalasi
Ingesti
Kontak kulit
4.
4.
Pengendalian
1. Pemberian label dan simbol pada wadah untuk bahan yang berisikan
tentang: nama bahan kimia, resiko yang ditimbulkan, jalan masuknya
ke tubuh, efek paparan, cara penggunaan yang aman dan
pertolongan pertama keracunan.
2. Memiliki MSDS, yaitu semua informasi mengenai suatu bahan kimia
yang
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A. Pelaksanaan
- Tanggal dan waktu
-
handphone
BAB iII
HASIL PENGAMATAN
I.
Faktor Fisik
1.1
Bising
Secara umum keadaan bising di lokasi pabrik PT. Martina
Berto kami anggap tidak dievaluasi dengan baik. Pada pengamatan
kami, terdapat bising yang ditimbulkan oleh kipas pendingin
ruangan yang terdapat di bagian tengah gedung pabrik. Hal ini
dapat menyebabkan ketidak nyamanan pekerja dan dapat
mengakibatkan gangguan pendengaran
1.2
Penerangan
Pada
pabrik
PT. Martina
Berto
sumber
penerangan
Penerangan
buatan
menggunakan
lampu
neon
Getaran
Selama melakukan kunjungan ke lokasi pabrik, kami
menemukan adanya getaran yang dirasakan. Hal ini karena
disebabkan pengguanaan alat yang bergetar yang dihasilkan oleh
kipas pendingin ruangan dibagian tengah gedung.
1.4
Radiasi
Berdasarkan pengamatan kami tidak menemukan adanya
radiasi. Pengamatan yang dilakukan berdasarkan lokasi pabrik,
penggunaan bahan material dan proses pengerjaan yang dilakukan
tenaga kerja.
1.5
Iklim kerja
Pada saat di lokasi pabrik, kami tidak memasuki secara
langsung lokasi bagian produksi pabrik tersebut dikarenakan lokasi
proyek yang steril dan butuh alat pelindung diri. Dari penglihatan
Pekerja
Potensi
Dampak
hazard
ditimbulkan
yang Pengendalian
Perundangundangan
Pabrik:
1.
Semua
mesin menyebabkan
AC
Peraturan
pendingin
Kerja
Noise-induced
ruangan
Transmigrasi
hearing
kebagian
loss(NIHL)
Dan
luar Republik
gedung. Nomor
Per
diberikan Peraturan
penutup
pekerja Transmigrasi
sehingga
pajanan
Dan
Nomor 13 tahun
suara 2011 pasal 5
dapat mencapai
2.
Semua
Terdapat
85db
Ketidaknyamanan Pemindahan
getaran
dalam bekerja
mesin
Peraturan
3.
Semua
yang
pendingin
Kerja
ditimbulkan
ruangan
Transmigrasi
oleh
kebagian
mesin
Dan
AC
Kurangnya
Panasnya
ventilasi
ruangan
Menteri Tenaga
Kerja
mesin liquid
Transmigrasi
tidak nyaman
Dan
Nomor 13 tahun
4.
Semua
Suhu
Panasnya
ruangan
ruangan
2011 pasal 4
Peraturan
suhu Sediakan
dapat pendingin
Menteri Tenaga
Kerja
Dan
Transmigrasi
tengah
Nomor 13 tahun
gedung
2011 pasal 6
pabrik
Ruang
Makan:
1.
Semua
Rusaknya
Panasnya
Exhaust fan
ruangan
suhu Perbaik
dapat Exhaust
mesin Peraturan
fan
Kerja
Dan
tidak nyaman
pendingin
Transmigrasi
ruangan
Nomor 13 tahun
2011 pasal 6
II. Pekerja
N
Potensi
hazard
Dampak yang
ditimbulkan
Pengendalian Perundangundangan
Perbanyak
tempat cuci
tanganl, 1
tempat cuci
tangan untuk
25 orang
tenaga kerja,
bila tenaga
kerja lebih
dari 100
orang maka
1 temoat cuci
tangan
tambahan
untuk 15
orang.
Sediakan
sabun cuci
tangan
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7
tahun 1964 pasal 7.
Sediakan
paper towel
atau hand
dryer
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7
tahun 1964
Tutup semua
sampah yang
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7
Semua
Tempat cuci
tangan yang
tersedia di
ruang makan
hanya 3,
sementara
ruang makan
menampung
200 orang.
Pekerja malas
mencuci tangan
karena
mengantri,
sehingga bisa
menyebabkan
ingesti kuman
ataupun zat
kimia
Semua
Tidak ada
sabun di
wastafel
Semua
Tidak ada
paper towel
Semua
Sampah
tidak ditutup
bisa
menyebabkan
ingesti kuman
ataupun zat
kimia
Pekerja akan
mengelap
tangannya di
sembarang
tempat
Dapat menjadi
sarang dan
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7
tahun 1964
sumber kuman
5
Semua
Semua
II.
Alat makan
hanya dicuci
dengan
sabun dan
air, tidak
dengan air
panas
Ventilasi
tidak
mencukupi
Dapat menjadi
tempat
pertumbuhan
kuman
Suhu menjadi
panas
Tidak nyaman
selama makan
terbuka
Faktor Sanitasi
Kakus
Semua
Kakus
berjumlah 20
sementara
untuk 1 shift
terdapat kurang
lebih 800 orang
Dampak yang
ditimbulkan
Kakus menjadi
lebih kotor
karena
digunakan oleh
banyak orang
Tidak nyaman
Pengendalian
Perundangundangan
Ditambah kakus,
Peraturan
81-100 5 kakus,
Menteri
dan untuk 100
Perburuhan no
orang berikutnya 6 7 tahun 1964
kakus.
pasal 6 ayat 6.
Kebersihan umum
No Pekerja
Potensi hazard
Semua
exhaust fan
yang dipenuhi
oleh debu
2.
Dinding
kotor dan
hitam
Dapat menjadi
media
pertumbuhan
jamur
Limbah
No Pekerja
1
Tempat
pengolahan
limbah.
Potensi
hazard
Limbah yang
berbau
kurang sedap.
Dampak yang
ditimbulkan
Inhalasi debu
Inhalasi kuman
Pengendalian
Mengganggu
kesehatan
Mengganggu
keindahan dan
kenyamana
Dinding dikapuri
setidaknya sekali
dalam 5 tahun,
dinding yang di
cat harus dicuci
minimal sekali
setahun.
Dampak yang
ditimbulkan
Dapat mengiritasi
penghidu dan
menggangu
penciuman.
Pengendalian
Metode
isolasi dan
memberikan
penutup pada
kolam
penampungan
limbah.
Perundangundangan
Peraturan
Menteri
Perburuhan
No. 7
Tahun 1964
Peraturan
Menteri
Perburuhan
No. 7
Tahun 1964
pasal 4 ayat
3
Perundangundangan
Peraturan
Menteri
Perburuhan
No. 7 Tahun
1964 pasal 2
No
Pekerja
Potensi hazard
Semua
Tempat cuci
tangan yang
tersedia di
ruang makan
hanya 3,
sementara
ruang makan
menampung
200 orang.
Semua
Semua
Tidak ada
sabun di
wastafel
Tidak ada
paper towel
bisa menyebabkan
ingesti kuman
ataupun zat kimia
Pekerja akan
mengelap tangannya
di sembarang tempat
Semua
Sampah tidak
ditutup
Semua
Semua
Alat makan
hanya dicuci
dengan sabun
dan air, tidak
dengan air
panas
Ventilasi tidak
mencukupi
Dapat menjadi
sarang dan sumber
kuman
Dapat menjadi
tempat pertumbuhan
kuman
III.
Dampak yang
ditimbulkan
Pekerja malas
mencuci tangan
karena mengantri,
sehingga bisa
menyebabkan ingesti
kuman ataupun zat
kimia
Pengendalian
Perundang-undangan
Perbanyak
tempat cuci
tanganl, 1
tempat cuci
tangan untuk
25 orang
tenaga kerja,
bila tenaga
kerja lebih
dari 100
orang maka 1
temoat cuci
tangan
tambahan
untuk 15
orang.
Sediakan
sabun cuci
tangan
Sediakan
paper towel
atau hand
dryer
Tutup semua
sampah yang
terbuka
Cuci perlatan
makan
dengan
sabun, air
mengalir, dan
air panas.
Sediakan
pendingin
udara
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7 tahun
1964 pasal 7.
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7 tahun
1964
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7 tahun
1964
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7 tahun
1964 pasal 3 ayat 4
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7 tahun
1964 pasal 8 ayat 6
Peraturan Menteri
Perburuhan no 7 tahun
1964 pasal 8 ayat 3.
FAKTOR KIMIA
Jenis limbah yang sering dihasilkan dari industri kosmetik adalah air buangan
yang mengandung logam, sisa-sisa pelarut (etil alcohol, etanol), bahan-bahan organik
beracun seperti fenol dan sianida yang dapat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk
hidup melalui beberapa jalan, yaitu: saluran pernafasan, pencernaan dan penetrasi melalui
kulit.
Pekerja
Pekerja
Potensi
Pengendalian
Hazard
ditimbulkan
Limbah B3 Dalam
jumlah 1. APD
Pengelola cair
Limbah
Dampak yang
(liquid tertentu
dengan
tertentu,
boot,
tangan)
Peraturan
Perundangan
(masker, Undang-undang
sarung Lingkungan
hazardous
kadar
wastes)
fisik,
mematikan
biologi
manusia
atau
kehidupan lainnya
(lingkungan)
BAB iV
KESIMPULAN DAN SARAN
Hidup
limbah