Anda di halaman 1dari 9

Menurut saya, sebagai warga Negara yang baik itu adalah dengan melakukan

segala sesuatu dimulai dengan hal yang kecil dan sepele. Namun, sangat berarti
jika kita sebagai Bangsa Indonesia melakukan hal yang serupa, seperti :
1. Membuang sampah pada tempatnya.

Mengapa budaya ini masih sulit dilakukan di Indonesia terutama di Jakarta


? Karena masih kurangnya kesadaran masyarakat kita terhadap sampah.
Sampah memang jika hanya sedikit tidak menimbulkan masalah namun,
jika sudah ratusan orang yang membuang sampah sembarangan tidak pada
tempatnya akan menimbulkan masalah yang besar, seperti : tersumbatnya
saluran air kotor, yang akhirnya menyebabkan sarang kuman penyakit
bersarang di dalammnya, kemudian jika sudah mulai hujan turun akan
menyebabkan banjir yang akan merugikan orang banyak bahkan Negara.

Maka dari itu, saya sangat berusaha untuk selalu membuang sampah pada
tempatnya. Jika tidak ada tempat sampah di dekat saya maka, sampah akan
saya simpan dahulu sampai saya menemukan tempat sampah.

2. Tidak menerobos lampu lalu lintas (lampu merah).

Perilaku para pengendara bermotor terutama kendaraan beroda dua di


Jakarta sangatlah jauh dari kata tertib berlalu lintas. Para pengendara

sangat acuh tak acuh terhadap rabu-rambu yang ada terutama lampu lalu
lintas ketika sedang berlampu merah. Jika lampu sedang menyala kuning
saja bukannya berhenti namun semakin kencang lajunya karena tidak mau
terkena lampu merah. Hal ini yang sering menyebabkan kecelakaan
terjadi.
Jika, saya sudah sedang berhenti di kala lampu sedang merah, saya sering
sekali di klakson dari belakanga oleh para pengendara roda dua yang lain.
Karena hal ini sedang terjadi, ketika sedang lampu merah saya tidak mau
lagi berada di paling depan, selalu berada di paling belakang agar tidak
dikejar-kejar oleh pengendara yang ugal-ugalan.
3. Menghargai pejalan kaki yang berjalan di trotoar.

Seperti gambar di atas, hal serupa sering dialami oleh saya ketika berjalan
di trotoar ibukota. Hak sebagai pejalan kaki sangat dianggap hina menurut
para pengendara bermotor beroda dua. Para pejalan kaki selalu di klakson
jika tidak memberikan jalan kepada mereka padahal jelas-jelas trotoar
tersebut memang diperuntukkan untuk pejalan kaki.

Oleh karena itu, saya selalu berusaha untuk tidak melewati trotoar
walaupun jalan raya yang saya lewati sangat macet, trotoar adalah hak
pejalan kaki dan tidak boleh diambil haknya. Dan para pejalan kaki sangat
berjasa dalam mengurangi kemacetan di ibukota Jakarta.
4. Mempersilahkan pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan.

Hak pejalan kaki lainnya yang saya hormati adalah ketika menyebrang
jalan di zebra cross maupun yang tidak di zebra cross. Mengapa hal ini
saya lakukan ? karena kembali lagi bahwa mereka sama-sama pengguna
jalan yang membayar pajak di Negara kita dan itu harus dihargai dan
dihormati. Jika, para pengendara bermotor selalu egois dan selalu ingin
menang sendiri saya ingin saya rasanya memberikan pelajaran kepada
mereka. Namun, hal itu tidak mungkin karena saya bukan petugas lalu
lintas. Jadi, saya hanya bisa berdoa saja agar mereka bisa diberikan
kesadaran oleh sang Pencipta-Nya.
5. Membudayakan antri.

Budaya antri sangat penting apalagi di Jakarta

yang sangat padat

penduduk. Budaya antri belakangan ini semakin baik dan tertib, para
pelaku yang suka melakukan curang ketika antri sudah malu untuk
menyelang antrian karena akan diberikan teguran oleh para pengantri yang
lain yang sudah sabar mengantri dengan tertib. Dan hal ini harus terus
dilaksanakan agar tidak membiasakan kebiasaan buruk yang dapat
membuat masalah besar misalkan adu jotos hanya karena ada orang yang
tidak mau antri.
6. Tidak merusak suatu sarana umum yang tersedia.

Seperti gambar di atas adalah salah satu sifat dari tangan-tangan jahil yang
sangat meresahkan dan merugikan warga. Saya tidak mengerti mengapa
mereka melakukan hal seperti itu. Jika, kurangnya lahan untuk
berkreatifitas tapi mengapa harus merugikan masyarakat yang tidak
bersalah?
Jika saya menemukan para pelaku coret-coret sarana umum akan saya beri
teguran agar mereka merasa malu akan hal yang mereka lakukan dan
kemudian mereka akan jera akan perbuatannya.

7. Memberikan tempat duduk untuk orang yang lebih membutuhkan


ketika berada di sarana umum (kereta,bus,mobil angkot, dll).

Saya sebagai pengguna sarana umum terutama kereta commuter line saya
selalu menghormati para penumpang prioritas. Cara menghormatinya
adalah tidak duduk di bangku yang disediakan untuk para penumpang
prioritas dan jika ada yang duduk di bangku tersebut padahal mereka
bukan penumpang prioritas maka akan saya tegur agar memberikan
bangku tersebut kepada penumpang prioritas. Penumpang prioritas yang
dimaksud adalah ibu hamil, ibu yang membawa balita dan lansia. Jika, ada
pelaku seperti gambar di atas pasti saya dan penumpang lain akan
langsung menegurnya agar segera memberikan kepada ibu tersebut.
8. Tidak merusak tanaman yang dirawat pemerintah

Jika ada tanda seperti ini saya tidak akan berani menginjaknya dan saya
selalu mencari jalan yang memang difungsikan untuk pejalan kaki. Hal ini
sebagai salah satu upaya saya untuk menjadi warga Negara yang baik.

9. Tidak menebang pohon sembarangan

Menebang pohon sembarangan apalagi yang belum cukup umur untuk


ditebang adalah perbuatan pidana dan bisa ditindak sesuai hukum yang
berlaku di Indonesia. Namun, hal tersebut belum tegas dilaksanakan di
Indonesia sehingga masih banyak oknum yang tidak memperdulikannya.
Untuk itu, saya sebagai salah satu Negara yang baik dan menaati hokum
yang berlaku di Indonesia selalu menjaga dan melestarikan lingkungan
dengan tidak menebang pohon sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai