Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

(EKSPLORASI GEOKIMIA MIGAS)


RESUME PAPER UAS
KONTROL IKLIM DILIHAT DARI KOMPOSISI PERMIAN CARBONIFEROUS
SEDIMEN BAGIAN BUMI SELATAN, KHUSUSNYA KHALASPIR BASIN,
BANGLADESH

Disusun Oleh:
Akbar Aminus
270120140503

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
BANDUNG
2015
KONTROL IKLIM DILIHAT DARI KOMPOSISI PERMIAN CARBONIFEROUS
SEDIMEN BAGIAN BUMI SELATAN, KHUSUSNYA KHALASPIR BASIN,
BANGLADESH

Akbar Aminus - 270120140503

Abstrack
Late-Paleozoic atau Permian-carboniferous gondwana (belahan bumi selatan) perubahan
ekosistem (suksesi) di seluruh dunia akan ditandai oleh proses glacial yang luas dan
memanjang (~67Ma), dan beberapa transisi dari proses perubahan icehouse menjadi
greenhouse. Mineral dan perubahan komposisi dalam batu pasir dan lempung dari suksesi
gondwana yang dilihat dari lubang bor GDH-45 dari khalaspir basin bangladesh yang
dibahas berdasarkan perubahan iklim, menggunakan proxy dari indeks mineral ubahan
(MIA) dan Ideks Ubahan Kimia (CIA). Dimana jika MIA rendah (<75) dan CIA (<70)
dalam banyak unit (unit1) dari urutan gondwana khalaspir menunjukan sumber suhu kimia
minimal dan sumber digambarkan dari proses glacial dingin dan kering. Sedangkan pada
unit 2 nilai semakin meningkat yang diindikasikan sebagai iklim hangat. Dan pada unit 3
nilai MIA tinggi (80-100) dan CIA tinggi (90-100) yang diindikasikan sebagai ubahan
kimia yang kuat yang berasosiasi dengan iklim hangat dan lembab yang berada pada
proses post-glacial setting. Perubahan-perubahan ini direkam dalam batu pasir maupun
lempung yang digambarkan dari perolehan nilai berdasarkan data berbagai ukuran.
Perubahan stratigrafi juga direkam dimana semakin menurunnya K2O/Al2O3 dan
peningkatan rasio Ga/Rb, kombinasi yang mungkin menggambarkan sebuah geokimia
ubahan iklim. Peninglatan modal Q / (F + L) dan Qp / (F + L) juga mengalami
konsistensi sehingga di wilayah sumber merupakan perubahan iklim dingin ke
hangat dan lembab. Perubahan ini juga dikorelasikan dengan gondwana
suksesi di benua lainnya dan merekam seberasa besar dampak iklim di
gondwanaland selama Permian-Carboniferous.

1.

Pendahuluan
Sedimen Permian-Carboniferous Gondwana di beberapa blok kontinental tercatat

pada akhir Zaman ES (Paleozoic) dan perubahan iklim global dari icehouse ke greenhouse
(Frakes et al., 1992; Isbell et al., 2003, 2012; Fielding et al. 2008 sebuah) yang direkam
Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana
Teknik Geologi Unpad

Akbar Aminus - 270120140503

berdasarkan data statigrafi dan model sedimentologinya (Fielding et al. 2008


sebuah, 2008 b; Isbell et al. 2008 sebuah, 2008 b; Rocha-Campos et al., 2008),
karakteristik paleosol (Tabor et al., 2008), paleobotani (Pfefferkorn et al., 2008),
petrography dan of Geochemistry (Suttner dan Dutta, 1986; Visser dan, 1990; Scheffler
Muda et al., 2003), dan geochemist isotop moderen (Montaez et al., 2007; Zeng et al.,
2012).
Pandangan terdahulu LPIA pada masa icehose terpanjang pada masa
phanerozoic dan sebelungnya adalah satu (60-80 Ma) dalam proces glacial epoch
(Veevers dan Powell, 1987; Frakes et al., 1992). Tetapi investigasi terbaru
menyatakan bahwa LPIA adalah serangkaian lebih pendek (1-8 m.y.)
dimana dipisahkan oleh peristiwa interglacial (~67 m.y) yang berasal dari
zaman mid-carbonacius (Ca.327 Ma) ke akhir zaman permian (Ca 260 Ma) (Isbell
et al., 2003; Fielding et al. 2008 sebuah, 2008 b). Dalam penjelasannya ini
LPIA ditandai oleh 3 berbedaan pembentukan proses glacial yaitu Zaman
Karbon Glacials I dan II (lokal gletser Alpine), dan Late-Carboniferous yang luas
hingga glacial Sakmarian III (data statigrafi, sedimentologi)dan LPIA suksesi australia
timur terbagi menjadi 8 proses glacial (Zaman Karbon C1, C2, C3 dan C4, dan
zaman Permian P1, P2, P3 dan P4; lihat teks dalam Fielding et al. (2008a) yang
dipisahkan dari prooses non glacial. (berdasarkan data radiogenic dan biostratrigrapic
isotop moderen yang terbatas) tetapi pada proses glacial III atau P1 membuktikan
meluasnya glacial mencakul 8 M.y (299-291 Ma, Fielding et al. 2008).
Studi kasus mineralogi dan variasi geolimia ini ditujukan untuk merekontruksi
perubahan cuaca berdasarkan indeks ubahan mineralogi (MIA) dan indek ubahan KIMIA
(CIA). Proses geokimia proxy diterapkan pada kedua batuan ini, Dengan mengembangkan
plot ternary rasio elemental model roxy (K2O/Al2O3 vs. Ga/Rb) untuk merekontruksi
paleoclimatik sejarah sedimen kuno yang dapat menditeksi perubahan cuaca dingin dan
kering ke kondisi hangat dan lembab. Perubahan sistematis dari kedua metode ini
merekam perbedaan iklim dari kondisi kering dan dingin ke kondisi hangat dan lembab
yang menandakan perubahan glacial ke kondisi post-glacial.

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

Akbar Aminus - 270120140503

Gambar 1. Lokasi Regional Gondwana Basins Di Sub-Kontinen India

2.

Kondisi geologi
Kondisi geologi pada grup sedimen ini terjadi pada perubahan struktur palungan

ataupun struktur grabben berukuran butir membulat yang disebabkan oleh kristal basement
paleoproterozoic "(Islam et al., 1992; Reimann, 1993; Hossain et al., 2007). Dan grup
ini juga menceritakan tentang ketebalan 1000 m dan juga termasuk dalam
sedimen tertua yang berasal dari tertiary suksesi. (Islam et al., 1992; Hossain et
al., 2002, 1999).
Permian-Carboniferous sedimen gondwana yang diteliti pada bor GDH-45
dalam Khalaspir basin(Islam et al., 1992), basin ini terletak di permukaan
bangladesh, terdapat pada zona stabil yang memanjang dari NW-SE.

Gambar 2. Lokasi Bor GDH-45

Sedimen pada basin khalaspir terdeposit di asymetric dan sturktur dibatasi oleh
graben basin dari basement paleoproterozoic (Islam et al., 1992; Hossain et al., 2002,

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

Akbar Aminus - 270120140503

2007). Dalam basin ini terbagi menjadi 5 lithostatigrafi yaitu Gondwana, Surma
dan kelompok-kelompok Dupitila, Barind Tanah Liat, dan endapan aluvial muda
di urutannya (Tabel 1) (Islam et al., 1992).
Dalam

penyelidikan

ini

diinformasikan

menjadi

unit

suksesi

berdasarkan facies deposit perubahan lingkungan keterbentukannya (gambar 2)


dimana :

unit 1 (U1, 753-1098 m) terdiri dari feldspathic sandstones, sandstones,


siltstones, dan lumpur, dan tertinggal dalam lacustrine atau lingkungan back

swamp(Islam et al., 1992).


Unit 2 (U2, 640-753 m) terdiri dari conglomerates dan sandstones yang

tersimpan di lingkungan brauded river.


Unit (U3, 290-640 m) terdiri atas sandstones dan mudstones, dengan
batubara dalam bagian teratas (Islam et al., 1992). 3 Unit berada pada
braided to sinous streams(Hossain et al., 2002). Ringkasan lithology,
kondisi depositional dan usia Khalaspir tentatif suksesi diberikan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Korelasi Statigrafi, Lithofacies Dan Lingkungan Pengendapan GDH-45

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

Akbar Aminus - 270120140503

Gambar 3. Lithologi Dan Variasi Statigrafi (MIA Dan Ciacorr Sandstone)

3.

Sampling Dan Metode Analisa


Terdapat 93 sampel (41 sandstones, 52 mudstones) yang diambil dari lubang

simulasi GDH-45. Sedangkan 23 komposisi modal dipilih dari sandstones


ukuran butir medium yang telah ditentukan (Tabel 2).
Tabel 2. Komposisi Mineral Dan Nilai Mia Sandstones GDH-45

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

Akbar Aminus - 270120140503

Sedangkan contoh batuan segar dari hasil drill core dilakukan analisa
kimia dengan mengerus hingga ukuran sangat kecil, lalu dibersikan dalam air suling
dikeringkan , dan kemudian ditumbuk dalam tungsten carbide mill. Totall loss pada
pembakaran (LOI) telah ditentukan gravimetrically pada oven bubuk kering (> 24 h di 110
C) oleh pengapian untuk sekurang-kurangnya 2 jam di 1020C. Elemen dan menjejaki
utama komposisi semua contoh (tabel S1) telah ditentukan dari manik kaca disiapkan
dengan sebuah alkali flux (80% lithium tetraborate (LiB4)7) dan 20% lihium metaborate
(LiBO2) dan flux hingga sampel ratio 2:1 Kimura dan Yamada (1996). Pengunaan riguku
RIX 2000 Xray flourescence spectrometer yang dilengkapi dengan Rh-anode X-ray tube.
kalibrasi Dan koreksi daya spektral interferensi mengikuti untuk metode-metode Analisis
individu dan data kalibrasi diberikan dalam tambahan data tabel S1.

4.

Mineralogic Kimia Dan Proxies Perubahan Iklim


Dalam mineralogi dan geokimia komposisi sedimen terbentuk dari berbagai faktor

yang saling terkait, termasuk komposisi batuan, perubahan iklim, pengurutan,


penyeragaman ukuran, daur ulang, diagenesis, dan tektonik (Johnsson, 1993). Sedangkan
kimia ubahan berhubungan dengan perubahan iklim dimana kimia ubahan kuat berasosiasi
dengan kondisi iklim suhu hangat dan lembab sedangkan kimia ubahan rendah terjadi
dalam iklim dingin dan gurun (Nesbitt dan muda, 1982; Nesbitt et al., 1996). Yang menjadi
dasar dari potensi proxies untuk rekonstruksi paleoclimatic.
4.1

Proxy Mineralogi
Indeks mineralogi Ubahan (MIA) adalah ukuran nyata intensitas ubahan, kerana ia

membayangkan konsentrasi relatif kuarsa stabil dengan mengabaikan feldspars tidak


stabil. Dan dapat digunakan untuk quantify derajat nyata ubahan di wilayah sumber, dan
tidak terpengaruh oleh penyortiran atau abrasi (Nesbitt et al., 1996; Rieu et al., 2007).
MIA = [kuarsa / (kuarsa + plagioclase + K-feldspar)] 100
Dari perhitungan diatas nilai tinggi mencerminkan kehilangan feldspar substansial
relatif ke kuarsa karena kimia ubahan yang kuat dalam kondisi basah dan hangat.
Sedangkan Nilai rendah menyatakan keterbalikannya. Dan dapat dijelaskan dengan jelas
pada Q-P-K ternery, dengan kuarsa (Q), plagioclase (P) dan K-feldspar (K) di apices
(gambar 5). Sedimen berasal dari zona ubahan yang kuat bersumber jatuh di dekat Q apex
Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana
Teknik Geologi Unpad

Akbar Aminus - 270120140503

dengan MIA nilai-nilai tinggi (80-100), sedangkan incipiently sedimen di rencana di MIA
(50-lebih rendah 70), yang menunjukkan tingkat ubahan yang relatif hingga perubahan
iklim dingin.

Gambar 4 Mineral Dan Variasi Komposisi Di Batuan Pasir Dan Lempung Pada Bor GDH- 45

4.2

Proxy Kimia
Indeks Kimia Ubahan (CIA) digunakan secara luas indeks ubahan kimia dengan

intensitas yang mengukur seberapa besar konversi feldspars untuk clay mineral (Nesbitt
dan muda, 1982, 1984). Nilai CIA mencerminkan kehilangan elemen labil (Na+,
Ca2+, K+) terhadap Al3+, sedangkan nilai-nilai CIA rendah mewakili konversi feldspar
hingga mineral clay di suhu dingin dan/atau iklim gurun. Dimana dinyatakan dengan
rumus :
CIA = molar [(Al2O3) / (Al2O3 +CaO* + Na2O+ K2O)] 100
CIA dan jalur ubahan juga dapat dinilai menggunakan plot A-CN-K
(Al2O3-CaO* + Na2O-K2O) (gambar 4; Nesbitt dan muda, 1984). Sedimen
berasal dari sumber ubuhan yang kuat (plots) di A-apex dengan nilai-nilai CIA
tinggi (80-100), sedangkan sumber yang berasal dari ubahan minimal di dekat
feldspar bergabung dengan nilai-nilai CIA 50-70. Kecenderungan ideal ubahan
(IWT) berjalan dari sumber asli dengan komposisi dekat feldspar (CIA ~ 50)
bergabung sejajar dengan A-CN tepi (Nesbitt dan muda, 1984). Pada A-CN-K
plot data untuk banyak sedimen suites menyimpang dari IWT mereka, dan
kecenderungannya illite-muscovite berkomposisi sebagai hasil dari postdepositional K-metasomatism (Fedo et al., 1995).

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

Akbar Aminus - 270120140503

Gambar 5. Diagram Ternery A-CN-K

5.

Hasil

5.1

Karakteristik Mineral Sandstones


Analisis Petrographic dari contoh yang dipilih menunjukkan bahwa

komponen-komponen utama Khalaspir sandstones adalah kuarsa dan feldspar,


bersama dengan igneous subordinat dan metamorphic lithic fragmen, matrix dan
phyllosilicates. Ukuran butir Detrital umumnya subangular hingga subrounded,
ukuran butir menengah dan pemilahan moderat.
Kuarsa adalah kerangka kerja dominan mulai dari ukuran butir 43.4%-66% (ratarata 56,5%) di U1, 44,4% - 82.4% (av. 67.6%) di U2 dan 64.6% - 72.8% (av. 69,3%) di
U3. kuarsa meningkatkan ke atas. Monocrystalline kuarsa lebih dominan daripada
polycrystalline kuarsa dalam semua unit. Feldspars adalah mineral detrital yang paling
berlimpah, terutama di U1, di mana isi berkisar dari 27.2% - 52.4% (av. 37,5%). Isi tetap
signifikan dalam U2 (6.2-41.8%; av. 19,5%), tetapi jatuh tajam di U3 (0,4%-3.2%; av.
1,8%). K-feldspars di atas plagioclase feldspar dominan dalam U1 (av. P/F rasio 0.33), U2
(av. P/F 0.28) dan U3 (av. P/F 0.34). Lithic jarang ditemukan di semua unit (<5%). Konten
Matrix yang rendah U1 (av. 1,8%) dan U2 (av. 3.8%), tetapi bertambah dalam U3 (av.
9,36%). Authigenic chlorite ada di U1 (av. 0,6%), sedangkan kaolinite dan iron okxide
hanya terjadi U3. Semen Calcite jarang pada U1 dan U2 (0.4% dan 2.3%, tetapi menjadi
sedikit dalam U3 (av. 5.1%)).

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

Akbar Aminus - 270120140503

5.2

Karakteristik Geokimia Sandstones Dan Mudstones


Di semua unit SiO2 bagian atas lebih besar daripada di sandstones dalam

companion mudstones; sebaliknya isi Al2O3, TiO2 dan elemen-elemen lain lebih besar
mudstones dari pada sandstones SiO Rata-rata2. sandstones meningkatkan dari U1 (60.05
wt.%) untuk U2 (62.02 wt.%), dan kemudian penurunan pada U3 (60.8 wt.%). Rata-rata
Al2O3 mudstones, meningkat secara signifikan dari U1 (15.98 wt.%) melalui U2 (28.59
wt.%) hingga U3 (30.51 wt.%). Rata-rata Al2O3 U3 sandstones (20,65 wt.%) juga lebih
besar dari nilai quivalent U1 (13,48%). wt. Rata-rata Na2O berkurang secara signifikan
dari U1 hingga U3, dalam sandstones dan mudstones. Isi K2O juga berkurang ke arah atas
dari U1 hingga U3. Secara keseluruhan, sebagian besar dari elemen-elemen utama
stratigrafi menutun ke atas, dari U1 hingga U3.
5.3

Mineralogical Dan Variasi Kimia


Geokimia dan komposisi mineralogi menunjukkan variasi stratigrafi yang

signifikan yang menandakan berbagai intensitas ubahan dari dalam sumber. Pada Q-P-K
digambarkan sandstones dengan trend MIA = 45 melalui ke Q apex, dan dalam A-CN-K
plot kedua sandstones dan mudstone trend berasal dari gabungan feldsfar hingga A apex,
sub-paralel dengan A-CN tepi (gambar. 4). Q-P-K dan A-CN-K trends terkait dengan
variasi dalam kondisi ubahan. Namun, untuk keberhasilan rekontruksi paleoclimates, efekefek faktor modifikasi seperti perubahan asalnya, ukuran butir, pemilahan, tectonik dan
perubahan fasies pada komposisi sedimen yang pertama-tama harus dipisahkan dari
produk hasil ubahan dan paleoclimate

6.

Pengaruh faktor-faktor modifikasi

6.1

Asal Mula
Untuk

merekontrusi

mempertimbangkan

siklus

pembentukan
yang

iklim

pertama,

pada

untuk

masa

lalu,

meminimalkan

sebaiknya
sedimen

terubahkan (Suttner absurditas dan Dutta, 1986). Petrographic observasi tentang


sandstones dan QFL composisi ( gambar. 6, Dickinson et al., 1983) menunjukkan bahwa
semua unit (U1, U2, U3) dalam urutan Gondwana Khalaspir berasal dari sebuah blok
continental, maka menandakan pembentukan pertama. Penemuan ini memiliki menyatakan
bahwa terbentuknya bersamaan gondwana sedimen (Talchir dan Barakar formasi) di India
Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana
Teknik Geologi Unpad

10

Akbar Aminus - 270120140503

(Gambar 6, Suttner dan Dutta, 1986). Lebih jauh lagi, dari pengamatan petrographic
kerangka ukuran butir dalam tiga unit subangular hingga subrounded, yang menunjukkan
tidak bersamaan jarak transport dan tidak menyatakan di zona recycled.

Gambar 6. Diagram Ternery Q-F-L

Perubahan jejak hubungan elemen (Th/Sc vs.Zr/Sc; McLennan et al., 1993)


menyarankan beberapa perubahan ke atas dari komposisi batu sumber. Unit 1
dan bagian bawah U2 berasal dari sebuah sumber felsic komposisi yang sama
untuk kerak benua atas (UCC), sedangkan sisa U2 dan semua U3 berasal dari
sebuah sumber intermediet, seperti yang ditunjukkan oleh Th/Sc rasio (Gambar.
7).

Gambar 6 Diagram Antara Th/Sc Vs.Zr/Sc

6.2

Ukuran Butir Dan Pemilahan


Ukuran butir dan pemilahan memiliki pengaruh cukup besar pada komposisi

sedimen (Korsch sedimen et al., 1993; Roser, 2000; Kiminami dan Fujii, 2007).
Digunakan untuk merekonstruksikan kondisi paleoclimatic dan untuk
memperoleh pandangan yang lebih luas dari spektrum compositional.
Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana
Teknik Geologi Unpad

11

Akbar Aminus - 270120140503

Dalam tiga unit sedimen yang differentiated dalam CIA. CIA Rasio
kedua sandstones dan mudstones dalam U1 sangat berbeda dari nilai
U3, dan rasio U2 dimana bentuk peralihan antara-masa ekstrem. Untuk
mengevaluasi dampak dari ukuran butir dan pengurutan, nilai-nilai
CIAcorr telah melakukan plot melalui SiO2/Al2O3 ratio (Gambar 7).
Data yang U3 dipisahkan dari U1 dan U2 karena CIAcorr tinggi, tetapi SiO2/Al2O3
melewati rasio. Walaupun SiO2/Al2O3 rasio sedimen-U3 telah diturunkan melalui
peningkatan Al2O3

Gambar 7 Diagram Antara Sio2/Al2O3

6.3

Tektonik Setting
Tektonik dan sistem pengendapan juga dapat mempengaruhi komposisi

geokimia sedimen (Johnsson, 1993). Tectonik aktif dan Lereng curam dari sumber
memungkinkan sedimen lebih cepat terdeposit sedangkan quiescence tektonik
dikaitkan dengan lereng lebih lembut yang membentuk lagi residence berulang,
Sedangkan berdasarkan pada area sumber tektonik petrografi serupa dari ke 3 unit
tsb (gambar 5).
6.4

Facies Mengubah
Perubahan CIA dalam suksesi juga tidak dikontrol oleh facies mengubah atau

lithotype. Mudstone facies dalam U1 memiliki CIA rendah sedangkan dalam U3 CIA
yang tinggi. Pola ini juga diulangi dalam sandstones. Dalam log lithological
GDH-45 menunjukkan bahwa U1 terdiri sebagian besar dari sedimen
laminasi ukuran butir halus, sedangkan U2 dan U3 adalah terdiri dari ukuran
butir kasar dan komposisi sedimen stuktur badding (Tabel 1). Dalam kondisi
hydrodynamic depositional relatif tenang dalam lacustrine-rawa U1 dengan CIA rendah,
Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana
Teknik Geologi Unpad

12

Akbar Aminus - 270120140503

dan energi yang lebih tinggi dalam sedimen fluvial dalam U2 dan U3, meskipun CIA yang
lebih tinggi.
6.5

Variasi Iklim Selama Transisi Permo-Carboniferous


Sistematis Mineralogi dan variasi komposisi Khalaspir Gondwana suksesi,

seperti yang ditunjukkan oleh Q-P-K dan A-CN-K plots( gambar. 3), dan oleh MIA
dan CIAcorr plot(gambar. 2). Dari diskusi di atas, variasi dan komposisi
mineralogi tidak disebabkan oleh recycling, sumber utama berubah, ukuran
butir, pengurutan, diagenesis ukuran, perubahan rezim tektonik, atau facies
mengubah. Perubahan intensitas kimia ubahan dan perubahan iklim lah yang
berperan penting.
MIA nilai-nilai U1 sandstones berkisar dari 45.3 - 70.5 (av. Yakni 60.1,) sementara
itu U2 berkisar dari 51.5 - 93 (av. 77.5), dan meningkatkan mantap ke atas. Dalam
sandstone U3 MIA nilai-nilai yang sama-sama tinggi berkisar dari 95.5 - 99,4 (av. 97.6).
Rasio CIAcorr dalam U1 sandstones ini terbatas (44.3-55.0, av. 50,1) dan mirip dengan
pristine protoliths, di mana sebagai nilai ini dikaitkan terhadap mudstones berkisar dari 49
- 63.7 (av. 57.4), yang lebih rendah dibandingkan tipikal shales rata-rata (70-75; Nesbitt
dan muda, 1984). Nilai-nilai yang benar untuk kedua sandstones dan mudstones
dalam U1 dengan itu kimia ubahan dalam sumber minimal. Namun, empat
mudstone sampel dari bagian atas U1 menunjukkan CIAcorr sedikit lebih tinggi
dari 66,8-70.0, mungkin berhubungan dengan tipe episodik gelombang sedikit
lebih detritus dari pedalaman.
Nilai CIAcorr dalam U2 sandstones meningkatkan menjadi 50.5-72.5 (av. 60.5),
dan satu-satunya mudstone dianalisis di bagian ini dengan nilai CIAcorr 88.5, kimia
ubahan di U2 lebih kuat dari U1. Dalam U3 rasio CIAcorr meningkatkan tajam, dengan
nilai-nilai yang sandstones mulai dari 87.9-97.5 (av. 91.9) dan dalam mudstones dari 90,196.0 (av. 93.1), indikasi kimia ubahan yang kuat. Sehingga MIA dan CIAcorr rendah pada
sandstones dan mudstones adalah iklim dingin kering. Sedangkan pada U2 menunjukkan
peralihan antara proses glacial dan post-glacial, dan dapat ditafsirkan sebagai fasa
deglaciation semiarid dan kondisi iklim hangat. MIA dan CIAcorr rasio yang sangat tinggi
U3 menunjukkan kimia ubahan yang kuat dan mewakili iklim hangat dan lembab, maka
mendukung perubahan iklim global selama zaman Permian. Perubahan iklim didefinisikan
oleh CIAcorr juga didukung oleh Q / (F + L) vs. Qp / (F + L) hubungan (gambar
Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana
Teknik Geologi Unpad

13

Akbar Aminus - 270120140503

8) (Suttner dan Dutta, 1986). Q / (F + L) dan Qp / (F + L) rendah dalam rasio U1, yang
menunjukkan semi-kering untuk kondisi setengah basah, meningkatkan dalam U2, dan di
puncak U3 dengan kondisi tipikal lembab.
Perubahan iklim juga dicatatkan oleh fluktuasi Al, K, Rb dan Ga. Perbandingan
antara elemen-elemen ini (Ga/Rb dan K2O/Al2O3) telah dimanfaatkan sebagai kelompok
indikator terubakan dan pada studi chemostratigrafi. Aluminium dan berasosiasi dengan
ukuran butir halus fraksi aluminosilicate, dan diperkaya dengan kaolinite dikaitkan dengan
iklim dan lembab hangat (Hieronymus et al., 2001; Beckmann et al., 2005; Ratcliffe et al.,
tahun 2010). Kalium dan Rb telah dikaitkan dengan illite, yang mencerminkan lemah
untuk mengeringkan terkait kimia ubahan dan keadaan cuaca dingin (Ratcliffe et al., 2004,
2010). Konsekuensinya adalah sedimen kaya dengan illite, harus memiliki Ga rendah/Rb
dan K2O tinggi/Al2O3, sedangkan harus kaya rasio di kaolinite akan memiliki Ga
tinggi/Rb dan K2O rendah/Al2O.

Gambar 8 Diagram Antara Q(F+L) Vs Qp(F+L)

Kita di sini menggabungkan rasio ini untuk sedimen Khalaspir baru ke dalam
Ga/Rb-K2O/Al2O3 plot binari ( gambar. 9). Dalam U1 K2O/Al2O3 tinggi rasio (> 0,2) di
kedua sandstones dan mudrocks, dan Ga/Rb rasio rendah (< 0.25) sehingga mendapatkan
hasil kelimpahan illite, dan dengan itu ubahan dikaitkan dengan keadaan cuaca kering dan
dingin. Sebaliknya Ga/Rb rasio U3 adalah tinggi (~ 0.25-1.0) dan K2O/Al2O3 rendah (<
0,2) sehingga memperoleh hasil dominasi dari kaolinite yang dihasilkan dari kimia ubahan
yang intens di keadaan cuaca hangat dan lembab. Rasio U2 berada pada intermediet, yang
menunjukkan bentuk peralihan semi-gersang dan kondisi iklim hangat antara U1 dan U3.

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

14

Akbar Aminus - 270120140503

-Ga/Rb-K2O/Al2O3 dalam hubungan sedimen Khalaspir record cuaca cermin ditunjukkan


oleh MIA dan CIA, dan dengan itu dapat melayani sebagai proxy iklim yang baru.

Gambar 9 Diagram Antara K2O/Al2O3 vs Ga/Rb

Dalam mineralogi dan geokimia dari Khalaspir Gondwana suksesi maka


mendukung perubahan iklim global selama periode Permo-Carboniferous dari Icehouse
hingga greenhouse, seperti yang dicatatkan pada blok benua yang berbeda (Suttner dan
Dutta, 1986; Visser dan, 1990; Scheffler Muda et al., 2003). mineralogi Dan
geokimia proxy dikaitakan dengan perubahan iklim memperoleh hasil Unit 1
dapat korelasi dengan Talchir Pembentukan India (Suttner dan Dutta,
1986), Anggota Lisimba di Tanzania (Diekmann dan Wopfner, 1996), dan
Pembentukan Dwyka di Afrika Selatan (Visser dan muda, 1990). Unit 2 dan 3
adalah mungkin berkorelasi dengan Barakar Pembentukan India (Suttner dan
Dutta, 1986), anggota Lilangu, Tanzania (Diekmann dan Wopfner, 1996) dan
Prince Albert Pembentukan Afrika Selatan (Visser dan muda, 1990). Namun, ini
hanya boleh disahkan oleh akusisi dari usia yang tepat untuk Khalaspir data
suksesi.
6.6

Untuk Permo-Carboniferous Implikasi Perubahan Iklim


Dalam periode Permo-Carboniferous ditandai oleh perubahan iklim global dan

fluktuasi dari icehouse hingga greenhouse (e.g, Frakes et al., 1992; Zeng et al., 2012),
seperti yang ditunjukkan hasil record sedimentologi Gondwana basin (Isbell et al., 2003;
Catuneanu et al., 2005; Fielding et al. 2008 sebuah, 2008 b). LPIA yang merupakan
peristiwa penting dalam skala waktu geologi yang berhubungan erat dengan naik, puncak

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

15

Akbar Aminus - 270120140503

dan runtuhnya glaciation sepanjang prosesnya. Fitur-fitur ini jelas pada benua
berbeda berdasarkan sedimentologi blok dan studi isotop moderen.
Perubahan cuaca dalam CIA, MIA, dan Ga/Rb-K2O/Al2O3 dalam Khalaspir
sedimen Gondwana dan kontrol iklim yang tersirat pada komposisinya menyimpulkan
bahwa U1 mungkin telah terdeposit selama keadaan cuaca kering dan dingin yang
berhubungan dengan meluasnya proses glacial III (Isbell et al., 2003) atau P1 (Fielding
et al. 2008 sebuah) glaciations Transisi di U2 mungkin mewakili fasa deglaciation
proses glacial III (Isbell et al., 2003) atau P1 (Fielding et al. 2008 sebuah). Selama
masa itu, memiliki suhu tinggi yang melelehkan air dan membentuk batuan
konglomerat dan sandstones. Semua Unit ini mungkin mewakili sepenuhnya
dari proses glacial III (Isbell et al., 2003) atau P1 (Fielding et al. 2008a)
glaciations dari pedalaman, yang berhubungan dengan cepat selama periode
pemanasan global. CIA dan MIA dengan nilai bawah dalam U1 dapat juga ada
kaitannya dengan pCO2 lebih rendah selama periode ini (Montaez et al., 2007)
dan relatif rendah dari permukaan laut (Rygel et al., 2008), sedangkan CIA dan
MIA yang lebih tinggi biasanya berkorelasi dengan pCO2 lebih tinggi selama
zaman Permian (Montaez et al., 2007). Namun, studi geochronologi
diperlukan untuk mengembangkan model piktorial yang jelas dari dari
Gondwana glaciations, dan dikorelasikan dengan Gondwana basin lainnya . Hal
ini akan membantu menentukan apakah Gondwana glaciations diachronous atau
synchronous.
MIA, CIAcorr dan Ga/Rb-K2O/Al2O3 variasi dalam turutan Khalaspir
menunjukkan bahwa perubahan iklim mempunyai pengaruh utama pada komposisi
sedimen, dan perubahan iklim telah direkam dalam kedua mudstones dan sandstones.
Analisis terhadap semua ukuran butir sedimen yang memberikan gambaran dari pengaruh
cuaca, dan mendukung penggunaan semua kelas ukuran sedimen dari dalam kajian tentang
perubahan iklim.

Kesimpulan
Perubahan dalam CIA dan MIA dalam Gondwana sedimen dari GDH-45 dalam

Khalaspir basin Bangladesh meliputi perubahan dalam ukuran butir, provenance,

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

16

Akbar Aminus - 270120140503

pemilahan, diagenesis, tektonik, fasies pengubah dan lingkungan pengendapan. Perubahan


ini juga menandakan peralihan dalam Ga/Rb-K2O/Al2O rasio. Kombinasi MIA, CIA dan
Ga/Rb-K2O/Al2O3 dapat digunakan dalam kedua sandstones dan mudstones sebagai
paleoclimatic proxies untuk rekonstruksi paleoclimate perubahan iklim global. Dalam
Khalaspir basin lowermost-U1 adalah karakteristik oleh CIAcorr rendah, MIA, dan Ga/Rb
ratio dan tinggi-K2O/Al2O3, associated dengan batas kimia ubahan dalam proses glacial
suhu kering dan dingin. Sebaliknya, U2 dan U3 CIAcorr dan MIA tinggi, Ga/Rb rasio
rendah dan K2O/Al2O3, dikaitkan dengan kimia ubahan kuat di kondisi iklim hangat dan
gurun. Perubahan ini dari U1 untuk U3 mungkin mencerminkan Icehouse global untuk
transisi greenhouse selama Zaman Permian-carboniferous. Dalam proses glacial U1 dapat
menjadi tahap korelasikan dengan meluasnya proses glacial III (Isbell et al., 2003) atau P1
Australia timur (Fielding et al. 2008a) glaciations. Kajian lanjutan dari Bangladesh
Gondwana sedimen yang diperlukan untuk melakukan pembentukan usia, untuk
memfasilitasi korelasi dengan Gondwana lainnya, dan meningkatkan model-model
gondwana lainnya dari Gondwana glaciation dan deglaciation di seluruh dunia.

References

Akthar, A., 2001. Gondwana sediment of Bangladesh and its correlation


with those of other regions of the world on the basis of spore-pollen.
Gondwana Research 4, 135136. Beckmann, B., Flgel, S., Hofmann,
P., Schulz, M., Wagner, T., 2005. Orbital forcing of Cretaceous river
discharge in tropical Africa and ocean response. Nature 437, 241244.
Catuneanu, O., Wopfner, H., Eriksson, P.G., Cairncross, B., Rubidge, B.S.,
Smith, R.M.H., Hancox, P.J., 2005. The

Karoo basins

of

south-

central Africa. Journal of Asian Earth Sciences 43, 211253.


Dickinson, W.R., Beard, L.S., Brakenridge, G.R., Erjavec, J.L., Ferguson, R.C.,
Inman, K.F., Knepp, R.A., Lindberg, F.A., Ryberg,

P.T.,

1983.

Provenance of North American Phanerozoic sandstones in relation


to tectonic setting. Geological Society of America Bulletin 94, 222
235.

Tugas Ekplorasi Geokimia Migas - Program Pasca Sarjana


Teknik Geologi Unpad

17

Anda mungkin juga menyukai