Anda di halaman 1dari 4

M 12

FLOTASI

I.

Tujuan Percobaan

1.

Memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan alat Flotasi


berdasarkan perbedaan berat jenisnya.

2.

Menentukan Recovery (perolehan) mineral berharga dengan alat Flotasi.

3.

menetukan Ratio of Concentrate mineral berharga dengan alat Flotasi.

II.

Teori Dasar
Flotasi merupakan suatu proses pimisahan / konsentrat untuk memisahkan

butiran-butiran mineral yang sangat halus dari butiran - butiran dengan


menggunakan sifat fisik dan kimia dari batasan antara fase padat dari mineral,
fase cair dari air dan fase gas dalam udara.
Frotability dari suatu mineral ditentukan oleh tendensi daripada

mineral

tadi untuk mengikat dengan gelembung udara yang tergantung sifat permukaan
mineral tersebut.
Pada proes ini mineral dapat dipandang atau dibedakan menjadi beberapa
bagian :
1.

Mineral Benci Air ( Hidrophobik )


Mineral yang mudah melekat pada gelembung udara pada cairan,
mineral ini umumnya mineral yang dikehendaki.

2.

Mineral Senang Air ( Hidrophilik )


Mineral yang tidak mudah melekat pada gelembung udara pada cairan.
Prinsip Flotasi :
a. Penempelan partikel ( mineral ) pada gelembung udara
b. Gelembung mineral harus stabil
c. Ada sifat Float dan Sink

Syarat Flotasi :
a. Ada gelembung udara dalam cairan (0.5 1)
b. Ukuran bijih harus halus (48 50 #)
c. Derajat liberasi yang tinggi
d. Feed dalam bentuk pulp (lumpur)
Dengan adanya perbedaan sifat permukaan (Hidrophobik dan Hidrophilik)
tadi perlu ada suatu reagen kimia untuk merubah permukaan mineral. Reagen
kimia yang digunakan pada proses flotasi terdiri dari :
1.

Kolektor (Collector): suatu bahan kimia organik yang gunanya untuk


merubah sifat permukaan mineral yang tadinya senang air menjadi benci
air, hal ini bila mineral yang senang air itu mineral yang diinginkan.
Conto : solar, sabun.

2.

Modifier : bahan kimia an-organik yang fungsinya untuk mempengaruhi


kerja kolektor.

3.

Frother (Pembusa) : suatu zat untuk menstabilkan gelembung-gelembung


udara dalam air, contohnya : deterjen. Syarat syarat alat flotasi :
- Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran konsentrat.
- Dapat menghasilkan atau ada aliran udara yang dapat dimasukan
kedalam sistem tersebut.
- Feed harus dalam bentuk pulp.

III.

Alat dan Bahan

1.

Alat
a.

Timbangan

i.

Papan Grain Counting

b.

Splitter

j.

Pan pemanas

c.

Alas plastik / karpet

k.

Pemanas ( oven )

d.

Sendok

l.

Ember

e.

Nampan

m.

Gelas ukur

f.

Kantong plastik

n.

Stop Watch

g.

Mikroskop / loope

o.

Alat flotasi

h.

Corong

2.

Bahan

a.

Batubara, ukuran 200 #, sebanyak 250 gr.

b.

Mineral kuarsa ( SiO2 ), sebanyak 400 gr.


c. Minyak tanah.

IV.

Prosedur Percobaan

a.

Lakukan mixing antara batubara dengan kuarsa.

b.

Tentukan kadar batubaranya.

c.

Lakukan pengkondisian dengan menambah minyak tanah kurang lebih


100 ml.

d.

Campur batubara dan kuarsa dengan air dan diaduk sampai merata.

e.

Ukur debit air yang keluar.

f.

Isi alat flotasi dengan air sampai penuh.

g.

Hidupkan kompresor dan atur supaya debit udara yang keluar kurang
lebih 0.5 l / menit.

h.

Masukkan feed di atas pada feeder alat Flotasi setiap 15 detik.

i.

Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya.

j.

Tampung konsentrat (over flow) dan tailing (under flow), kemudian saring.

k.

Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 105 C


sampai airnya hilang.

l.

Timbang berat konsentrat.

m.

Tentukan kadar konsentrat ( batubara ) dengan grain counting.

n.

Tentukan berat tailing ( T ) dan kadarnya (t), dengan rumus :.


a.

Material Balance.

F = C +T
b. Metallurgical Balance

F.f = C.c + T . t
Dimana

: Berat Feed ( gr )

: Kadar Feed ( % )

: Berat konsentrat ( gr )

: Kadar konsentart ( % )

: Berat tailing ( gr )

: Kadar tailing ( % )

o.

Isi tabel
Mineral

Feed (F)
Berat
Kadar

Konsentrat (K)
Berat
Kadar

Tailling (T)
Berat
kadar

Kuarsa
Batubara
p.

Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus :

Cc
R = ----- x 100 %
Ff

q.

Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus :

F
K = -----C

Anda mungkin juga menyukai