memberlakukannya
sesuai
dengan
standar
standar
kospuskular dari abad ke-17, para ilmuan lamban laun menerima pandangan bahwa
gravitasi itu memang bawaan. Pada sekitar pertengahan abad ke-18 interpretasi itu
telah diterima secara hampir universal, dan hasilnya adalah pengembalian yang tulus
kepada standar skolastik. Tarikan dan tolakan bawaan bergabung dengan ukuran,
bentuk, posisi, dan gerakan sebagai sifat-sifat primer materi yang secara fisikal tidak
dapat direduksi.[24] Padangan bahwa adanya anomali dalam teori gravitasi newton
ternyata tidak semestinya mampu dibuktikan dengan paradigm baru, akhirnya proses
revolusi sains yaitu mengikuti teori lama. Maka, sebenarnya tidak mudah membentuk
sebuah konsep dan teori baru ketika ditemukan adanya penyimpangan dalam teori
lama. Gambaran di atas menandakan revolusi memang membutuhkan kesiapan
konsep, teori, dan hipotesis ilmiah yang jelas sehingga revolusi sains dapat diraih.
Contoh lain dari pergeseran paradigma dalam ilmu alam yaitu beberapa kasus-kasus
klasik dari pergeseran paradigma Kuhn dalam ilmu pengetahuan di antaranya:
1. Penerimaan
kehidupan
berasal
dari
Kenneth
Galbraith