Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Dalam teknologi penambangan bawah tanah ada dua masalah pokok
yang menjadi kendala pada saat pelaksanaan, yaitu :

Segi Mekanika Batuan


Apakah sistem tambang bawah tanah yang akan diterapkan dapat
ditunjang oleh sistem penyanggaan terhadap bukaan-bukaan di dalam
tambang. Apakah masih menguntungkan untuk dilakukan penambangan
dengan menggunakan sisitem penyanggaan yang diperlukan.

Segi Ventilasi Tambang


Apakah pada kedalam tambang yang akan dihadapi masih
dimungkinkan untuk melakukan pengaturan udara agar penambangan
dapat dilaksanakan dengan suasana kerja dan lingkungan kerja yang
nyaman.

1.2

Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum Ventilasi ini, diharapkan praktikan
dapat :
a.

Memahami

dasar

teori

ventilasi

tambang bawah tanah.


b.

Melakukan pengukuran % O2 maupun

c.

% RH udara tambang bawah tanah.


Menganalisa kebutuhan udara dalam
tambang bawah tanah sesuai Nilai Ambang Batasnya.

BAB II
DASAR TEORI

2.1.

Fungsi Ventilasi Tambang


Dalam penambangan bawah tanah ventilasi tambang berfungsi
untuk :
a. Menyediakan dan mengalirkan udara segar kedalam tambang untuk
keperluan menyediakan udara segar (oksigen) bagi pernapasan para
pekerja dalam tambang dan juga bagi segala proses yang terjadi dalam
tambang yang memerlukan oksigen.
b. Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari
gas-gas yang ada di dalam tambang hingga tercapai keadaan
kandungan gas dalam udara tambang yang memenuhi syarat bagi
pernapasan.
c. Menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang
bawah tanah hingga ambang batas yang diperkenankan.
d. Mengatur panas dan kelembaban udara ventilasi tambang bawah tanah
sehingga dapat diperoleh suasana / lingkungan kerja yang nyaman.

2.2.

Prinsip Ventilasi Tambang


Pada pengaturan aliran udara dalam ventilasi tambang bawah
tanah, berlaku hukum alam bahwa :
a. Udara akan mengalir dari kondisi bertemperatur rendah ke temperatur
panas.
b. Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang
memberikan tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur
bertahanan yang lebih besar.
c. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan
dalam ventilasi tambang.

2.3.

Lingkup Bahasan Ventilasi Tambang


Dalam membahas ventilasi tambang akan tercakup tiga hal yang
saling berhubungan, yaitu;
a. Pengaturan./Pengendalian kualitas udara tambang. Dalam hal ini akan
dibahas permasalahan persyaratan udara segar yang diperlukan oleh
para pekerja bagi pernafasan yang sehat dilihat dari segi kualitas udara
(Quality control).
b. Pengaturan/pengendalian

kuantitas

udara

tambang

segar

yang

diperlukan oleh pekerja tambang bawah tanah. Dalam hal ini akan
dibahas perhitungan untuk jumlah aliran udara yang diperlukan dalam
ventilasi

dan

pengaturan

jaringan

ventilasi

tambang

sampai

perhitungan kapasitas dari kipas angin


c. Pengaturan suhu dan kelembaban udara tambang agar dapat diperoleh
lingkungan kerja yang nyaman. Dalam hal ini akan dibahas mengenai
penggunaan ilmu yang mempelajari sifat-sifat udara atau psikrometri
(psychrometry).
Dalam membahas pengaturan ventilasi tambang yang bersifat
mekanis perlu juga dipahami masalah yang berhubungan dengan
kemungkinan adanya aliran udara akibat ventilasi alami, yaitu antara aliran
udara sebagai akibat perbedaan temperatur yang timbul secara alami.
2.4.

Pengertian mengenai Udara Tambang


Udara segar normal yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri
dari ; Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Argon dan Gas-gas lain seperti
terlihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1
Komposisi Udara Segar
Persen Volume
Unsur

(%)

Persen Berat
(%)

Nitrogen (N2)

78,09

75,53

Oksigen (O2)

20,95

23,14

Karbondioksida (CO2)

0.03

0,046

Argon (Ar), dll

0,93

1,284

Dalam perhitungan ventilasi tambang selalu dianggap bahwa udara


segar normal terdiri dari :
Nitrogen = 79% dan
Oksigen = 21%
Disamping itu selalu dianggap bahwa udara segar akan selalu
mengandung karbondioksida (CO2) sebesar 0,03%.
Demikian pula perlu diingat bahwa udara dalam ventilasi tambang
selalu mengandung uap air dan tidak pernah ada udara yang benar-benar
kering. Oleh karena itu akan selalu ada istilah kelembaban udara.

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1

Peralatan dan Perlengkapan Yang Digunakan


Peralatan dan perlengkapan yang dipakai dalam praktikum Ventilasi ini

adalah :
1.

Digital Humiditymeter/Anemometer

2.

Slingpsychometri

3.

Manual Anemometer

4.

Barometer/Altimeter

5.

Stop Watch

6.

Alat tulis

3.2

Kegiatan Pengukuran

3.2.1

Lokasi Pengukuran
Pelaksanaan praktikum ventilasi guna pengambilan data di Laboratorium

Ventilasi Tambang Program Studi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta


pada tanggal 11 April 2014.
3.2.2
a.

Persiapan Alat dan Lokasi Pengukuran


Mengambil perlengkapan dan peralatan untuk pengukuran udara di lokasi
yang ditentukan.

b.

Membawa peralatan dan perlengkapan ke lokasi yang telah ditentukan.

c.

Melakukan pengukuran udara dengan alat-alat yang disediakan

3.2.3
a.

Pengukuran (Pengoperasian Alat)


Alat Humaditymeter dibawa dan dioperasikan oleh praktikan, kemudian
sambungkan kabel receiver ke alat. Lalu tekan tombol ON tunggu 5 menit
kemudian lakukan pengukuran % RH didalam suhu udara

C/0F

dibeberapa titik. Catat hasil pengukuran yang ada pada digital


Humaditymeter pada tabel yang tertera.
b.

Dalam pengukuran % RH dengan menggunakan Slingpsychometri. Tabung


thermometer udara yang dibalut kain ditetesi air sampai basah guna untuk
pembacaan tw (suhu basah) dan yang satunya untuk pembacaan td (suhu
kering) . Sling diputar-putar selama 30-60 menit dibeberapa titik
pengukuran lalu baca besaran tw dan td , dimana besarnya tw < td. Setelah
didapat diketahui besarannya kemudian besaran td dipaskan pada nilai tw
tersebut untuk mendapatkan %RH nya.

c.

Alat Digital Anemometer dibawa dan dioperasikan oleh praktikan,


kemudian sambungkan kabel receiver ke alat. Lalu tekan tombol ON
tunggu 5 menit kemudian lakukan pengukuran kecepatan udara dengan
satuan yang dipilih yaitu m/s dibeberapa titik. Catat hasil pengukuran
yang ada pada digital Anemometer pada tabel yang tertera.

d.

Pasang manual Anemometer pada jaringan ventilasi, nyalakan


blowernya dengan speed yang stabil, baca jarum anemometer pada waktu
yang ditentukan, catat hasilnya pada tabel yang disediakan.

e.

Baca jarum yang menunjukkan angka pada Barometer/Altimeter,


Barometer untuk mengukur tekanan dengan satuan hPa dan Altimeter
dengan satuan mdpl, gunakan alat tersebut setelah dikalibrasi di suatu titik
ukur tertentu....

BAB IV
PENGOLAHAN DATA

Didapat data-data dari pengukuran langsung sebagai berikut :


Tabel 4.1
Tabel Hasil Pengambilan Data Digital Humiditymeter
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Lokasi
Lab Ventilasi
Depan lab ventilasi
Di depan lab kimia
Di lantai depan lab kimia
Lab kimia fisika
Tangga lab kimia fisika
Depan kelas sudirman
Depan himpunan komunikasi
Gedung olahraga
Depan gor
Tangga humanas
Lorong masjid
Tempat wudhu
Belakang museum
Selokan dekat masjid
Lapangan bola
Dalam museum
Depan gedung uripsumaharjo
Di dalam masjid
Di luar gedung uripsumharjo

% RH

Keterangan

82,4
82,4
80,9
78,3
77,5
74,8
74,7
79,0
71,8
79,5
74,1
71
72,0
70,8
77,2
70,2
70,8
67,2
66,6
66,9

Di Dalam ruangan
Di luar ruangan
Di Dalam ruangan
Di luar ruangan
Di Dalam ruangan
Di luar ruangan
Di luar ruangan
Di luar ruangan
Di Dalam ruangan
Di Dalam ruangan
Di luar ruangan
Di luar ruangan
Di Dalam ruangan
Di luar ruangan
Di luar ruangan
Di luar ruangan
Di luar ruangan
Di luar ruangan
Di Dalam ruangan
Di luar ruangan

Tabel 4.2
Tabel Hasil Pengambilan Data Digital Anemometer
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Lokasi
Pinggir lapangan
Di lapangan
Di samping museum
Disamping masjid
Belakang masjid
Depan himpunan komunikasi
Aula
Pintu selatan aula
Belakang aula
Depan lab kimia
Taman belakang parkiran
Parkiran belakang
Lorong kantin
Dalam parkiran depan
Gerbang masuk parkiran
Jalan keluar parkiran
Lab organisasi internasional
Lorong masjid
Pintu lab ventilasi
Depan lab ventilasi

Meter/sekon

Keterangan

1,2
0,6
0,1
0,2
0,2
0,4
0,1
0,2
0,3
0,3
0,3
0,3
0,2
0,8
0,3
0,3
0,2
0,3
3,5
0,5

Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan

Tabel 4.3
Tabel Hasil Pengambilan Data Digital Oxygenmeter

No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

% O2

Lokasi

Average

Pinggir lapangan
Di lapangan
Di samping museum
Disamping masjid
Belakang masjid
Depan himpunan komunikasi
Aula
Pintu selatan aula
Belakang aula
Depan lab kimia
Taman belakang parkiran
Parkiran belakang
Lorong kantin
Dalam parkiran depan
Gerbang masuk parkiran
Jalan keluar parkiran
Lab organisasi internasional
Lorong masjid
Pintu lab ventilasi
Depan lab ventilasi

20,2
19,8
20,9
20,1
19,9
19,6
19,8
20,9
20,7
20,3
20,1
19,7
19,8
19,9
20,0
20,1
20,1
20,2
20,3
19,7

Tabel 4.4
9

Keterangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Luar ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan
Dalam ruangan

Tabel Hasil Pengambilan Data Sling Psychrometer


No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Lokasi

td 0C

tw 0C

Depan Lab. Ventilasi


Depan Lab. Kimia
Dalam Lab. Ventilasi
Depan Lab. Ventilasi
Ditangga
Lorong dekat tangga
Depan Lab. Ventilasi
Depan Lab. Ventilasi
Depan Kantin
Depan Kamar Mandi
Belakang Lab. Ventilasi
Sebelah Sumur
Rata-rata

27
28
27
28
28
27
22
27
27
28
28
27
27,42

25
26
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25,08

%RH

Keterangan

85
85
85
79
79
79
85
85
85
85
79
79
82,5

Di dalam
Di Luar
Di dalam
Di Luar
Di luar
Di luar
Di luar
Di luar
Di luar
Di luar
Di luar
Di luar
-

Tabel 4.5
Tabel Hasil Pengambilan Data Manual Anemometer
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Lokasi
Lurus 00
Lurus 300
Cabang 300
Cabang 450
Lurus 450
Cabang 600
Lurus 600
Cabang 900
Lurus 900
Cabang 00

10

Meter/sekon

Feet/minute

1,85
1,78
1,96
1,96
1,96
2,17
2,17
2,22
2,22
1,85

360,528
348
381,96
381,96
381,96
422,88
422,88
432,63
432,63
360,52

BAB V
HASIL ANALISA

Pengolahan data dilakukan secara manual dan diplot pada grafik dengan
cara :
a.

Setelah data tw, td, dan %RH didapat selanjutnya dirata-rata

b.

Kemudian plotkan hasil pembacaan tersebut pada grafik yang ada, dengan
keterangan :
- tinggi titik pada altimeter menunjukkan angka 100 meter
- tekanan angin pada barometer menunjukkan angka 600 hPa

Gambar 5.1
Grafik Temperatur Efektif
11

BAB VI
PENUTUP

6.1

Kesimpulan
Dengan hasil yang didapat dari penarikan garis pada grafik dinyatakan bahwa

tempat untuk melakukan penelitian memiliki temperature efektik sebesar 71 F


dengan kecepatn 350 feet / minute. Sedangkan jika suhun naik, tekanan udara turn,
maka kelembapan juga turun.
6.2

Saran

a. Sebaiknya diajarkan software.

12

DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono, dkk. 2014. Buku Panduan Praktikum Ventilasi Tambang. Program


Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Universitas
Pembangunan Nasional VETERAN Yogyakarta: Yogyakarta.

13

LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai