Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

Pada zaman sekarang ini, perindustrian berkembang begitu pesat, salah satunya adalah industri pertambangan. Hal ini tentu tidak lepas dari tersedianya sumber daya alam khususnya bahan tambang, terlebih lagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa industri pertambangan di Indonesia menjamur begitu cepatnya. Seiring dengan pesatnya perkembangan industri pertambangan, tentu diiringi pula dengan tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan sebagai sarana pendukung dan penunjang dalam industri pertambangan tersebut. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masuknya era globalisasi, khususnya di industri pertambangan Indonesia, maka suatu industri pertambangan dapat berjalan baik atau sempurna apabila dikelola dengan baik dan didukung oleh tenaga kerja yang terampil, ahli dan profesional pula disamping manajemen pabrik yang juga baik tentunya. Hal ini sangat berkaitan dengan segala kegiatan yang berlangsung di lingkungan industri pertambangan dimana pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil produksi dari suatu industri pertambangan tersebut. Pesatnya pertumbuhan berbagai industri pertambangan menjadi indikasi bahwa permintaan pasar akan produk produk suatu industri pertambangan semakin meningkat. Ini menjadi sebuah keuntungan sekaligus tantangan bagi industri industri pertambangan Indonesia. Sehubungan dengan berbagai tuntutan tuntutan tersebut, maka industri pertambangan pun harus benar benar siap untuk melaksanakan segala kegiatannya sebaik mungkin sehingga pada akhirnya dapat memberikan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pasar atau konsumen.

Pengolahan Bahan Galian Lanjut

1.1

Latar Belakang
Kehidupan di sekitar kita tidak terlepas dari keberadaan suatu

bahan tambang. Bahkan secara tidak kita sadari, pakaian yang kita gunakan pun mengandung bahan tambang. Dewasa ini, banyak sekali industri-industri bermunculan. Terkait dengan hal itu, bahan tambang pun turut berperan aktif dalam mendukung industri-industri yang ada. Salah satu contoh perindustrian yang membutuhkan bahan tambang dalam pengolahannya adalah industri pembuatan kaca. Dalam pengolahan kaca, dibutuhkan bahan campuran seperti kapur, dimana kapur ini dapat diperoleh dari dolomit. Selain itu, dolomit digunakan

untuk memperkuat kaca, untuk mengurangi terjadinya devitrifikasi pembentukan kristal!, dan untuk memberikan daya tahan kaca terhadap "at-"at kimia. #nilah yang melatarbelakangi didirikannya P!. I"#$ %&'A%I!, yaitu suatu perusahaan yang bergerak di bidang penambangan dan pengolahan bahan galian dolomit. (okasi penambangan sekaligus pengolahan dolomit tersebut terletak di #esa )emantren, )ecamatan Paciran, )abupaten (amongan, *awa !imur. (okasi perusahaan dapat ditempuh dengan jalur Surabaya + (amongan dengan jarak ,- km. SIP# dolomit yang dimiliki P!. I"#$ %&'A%I! mencakup daerah seluas .- Ha yang terbentuk di perbukitan daerah kemantren. #ari daerah penambangan menuju lokasi perusahaan dan pengolahan berjarak sekitar / km. Perusahaan ini mengolah dolomit untuk memenuhi permintaan konsumen akan bahan galian tersebut yang akan digunakan sebagai bahan aditif pembuatan kaca.

1.2

Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan pengolahan dolomit (crushing

plant) adalah sebagai berikut 0 /. %embuat diagram alir pengolahan dolomit. .. %engetahui perhitungan material balance. 1. %enentukan alat + alat apa saja yang akan digunakan. ,. %enentukan tata letak dari alat alat tersebut. Pengolahan Bahan Galian Lanjut 2

1.3

Genesa Dolo !t )ebanyakan dolomit yang memiliki rumus kimia 2a%g32$14. didapatkan

bersama sama batugamping dan umumnya di bagian bawah dari satu seri batugamping. #olomit di perbukitan daerah )emantren umumnya terjadi karena proses peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalam batugamping 3 %g$ .,.5 sampai dengan /6,75 4 atau dolomit 3 %g$ /7,75 4. Proses ini disebut dengan dolomitisasi yaitu proses penggantian 2a oleh unsur %g. 8aktor faktor yang memungkinkan terjadinya dolomitsasi adalah tekanan air yang banyak mengandung magnesium serta periode waktu yang lama. #engan demikian makin tua unsur batugamping dan makin dalam letaknya di dalam tanah, maka makin besar kemungkinannya untuk berubah menjadi dolomit. Secara fisik, dolomit yang ada di daerah )emantren berwarna putih keabu abuan atau kebiruan dengan kekerasan lebih lunak dari batugamping dengan berat jenis antara .,9 .,7. Perbedaan warna pada dolomit terjadi akibat adanya perbedaan jumlah unsur %g$ atau 2a$. Selain itu, banyaknya unsur magnesium juga dapat menentukan nama dari dolomit tersebut. Adapun penamaan dolomit berdasarkan kadar %g$ yang terkandung 3lihat !abel /4.

!abel /./ Penamaan #olomit Na a Batuan :atugamping :atugamping %agnesium :atugamping #olomitan #olomit :erkalsium #olomit "adar Dolo !t # 6+- + /6 /6 + -6 -6 + 76 76 + /66 "adar Mg$ # 6,/ + /,/ /,/ + .,. .,. + /6,7 /6,7 + /7,; /7,; + ./,9

Pengolahan Bahan Galian Lanjut

1.%

Pena &angan Pada umumnya penambangan dolomit serupa dengan penambangan

batugamping, yaitu dengan menggunakan sistem tambang terbuka (quarry). #engan adanya tanah penutup dan <egetasi di atasnya, maka perlu dilakukan pembersihan lahan (land clearing) dan pengupasan tanah penutup (stripping over burden) dengan menggunakan bulldozer. #ua kegiatan awal di atas merupakan kegiatan yang disebut dengan tahap persiapan penambangan. Selanjutnya dilakukan kegiatan utama penambangan yang terdiri dari0 Pembongkaran Pembongkaran, loosening, atau pemberaian merupakan suatu kegiatan untuk memisahkan dolomit dari batuan asalnya agar dolomit tersebut dapat terpisah atau terbongkar sehingga mudah untuk dilakukan penanganan selanjutnya. )egiatan pembongkaran ini dilakukan dengan menggunakan peledakan. )egiatan penambangan dolomit di P!. I"#$ %&'A%I! memiliki target produksi 1-6 !on=hari 3/ shift=hari 4, dengan kerja efektif ; jam dan / jam istirahat. #olomit yang berasal dari tambang mempunyai ukuran terbesar --6 mm, dengan distribusi >$% 0 --6 ? ,66 mm @ /A5 ,66 ? 166 mm @ /75 166 ? .66 mm @ 165 .66 ? /66 mm @ .-5 /66 ? .- mm @ 95 .- mm @ .5 ? /665 Pemuatan Pemuatan (loading) merupakan kegiatan pemindahan dolomit hasil pembongkaran ke alat angkut. Alat yang digunakan untuk pemuatan adalah wheel loader. Pengolahan Bahan Galian Lanjut 4

Pengangkutan Pengangkutan (hauling) dolomit menggunakan alat angkut seperti dump truck, dimana jarak dari tempat penambangan ke tempat pengolahan kurang lebih / km. #olomit diangkut oleh alat angkut ditempatkan pada stockyard untuk melakukan pengeringan dan proses lebih lanjut.

1.'

Pengola(an Hasil produksi tambang yang diperoleh kemudian diolah sehingga

menghasilkan produk dengan ukuran 1.- mesh, dimana ukuran produk dari tambang terbesar --6 mm dan target produksi -6 ton=jam. Adapun komposisi kimia dolomit menurut french standard yang akan digunakan untuk pembuatan kaca 3lihat tabel .4. !abel /.. )omposisi )imia #olomit Bntuk Pembuatan )aca "o )os!s! 8e.$1 Al.$1 Si$. %g$ 2a$ "adar 6,615 6,6-5 6,/-5 .6,965 1/,965

Dolomit hasil pengolahan akan digunakan untuk bahan aditif

pembuatan kaca. $ungsi dolomit ini sendiri antara lain untuk memperkuat kaca, untuk mengurangi terjadinya devitrifikasi pembentukan kristal!, dan untuk memberikan daya tahan kaca terhadap "at-"at kimia.

Pengolahan Bahan Galian Lanjut

Anda mungkin juga menyukai