Anda di halaman 1dari 27

TRAUMA MEDULA

SPINALIS

Dimas Noor Zulfikar Fauzi


Febrina Sylva
Abraham Emes

Definisi
Cedera medula spinalis adalah
cedera atau kerusakan pada
medulla spinalis yang
menyebabkan perubahan
fungsional, baik secara
sementara atau permanen pada
fungsi motorik, sensorik, atau
otonom.

Etiologi
Berdasarkan etiologi terbagi menjadi
Cedera traumatik
Cedera non-traumatik
- kanker
- gangguan pembuluh darah
- radang/infeksi

Patogenesis
CEDERA

PRIMER
KERUSAKAN MEKANIS / FISIK
CEDERA SEKUNDER
NECROSIS PROGRESSIF SUBS. ALBA
+ GRISEA

CEDERA PRIMER

Akibat tenaga mekanis trauma terjadi destruksi


neuron
Dalam waktu 30 menit pasca cedera, perdarahan
ptechie bgn sentral masa abu-abu, mula2 pada
cornu anterior dan sekitar canalis sentralis.
Satu jam kemudian darah berkumpul di cornu
posterior dan masa putih
2jam pasca cedera: invasi sel2 inflamasi
4jam pasca cedera: hampir separuh
med.spin.nekrotik

jam pasca cedera: trjd oedem


primer vasogenik
48 jam Pasca cedera: akan terjadi
oedema dan nekrotik crosseksional
pada tempat cedera

CEDERA SEKUNDER

Merupakan perubahan progresif


patologis dan fisiologis setelah cedera
neuron primer
Mekanismenya karena:
Radikal bebas
Ca metastase
Programmed sel death atau apoptosis

Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi ASIA dan
IMSOP,
terbagi menjadi
GRADE A: complete, fungsi motorik /
sensorik (-)s/d segmen S4-S5
GRADE B:incomplete, fungsi
sensorik(-), fungsi motorik masih (+)
dibawah level udara spinal s/d
segmen S4-S5

GRADE C:incomplete , fungsi


sensorik (+), fungsi motorik masih
(+)di bawah level cedera spinal
dan sebagian besar 10 otot
ekstremitas di bawah level cedera
spinal
kekuatanfungsi
motorik <3
GRADEpunya
D:incomplete,
sensorik (+), fungsi motorik
masih (+)di bawah level cedera
spinal dan sebagian besar 10 otot
ekstremitas di bawah level cedera
spinal punya kekuatan motorik >3
GRADE E:normal , motorik dan
sensorik normal

Complete cord transection


Cedera komplit pada cervical :
Motorik
Tetraplegia
Sensorik
Anestesia
Otonom
Hipotensi dan hipotermia tanpa
takikardia kompensasi (Shock
Neurogenik)
Respiratory arrest

Cedera komplit pada thorakal dan lumbal :


Motorik
Paraplegia
Sensorik
Anestesia di bawah level cedera
Otonom
Hilang tonus rectum dan vu
Retensio urin
Ileus
Priapismus

Central cord syndrome


Motorik

Paraparese (ext atas lebih berat)


Sensorik

Gangguan minimal (Shawl-like


syndrome)
Otonom

Retensio urin

Anterior cord syndrome


Motorik
Paralisis

Sensorik
Gangguan minimal pada fungsi
propioseptif

Posterior cord syndrome


Motorik
Paraparese

Sensorik
Gangguan propioseptif

Brown-Sequard syndrome
Motorik
Paraparese ipsilateral

Sensorik
Gangguan propioseptif ipsilateral,
kontralateral normal.
Gangguan ekteroseptif kontralateral.

Conus-medulary
syndrome
Motorik

Gangguan tipe LMN

Sensorik
Anasthesia di saddle area

Otonom

Retensio urin
Gangguan defekasi

Penatalaksanaan
Umum:

- terapi emergency dg memperhatikan


ABC, immobilisasi dan transfer pasien
- terapi masalah umum seperti ggn
respirasi, kardiovaskuler dan
gastrointestinal
- stabilisasi spinal
- dekompresi bedah bila ada indikasi
- program rehabilitasi

Cegah hilangnya fungsi motorik permanen.


Pemberian steroid segera.
Kejadian sebelum 8 jam:
metil prednisolon do tinggi 30 mg/kgBB i.v.
perlahan 15 menit
45 menit kemudian infus 5,4 mg/kgBB selama 23 jam.
Jika cedera terjadi antara 3-8 jam infus berakhir s/d
48 jam.
Manitol 0,25-1,0 gr/kgBB mengobati edema MS.
Gangguan pernafasan pada cedera servikal
perawatan ICU.
Sel-sel dengan cedera ringan mungkin melakukan
respons adaptif pemberian obat-neuroprotektif.

Perawatan

Umum:
perawatan kandung kemih
perawatan rektum
perawatan kulit
nutrisi
kontrol nyeri
perawatan psikiatri
rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai